Air limbah tapioka mengandung bahan-bahan organik yang bersifat biodegradable, yang berarti bahan tersebut secara alamiah dapat atau mudah diurai oleh mikroba. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah bahan organik pada limbah cair tapioka adalah dengan memanfaatkan kitosan. Sebagai polimer alami, kitosan memiliki muatan ionik yang reaktif sehingga dapat mengikat dan mengabsorpsi komponen lain yang berlawanan muatan. Kemampuan kitosan sebagai absorben dapat digunakan sebagai koagulan dalam pengolahan air limbah tapioka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa dosis kitosan dan waktu flokulasi yang menghasilkan persentase penurunan terbesar pada nilai COD, BOD, dan Turbidity air limbah tapioka. Metode yang digunakan adalah koagulasi menggunakan koagulan kitosan, dengan varisi pada pemberian dosis kitosan 50; 100 dan 150 mg/L serta waktu fokulasi 10; 20 dan 30 menit. Kitosan mampu mereduksi nilai COD 3,64-17,58% dengan nilai COD setelah perlakuan  13.600 mg/L. Nilai BOD dapat direduksi 1,22-15,05% dengan nilai setelah perlakuan 2096,50 mg/L. Turbidity pada air limbah tapioka dapat direduksi hingga 51,83-75,10% dengan nilai akhir 122,5 NTU. Niliai akhir dari COD dan BOD yang diperoleh belum memenuhi standar baku mutu yang tertera dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012.Kata kunci: Air limbah tapioka, Koagulasi, Kitosan