Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFFECT OF ANTI-MOLD AND MYCOTOXIN BINDER ON CORN QUALITY AND BROILER PERFORMANCE Nalle, Catootjie Lusje; Supit, Max A.J.; Jermias, Johanis A.; Kusumaningrum, Damai; Kefi, Melani; Benu, Ariska
BIOTROPIA Vol. 32 No. 1 (2025): BIOTROPIA Vol. 32 No. 1 April 2025
Publisher : SEAMEO BIOTROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11598/btb.2025.32.1.2319

Abstract

Article Highlights:- The anti-mold used effectively maintained low aflatoxin levels in 13% moisture corn.- Synthetic mold inhibitors effectively decreased aflatoxin levels in corn during storage and maintained some nutritional quality- Mycotoxin binder supplementation did not improve broiler- Broiler performance declined as aflatoxin concentrations increased Abstract: The quality of animal feed is determined by high-quality ingredients and appropriate feed additives. This study aimed to assess: 1) the nutrient and aflatoxin total (AT) content of corn treated with an anti-mold (A) and 2) broiler performance fed with aflatoxin B1 (AFB1)-contaminated diets supplemented with a mycotoxin binder (MB).  Two experiments were carried out to achieve the objectives. Experiment 1 was set up with a 2 x 2 Factorial Completely Randomized Design (FCRD) with two factors: moisture content (MC at 13 and 15%) and anti-mold (A, -/+). Meanwhile, Experiment 2 was set up with a  3 x 2 Factorial Completely Randomized Design with two factors: the AFB1 (< 100, 165, 222 µg/kg) and MB (-/ +). The MC and A interaction was significant (P < 0.01) on the aflatoxin total of corn throughout the 2-month assay. The utilization of the anti-mold in afla-corn with different moisture levels did not influence (P > 0.05) corn’s nutrient content. The MC x A interaction was significant (P < 0.05) in the valine and glycine content of the stored corn. In the second experiment, no interaction of AFB1 x MB (P > 0.05) was observed in the bird’s performance during the study. The AFB1 Concentration (AC) of corn decreased significantly (P < 0.05 to 0.001) in feed intake, body weight gain, and feed efficiency of birds. Our study concluded that the anti-mold effectively maintained low aflatoxin levels in 13% moisture corn. Also, the anti-mold did not affect the nutrient profile of corn during storage. Our study also showed that mycotoxin binder supplementation did not improve broiler performance and broiler performance declined as aflatoxin concentrations increased.
ANALISIS PEARSON CHI-SQUARE PADA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING Astuti, Maria Oktaviani; Guntur, Robertus Dole; Atti, Astri; Sinu, Elisabeth Brielin; Kusumaningrum, Damai
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 3 No. 11: April 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v3i11.7632

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, biasanya terjadi pada usia di bawah lima tahun. Hingga saat ini, stunting masih menjadi masalah gizi secara global termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada Balita di Puskesmas Pota Kabupaten Manggarai Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan total sampel sebanyak 226 balita yang dipilih secara random. Hubungan antara kejadian stunting dengan berbagai variabel di uji dengan menggunakan Pearson Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total sampel, 52% balita berjenis kelamin perempuan, 56% balita dengan ibu berpendidikan < SMA, 65% balita mendapat ASI secara eksklusif, 58% balita yang mendapatkan makanan pendamping ASI saat bayi berusia < 6 bulan, 47% balita dengan panjang badan lahir < 48 cm, 54% balita dengan ibu mengalami KEK saat hamil, 70% balita dengan ibu mengalami anemia saat hamil, 44% balita mempunyai berat badan lahir rendah, dan 57% balita memiliki riwayat penyakit infeksi. Analisis menggunakan Pearson Chi-Square menunjukkan bahwa kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Pota berkorelasi nyata dengan tingkat pendidikan ibu, MPASI, panjang badan lahir, bumil KEK, BBLR, Riwayat penyakit infeksi.
ANALISIS REGRESI DATA PANEL TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UMUR HARAPAN HIDUP DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Guntur, Robertus Dole; Lobo, Maria; Atti, Astri; Cindy Andini, Priscilia; Kusumaningrum, Damai
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 6 (2025): Nopember 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v5i6.11720

Abstract

Umur harapan hidup (UHH) adalah rata-rata lamanya hidup yang dapat ditempuh seseorang sejak lahir. UHH di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hanya sekitar 68 tahun yang lebih rendah dari rata-rata nasional yaitu 72 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi umur harapan hidup di Provinsi NTT dengan menggunakan analisis regresi data panel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data umur yang harapan hidup serta faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya yang bersumber dari publikasi Badan Pusat Statistik Provinsi NTT dari tahun 2018 sampai tahun 2022. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah umur harapan hidup (Y), sedangkan variabel independen yang digunakan adalah pengeluaran perkapita , rata-rata lama sekolah ), akses air minum layak , akses sanitasi layak dan penduduk miskin . Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa fixed effect model variasi antar individu dan waktu menjadi model terbaik dalam memodelkan faktor-faktor yang mempengaruhi umur harapan hidup di Provinsi NTT. Faktor persentasi akses sanitasi layak ( menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap umur harapan hidup di Provinsi NTT dengan nilai koefisien determinasi ( sebesar 99,76%. Diharapkan pemerintah Provinsi NTT meningkatan cakupan akses sanitasi layak di masyarakat agar mendukung peningkatan UHH di provinsi kepulauan ini.