Penelitian ini berangkat dari persoalan bagaimana LGBTQ mengkonsepkan diri mereka pada media baru. Pada penelitian ini kebaruan menjadi fokus dengan menggunakan teori konsep diri dari Johari Windows dan new media, serta queer teori dari Judith Butler. Selama ini, kajian dengan queer teori lebih banyak untuk membedah persoalan LGBT di dunia barat, namun masih jarang digunakan untuk membedah hegemoni media di dunia timur seperti negera kita. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan metode koleksi data observasi. Observasi pada beberapa konten Youtube, Twitter dan Instagram serta disertai dengan koleksi data melalui aktifitas wawancara dengan pemilik konten seperti Youtuber dan beberapa data dokumen. Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Konsep diri yang dimiliki oleh kalangan LGBTQ sebagian besar adalah konsep diri terbuka dimana informasi mengenai diri mereka masing-masing juga diketahui oleh orang lain, karena mereka cenderung terbuka pada orang lain. Konsep diri terbuka ini cenderung dipengaruhi oleh persepsi sosial yang bersumber dari pengalaman mereka dalam berinteraksi dengan orang lain khususnya dalam media sosial mereka