Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

KONFLIK KEPRIBADIAN NEUROTIK PADA TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DAKSA KARYA RIZKI ANJARANI Pratiwi, Hermalinda Rizki; Dewi, Trie Utari
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 19 No 2 (2023): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v19i2.7902

Abstract

ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan wujud konflik kepribadian neurotik dan upaya yang dilakukan dalam mengatasi konflik kepribadian neurotik yang dialami oleh tokoh utama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data dari penelitian ini adalah teks, kalimat, dan dialog yang berkaitan dengan konflik kepribadian dan upaya pengatasannya. Sumber data pada penelitian ini adalah novel Daksa karya Rizki Anjarani. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik simak dan catat. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis isi dengan cara menandai dan mengelompokkan teks, kalimat, dan dialog yang terkait dengan konflik kepribadian dan upaya pengatasan konflik kepribadian berdasarkan teori Karen Horney. Konflik kepribadian yang ditemukan pada penelitian ini terbagi menjadi 2 bentuk konflik yaitu, konflik interpersonal dan konflik intrapsikis. Upaya dalam mengatasi konflik kepribadian yang terjadi dilakukan dengan tiga acara yaitu, bergerak mendekati orang lain, bergerak melawan orang lain, dan bergerak menjauhi orang lain. Ketiga cara tersebut dilakukan oleh tokoh utama pada novel Daksa agar konflik yang terjadi dalam diri tokoh utama dapat diredakan dan diatasi.KATA KUNCI: Konflik Kepribadian; Neurotik; Novel; Psikoanalisis.THE MAIN CHARACTER PERSONALITY CONFLICT IN THE NOVEL DAKSA BY RIZKI ANJARANI: A REVIEW OF KAREN HORNEY'S SOCIAL PSYCHOANALYSIS. ABSTRACT: The purpose of this research is to describe the form of neurotic personality conflict and the efforts made to overcome the neurotic personality conflict experienced by the main character. This study used qualitative research methods. The data from this study are texts, sentences, and dialogues related to personality conflicts and efforts to overcome them. The source of the data in this study is the novel Daksa by Rizki Anjarani. The data collection technique in this study is the observing and noting technique. The data analysis technique used is content analysis technique by tagging and grouping texts, sentences, and dialogues related to personality conflicts and efforts to overcome personality conflicts based on Karen Horney's theory. The personality conflicts found in this study are divided into 2 forms of conflict, namely, interpersonal conflict and intrapsychic conflict. Efforts to overcome personality conflicts that occur are carried out in three ways, namely, moving towards other people, moving against other people, and moving away from other people. These three methods are carried out by the main character in Daksa's novel so that the conflict that occurs within the main character can be mitigated and overcome.KEYWORDS: Personality Conflicts; Neurotics; Novels; Psychoanalysis.
REALISME MAGIS PADA NOVEL ANAK-ANAK SEMAR KARYA SHINDUNATA DALAM PERSPEKTIF PEWAYANGAN SEBAGAI SIMBOLIS BUDAYA JAWA Adelia, Puja Deasy; Dewi, Trie Utari
INDONESIA: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 6 Number 2 June 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59562/indonesia.v6i2.72712

Abstract

This study focuses on the elements of magical realism and wayang as symbolic representations of Javanese culture in the novel Anak-Anak Semar by Sindhunata. The novel presents magical, mystical, and irrational imagery drawn from mythology, folklore, and legends of traditional society into the realm of modern literature. This research employs a descriptive qualitative method through the analysis of words, sentences, and narratives. The data consist of excerpts from the novel. Data collection was carried out using the note-taking observation method, by identifying excerpts of sentences found in the novel, with the aim of describing the five elements of magical realism based on Wendy B. Faris’s theory and Clifford Geertz’s theory to explore wayang as a symbol of Javanese culture. Based on this analysis, all five elements of magical realism were found to be closely linked with wayang as a symbol of Javanese culture, which appears in the form of magical narratives framed within Javanese cultural context. Through the fusion of reality and magic, the author not only presents a story rich in imagination but also reinforces cultural identity and traditional values that remain relevant in the modern context.
MAKNA KEHIDUPAN DALAM LIRIK LAGU PADA ALBUM “MANUSIA” KARYA TULUS: KAJIAN SEMIOTIKA FERDINAN DE SAUSSURE Anwar, Syifa Fauziah; Dewi, Trie Utari
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v12i2.8847

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna kehidupan dalam lirik lagu pada album “Manusia” karya Tulus dengan menguraikan penanda serta petanda yang terdapat di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggukan pendekatan semiotika Ferdinand De Saussure. Data dalam penelitian ini yaitu lirik lagu mengandung semiotika dalam album “Manusia” karya Tulus yang mencakup Remedi, Nala, Interaksi, Kelana, Jatuh Suka, Ingkar, Satu Kali, Tujuh Belas, Hati-Hati di Jalan dan Diri. Sumber data penelitian ini yaitu album karya Tulus yaitu “Manusia” yang dirilis 3 Maret 2022. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kajian kepustakaan dengan penghayatan secara langsung terhadap pemahaman makna yang rasional dengan prosedur membaca lirik lagu, menetukan makna kehidupan menggunakan penanda dan petanda yang terdapat dalam lirik lagu pad album “Manusia” karya Tulus, menulis data yang sudah dianalisis, dan membuat simpulan dari hasil penelitian. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis isi untuk menganalisis makna kehidupan yang terdapat dalam lirik lagu pada album “Manusia” karya Tulus. Hasil dari penelitian ini adalah makna kehidupan, lirik yang menggambarkan tentang pengalaman melalui pekerjaan dan perbuatan, yang terdapat pada lirik lagu “Satu Kali” dan “Tujuh Belas”, pada makna kehidupan yang dialami dari peristiwa berupa perasaan yang dirasakan terdapat pada lirik lagu dengan judul “Nala” dan “Interaksi” sedangan makna kehidupan yang diambil melalui penderitaan yang dijadikan sebagai pembelajaran terdapat pada lirik lagu berjudul “Hati-hati di Jalan” dan “Diri”.Kata kunci: Lirik Lagu, Makna Kehidupan, Semiotika
Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru-Guru Sekolah Dasar Untuk Meningkatkan Kompetensi Profesionalisme Guru Handayani, Sri Lestari; Dewi, Trie Utari
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2020): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v4i1.2602

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pengabdian ini dilatarbelakangi permasalahan mitra yang diidentifikasi meliputi 1) Umumnya para guru merasa enggan  untuk mengurus kenaikan pangkat/golongan karena persyaratan yang dirasa berat; 2) Kebanyakan guru stagnan pada pangkat/golongan IVa; 3) Guru kurang paham cara membuat karya ilmiah yang sesuai dengan standar; dan 4) Guru tidak tahu bagaimana cara mempublikasikan karya ilmiah. Adapun solusi yang ditawarkan ialah memberikan pelatihan penulisan karya tulis ilmiah bagi guru-guru SDN Kebon Pala 11, 12, dan 13 Pagi Jakarta Timur. Target luaran pengabdian ini berupa jasa pelatihan berupa informasi bagi guru-guru SDN Kebon Pala 11, 12, dan 13 Pagi terkait penulisan karya tulis ilmiah dan publikasi artikel ilmiah. Melalui kegiatan pengabdian yang telah dilakukan memiliki tiga hal yang ditingkatkan yaitu (1) memperdalam pengetahuan guru tentang karya tulis ilmiah, (2) mengenalkan dan menggalakkan kegiatan menulis artikel ilmiah di jurnal untuk meningkatkan kompetensi profesionalisme guru dan (3) memotivasi guru-guru untuk mulai mempublikasikan karya tulis ilmiah berupa artikel ilmiah di jurnal. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu memberikan pemahaman tentang karya tulis ilmiah, alasan mengapa guru harus membuat karya ilmiah, konsep karya tulis ilmiah, dan proses menulis karya ilmiah. Selanjutnya para guru mendapatkan materi tentang cara mempublikasikan karya tulis ilmiah beserta tahapan-tahapannya. Lalu peserta diminta untuk membuat karya ilmiah sebagai tindak lanjut untuk kegiatan pengabdian berikutnya.Kata Kunci: guru sekolah dasar; penulisan karya ilmiah; profesionalisme guru. ABSTRACK This devotion activity is motivated by partner problems identified including 1) Generally the teachers feel reluctant to take care of promotion / class because the requirements are considered heavy; 2) Most teachers are stagnant in rank IVa; 3) The teacher does not understand how to make scientific work in accordance with the standards; and 4) The teacher does not know how to publish scientific work. The solution offered is to provide training in writing scientific papers for teachers at SDN Kebon Pala 11, 12 and 13 in East Jakarta. The target of this devotion output is training services in the form of information for teachers of Kebon Pala Elementary School 11, 12 and 13 in the morning related to scientific writing and publication of scientific articles. Through the devotion activities that have been carried out, three things have been improved, that is (1) deepening the teacher's knowledge of scientific papers, (2) introducing and promoting the activities of writing scientific articles in journals to improve teacher professional competence and (3) motivating teachers to start publish scientific papers in the form of scientific articles in journals. The method used is the method of lecture, discussion, and question and answer. The results of the implementation of community devotion activities are to provide an understanding of scientific writing, the reason why the teacher must make scientific work, the concept of scientific writing, and the process of writing scientific papers. Next the teachers get material about how to publish scientific papers along with the stages. Then participants are asked to make scientific work as a follow-up to their next devotion activities.Keywords: primary school teachers; teacher professionalism; writing scientific work.
Analisis Nilai Karakter dalam Naskah Wawacan Samun Dewi, Trie Utari; Hidayatullah, Syarif; Puspitasari, Nur Aini
Manuskripta Vol 10 No 2 (2020): Manuskripta
Publisher : Masyarakat Pernaskahan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33656/manuskripta.v10i2.162

Abstract

This article discusses the character values contained in the Wawacan Samun (WS). The Wawacan Samun manuscript tells about the journey of the Gnadasari character in trying to be able to meet his brother again, Gandawerdaya. On that journey there were obstacles that he faced. however, he managed to face all these obstacles thanks to the good qualities he had and the kindness of other characters. Therefore, the character and attitude of the characters in the WS text need to be emulated by the wider community. For this reason, the purpose of this study is to reveal the character values ​​contained in the Wawacan Samun manuscript so that it can be used as a guide for life for the nation's future generations. The character values ​​contained in the Wawacan Samun manuscript include 1) Responsible; 2) Trustworthy and Honest; 3) Respect and Courtesy; 4) Compassion, Caring, and Cooperation; 5) Confident, Creative, Hard Work, and Never Give Up; 6) Fairness and Leadership; 7) Kind and Humble; and 8) Tolerant. === Artikel ini mendiskusikan nilai-nilai karakter yang terkandung dalam naskah Wawacan Samun (WS). Naskah ini menceritakan tentang perjalanan tokoh Gandasari dalam berupaya untuk dapat bertemu dengan kakaknya kembali, Gandawerdaya. Dalam perjalanan tersebut terdapat halang rintangan yang ia hadapi. Akan tetapi, semua rintangan tersebut berhasil ia hadapi berkat sifat baik yang ia miliki serta kebaikan dari tokoh-tokoh lainnya. Oleh karena itu, sifat dan sikap baik yang terdapat pada para tokoh dalam naskah WS perlu untuk diteladani oleh masyarakat luas. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengungkap nilai karakter yang terdapat di dalam naskah WS agar dapat dijadikan pedoman kehidupan bagi generasi penerus bangsa. Nilai karakter yang terdapat dalam naskah Wawacan Samun antara lain adalah 1) Bertanggung Jawab; 2) Amanah dan Jujur; 3) Hormat dan Santun; 4) Kasih Sayang, Peduli, dan Kerjasama; 5) Percaya Diri, Kreatif, Kerja Keras, dan Pantang Menyerah; 6) Adil dan Kepemimpinan; 7) Baik dan Rendah Hati; serta 8) Toleran.
Ambiguity of Humor Discourse in Indra Frimawan Content in Comika.id Raharja, Rio Slamet; Dewi, Trie Utari
Wacana : Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran Vol 9 No 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jbsp.v9i2.7

Abstract

Ambiguity poses a significant challenge in communication, often causing misinterpretation or confusion in message decoding. The resulting lack of clarity can obstruct effective information transfer, as recipients may derive meanings different from the speaker’s intent. This qualitative descriptive study aims to identify and analyze specific forms of lexical ambiguity and grammatical ambiguity in Indra Frimawan's comedy content on the comika.id platform. The methodology focuses on analyzing humorous discourse related to ambiguity phenomena. The semantic approach is essential, playing a crucial role in the precise understanding and proper use of language through in-depth analysis of semantic meaning. Findings indicate 19 distinct forms of lexical ambiguity and 20 forms of grammatical ambiguity. Grammatical ambiguity is further categorized into 13 instances of temporary ambiguity and 7 instances of permanent ambiguity. This suggests that Indra Frimawan’s signature humorous style, which deliberately employs ambiguous wording, is an effective and unique means of entertaining the audience. It also provides a distinctive comedic blueprint for other stand-up comedians to explore. The study contributes to the understanding of intentional linguistic ambiguity as a source of humor.