Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA Sutopo Sutopo; Mohammad Masykuri; Cari Cari
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 1 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v5i1.9520

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada model pembelajaran inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi ditinjau dari kreativitas dan sikap ilmiah serta interaksi-interaksinya terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas X MIA Semester Ganjil SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015. Sampel diambil dengan teknik random sampling. Data dikumpulkan dengan metode tes untuk nilai pengetahuan, untuk kreativitas dan sikap ilmiah menggunakan angket, sedangkan untuk nilai sikap dan nilai keterampilan menggunakan pengamatan/observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dengan desain faktorial 2x2x2 menggunakan program SPSS.Hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) ada pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi terhadap nilai pengetahuan, dan tidak adapengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi terhadap nilai sikap dan nilai keterampilan siswa; (2) ada pengaruh kreativitas tinggi dan rendah dalam pembelajaran fisika terhadap nilai pengetahuan, nilai sikap, dan nilai keterampilan siswa; (3) tidak ada pengaruh antara sikap ilmiah tinggi dan rendah terhadap nilai pengetahuan dan nilai keterampilan tetapi  ada pengaruh terhadap nilai sikap siswa; (4) ada interaksi antara model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi dengan kreativitas terhadap nilai pengetahuan siswa dan tidak adainteraksi antara model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi dengan kreativitas terhadap nilai sikap dan nilai keterampilan siswa; (5) tidak ada interaksi antara model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi dengan sikap ilmiah terhadap nilai pengetahuan, nilai sikap, dan nilai keterampilan  siswa; (6) tidak ada interaksi antara kreativitas dan sikap ilmiah terhadap nilai pengetahuan, nilai sikap, dan nilai keterampilan siswa; (7) tidak ada interaksi antara model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi, kreativitas, dan sikap ilmiah terhadap nilai pengetahuan, nilai sikap, dan nilai keterampilan siswa.
PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU Kristanti Kristanti; Widha Sunarno; Cari Cari
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v4i1.9588

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan yaitu define, design, develop, disseminate. Penelitian diawali dengan penelitian pendahuluan berupa studi pustaka dan observasi lapangan yang dilanjutkan dengan menyusun draft-1 modul. Draft modul-1 divalidasi oleh ahli materi dan teman sejawat dan direvisi menjadi draft modul-2. Kemudian draft modul-2 diujicobakan secara terbatas dan mendapat masukan yang akan menjadi modul draft-3. Hasil dari draft-3 diujicobakan di kelompok besar di kelas. Pada uji coba kelas besar diadakan pretes dan postes untuk mengetahui keefektifan dari modul. Pada tahap terakhir modul disebarluaskan kepada guru-guru IPA untuk mendapatkan umpan balik.Hasil penelitian menghasilkan kualitas modul hasil pengembangan untuk kelayakan isi 92,85, penyajian 94,28, bahasa 92,85, analisa grafik 85,71, dan pendekatan 95,23, jadi modul termasuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan uji-t dihasilkan p-value 0.001 yang berarti Ho ditolak maka keputusan uji adalah antara pretes dan postes mempunyai perbedaan efektivitas yang signifikan. Hasil penilaian guru-guru IPA pada tahap penyebaran adalah 84 dengan kategori sangat baik, sehingga modul dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN PROYEK DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Purwandari Purwandari; Widha Sunarno; Cari Cari
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i3.17846

Abstract

Tujuan penelitian: 1). Mengetahui adakah perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek. 2). Mengetahui adakah perbedaan hasil belajar antara siswa  yang memiliki  kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah. 3). Mengetahui adakah perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan kreativitas rendah. 4). Mengetahui adakah interaksi antara pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa. 5). Mengetahui adakah interaksi antara pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kreativitas terhadap hasil belajar siswa. 6). Mengetahui adakah interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan kreativitas terhadap hasil belajar siswa. 7). Mengetahui adakah interaksi antara pendekatan inkuiri terbimbing menggunakan  metode eksperimen dan metode proyek dengan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain faktorial 2x2x2. Hasil dari penelitian :1) Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan Fobs  = 12.208 > Fα = 4,02, 2) Ada perbedaan hasil belajar siswa antara kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah dengan Fobs  = 7.826 > Fα = 4,02 3) Ada perbedaan hasil belajar siswa antara kreativitas tinggi dan rendah dengan Fobs  = 7.600 > Fα = 4,02 4) Ada interaksi antara inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kemampuan berpikir kritis dengan Fobs  = 4.564 > Fα = 4,02. 5) Ada interaksi antara  inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kreativitas dengan Fobs  = 8.061 > Fα = 4,02. 6) Ada interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan kreativitas dengan Fobs  = 8.910 > Fα = 4,02. 7) Ada interaksi antara  inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan metode proyek dengan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas dengan Fobs  = 5.122 > Fα = 4,02.
PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI DISCOVERY LEARNING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS SISWA SMK KELAS X PADA MATERI SIFAT MEKANIK BAHAN Yuli Ekawati; Widha Sunarno; Cari Cari
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i3.17832

Abstract

Banyak penelitian telah dilakukan terkait penerapan discovery learning ini dalam dunia pendidikan. Menurut Hasanah (2015) ada beberapa hal yang tidak menggembirakan dari discovery learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan interaksi penggunaan model Discovery Learning, metode eksperimen, metode demonstrasi, kemampuan berpikir kritis dan kreativitas  terhadap hasil  belajar. Metode penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Kebonsari Madiun kelas X tahun  pelajaran 2014/2015. Sampel diambil dengan teknik Cluster Random Sampling, sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X KR A dan X KR C. Kelas X KR A diberi pembelajaran dengan Discovery Learning menggunakan metode eksperimen, sedangkan X KR C diberi pembelajaran Discovery Learning dengan metode demonstrasi. Data hasil belajar kognitif, kemampuan berpikir kritis diambil menggunakan instrumen tes,  data kreativitas menggunakan angket sedangkan data hasil belajar afektif dan psikomotor menggunakan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan analisis variansi anava tiga jalan dan dilanjutkan dengan uji compare means. Hasil penelitian menunjukkan: 1) tidak terdapat perbedaan pengaruh pembelajaran discovery learning menggunakan metode  eksperimen dan demonstrasi terhadap hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik: 2) terdapat perbedaan pengaruh antara kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kognitif dan tidak terdapat perbedaan pengaruh antara kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar afektif dan psikomotorik; 3) terdapat perbedaan pengaruh antara kreativitas siswa terhadap hasil belajar kognitif dan tidak terdapat perbedaan pengaruh antara kreativitas siswa terhadap hasil belajar afektif dan psikomotorik; 4) tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kognitif dan terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar afektif  dan psikomotorik; 5) tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan kreativitas siswa terhadap hasil belajar kognitif , afektif, psikomotorik; 6) tidak terdapat interaksi antara kemampuan berpikir kritis dengan kreativitas siswa terhadap hasil belajar kognitif, afektif, psikomotorik; 7) tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran, kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa terhadap hasil belajar kognitif, afektif, psikomotorik.
IMPLEMENTASI PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE PADA MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI CALON GURU FISIKA Eti Sukadi; Cari Cari; Sarwanto Sarwanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v4i1.9538

Abstract

Pedagogical Content Knowledge merupakan perpaduan antara pemahaman materi ajar (Content Knowledge) dan pemahaman cara mendidik (Pedagogical Knowledge). Tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan kompetensi calon guru fisika melalui implementasi Pedagogical Content Knowledge. Penelitian dilakukan terhadap 37 orang mahasiswa pendidikan fisika semester dua tahun ajaran 2012/2013 kelas B pagi di IKIP PGRI Pontianak. Penelitian dilaksanakan dibulan Mei-Juni 2013 pada mata kuliah Fisika Dasar II yaitu materi Listrik Dinamis. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan berupa Silabus, Satuan Ajar Perkuliahan, dan rancangan pembelajaran Pedagogical Content Knowledge merupakan instrumen yang berfungsi sebagai pendukung pembelajaran serta instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar berupa tes tertulis. Data penelitian dianalisis dengan Normalisasi Indeks Gain. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar sebelum dan setelah implementasi Pedagogical Content Knowledge dengan indeks gain hasil belajar mahasiswa sebesar 0,51 berkategori sedang. Namun kendala waktu yang kurang dan penggunaan metode pembelajaran yang belum tepat pada suatu konsep hal ini termasuk dalam kekurangan dalam kompetensi pedagogik dan penguasaan materi yang masih terdapat kekurangan dalam penyampaian materi Listrik Dinamis yang termasuk dalam kompetensi profesional. Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu dosen pendidikan fisika mengevaluasi pembelajaran  sebagai bagian dari upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS LEARNING CYCLE PADA MATERI ALAT OPTIK MENGGUNAKAN FLASH DALAM PEMBELAJARAN IPA SMP KELAS VIII Damar Septian; Cari Cari; Sarwanto Sarwanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i1.17264

Abstract

Multimedia interaktif pembelajaran IPA pada materi alat optik di SMP perlu untuk dikembangkan untuk mengurangi mis-interpretasi belajar siswa. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik hasil pengembangan multimedia interaktif berbasis learning cycle menggunakan flash dalam pembelajaran IPA, (2) kelayakan multimedia interaktif berbasis learning cycle menggunakan flash yang dikembangkan, (3) pencapaian hasil belajar kognitif siswa setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan multimedia interaktif hasil pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang mengacu pada model Borg&Gall. Uji coba lapangan permulaan dilaksanakan pada 10 siswa dan uji coba lapangan utama dilaksanakan pada 26 siswa kelas VIIIC SMP Negeri 1 Nguntoronadi tahun akademik 2014/2015. Data diambil dengan teknik tes dan angket. Data hasil belajar kognitif di analisis dengan uji t dua sampel berpasangan menggunakan software PASW Statistics 18. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan: (1) Karakteristik multimedia interaktif berbasis learning cycle yang dikembangkan yaitu menyajikan materi dan tes pengetahuan awal siswa, kasus kontekstual, ruang siswa untuk bereksplorasi, ruang siswa untuk menjelaskan hasil ekplorasinya, elaborasi kasus untuk memperdalam konsep siswa, teknologi mutakhir terkait konsep, dan soal evaluasi. (2) Multimedia interaktif yang dikembangkan dinyatakan layak berdasarkan; a) indikator kelayakan komponen materi pada aspek cakupan materi, keakuratan materi, relevansi, penyajian pembelajaran, komunikatif, dialogis dan interaktif, dan kesesuaian dengan kaidah bahasa indonesia memperoleh skor rata-rata sebesar 78,4, persentase skor rata-rata 93%, dan berada pada rentang kategori “sangat baik”. Indikator kelayakan komponen media pada aspek tampilan media, konten media, tata bahasa dalam media, dan interaktivitas memperoleh skor rata-rata sebesar 70,1, persentase skor rata-rata 92%, dan berada pada rentang kategori “sangat baik”, b) penilaian siswa dari aspek daya tarik, tingkat kesulitan, dan manfaat pada uji coba terbatas memperoleh skor rata-rata 12, persentase 100%, dan berada pada rentang kategori “sangat baik”, dan pada uji coba diperluas memperoleh skor rata-rata 11,9, persentase 99,4%, dan berada pada rentang kategori “sangat baik”, c) hasil belajar kognitif memperoleh skor rata-rata 83,52 dengan persentase 80,77% siswa mencapai KKM. (3) Pencapaian hasil belajar kognitif siswa setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan multimedia interaktif hasil pengembangan yaitu 80,77% siswa mencapai KKM.
PENGGUNAAN METODE DISKUSI DAN DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK MATERI FLUIDA DINAMIS KELAS XI IPA 3 SEMESTER GENAP SMA N 4 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Yayuk Sulistyaningsih; Widha Sunarno; Cari Cari
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 3 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i3.17850

Abstract

Tujuan penelitian: 1) untuk  meningkatkan motivasi berprestasi fisika dengan  menggunakan  metode diskusi demonstrasi materi fluida statis pada siswa kelas XI IPA3 semester genap SMA Negeri 4 Madiun tahun pelajaran 2014/2015, 2) untuk meningkatkan hasil belajar fisika dengan menggunakan metode diskusi demonstrasi  materi fluida statis pada siswa kelas XI IPA3 semester genap SMA Negeri 4 Madiun tahun pelajaran 2014/2015. Untuk meningkatkan  motivasi  berprestasi dan hasil belajar fisika digunakan  metode diskusi demonstrasi dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam 2 siklus,hal ini agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara khusus, dalam hal motivasi berprestasi dan hasil belajar Fisika materi Fluida Statis  siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 4 Kota Madiun, pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015, hasil belajar fisika materi fluida statis  siswa kelas XI IPA3 semester genap SMA Negeri 4 Madiun tahun pelajaran 2014/2015. Pada  pelaksanaan  pembelajaran  siklus I dengen penerapan metode diskusi dan demonstrasi nilai rata-rata kognitif yang diperoleh sebesar 75.9. Hal ini belum sesuai dengan target indikator yang ingin dicapai sebesar 78. Pada siklus II semua kelemahan-kelemahan diperbaiki sehingga nilai rata-rata kognitif siswa meningkat sebesar 84.3. Pencapaian nilai pada siklus II lebih besar dari pada siklus I, sehingga ada peningkatan. Besar nilai rata-rata siklus II sudah memenuhi target yang ingin dicapai yaitu sebesar 78. Rata-rata motivasi awal 72,7  meningkat menjadi 82 dari target yang harus dicapai untuk motivasi 80.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP KELAS IX BERBASIS PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) PADA MATERI GERAKAN BUMI DAN BULAN YANG TERINTEGRASI BUDAYA JAWA Hendrik Pratama; Sarwanto Sarwanto; Cari Cari
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v4i1.9528

Abstract

Fisika mempelajari tentang alam sekitar dan gejala-gejala alam. Pada Kurikulum 2013, budaya merupakan salah satu komponen yang dikembangkan dalam proses pembelajaran.   Pengembangan bahan ajar yang relevan berdasarkan konsep ilmiah yang diintegrasikan dengan unsur budaya diperlukan agar pembelajaran menjadi lebih bermakna sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) prosedur pengembangan modul, (2) implementasi modul, dan (3) pandangan guru dan siswa terhadap pengembangan modul. Penelitian ini mengacu pada model 4D (four-D model) yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Penelitian diawali dengan pembuatan draf modul, validasi ahli, guru, dan teman sejawat. Hasil revisi berupa draf modul I diujicobakan secara  terbatas pada 9 siswa kemudian direvisi menjadi draf modul II. Tahap selanjutnya dilakukan uji coba lapangan pada 32 siswa dengan diberikan modul kemudian direvisi menjadi produk akhir. Tahap akhir modul disebarkan ke guru IPA untuk mendapat umpan balik. Instrumen yang digunakan adalah angket, observasi, wawancara, dan tes. Uji coba lapangan menggunakan one group pretest-posttes design. Data hasil belajar kognitif dihitung dengan gain ternormalisasi dan diuji dengan uji t dua sampel berpasangan, sedangkan hasil belajar psikomotorik dan afektif dihitung persentase ketercapaiannya. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan: (1) pengembangan modul berbasis Pendekatan JAS yang terintegrasi budaya Jawa pada materi Gerakan Bumi dan Bulan menggunakan model 4D (four-D model) yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran, (2) pencapaian hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan dalam kategori “Sedang”, (3) terdapat perbedaan hasil belajar siswa, sebelum, dan setelah diterapkan modul, (4) hasil respon guru dan siswa terhadap modul pembelajaran yang dikembangkan memiliki kategori “Baik”.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIT PADA MATERI KEMAGNETAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA SMP KELAS IX SMPN 1 NGUNTORONADI Rahayu Widayanti; Cari Cari; Sarwanto Sarwanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 3 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i3.31706

Abstract

Motivasi dan aktivitas belajar IPA khususnya materi kemagnetan cenderung pasif dan bosan karena materi pembelajaran disampaikan secara monoton dengan oral. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan hasil pengembangan media KIT kemagnetan dalam pembelajaran IPA, (2) menguji kelayakan media KIT kemagnetan yang dikembangkan, dan (3) meningkatkan prestasi, motivasi, dan aktivitas belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan media KIT hasil pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan KIT materi kemagnetan. Ujicoba lapangan permulaan dilakukan pada 10 siswa dan ujicoba lapangan utama dilakukan pada 26 siswa kelas IX. Data diambil dengan teknik tes, angket, dan observasi. Data hasil belajar kognitif dianalisis dengan uji t dua sampel berpasangan. Data motivasi dan aktivitas dianalisis dengan persentase serta dikategorikan menurut pengkategorian Sudijono (1987). Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan: (1) Media KIT yang dikembangkan dibuat  menjadi 5 set alat peraga yang berisi materi yang saling terkait serta disajikan dari yang termudah hingga yang lebih sulit; terbuat dari bahan yang sederhana dan mudah didapat sehingga lebih ekonomis dan efisien; disusun sesuai tingkat kemampuan siswa SMP di sekolah sehingga tujuan pembelajaran lebih mudah tercapai; dibuat secara tepat, memadai, dan mudah digunakan; direncanakan dengan teliti dan diujicoba terlebih dahulu; dan dilengkapi dengan LKS sebagai tindak lanjut pembelajaran agar  proses belajar dapat terpantau, (2 Media KIT kemagnetan yang dikembangkan dinyatakan layak berdasarkan; a) indikator kelayakan penilaian produk media pembelajaran KIT pada aspek nilai pendidikan, keterkaitan dengan bahan ajar, efisiensi alat, keakuratan alat, estetika, keterbacaan, dan kotak KIT memperoleh skor rata-rata sebesar 94% atau pada  kategori “sangat baik”, b) penilaian siswa dari aspek nilai pendidikan, keterkaitan dengan bahan ajar, efisiensi alat, estetika, keterbacaan, dan kotak KIT pada uji coba terbatas memperoleh skor rata-rata 98,13% atau pada kategori “sangat baik”, dan pada uji coba diperluas memperoleh skor rata-rata 97,10% atau pada kategori “sangat baik”. (3) Peningkatan prestasi belajar kognitif siswa setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan media KIT kemagnetan meningkat sebesar 38,03%. Peningkatan motivasi dan aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran menggunakan media KIT kemagnetan hasil pengembangan sebesar 9,17% dan 16,60%.
PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA/MA KELAS X PADA MATERI LISTRIK DINAMIS Erni Mariana; Sukarmin Sukarmin; Cari Cari
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 2 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i2.17322

Abstract

Salah satu keterbatasan di sekolah yaitu pada bahan ajar yang mengakibatkan siswa membeli dan mencari diluar. Guru belum menggunakan bahan ajar berbasis inkuiri terbimbing. Tujuan penelitian untuk: (1) mendeskripsikan karakteristik modul fisika berbasis inkuiri terbimbing. (2) memperoleh modul fisika berbasis inkuiri terbimbing yang telah memenuhi kriteria kelayakan. (3) mengetahui penggunaan modul fisika berbasis inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development. Model pengembangan modul ini yang digunakan  adalah model 4D (four D model). Keempat tahapan ini adalah Define, Design, Develop, dan Disseminate yang dikemukakan oleh Thiagarajan. Analisis data yang digunakan pada tahap define adalah analisis data deskriptif, pada tahap design adalah analisis SK dan KD untuk menentukan desain awal modul. Pada tahap develop untuk data hasil validasi modul menggunakan nilai cut off yang dikonversi menjadi kategori kualitas dengan pedoman skor skala 5 dan data kemampuan berpikir kritis dihitung menggunakan gain ternormalisasi, dan pada tahap disseminate menggunakan presentase yang  dikonversi menjadi kategori kualitas dengan pedoman skor skala 5. Pengembangan modul ini dinilai berdasarkan kelayakan materi, media dan uji coba (uji coba awal dan uji coba besar). Modul disusun berdasarkan langkah-langkah pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. Pengumpulan data penelitian menggunakan analisis kebutuhan (guru dan siswa), lembar validasi, angket respon siswa, dan soal tes kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) modul fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa memiliki ciri yaitu langkah pembelajaran pada modul disesuaikan dengan langkah pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing, mengintegrasi kemampuan berpikir kritis pada setiap tahapnya. (2) modul dikategorikan layak karena telah melalui uji kelayakan (materi, media, bahasa, guru, dan teman sejawat) dan didukung oleh perhitungan cut off  sebesar 91,96 > 90,82 yang menyatakan bahwa modul dikategorikan layak. (3) penggunaan modul fisika berbasis inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, didukung dari hasil perhitungan N-gain menunjukkan nilai 0,55 dan dalam kategori sedang.