Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PEMANFAATAN DAN APLIKASI LIMBAH RUMAH TANGGA DALAM PEMBUATAN ECO-ENZYME Dian Retno Intan; Akbar Habib; Wildani Lubis; Litna Nurjannah Ginting; Khairul Fahmi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 8 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i8.2793-2800

Abstract

Menjaga kebersihan menjadi hal sangat penting terutama di tahun ketiga pandemi COVID-19 ini. Mencuci tangan pakai sabun di air mengalir mencerminkan perilaku hidup bersih dan sehat, namun dirasa kurang efisien karena membutuhkan banyak air dan perlu tisu atau lap bersih untuk menyeka air setelah mencuci tangan. Cara lain untuk membersihkan tangan adalah dengan menggunakan hand sanitizer  dan cairan desinfektan yang memiliki kadar alcohol tinggi. Di sisi lain, penggunaan kedua produk ini dapat menimbulkan efek samping berupa kulit kering bahkan iritasi. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membuat cairan pembersih dari bahan alami dan ramah lingkungan sekaligus menerapkan sistem zero waste concept. Cairan yang dimaksud adalah cairan eco-enzyme yang berasal dari limbah rumah tangga. Mitra dalam kegiatan ini adalah ibu rumah tangga yang merupakan anggota Aisyiyah Cabang Medan Johor.  Kegiatan pengabdian tidak hanya dilaksanakan untuk membuat cairan eco-enzyme saja, namun juga produk turunannya berupa hand sanitizer dan desinfektan sehingga mitra dapat memenuhi kebutuhan akan cairan pembersih di masa pandemi ini. Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan ini harapannya dapat menambah wawasan dan keterampilan mitra, yaitu ibu-ibu Aisyiyah Cabang Medan Johor dalam penerapan konsep zero waste dengan mengelola limbah rumah tangga menjadi cairan serba guna berupa eco-enzyme. Mitra juga diharapkan mampu berinovasi dan berimprovisasi untuk menciptakan produk turunan lain dari eco-enzyme seperti pupuk dan pestisida, atau produk lain yang dapat membantu keperluan rumah tangga.
Pemberdayaan Air Kelapa Menjadi Pupuk Tanaman Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Pada UKM Pupuk Rahman Hayati Muslih Muslih; Habib Akbar
Empowerment: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 6 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : Pusat Riset Manajemen dan Publikasi Ilmiah Serta Pengembangan Sumber Daya Manusia Sinergi Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55983/empjcs.v1i6.386

Abstract

Pupuk Rahman Hayati is one of the UMKM that sells agricultural fertilizer services to farmers and provides fertilizer orders from small and large scale. Meet the needs of both plantation, maintenance and flower growers. Suggestions for the use of organic fertilizers or other materials are intended to reduce the current problems arising from the use of chemicals that have been proven to damage the soil and the environment. Such as the use of chemical fertilizers will result in damage to the soil. From its structure, there are currently circulating organic fertilizers in the form of solid and liquid organic fertilizers. Liquid organic fertilizer is a solution resulting from the decomposition of organic matter originating from plant residues, agro-industrial waste, animal waste, and human waste containing more than one nutrient.
PELATIHAN PEMBUATAN ECO ENZYME BERBASIS LIMBAH SAYURAN DAN BUAH BAGI PETANI BAWANG Khairunnisa Rangkuti; Risnawati Risnawati; Sasmita Siregar; Akbar Habib; Ira Aprianti; Efrida Lubis
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 9 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i9.3122-3130

Abstract

Salah satu sentra produksi bawang merah di Sumatera Utara adalah desa Tongging Kecamatan merek Kabupaten Karo. Kondisi geografis desa Tongging sangat potensial bagi usaha tani bawang merah. Bawang merah Tongging terkenal dan  sangat digemari karena rasa yang gurih dan aroma yang khas. Tetapi petani bawang banyak mengeluhkan produksi rendah dan harga bawang merah yang fluktuati. Produktifitas rendah karena penggunaan input usaha tani tidak optimal karena harganya yang mahal.  sehingga petani tidak memiliki modal yang cukup dalam membeli input pertanian seperti pupuk dan obat-obatan. Hal ini berdampak pada turunnya produksi bawang merah di desa Tongging. Untuk itu tim Pengabdian masyarakat fakultas Pertanian UMSU memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi petani dengan memberikan pelatihan pembuatan Eco enzyme berbasis limbah Sayuran dan buah-buahan. Eco enzyme dapat digunakan sebagai pupuk atau penyubur tanah alami.  Eco enzyme juga dapat mengusir hama tanpa menggunakan pestisida kimia. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, petani bawang merah di desa Tongging dapat membuat eco enzyme yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan pestisida alami yang ramah lingkungan.
Peran Budaya Dan Karakteristik Gender Pada Pertanian Padi Sawah Di Desa Pasir Matogu Kecamatan Angkola Muara Tais Kabupaten Tapanuli Selatan Habib, Akbar; Manik, Juita Ramadhani; Pulungan, Robiatul Islamiyah
JASc (Journal of Agribusiness Sciences) Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : JASc (Journal of Agribusiness Sciences)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jasc.v7i2.17034

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk yang pertama, untuk mengetahui Berapa Besar curahan waktu pekerja laki-laki dan perempuan pada pertanian padi sawah. Kedua, Untuk mengetahui Berapa Besar kontribusi perempuan pada ekonomi rumah tangga pada pertanian padi sawah. Ketiga, Untuk mengetahui Bagaimana Peran Budaya dan karakteristik Gender pada Pertanian padi sawah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode studi kasus (Case study). Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis model harvard. Metode yang digunakan dalam penarikan sampel yaitu metode simple random sampling, yaitu diambil secara acak sederhana. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembagian curahan waktu kerja antara laki-laki dan perempuan yang dilihat dari tiga kegiatan (Reproduksi,Produktif, dan sosial kemasyarakatan) yang  dimana pembagian waktu kerja wanita lebih banyak berperan dan mengikuti kegiatan yang dilihat dari besarnya kontribusi perempuan dalam pendapatan keluarga sebesar Rp. 6.143.578 (88,16%). Sehingga dapat dilihat dari peran budaya yang dilihat dari teori biddle and thomas budaya mempengaruhi karakter sehingga perempuan memiliki peran penting dalam pertanian padi sawah.
Pengembangan Kuliner Berbasis Hydroponic muslih, muslih; Habib, Akbar
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 3, No 2 (2021): Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Oktober)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v3i2.8207

Abstract

Sufi Agrifarm merupakan salah satu tempat kuliner di yang terletak di jalan. Bringin Pasar VII Tembung Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dengan jumlah penduduk 454,202 jiwa yang memiliki 8 desa dan 12 kecamatan. Tembung adalah terkenal dengan jumlah penduduknya yang padat sekitar 1.111.58 jiwa/Km2 . Dengan pendapatan dari bermacam macam pencaharian penduduk.Berdasarkan uraian diatas maka Tim akan memberikan solusi dengan menghidupkan kembali kuliner yang sepi pada masa virus covid 19 dengan pengelolaan yang profesional dan tatanan tempat kuliner dengan mengunggulkan hydroponic sebagai taman wisata sekalian menyajikan makanan yang diambil darfi hasil hydroponic. Pada akhir program diharapkan permasalahan warga dalam meningkatkan pendapatan bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga dan membantu penganguran untuk warga sekitar. serta menjadikan Ciri Khas untuk Kecamatan Percut Sei Tuan mempunyai kuliner yang bersasis hydroponicdi Kabupaten Deli Serdang pada
Pemenuhan Ketahanan Pangan Keluarga melalui Pembuatan Vertical Garden Habib, Akbar; Intan, Dian Retno; Lubis, Wildani; Kabeakan, Nana Trisna Mei Br; Purba, Khairul Fahmi; Ginting, Litna Nurjannah
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 11 No 01 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v11i01.6044

Abstract

Semakin meningkatnya populasi penduduk dan adanya dorongan untuk hidup sehat tidak sejalan dengan ketersediaan lahan pertanian. Kecenderungan konversi lahan pertanian menyebabkan terjadinya kesulitan penurunan dalam produksi komoditas pertanian. Selain itu, terdapat juga kekhawatiran dalam penggunaan teknik budidaya secara konvensional berupa pengaplikasian pupuk dan pestisida kimia. Alasan-alasan inilah yang menjadi awal dari munculnya konsep prosumer. Prosumer adalah konsep ketika orang memiliki kemampuan untuk memproduksi makanan mereka sendiri dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. munculnya konsep prosumer membantu daerah perkotaan di banyak negara untuk meningkatkan produksi komoditas pertanian dan menjaga keberlanjutannya. Perumahan di Kota Medan merupakan daerah padat penduduk yang setiap rumah jarang sekali memiliki pekarangan luas. Pekarangan biasanya hanya terbatas atau cukup dan dibuat hanya untuk keperluan memarkirkan kendaraan saja. Pekarangan yang sempit ini dapat dibuat menjadi multifungsi sebagai tempat bercocok tanam dengan menggunakan vertical garden. Budidaya tanaman sendiri ini dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhan asupan sayuran keluarga untuk mencapai ketahanan pangan keluarga dengan menyediakan sendiri. Adanya kegiatan ini diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan asupan sayuran mitra saja, diharapkan juga mampu mengurangi pengeluaran rumah tangga dan lebih luasnya lagi mitra dapat mengembangkannya sampai tercapai ketahanan pangan keluarga.
PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KACANG PANJANG MALAYSIA DAN INDONESIA Syahputra, Angga; Habib, Akbar
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol. 9 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v9i1.15421

Abstract

Kacang panjang adalah tanaman holtikultura yang mempunyai potensi produksi tinggi serta mempunyai peluang pengembangan teknologi. Komoditas kacang panjang ini bernilai ekonomi yang tinggi sehingga dapat membuat peluang pasar yang besar. Metode pengambilan sempel petani dilakukan dengan metode propotioned random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis RC Ratio. Hasil dari perhitungan diperoleh rata-rata pendapatan usahatani kacang panjang di Bukit KOR sebesar RM 8.000 dan rata-rata pendapatan usahatani kacang panjang di Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang sebesar Rp. 7.800.000 menunjukkan bahwa usahatani kacang panjang di Bukit KOR lebih besar. Meskipun pendapatan usahatani di Bukit KOR lebih besar, namun rata-rata produksi kacang panjang di Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang lebih besar yaitu 2.600 kg sedangkan rata-rata produksi kacang panjang di Bukit KOR sebesar 1.333,3 kg. Tingkat efisiensi pendapatan usahatani kacang panjang di Bukit KOR (R/C ratio 7,56) sedangkan usahatani kacang panjang di Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang (R/C ratio 2,49), maka kedua usahatani tersebut sama-sama efisien untuk diusahakan. Akan tetapi usahatani kacang panjang di Bukit KOR lebih menguntungkan.Kata Kunci: Kacang panjang, Keuntungan, Efisiensi
“Healthy Pop” Alternatif Minuman Boba dari Buah yang Menyehatkan Habib, Akbar; Intan, Dian Retno; Gurning, Riris Nadia Syafrilia; Lubis, Wildani; Kabeakan, Nana Trisna Mei Br
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i3.13672

Abstract

Pesatnya kemajuan teknologi di bidang makanan dan minuman membuat semakin maraknya produk-produk instan yang mengandung zat aditif, diantaranya pemanis sintetis dan pewarna makanan. Konsumsi produk-produk ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, sehingga perlu adanya alternatif produk atau olahan lain yang lebih menyehatkan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diselenggarakan untuk memperkenalkan minuman sehat yang terbuat dari buah-buahan, khususnya popping boba atau yang dinamakan “Healthy pop”, sebagai alternatif minuman manis. Kegiatan ini melibatkan Sanggar Belajar Cerdas, sebuah kelompok yang terdiri dari anak-anak dan orang tua, yang belajar membuat minuman ini bersama-sama. Para peserta mengikuti lokakarya di mana mereka belajar membuat popping boba dengan menggunakan buah-buahan lokal seperti mangga, jeruk, buah naga, dan semangka. Mereka juga mendapatkan edukasi mengenai manfaat kesehatan dari bahan-bahan tersebut. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi minuman sehat dan memotivasi peserta untuk mencoba membuat minuman ini di rumah. Meskipun menghadapi tantangan seperti keterbatasan waktu, sumber daya, dan tingkat pengetahuan yang berbeda-beda, kegiatan ini memberikan pengetahuan baru, mempromosikan kebiasaan hidup sehat, dan menciptakan peluang bagi keluarga untuk mempraktikkan pola makan sehat di rumah. Secara keseluruhan, kegiatan ini diterima dengan baik dan mendapat tanggapan positif.
Pemenuhan Ketahanan Pangan Keluarga melalui Pembuatan Vertical Garden Habib, Akbar; Intan, Dian Retno; Lubis, Wildani; Kabeakan, Nana Trisna Mei Br; Purba, Khairul Fahmi; Ginting, Litna Nurjannah
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 11 No 01 (2024): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v11i01.6044

Abstract

Semakin meningkatnya populasi penduduk dan adanya dorongan untuk hidup sehat tidak sejalan dengan ketersediaan lahan pertanian. Kecenderungan konversi lahan pertanian menyebabkan terjadinya kesulitan penurunan dalam produksi komoditas pertanian. Selain itu, terdapat juga kekhawatiran dalam penggunaan teknik budidaya secara konvensional berupa pengaplikasian pupuk dan pestisida kimia. Alasan-alasan inilah yang menjadi awal dari munculnya konsep prosumer. Prosumer adalah konsep ketika orang memiliki kemampuan untuk memproduksi makanan mereka sendiri dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. munculnya konsep prosumer membantu daerah perkotaan di banyak negara untuk meningkatkan produksi komoditas pertanian dan menjaga keberlanjutannya. Perumahan di Kota Medan merupakan daerah padat penduduk yang setiap rumah jarang sekali memiliki pekarangan luas. Pekarangan biasanya hanya terbatas atau cukup dan dibuat hanya untuk keperluan memarkirkan kendaraan saja. Pekarangan yang sempit ini dapat dibuat menjadi multifungsi sebagai tempat bercocok tanam dengan menggunakan vertical garden. Budidaya tanaman sendiri ini dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhan asupan sayuran keluarga untuk mencapai ketahanan pangan keluarga dengan menyediakan sendiri. Adanya kegiatan ini diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan asupan sayuran mitra saja, diharapkan juga mampu mengurangi pengeluaran rumah tangga dan lebih luasnya lagi mitra dapat mengembangkannya sampai tercapai ketahanan pangan keluarga.
MAPPING SUPPLY CHAIN STRATEGY ON SWEET POTATO COMMODITY IN MEDAN CITY Habib, Akbar; Intan, Dian Retno; Lubis, Wildani
Jurnal AGRISEP JURNAL AGRISEP VOL 21 NO 02 2022 (SEPTEMBER)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.512 KB) | DOI: 10.31186/jagrisep.21.2.271-282

Abstract

The concept of supply chain management (SCM) has been widely used but is limited to industrial products, while in agriculture, especially fresh products, it has received little attention. In fact, when viewed from the characteristics of the product, agri-fresh supply chain management (FSCM) is very necessary. This study was carried out in addition to identifying the supply chain of sweet potato which is an important food crop in North Sumatra as well as being an additional reference in research that focuses on sweet potato commodities.This research was conducted in the area of Sei Beras Sekata, Sunggal, Deli Serdang. Respondents are actors in the supply chain, starting from farmers to consumers. The sample is determined through the snowball sampling technique because there is no sample frame. There were 29 informants in this study consisting of farmers, collectors, agents, traders and consumers.The research showed that there are three sweet potato supply chain lines, involving four marketing agencies. The first channel is a supply chain channel without intermediaries, meaning that farmers sell directly to consumers. The second channel is a channel with one intermediary, where farmers first sell sweet potatoes to retailers and then retailers sell to consumers. The third channel is the channel that has the longest chain, which involves collectors, agents, and retailers.