Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Hubungan Sikap Dan Kemampuan Kerjasama Terhadap Pembelajaran Online Menggunakan Pendekatan Tutor Teman Sebaya Astina Astina; Noor Hujjatusnaini
Jurnal Penelitian Sains dan Pendidikan (JPSP) Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/jpsp.v1i1.2832

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap mahasiswa dalam pembelajaran online dan mengetahui kemampuan kerjasama mahasiswa dalam pembelajaran online. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.  Jenis penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Variabel yang akan dikaji yaitu sikap mahasiswa,  kemampuan kerjasama dan hasil belajar. Data diambil melalui angket dan soal. Teknik analisis data terdiri atas tiga tahap, yaitu tahapan alisis skala likert, uji n-gain dan uji korelasi product moment.  Uji hipotesi smenggunakan korelasi product moment dengan bantuan aplikasi SPSS 21. Hasil penelitian ini menunjukkan sikap terhadap hasil belajar kognitif mahasiswa berkorelasi positif dilambangkan dengan r hitung sebesar 0,534. Kemampuan kerjasama r hitung sebesar 0,417.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Terhadap Pemberian Kombinasi Pupuk Kandang Sapi dan Biochar Sekam Padi Pada Tanah Aluvial Galuh Ramadan; Astina Astina; Rini Susana
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i2.45423

Abstract

Edamame banyak diolah menjadi susu bubuk, jus, pastry edamame, kerupuk dan lain-lain. Edamame juga mengandung protein senyawa organik seperti asam folat, mangan, isoflavones, beta karoten dan sukrosa. Pupuk kandang sapi dapat memberikan manfaat pada tanaman dan tanah yaitu menyediakan unsur hara makro dan mikro bagi tanaman, menggemburkan tanah, memperbaiki stuktur tanah, meningkatkan porositas, aerasi dan komposisi mikroorganisme tanah serta meningkatkan daya serap air pada tanah. Biochar berfungsi sebagai pembenah tanah alternatif untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologis tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis kombinasi terbaik pupuk kandang sapi dan biochar sekam padi yang menghasilkan pertumbuhan dan hasil kedelai yang terbaik pada tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak, penelitian ini berlangsung dari 26 Agustus-10 November 2020. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu pemberian kombinasi pupuk kandang sapi dan biochar sekam padi pada tanah aluvial, penelitian ini terdapat 4 perlakuan, 5 ulangan dann 4 sampel tanaman. Kombinasi pupuk kandang sapi dan biochar sekam padi terdiri dari (p1) 5 ton/ha+12 ton/ha, (p2) 10 ton/ha+10 ton/ha, (p3) 15 ton/ha+8 ton/ha, (p4) 20 ton/ha+6 ton/ha. Variabel pengamatan yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), jumlah cabang (cabang) volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), jumlah polong segar per tanaman (buah),bobot polong segar per tanaman (g), jumlah polong isi (buah), jumlah polong hampa (buah) dan bobot polong isi (g). Berdasarkan hasil penelitian respon pertumbuhan dan hasil kedelai terhadap pemberian kombinasi pupuk kandang sapi dan biochar sekam padi, dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi pupuk kandang sapi 15 ton/ha dan biochar sekam padi 8 ton/ha cenderung meningkatkan jumlah polong isi yaitu 20,27 buah/tanaman.
PENGARUH KOMBINASI BIOCHAR SEKAM PADI DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN LOBAK PADA MEDIA GAMBUT sigit Gigih Prasetyo; astina astina; surachman surachman
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i1.30445

Abstract

This study aims to determine the bestdosage of rice husk biochar and NPK fertilizer for the growth and yield of radishes on peat soil. This research was carried out in the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University, Pontianak. This study used a Completely Randomized Design (CRD), which consisted of 6 treatments and 4 replications, each treatment consisting of 3 samples, so that there were 72 plants. P1 = biochar 0 Kg / Ha + NPK 200 Kg / Ha is equivalent to (biochar 0g / polybag + 4g / polybag), P2 = biochar 0Kg / Ha + NPK 400 Kg / Ha (biochar 0g / polybag + NPK 8g / polybag), P3 = biochar 4ton / Ha + NPK 200Kg / Ha (biochar 80g / polybag + NPK 4g / polybag), P4 biochar 4ton / Ha + NPK 400 Kg / Ha (biochar 80g / polybag + NPK 8g / polybag). P5 = biochar 8ton / Ha + NPK 200Kg / Ha (biochar 160g / polybag + NPK 4g / polybag), P6 = biochar 8ton / Ha + NPK 400 Kg / Ha (biochar 160g / polybag + NPK 8g / polybag). The variables observed were tuber wet weight, leaf wet weight, plant dry weight, leaf area, number of leaves, tuber diameter, and tuber length. The results of this study indicate that the combination of rice husk biochar and NPK fertilizer had no significant effect on leaf wet weight, number of leaves, and tuber diameter. The combination of rice husk biochar and NPK fertilizer increased tuber fresh weight, plant dry weight, leaf area, and tuber length with the best dosage was 8 tons biochar / Ha + 400 kg NPK / ha or equivalent to biochar 160 g / polybag + 8 kg NPK / polybag )Keywords: peat soil, radish, rice husk biochar and NPK fertilizer
GROWTH AND YIELD OF GREEN BEANS RESPONSE ON GIVING NPK AND RICE HUSK BIOCHAR IN ALLUVIAL SOIL Mohri Mohri; Astina Astina; Surachman Surachman
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i1.60340

Abstract

Mung bean (Vigna radiata L) Wilczek) is one of the important legumes or legumes and is widely consumed by the public, especially in Indonesia. Green beans are a source of vegetable protein, vitamins A, B1, C, and E, as well as several other substances that are very beneficial for the human body. Green beans can thrive in loose soil and proper fertilizer application. Rice husk biochar can improve soil physical properties, such as loosening the soil, increasing porosity, aeration, and soil microorganisms, so that roots in the soil can develop properly. NPK fertilizer functions as a supplier of macro nutrients to meet the nutrient needs of plants. This study aims to determine the interaction between NPK and rice husk biochar and to determine the best dose of NPK and rice husk biochar on the growth and yield of green beans in alluvial soil. This research was carried out at a location located in  Jl. Sungai Raya Dalam, Pontianak, this research takes place from 22 May 2022 - 11 August 2022. This study used a Completely Randomized Design (CRD) Split Plot namely the effect of NPK fertilizer and rice husk biochar. In this study there are 2 factors, namely Biochar rice husk (b) as the main plot (main plot) as many as 3 treatment levels and NPK 16:16:16 (p) as subplots with 3 treatment levels so that there were 9 treatment combinations with 3 replications, and 5 plant samples. The total number of plants observed was 135 plants. The first factor is the main plot of rice husk biochar (b): b1 = 3 tons/ha, b2 = 5 tons/ha, b3 = 7 tons/ha. The second factor is NPK fertilizer (p): p1 = 400 kg/ha, p2 = 600 kg/ha, p3 = 800 kg/ha. The variables observed were plant height (cm), root volume (cm3), plant dry weight (g), number of pods per plant (fruit), dry seed weight per plant (g), and 100 seed weight (g). Based on the results of the study, it was shown that the effect of NPK and rice husk biochar interacted on the variables of plant height at 4 WAP, number of pods per plant and dry seed weight per plant. The administration of NPK at a dose of 600 kg/ha and rice husk biochar at a dose of 5 tons/ha was the best dose for growth and yield of green beans with an average weight value of fresh pods per plant, which was 36,5 g/plant. Keywords: Alluvial, Green Beans, NPK, Rice Husk Biochar, Response
RESPON TANAMAN LOBAK TERHADAP PEMBERIAN KOMBINASI KOTORAN BEBEK DAN KALIUM DI TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Mayumas Sanaya; astina astina; henny sulistyowati
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i2.31070

Abstract

The porpose of this study was to determine the best dose combination of duck  manure and potassium manure against the growth and yield of radish in red yellow podzolic soil. This experiment, done at  Garden of the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University, Pontianak. The duration of  the study is 52 days, starting on 30 April - 21 June 2018. The research design used in this study was Completely Randomized Design (CRD) with  9 levels of  combinations treatment of duck manure and potassium manure namely k1 = 5 tons / ha duck manure + 40 kg / ha KCl, k2 = 5 tons / ha duck manure + 50 kg / ha KCl, k3 = 5 tons / ha duck manure + 60 kg / ha KCl, k4 = 10 tons / ha duck manure + 40 kg / ha KCl, k5 = 10 tons / ha duck manure + 50 kg / ha KCl, k6 = 10 tons / ha duck manure + 60 kg / ha KCl, k7 = 15 tons / ha duck manure + 40 kg / ha KCl, k8 = 15 tons / ha duck manure + 50 kg / ha KCl, k9 = 15 tons / ha duck manure + 60 kg / ha KCl. Each treatment was repeated three times, and the experimental unit consisted of 3 plant samples. Variable observed dry weight of the upper part of the plant, tuber diameter, tuber length, plant fresh weight and fresh weight of tuber / plant. The results showed that the combination of  duck manure and potassium manure on  red yellow podzolic soil for radish growing media gave a response that was not significantly different in all observation variables namely plant dry weight, the diameter of tube, tuber length, plant fresh weight and fresh weight of tuber. The effective dose to support the growth and yield of radish plant is the combination of duck manure dan KCl with a dose 5 ton/ha duck manure and 40 kg/ha KCl   Keywords: duck manure and potassium manure, red yellow podzolic, radish
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI AKIBAT PEMBERIAN KOMPOS ECENG GONDOK PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING ABDUL GHOFUR; ASTINA ASTINA; SITI HADIJAH
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.17943

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis terbaik kompos eceng gondok untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai di tanah podsolik merah kuning (PMK). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 faktor yaitu perlakuan pemberian kompos eceng gondok terdiri dari 5 perlakuan yaitu: a1  (3 % bahan organik setara dengan 195 gram/polybag kompos eceng gondok), a2 (6 % bahan organik setara dengan 628 gram/polybag kompos eceng gondok), a3 (9 % bahan organik setara dengan 1061 gram/polybagkompos eceng gondok) a4 (12 % bahan organik setara dengan 1494 gram/polybag kompos eceng gondok), a5 (15 % bahan organik setara dengan 1927 gram/polybag kompos eceng gondok). Setiap perlakuan terdiri dari 5 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 4 tanaman sampel. Penelitian dilakukan di kebun  percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos eceng gondok meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai di tanah PMK. Pemberian kompos eceng gondok 1927 gram/polybag atau setara dengan 15 % bahan organik efektif meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai di tanah PMK yang menghasilkan rata-rata tertinggi untuk variabel pengamatan tinggi tanaman minggu ke 3,4,5, volume akar, berat kering tanaman, dan berat biji pertanaman. Kata kunci : tanah PMK , kedelai, kompos eceng gondok.RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI  AKIBAT PEMBERIAN KOMPOS  ECENG GONDOK PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING
Respon Tanaman Kedelai Akibat Pemberian Abu Sabut Kelapa pada Tanah Gambut Sukri Sukri; Astina Astina; Rahmidiyani Rahmidiyani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i1.19232

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis abu sabut kelapa yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada tanah gambut. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sarang Burung Danau Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas yang berlangsung sejak bulan Juli hingga September 2016. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 taraf perlakuan, 5 ulangan dan setiap ulangan terdapat 4 polibag tanaman. Perlakuan yang dimaksud adalah pemberian abu kayu 337 g/polibag, pemberian abu sabut kelapa 195 g/polibag, 373 g/polibag, 550 g/polibag, dan 725 g/polibag. Variabel yang diamati adalah volume akar (cm3), jumlah bintil akar (bintil), berat kering tanaman (g), berat biji pertanaman (g), dan berat 100 biji tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian abu sabut kelapa berpengaruh nyata terhadap variabel volume akar, jumlah bintil, berat kering, berat biji pertanaman, dan berat 100 biji tanaman kedelai.
STRUKTUR KOMUNITAS GULMA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM) PADA LAHAN BERPASIR YASINTA YASINTA; SARBINO SARBINO; ASTINA ASTINA
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.433 KB) | DOI: 10.26418/jspe.v7i2.24336

Abstract

ABSTRAK     Perbedaan pengelolaan di perkebunan kelapa sawit mengakibatkan perbedaan struktur komunitas gulma. Struktur komunitas gulma perlu diketahui sebelum dilaksanakannya pengendalian gulma sebab tidak semua jenis gulma merugikan bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur komunitas gulma di perkebunan kelapa sawit tanaman belum menghasilkan (TBM) milik perusahaan dan perkebunan kelapa sawit TBM milik rakyat di lahan berpasir di Desa Goa Boma, Kec. Monterado. Penelitian dilakukan dengan analisis vegetasi dengan menggunakan metode kuadrat berukuran 1m x 1m. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ditemukan 29 jenis gulma yang mencakup 19 family. Pada areal kebun perusahaan ditemukan 19 jenis gulma dan pada areal kebun rakyat ditemukan 17 jenis gulma. Gulma yang memiliki Summed Dominance Ratio (SDR ) tertinggi pada  kebun perusahaan adalah Gleichenia linearis sebesar 25,29 %, Melastoma affine sebesar 13,77 %, Micania micranta  15,89, dan Nephrolepis bisserata 15,68 %. Sedangkan pada perkebunan rakyat  gulma dominan yang ditemukan yaitu Scoparia dulcis 35,45 %, Paspallum comersenii 17,50 %, Imperata cylindrica  23,57 % dan Pteridium esculentum 11,38%. Kata kunci :gulma, lahan berpasir, struktur komunitas, TBM kelapa sawit
PERFORMA DAN HASIL PADI LOKAL BERAS HITAM JENIS SENAKIN ASAL KABUPATEN LANDAK SEBAGAI RESON TERHADAP PEMUPUKAN DI LAHAN SAWAH PASANG SURUT Resmi Hidayati; wasi'an wasi'an; astina astina
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v9i3.41044

Abstract

ABSTRAKPemupukan merupakan salah satu upaya meningkatkan padi lokal beras hitam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta membandingkan performa dan hasil padi lokal beras hitam jenis Senakin Kabupaten Landak akibat pemupukan di lahan sawah pasang surut yang telah diberikan pupuk sesuai rekomendasi dengan tanpa diberikan pupuk. Penelitian ini dilaksanakan di Parit Keladi Kec. Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya selama 178 hari mulai dari 25 Maret 2019 sampai 19 September 2019. Penelitian ini menggunakan rekomendasi pemupukan menurut Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat yaitu menggunakan pupuk dasar Urea sebanyak 150 kg/ha, SP-36 sebanyak 135 kg/ha dan KCl sebanyak 100 kg/ha. Benih padi beras hitam jenis senakin yang ditanam pada lahan menggunakan eksperimen lapangan dengan sampel yang diamati sebanyak 50 unit sampel tanaman dan terdapat 2 perlakuan yang berbeda yaitu perlakuan tanpa pemupukan dan perlakuan pemupukan sesuai dengan anjuran. Penanaman menggunakan metode jajar legowo 2:1 dengan ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 30 cm x 15 cm dan legowo 45 cm. setiap lubang tanam berisi seragam yaitu sebanyak 1 bibit. Variabel yang diamati yaitu jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, tinggi tanaman, fertilitas gabah, umur tanaman, panjang malai, jumlah gabah per malai, bobot 1000 butir dan hasil per rumpun. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa performa dan hasil padi beras hitam Senakin meningkat untuk semua parameter pengamatan terkecuali umur tanaman.Kata Kunci : Pemupukan, Padi Lokal Beras Hitam.
KARAKTERISASI PADI BERAS MERAH ASAL KABUPATEN SEKADAU PADA FASE VEGETATIF DI TANAH ALUVIAL Iqbal Muharrahman; Astina Astina; Maulidi Maulidi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.23449

Abstract

Kegiatan karakterisasi sangat penting dilakukan, karena kegiatan ini merupakan tahap untuk mendapatkan sebuah informasi awal tentang karakter-karakter tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter atau ciri morfologi fase vegetatif padi beras merah asal Sekadau di tanah aluvial. Penelitian dilaksanakan di belakang Laboratarium Agronomi Universitas Tanjungpura Pontianak selama 105 hari, mulai dari tanggal 10 april hingga 24 juli 2017. Penelitian menggunakan pola rancangan acak lengkap (RAL), terdiri dari 2 perlakuan padi beras merah Ensalang dan Nanga Taman. Setiap perlakuan diulang 8 kali, dan setiap ulangan terdiri dari 5 sampel tanaman. Variabel pengamatan ini adalah panjang daun, lebar daun, permukaan daun, sudut daun bendera, warna leher daun, warna helai daun, warna pelepah, bentuk lidah, tinggi tanaman dan jumlah anakan total. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa karakter morfologi dari padi beras merah Ensalang dan Nanga Taman memiliki perbedaan karakter meliputi panjang daun, lebar daun, sudut daun bendera, warna helai daun, warna pelepah, tinggi tanaman dan jumlah anakan total. Selain itu ada karakter morfologi yang memiliki kesamaan seperti pada karakter warna leher daun dan bentuk lidah. Kata kunci : karakterisasi, fase vegetatif, padi beras merah, ensalang dan nanga taman