Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JUITA : Jurnal Informatika

Pengukuran Tingkat Kematangan Tata Kelola Pengelolaan Permasalahan Sistem Informasi Menggunakan Kerangka Kerja COBIT 4.1 (Studi Kasus: Sistem Informasi Akademik Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Lahan Adi Purwanto; Teduh Dirgahayu
JUITA : Jurnal Informatika JUITA Vol. 5 Nomor 2, November 2017
Publisher : Department of Informatics Engineering, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.596 KB) | DOI: 10.30595/juita.v5i2.1629

Abstract

Berhasilnya tata kelola organisasi saat ini sangat bergantung pada sejauh mana tata kelola dari Teknologi Informasi (TI) yang dilakukan. Penerapan TI ini akan berjalan dengan baik apabila ditunjang dengan suatu tata kelola TI yang baik pula. Pelayanan dalam bidang akademik adalah salah satu aktivitas utama perguruan tinggi yang berfungsi sebagai penyelenggara pendidikan. Dengan bertambahnya jumlah mahasiswa dan program studi, UMP harus meningkatkan layanan TI yang digunakan, dalam hal ini adalah layanan sistem informasi akademik. Proses pengelolaan permasalahan pada sistem informasi akademik merupakan hal penting karena proses tersebut berkaitan dengan penyediaan layanan terhadap seluruh civitas akademika. Proses pengelolaan permasalahan pada sistem informasi akademik di UMP belum optimal, hal ini ditunjukkan dengan lambatnya penanganan terhadap permasalahan yang muncul pada penggunaan layanan ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kematangan as-is dan to-be pada sistem informasi akademik UMP, khususnya pada proses pengelolaan permasalahan (DS10) dengan menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1. Hasil temuan dari penelitian ini adalah nilai tingkat kematangan as-is pada seluruh atribut secara umum berada pada level 2 (Repeatable but Intuitive). Untuk memenuhi kondisi sesuai tingkat kematangan to-be pada level 4 (managed and Measurable), maka diperlukan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi organisasi supaya perbaikan dapat berlangsung secara efektif.