Setiap keluarga tidak luput dari persoalan dan dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti perceraian. Perceraian sendiri sangat berdampak kepada kehidupan anak. Dalam penelitian ini peneliti menemukan dua orang remaja yang orang tuanya bercerai yang bersekolah di SMPN 3 Gambut namun mampu berprestasi di bidang akademik. Penelitian ini merujuk kepada aspek regulasi remaja berdasarkan teori dari Thompson yaitu pemantauan, penilaian, dan perubahan, serta dilengkapi dengan faktor yang mempengaruhi regulasi itu sendiri yaitu faktor lingkungan dan faktor pola asuh orang tua. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan Janis penelitian studi kasus dengan teknik fenomenologis. Penelitian ini meneliti dua orang subjek yang berinisial IM dan SS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Metode analisis dari penelitian ini menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa remaja yang orang tuanya bercerai namun mampu meregulasi emosinya dengan benar maka akan menemukan sisi positif yang membuat mereka menjadi remaja berprestasi di bidang akademik. IM sendiri mengupayakan diri agar tidak terjerumus dalam hal yang negatif dengan cara berkumpul dengan teman-temannya yang bisa membuat subjek sejenak menghilangkan kesedihannya terhadap perceraian orang tua. Sedangkan SS lebih sering belajar dengan sepupu SS hingga membuat motivasi SS agar bisa berprestasi seperti sepupu subjek.