Penelitian ini membahas pengembangan pasar wisata religi di Bekasi sebagai refleksi jejak sosiologis masyarakat Betawi dalam konteks manajemen pengelolaan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara, observasi, dan studi literatur, penelitian ini menemukan bahwa wisata religi berpotensi memperkuat identitas budaya Betawi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, pengelolaan masih menghadapi tantangan pada aspek koordinasi antar-stakeholder, promosi digital, dan infrastruktur. Model pentahelix dipandang efektif untuk memperkuat kolaborasi, pemberdayaan komunitas, serta pelestarian nilai sosio-religius. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis pada kajian pariwisata berbasis budaya dan praktis bagi pengembangan wisata religi berkelanjutan di Bekasi.