Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Implementasi Kebijakan Sertifikasi Perbenihan Tanaman Hutan Pada UPTD SPTH Dinas Kehutanan Jawa Barat S, Bambang; Jubaedah, Edah; Listiani, Teni
Jurnal Media Administrasi Terapan Vol. 4 No. 1 (2023): Vol. 4, No. 1, Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/jmat.v4i1.89

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi alternatif dalam implementasi kebijakan Sertifikasi Sumber Benih, Mutu Benih dan Mutu Bibit Tanaman Hutan Pada UPTD SPTH Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. Penelitian dilakukan dengan pendekatan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data melalui studi dokumentasi dan metode wawancara dengan para informan yaitu Koordinator Seksi Sertifikasi dan Peredaran UPTD SPTH serta Pelaksana/Sertifikator UPTD SPTH. Teknik analisis data menggunakan analisis SWOT dan QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan implementasi kebijakan Sertifikasi Sumber Benih, Mutu Benih Dan Mutu Bibit Tanaman Hutan Pada UPTD SPTH Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat belum memberikan hasil maksimal. Implementasi kebijakan sertifikasi menunjukkan kurangnya komunikasi intensif antara pemohon sertifikasi maupun tenaga ahli, kurangnya informasi dan pembinaan dari UPTD SPTH kepada pemohon sertifikasi perbenihan di daerah mengenai manfaat dan prosedur sertifikasi, ketersediaan anggaran cukup terbatas.  Selain itu masih kurangnya kemauan dan perhatian para pengada benih dan bibit tanaman hutan untuk melakukan pencatatan dari proses pembibitan sampai dengan peredarannya serta kurangnya kecenderungan dan keinginan pengada/pengedar benih/bibit tanaman hutan untuk mengajukan permintaan sertifikasi dan belum optimalnya keberadaan dan fungsi pengawas peredaran benih/bibit tanaman hutan. Untuk memaksimalkan implementasi kebijakan sertifikasi dapat dilakukan dengan strategi yaitu memprioritaskan anggaran untuk pelayanan sertifikasi, meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM melalui pelatihan teknis untuk memperoleh sertifikat penguji mutu benih dan bibit dan memberikan insentif bagi pelaksana sertifikasi sesuai analisis beban kerja (ABK).  Strategi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi UPTD SPTH Dinas kehutanan untuk meningkatkan kualitas implementasi kebijakan Sertifikasi Sumber Benih, Mutu Benih Dan Mutu Bibit Tanaman Hutan Pada UPTD SPTH Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
Perbandingan Daya Guna Auto Ko-Induksi Propofol 0,25 mg/kgbb dengan 0,5 mg/kgbb dalam Mengurangi Dosis Induksi Propofol pada Operasi Elektif dengan Anestesi Umum Krisdiyantoro, Nova; Sarosa, Pandit; S, Bambang
Jurnal Komplikasi Anestesi Vol 2 No 1 (2014): Volume 2 Number 1 (2014)
Publisher : This journal is published by the Department of Anesthesiology and Intensive Therapy of Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, in collaboration with the Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Therapy , Yogyakarta Special Region Br

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jka.v2i1.7192

Abstract

Latar belakang: propofol sebagai induksi tunggal dapat menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dan curah jantung cukup bermakna, pemberian intravena secara cepat dapat mengakibatkan henti napas yang bersifat sementara akibat depresi ventilasi. Untuk mendapatkan efek samping minimal dan ringannya biaya, diperlukan auto ko-induksi.Tujuan penelitian: untuk mengetahui bahwa daya guna auto ko-induksi propofol 0,25 mg/kgbb intravena sama dengan auto ko-induksi propofol 0,5 mg/kgbb intravena dalam mengurangi dosis induksi propofol pada operasi elektif dengan anestesi umum.Metode penelitian: penelitian ini menggunakan rancangan uji klinis secara acak buta berganda (double blind randomized controlled trial/RCT). Subyek penelitian 90 pasien yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A adalah kelompok yang mendapatkan auto ko-induksi propofol 0,25 mg/kgbb intravena dan kelompok B adalah kelompok yang mendapatkan auto ko-induksi propofol 0,5 mg/kgbb intravena yang masuk dalam kriteria inklusi. Pengukuran dilakukan terhadap data demografi pasien: umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, BMI (Body Mass Index), status fi sik (ASA) dan hemodinamik awal (tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, rata-rata tekanan darah arteri dan denyut jantung). Pencatatan selanjutnya adalah dosis induksi propofol, hemodinamik setelah induksi dan efek samping yang terjadi .Data dianalisis dengan Independent t-test dan chi-square dengan derajat kemaknaan p<0,05.Hasil Penelitian : Terdapat perbedaan bermakna pada dosis induksi yang dibutuhkan pada keduakelompok yaitu perbedaan sebesar 16,13 mg (p=0,001) dimana hasil kelompok A (119,5911 ± 12,24973) dan kelompok B (135,7222 ± 12,93408), sehingga pemberian auto ko-induksi propofol 0,25 mg/kgbb memiliki potensi yang lebih baik dibandingkan dosis 0,5 mg/kgbb dalam mengurangi dosis induksi propofol. Nilai IoC yang didapatkan setelah satu menit pemberian dosis auto ko-induksi menunjukkan nilai kelompok A (81,69 ± 2,26) dan kelompok B (80,84 ± 1,99) dimana hasil ini menunjukkan perbedaanyang tidak bermakna (p=0,063). Perubahan hemodinamik diukur sebelum auto ko-induksi dan sesudah induksi propofol pada kedua kelompok masih dalam batas aman dan tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p>0,05)Kesimpulan : Auto ko-induksi propofol 0,25 mg/kgbb intravena mempunyai daya guna yang lebih baik dibandingkan auto ko-induksi propofol 0,5 mg/kgbb intravena dalam mengurangi dosis total induksi propofol pada operasi elektif dengan anestesi umum dengan perbedaan kebutuhan dosis propofol sebesar 16,13 mg (p = 0,001).
Anestesi pada Ovum Pick Up (OPU) Astuti, Widuri; Mahmud; S, Bambang
Jurnal Komplikasi Anestesi Vol 1 No 3 (2014): Volume 1 Number 3 (2014)
Publisher : This journal is published by the Department of Anesthesiology and Intensive Therapy of Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, in collaboration with the Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Therapy , Yogyakarta Special Region Br

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jka.v1i3.7195

Abstract

Seorang perempuan 37 tahun terdiagnosa infertil primer. Prosedur yang akan dilakukan adalah Ovum Pick Up (OPU). Status fi sik ASA II karena asma. Dilakukan anestesi dengan GA TIVA. Tindakan berlangsung selama 30 menit. Hemodinamik selama tindakan stabil. Post operasi pasien di ruang pemulihan selama 2 jam dan diperbolehkan pulang setelah skoring postanesthesia discharge scoring system (PADS) lebih dari 9.