Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KERAGAAN KEBUN DAN KARAKTERISTIK PETANI PINANG DI KABUPATEN KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT Henny Sulistyowati; Agus Ruliyansyah; Muhammad Pramulya
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2425

Abstract

Biji pinang merupakan bahan baku penting dalam bidang industri dan farmasi. Saat ini pinang sudah menjadi salah satu komoditas ekspor dari sub sektor perkebunan, sehingga merupakan alternatif yang sangat sesuai untuk diversifikasi komoditas perkebunan di Kalimantan Barat. Kabupaten Kubu Raya merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Barat yang sudah mulai mengembangkan tanaman pinang, akan tetapi produksinya masih tergolong rendah. Keterbatasan akses terhadap informasi tentang teknologi, pasar, maupun informasi penting lainnya menjadi penghambat kemajuan petani, oleh karena itu diperlukan banyak upaya untuk membantu petani pinang dalam menghadapi permasalahannya. Upaya yang perlu dilakukan saat ini adalah pengadaan basis data kebun agar pemerintah dapat membuat kebijakan dan tindakan yang ditujukan untuk memberdayakan kebun pinang di Kabupaten Kubu Raya, dan meningkatkan kesejahteraan petaninya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang keragaan kebun dan karakteristik petani pinang di Kabupaten Kubu Raya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua petani pinang (86,7%) di lokasi penelitian menanam pinang secara polikultur, dan belum menjalankan usahataninya sesuai dengan “good agricultural pratice” sehingga produktivitas pinang yang diusahakan masih tergolong rendah secara kuantitas maupun kualitas. Pemasaran biji pinang kering juga belum efisien. Peran pemerintah dan lembaga terkait diperlukan untuk memberikan pelatihan, bimbingan, pendampingan, dan informasi pasar pada petani pinang di Kabupaten Kubu Raya.
INVENTARISASI DAN ANALISIS HAMBATAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT SWADAYA DI KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA Henny Sulistyowati; Nur Arifin
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3390

Abstract

Independent oil palm plantations in Indonesia are facing problems of low productivity that have not been solved by government policy and inventoried by related government institutions. First step that needs to be done is by establishing database of obstacles faced by farmers. The purposes of this research are to make inventory of and analyze the obstacles prohibiting increased productivity of independent oil palm plantations in Kubu District of Kubu Raya Regency. Data are collected through interview and quistionaires and analyzed descriptively. The result shows that the independent oil palm plantions are still facing the problem of low FFB yield per hectare. The obstacles are: limited access to information and technology of good agricultural practices; inaccessible information of updated FFB price and direct market to manufacturers; limited capital and no other fundings aside personal incomes; and absent of related institutional support. Reccomendations to be considered by government and related stakeholders in developing policy to uphold the farmers abilities in plantation management to increase their productivity are as follows: provide access to informations, guidance, and assistance in implementing good agricultural practices; develop efficient FFB yield marketing channels; provide sustainable funding schemes for the farmers; and intensify the related institutions supporting role to facilitate the farmers in developing their farmings.Keywords: Productivity obstacles, independent oil palm plantations INTISARIPerkebunan kelapa sawit swadaya dihadapkan pada permasalahan rendahnya produktivitas, dan juga belum tersentuh oleh kebijakan pemerintah, bahkan belum terdata di instansi pemerintah terkait. Langkah awal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit swadaya adalah membuat basis data tentang hambatan yang dialami oleh petani. Tujuan dari penelitian ini adalah menginventarisasi dan menganalisis hambatan peningkatan produktivitas kelapa sawit swadaya di Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dengan kuesioner, dan dianalisis secara deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani kelapa sawit swadaya di Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya masih dihadapkan pada rendahnya hasil TBS per satuan luas. Hambatan yang dihadapi oleh petani yaitu: keterbatasan petani dalam mendapatkan informasi dan teknologi tentang budidaya yang baik dan benar; petani tidak mengetahui informasi tentang harga TBS dan tidak mendapatkan akses untuk menjual TBS langsung ke pabrik; keterbatasan modal dan tidak memiliki akses terhadap sumber pembiayaan lain selain pendapatannya; peran kelembagaan yang belum dirasakan oleh petani. Rekomendasi yang bisa dijadikan pertimbangan oleh pemerintah maupun pihak terkait lainnya dalam membuat kebijakan agar petani mampu meningkatkan produktivitas dan mengelola kebunnya adalah: pemerintah dan pihak terkait lainnya memberikan informasi tentang teknologi budidaya kelapa sawit, bimbingan, dan pendampingan pada petani;  menciptakan rantai pemasaran hasil yang efisien;  pemerintah atau lembaga lainnya perlu menciptakan suatu skema penyediaan modal bagi petani secara berkelanjutan; peningkatan peran kelembagaan yang dapat memayungi dan memfasilitasi petani dalam mengembangkan usahataninya. Kata kunci: hambatan produktivitas, kelapa sawit swadaya
PENGARUH ABU TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN PUPUK KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL LOBAK PUTIH PADA TANAH ALUVIAL Lusiana Yuli Silvitri; Henny Sulistyowati; Agus Ruliyansyah
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3407

Abstract

This study aims to determine the best interaction and dosage of oil palm empty fruit bunch ash and potassium fertilizer for white radish plants. This research was carried out on land located on Jl. Reform, Pontianak City This research starts from February - March 2023. The research method used a factorial Completely Randomized Design (CRD) with 2 factors, namely, the first factor was oil palm empty fruit bunch ash which consisted of 3 levels of oil palm empty fruit bunch ash and the second factor was potassium fertilizer which consisted of 3 levels of potassium fertilizer so that 9 combinations were obtained. treatment. Each treatment was repeated 3 times and each repetition consisted of 4 plants. The treatment referred to is the ash factor of empty palm fruit bunches, namely 2.8 tons/ha of empty palm fruit bunches equivalent to 11 g/polybag, 5.8 tons/ha of empty palm fruit bunches equivalent to 23 g/polybag and 8.8 tons/ha of empty palm fruit bunches equivalent to 35 g/polybag. The potassium fertilizer factor is 50 kg/ha equivalent to 1 g/polybag, 100 kg/ha equivalent to 2 g/polybag and 150 kg/ha equivalent to 3 g/polybag. Variables observed in this study included number of leaves, leaf area, tuber length, tuber diameter, tuber fresh weight dry weight of plants. The conclusion of the results of this study is the interaction effect of empty palm fruit bunch ash and potassium fertilizer at a dose of 5.8 tons/ha equivalent to 23 g/polybag and Potassium fertilizer at a dose of 100 kg/ha equivalent to 2 g/polybag gives good growth and yield of turnips best on alluvial soils.Keywords: Palm Oil Empty Bunch Ash, Potassium, White Radish and Alluvial SoilINTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi dan dosis terbaik dari pemberian abu tandan ksosong kelapa sawit dan pupuk kalium bagi tanaman lobak putih. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan yang berlokasi di Jl. Reformasi, Kota Pontianak. Penelitian ini dimulai dari bulan Februari - Maret 2023. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu, faktor pertama adalah abu tandan kosong kelapa sawit yang terdiri dari 3 taraf abu tandan kosong kelapa sawit dan faktor kedua adalah pupuk kalium yang terdiri dari 3 taraf pupuk kalium sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap ulangan terdiri dari 4 tanaman. Perlakuan dimaksud adalah Faktor abu tandan kosong kelapa sawit yaitu 2,8 ton/ha abu tandan kosong kelapa sawit setara dengan 11 g/polybag, 5,8 ton/ha abu tandan kosong kelapa sawit setara dengan 23 g/polybag dan 8,8 ton/ha abu tandan kosong kelapa sawit setara dengan 35 g/polybag. Faktor pupuk kalium yaitu 50 kg/ha setara dengan 1 g/polybag, 100 kg/ha setara dengan 2 g/polybag dan 150 kg/ha setara dengan 3 g/polybag. Variabel pengamatan penelitian meliputi jumlah daun, luas daun, panjang umbi, diameter umbi, berat segar umbi berat kering tanaman. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah pengaruh interaksi pemberian abu tandan kosong kelapa sawit dan pupuk kalium pada dosis 5,8 ton/ha setara dengan 23 g/polybag dan pupuk Kalium dosis 100 kg/ha setara dengan 2 g/polybag memberikan pertumbuhan dan hasil lobak yang terbaik pada tanah aluvial.Kata kunci: Abu Tandan Kosong Kelapa Sawit, Kalium, Lobak Putih dan Tanah Aluvial
PENGARUH KONSENTRASI URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK SIRIH MERAH Andreas Juanda; Dini Anggorowti; Henny Sulistyowati
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i2.30601

Abstract

This study aims to get the best cow urine concentration for the growth of red betel cuttings. Research has been carried out in Kucipu hamlet, RT 11/06, Capkala village, subdistrictCapkala, Bengkayang district. This research was conducted from March 1 to May 31 2018. The experimental method used was Randomized Block Design (RBD) repeated 3 times and each experiment consisted of 5 plant samples. The variables observed in the study were shoot length, number of leaves, number of roots, number of buds, fresh weight of buds, and root volume. The results showed that the with a of cow urine with a concentration of 200 ml/l was the best concentration for the number of leaves, while for root volume, the number of roots, the number of shoots, dan the length of the shoot, given and not given cow urine showed the same growth. Keywords: Red Betel Cuttings and Cow urine Concentration.
PENGARUH KOMPOS LIMBAH TAOGE TERHADAP PERTUMBUHAN KELAPA SAWIT DI PRE NURSERY PADA TANAH ALLUVIAL Yosua Edi Sukartono; Henny Sulistyowati; - Maulidi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 2: Agustus 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i2.10489

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis terbaik kompos limbah taoge untuk pertumbuhan kelapa sawit di pre nursery pada tanah aluvial. Penelitian di laksanakan di Kota Pontianak, terhitung mulai bulan Oktober 2014 sampai Januari 2015. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan, masing-masing perlakuan terdiri dari 4 tanaman sampel, sehingga terdapat 100 tanaman. Perlakuan tersebut adalah tanpa kompos limbah taoge/polibag, setara dengan 11,48% bahan organik dalam tanah, 170 g kompos limbah taoge/polibag setara dengan 15% bahan organik dalam tanah, 250 g kompos limbah taoge/polibag setara dengan 30% bahan organik dalam tanah, 460 g kompos limbah taoge/polibag setara dengan 45% bahan organik dalam tanah, 670 g kompos limbah taoge/polibag setara dengan 60% bahan organik dalam tanah. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, volume akar, berat kering, luas permukaan daun, dan muncul daun ke empat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos limbah taoge berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, volume akar, berat kering, luas permukaan daun, dan muncul daun ke empat. Penambahan 460 g kompos limbah taoge/polibag setara dengan 45% bahan organik dalam tanah memberikan pertumbuhan terbaik kelapa sawit di pre nursery pada tanah alluvial.
PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH PADA TANAH GAMBUT KIKI PONDIKA; HENNY SULISTYOWATI; SURACHMAN SURACHMAN
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.24005

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu tanaman rempah unggulan. Usaha budidaya bawang merah saat ini diarahkan menggunakan input berupa bahan organik. Air kelapa sebagai pupuk organik cair yang mengandung mineral, vitamin dan zat pengatur tumbuh merupakan sumber hara yang potensial dimanfaatkan dalam pengembangan budidaya bawang merah secara organik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan frekuensi air kelapa yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak selama 3 bulan, mulai 13 Agustus sampai dengan 11 Oktober 2017. Penelitian ini menggunakan pola rancangan acak lengkap (RAL), terdiri dari 6 perlakuan frekuensi pemberian air kelapa yang berbeda, masing – masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali dan setiap satuan percobaan terdiri dari 3 sampel. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi per rumpun, berat segar umbi per rumpun, berat kering angin umbi per rumpun, berat kering angin per umbi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman bawang merah dengan pemberian air kelapa menunjukkan hasil yang baik, namun frekuensi pemberian air kelapa berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan.Kata kunci : Air kelapa, bawang merah, tanah gambut
RESPON TANAMAN LOBAK TERHADAP PEMBERIAN KOMBINASI KOTORAN BEBEK DAN KALIUM DI TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Mayumas Sanaya; astina astina; henny sulistyowati
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i2.31070

Abstract

The porpose of this study was to determine the best dose combination of duck  manure and potassium manure against the growth and yield of radish in red yellow podzolic soil. This experiment, done at  Garden of the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University, Pontianak. The duration of  the study is 52 days, starting on 30 April - 21 June 2018. The research design used in this study was Completely Randomized Design (CRD) with  9 levels of  combinations treatment of duck manure and potassium manure namely k1 = 5 tons / ha duck manure + 40 kg / ha KCl, k2 = 5 tons / ha duck manure + 50 kg / ha KCl, k3 = 5 tons / ha duck manure + 60 kg / ha KCl, k4 = 10 tons / ha duck manure + 40 kg / ha KCl, k5 = 10 tons / ha duck manure + 50 kg / ha KCl, k6 = 10 tons / ha duck manure + 60 kg / ha KCl, k7 = 15 tons / ha duck manure + 40 kg / ha KCl, k8 = 15 tons / ha duck manure + 50 kg / ha KCl, k9 = 15 tons / ha duck manure + 60 kg / ha KCl. Each treatment was repeated three times, and the experimental unit consisted of 3 plant samples. Variable observed dry weight of the upper part of the plant, tuber diameter, tuber length, plant fresh weight and fresh weight of tuber / plant. The results showed that the combination of  duck manure and potassium manure on  red yellow podzolic soil for radish growing media gave a response that was not significantly different in all observation variables namely plant dry weight, the diameter of tube, tuber length, plant fresh weight and fresh weight of tuber. The effective dose to support the growth and yield of radish plant is the combination of duck manure dan KCl with a dose 5 ton/ha duck manure and 40 kg/ha KCl   Keywords: duck manure and potassium manure, red yellow podzolic, radish
PENGARUH KOMPOS LIMBAH TAOGE TERHADAP PERTUMBUHAN KELAPA SAWIT DI pre nursery PADA TANAH ALLUVIAL Yosua Edi Sukartono; Henny Sulistyowati; Maulidi Maulidi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 2: Agustus 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i2.10487

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis terbaik kompos limbah taoge untuk pertumbuhan kelapa sawit di pre nursery pada tanah aluvial. Penelitian di laksanakan di Kota Pontianak, terhitung mulai bulan Oktober 2014 sampai Januari 2015. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan, masing-masing perlakuan terdiri dari 4 tanaman sampel, sehingga terdapat 100 tanaman. Perlakuan tersebut adalah tanpa kompos limbah taoge/polibag, setara dengan 11,48% bahan organik dalam tanah, 170 g kompos limbah taoge/polibag setara dengan 15% bahan organik dalam tanah, 250 g kompos limbah taoge/polibag setara dengan 30% bahan organik dalam tanah, 460 g kompos limbah taoge/polibag setara dengan 45% bahan organik dalam tanah, 670 g kompos limbah taoge/polibag setara dengan 60% bahan organik dalam tanah. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, volume akar, berat kering, luas permukaan daun, dan muncul daun ke empat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos limbah taoge berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, volume akar, berat kering, luas permukaan daun, dan muncul daun ke empat. Penambahan 460 g kompos limbah taoge/polibag setara dengan 45% bahan organik dalam tanah memberikan pertumbuhan terbaik kelapa sawit di pre nursery pada tanah alluvial.
PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA PADA MEDIA ARANG SEKAM DENGAN SISTEM HIDROPONIK Sri Wahyuni; Henny Sulistyowati; Nurjani Nurjani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i2.19444

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi bio urine sapi terbaik bagi pertumbuhan dan hasil selada pada media arang sekam dengan sistem hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan pada 12 April 2016 sampai 1 Juni 2016 di desa Sungai Purun Besar, Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu pemberian bio urine dengan konsentrasi 10 ml/l , 20 ml/l, 30 ml/l, 40 ml/l, dan 50 ml/l. Variabel yang diamati dalam penelitian meliputi jumlah daun, luas daun, volume akar, berat segar tanaman dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bio urine dengan berbagai konsentrasi memberikan pengaruh tidak nyata terhadap semua variabel pengamatan.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI HITAM PADA TANAH ALUVIAL ALIAMIN ALIAMIN; HENNY SULISTYOWATI; EVI GUSMAYANTI
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i2.31642

Abstract

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI HITAM PADA TANAH ALUVIAL Aliamin(1), Henny Sulistyowati (2), Evi Gusmayanti(2) (1)Mahasiswa Fakultas Pertanian dan(2)Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas TanjungpuraPontianak ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dosis pupuk urea yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai hitam pada tanah alluvial. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei – Agustus 2018 di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan, setiap perlakuan terdiri dari 4 tanaman sampel dengan jumlah tanaman seluruhnya 100 tanaman. Perlakuan tersebut adalah u0 = tanpa pemberian urea, u1 = 25 kg/ha setara dengan 0,2 g/polybag, u2 = 50 kg/ha setara dengan 0,4 g/polybag, u3 = 75 kg/ha setara dengan 0,6 g/polybag dan u4 = 100 kg/ha setara dengan 0,8 g/polybag. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, berat biji per tanaman dan berat 100 biji kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis pupuk urea memberikan hasil yang sama untuk variabel volume akar, berat kering tanaman, tinggi tanaman dan berat biji kering per tanaman. Pemberian urea dengan dosis 50 kg/ha atau setara dengan 0,4 g/polybag merupakan dosis terbaik untuk variabel berat 100 biji kering tanaman kedelai hitam di tanah aluvial.Kata kunci : Kedelai hitam, pupuk urea, tanah aluvial.