Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dampak dari penambahan sari buah melon (SBM) dalam pengencer Tris-kuning telur (T-KT) terhadap kualitas spermatozoa babi duroc. Semen segar ditampung dari dua ekor pejantan babi duroc berumur 2 tahun dan dalam kondisi sehat. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan lima ulangan yang terdiri atas P0 = T-KT 100%, P1 = T-KT 90% + SBM 10%, P2 = T-KT 80% + SBM 20%, P3 = T-KT 70% + SBM 30%, P4 = T-KT 60% + SBM 40%, P5 = T-KT 50% + SBM 50%. Semen segar yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi standar dengan motilitas 76,20% dan abnormalitas 3,60%. Semen yang telah diencerkan kemudian dibagi ke dalam tabung eppendorf lalu disimpan dalam kotak pendingin dengan suhu 18-20°C dan diamati setiap 12 jam hingga persentase motilitas spermatozoa menurun hingga 40%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan P3 mampu mempertahankan kualitas spermatozoa yang lebih tinggi dibanding lima perlakuan lainnya (P kecil dari 0,05) sejak jam ke-12 hingga jam ke-60 penyimpanan; kecuali pada parameter abnormalitas menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata antar perlakuan (P besar dari 0,05). Kualitas spermatozoa babi duroc hingga jam ke-48 penyimpanan pada perlakuan P3 adalah: motilitas 49,40%, viabilitas 59,16%, abnormalitas 5,41%, serta daya tahan hidup 58,71 jam. Kesimpulannya adalah dengan menambahkan sari buah melon dalam pengencer Tris – kuning telur efektif untuk menjaga kualitas spermatozoa babi duroc, dengan level sari buah melon yang terbaik adalah 30%.