Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Perbandingan Tampilan Estrus Sapi Bali Secara Alamiah dan Hasil Induksi Prostaglandin F2α Gue, Febronia Dhenge; Hine, Thomas Mata; Uly, Kirenius
Animal Agricultura Vol 2 No 2 (2024): Animal Agricultura
Publisher : Yayasan Sumber Daya Manusia Cerdas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59891/animacultura.v2i2.77

Abstract

The purpose of this research is to examine the performance comparison of the  estrous apperance of bali cattle naturally with those induced by protaglandin F2α. this study used 32 non-pregnant and healthy bali cattle. The sap criteria used were aged 3-15 years, had a body weight of 240-389 kg. The cattle used had a body condition score of 3-4 (medium and fat). The cattle were divided inti two groups, group 1  synchronized with PGF2α as much as 500 mg/ml intramuscularly, and group 2 was not injected with PGF2α. The study was designed using a completely randomized design. The research data was tabulated and analyzed using the T-test. The results analysis estrous onset, duration of estrous, estrous intensity and percentage of estrous respectively in treatment group 1 vs. 2 for the group were 80,13 hours; 10,55 vs 10,64 hours, 2,00 vs 2,69 hours, 90,47  vs 100%. The bottom line is that there is no difference in appearance of estrous between bali cattle induced with PGF2 alpha and those without (natural estrous).
Penambahan Sari Buah Mangga (Mangifera indica) Arum Manis dalam Pengencer Beltsville Thawing Solution- Kuning Telur terhadap Kualitas Semen Babi Landrace Grasele, Fransiskus Allianus; Uly, Kirenius; Setyani, Ni Made Paramita; Hine, Thomas Mata
Jurnal Sains Peternakan Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Sains Peternakan Vol. 12 No. 2
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jsp.v12i2.10514

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan sari buah mangga jenis arum manis (SBMAM) dalam pengencer beltsville thawing solution (BTS) kuning telur (KT) terhadap kualitas semen cair babi landrace selama penyimpanan. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan sehingga terdapat 25 unit percobaan. Adapun perlakuan yang dimaksud adalah: P0: BTS-KT+0% SBMAM, P1: BTS-KT+5% SBMAM, P2: BTS-KT+10% SBMAM, P3: BTS-KT+15% SBMAM, P4: BTS-KT+20% SBMAM. Semen yang telah diencerkan disimpan dalam coolbox pada suhu 18o-20oC dan dievaluasi setiap 8 jam. Variabel penelitian yang diamati adalah: motilitas, viabilitas, abnormalitas dan daya tahan hidup spermatozoa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analysis of variance dilanjutkan uji Duncan. Data dianalisis menggunakan software SSPS 26.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukan P4 dengan level 20% SBMAM memberikan hasil terbaik dan secara stastistik berbeda nyata dengan empat perlakuan lainnya (P<0,05) dengan nilai motilitas 48,00±2,73%, viabilitas 66,02±4,77%, abnormalitas 6,01±0,53% dan daya hidup sebesar 46,81±1,14 jam. Disimpulkan bahwa penambahan SBMAM dengan level 20% ke dalam pengencer BTS-KT memberikan respon yang lebih baik dalam mempertahankan kualitas semen cair babi landrace.
Pengaruh Level Sukrosa dalam Pengenceran Tris-Kuning Telur terhadap Kualitas Semen Cair Babi Landrace Farman, Eugenius; Uly, Kirenius; Setyani, Ni Made Paramita; Marawali, Aloysius
Jurnal Sains Peternakan Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Sains Peternakan Vol. 12 No. 2
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jsp.v12i2.10532

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak penambahan sukrosa (SUK) pada pengencer tris-kuning telur (TKT) terhadap kualitas semen cair dari babi landrace. Penelitian ini menggunakan semen segar dari seekor babi landrace dengan motilitas spermatozoa sebesar 84,00%, viabilitas 93,00%, abnormalitas spermatozoa 3,00%, dan konsentrasi spermatozoa 312x10^6/mL. Lima perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: P0=T-KT (kontrol), P1=T-KT + SUK 0,1%, P2=T-KT + SUK 0,2%, P3=T-KT + SUK 0,3%, P4=T-KT + SUK 0,4%, dan P5=T-KT + SUK 0,5%, dengan masing-masing perlakuan diuji sebanyak lima kali. Penelitian ini menerapkan rancangan acak lengkap (RAL) dan hasilnya dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) serta uji jarak berganda Duncan. Variabel yang diukur meliputi motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan daya tahan hidup (DTH) spermatozoa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P5 memberikan pengaruh signifikan (P<0,05) terhadap kualitas spermatozoa, dengan motilitas sebesar 50,00±0,00%, viabilitas 55,80±3,10%, dan daya tahan hidup (DTH) 70,80±1,00 jam. Kesimpulannya, penambahan sukrosa 0,5% ke dalam tris-kuning telur dapat mempertahankan kualitas spermatozoa babi landrace hingga 60 jam.
PENGARUH PENAMBAHAN VIRGIN COCONUT OIL DAN VITAMIN C DALAM PENGENCER SARI BUAH SEMANGKA KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA BABI LANDRACE Padalani, Daniel; Marawali, Aloysius; Kune, Petrus; Uly, Kirenius
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 6 No. 2 (2024): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan (IN PRESS)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v6i2.22253

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan kombinasi terbaik penambahan virgin coconut oil (VCO) dan vitamin C dalam pengencer sari buah semangka dan kuning telur untuk mempertahankan kualitas spermatozoa babi landrace. Semen ditampung dua kali seminggu dari satu ekor ternak babi landrace jantan yang berumur dua tahun.  Metode penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan tersebut terdiri atas P0= sari buah semangka (SBS) 80%+ kuning telur (KT ) 20%, P1= SBS 80%+KT 20%+VCO 1,5%, VIT C 0,1 mg/mL, P2= SBS 80%+KT 20%+VCO 3,0%, VIT C 0,2 mg/mL, P3= SBS 80%+KT 20%+VCO 4,5%, VIT C 0,3 mg/mL, P4= SBS 80%+KT 20%+VCO 6,0%, VIT C 0,4 mg/mL. Semen yang telah diencerkan disimpan dalam coolbox pada suhu 15-20ºC, kemudian diamati setiap 8 jam sampai persentase motilitas spermatozoa 40%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semen yang diencerkan menggunakan sari buah semangka pada perlakuan P1 (VCO 1,5% dan vitamin C 0,1%) mempunyai kualitas yang berpegaruh nyata (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan lainnya, yaitu motilitas mencapai motilitas (53,75±4,79%), viabilitas (59,75±5,56%), abnormalitas (3,75±0,29%) dan daya tahan hidup (29,50±0,82 jam). Disimpulkan bahwa penambahan VCO 1,5% dan vitamin C  0,1%  ke dalam pengencer sari buah semangka efektif dalam mempertahankan kualitas spermatozoa babi landrace.
Pengaruh Penambahan Sari Buah Melon Dalam Pengencer Tris-Kuning Telur Terhadap Kualitas Semen Babi Duroc: The Impact of Adding Melon Juice to Tris-Egg Yolk Diluent on the Quality of Duroc Boar Spermatozoa Hilly, Fanny Tesalonika; Hine, Thomas Mata; Uly, Kirenius; Nalley, Wilmientje Marlene
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 8 No. 1 (2025): February
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jlah.v8i1.83

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dampak dari penambahan sari buah melon (SBM) dalam pengencer Tris-kuning telur (T-KT) terhadap kualitas spermatozoa babi duroc. Semen segar ditampung dari dua ekor pejantan babi duroc berumur 2 tahun dan dalam kondisi sehat. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan lima ulangan yang terdiri atas P0 = T-KT 100%, P1 = T-KT 90% + SBM 10%, P2 = T-KT 80% + SBM 20%, P3 = T-KT 70% + SBM 30%, P4 = T-KT 60% + SBM 40%, P5 = T-KT 50% + SBM 50%. Semen segar yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi standar dengan motilitas 76,20% dan abnormalitas 3,60%. Semen yang telah diencerkan kemudian dibagi ke dalam tabung eppendorf lalu disimpan dalam kotak pendingin dengan suhu 18-20°C dan diamati setiap 12 jam hingga persentase motilitas spermatozoa menurun hingga 40%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan P3 mampu mempertahankan kualitas spermatozoa yang lebih tinggi dibanding lima perlakuan lainnya (P kecil dari 0,05) sejak jam ke-12 hingga jam ke-60 penyimpanan; kecuali pada parameter abnormalitas menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata antar perlakuan (P besar dari 0,05). Kualitas spermatozoa babi duroc hingga jam ke-48 penyimpanan pada perlakuan P3 adalah: motilitas 49,40%, viabilitas 59,16%, abnormalitas 5,41%, serta daya tahan hidup 58,71 jam. Kesimpulannya adalah dengan menambahkan sari buah melon dalam pengencer Tris – kuning telur efektif untuk menjaga kualitas spermatozoa babi duroc, dengan level sari buah melon yang terbaik adalah 30%.
Impact of Papaya Leaf Juice on the Quality of Landrace and Duroc Cross Boar Spermatozoa in Egg Yolk Citrate Diluent Andini, Agustin; Setyani, Ni Made Paramita; Uly, Kirenius; Lawa, Alvrado Bire
Journal of Tropical Animal Science and Technology Vol. 7 No. 2 (2025): Journal of Tropical Animal Science and Technology
Publisher : Animal Husbandry Study Program, Faculty of Agriculture, Timor University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jtast.v7i2.9666

Abstract

This study aims to evaluate the effect of adding papaya leaf juice added to egg yolk citrate diluting medium (S-KT) to assess its effect on the quality of boar sperm from crosses between landrace and duroc breeds. Fresh semen from boar aged 1.5 who were in good health and had received training in semen collection methods was used in the study. Six treatments and five repetitions were employed in an experimental setting as part of a completely random research design, namely: egg yolk citrate without papaya leaf juice (P0), egg yolk citrate + 0.5% papaya leaf juice (P1), egg yolk citrate + 1% papaya leaf juice (P2), egg yolk citrate + 1.5% papaya leaf juice (P3), egg yolk citrate + 2% papaya leaf juice (P4),  egg yolk citrate + 2.5% papaya leaf juice. All treatments are stored in a coolbox with a temperature of 15-20ºC. Every twelve hours, the spermatozoa's mobility, survival, form, and ability to migrate were assessed. With a motility of 53.00±2.73%, viability of 67.70±1.4%, abnormality of 6.00±0.70%, and survival of 54.60 hours (P<0.05), the P5 treatment with the addition of papaya leaf juice up to 2.5% produced the best outcomes at 48 hours of storage. In comparison to previous treatments, it can be said that adding 2.5% papaya leaf juice to the S-KT dilution medium improved the quality of the liquid semen produced by Landrace and Duroc cross boar
Pengaruh Penambahan Virgin Coconut Oil dan Vitamin C dalam Pengencer Sari Buah Semangka Kuning Telur Terhadap Kualitas Spermatozoa Babi Landrace Padalani, Daniel; Marawali, Aloysius; Kune, Petrus; Uly, Kirenius
Animal Agricultura Vol 3 No 1 (2025): Animal Agricultura
Publisher : Yayasan Sumber Daya Manusia Cerdas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59891/animacultura.v3i1.119

Abstract

This study aims to find the best combination. diluent of watermelon juice and egg yolk to maintain the quality of landrace pig spermatozoa. Semen is accommodated twice a week from one two-year-old male landrace pig. This study was experimental using a Complete Randomized Design (CRD) consisting of five treatments and five repeats. The treatment consists of P0= SBS 80%+KT 20%. P1= SBS 80%+KT 20%+VCO 1.5%. VIT C 0.1 mg/mL. P2= SBS 80%+KT 20%+VCO 3.0%. VIT C 0.2 mg/mL. P3= SBS 80%+KT 20%+VCO 4.5%. VIT C 0.3 mg/mL. P4=   SBS 80%+KT 20%+VCO 6.0%. VIT C 0.4 mg/mL. Diluted semen is stored in  a coolbox at a temperature of 15-20ºC. then observed every 8 hours until the percentage of spermatozoa motility is 40%. The results of this study showed that semen diluted using watermelon juice in P1 treatment (VCO 1.5% and vitamin C 0.1%) had higher quality (P<0.05) compared to other treatments. namely motility reaching motility (53.75±4.79). viability (59.75±5.56). abnormalities (3.75±0.29). and survival (29.50±0.82 hours). It was concluded that the addition of 1.5% VCO and 0.1% vitamin C to watermelon juice diluent was effective in maintaining the quality of landrace pig spermatozoa.
Pengaruh Kombinasi Pengencer Modifikasi Air Kelapa Muda-Sitrat Terhadap Kualitas Spermatozoa Babi Landrace Y. Jelita, Marina; Uly, Kirenius; Agustinus, Agustinus; R. Riwu, R. Riwu; Kune, Petrus
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i1.1325

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pengencer modifikasi air kelapa muda-sitrat terhadap kualitas spermatozoa babi landrace. Materi penelitian adalah semen segar yang diperoleh dari satu ekor babi landrace umur 2 tahun. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan yakni: (P0) AKM 100%, (P1) AKM 75% + Sitrat 25%, (P2) AKM 50%+ Sitrat 50%, (P3) AKM 25% + Sitrat 75%, (P4) Sitrat 100%, setiap perlakuan ditambahkan Ekstrak Daun Kelor/EDK sebesar 1 %. Semen yang telah diencerkan disimpan pada suhu 18-20. Evaluasi semen setelah pengenceran dilakukan setiap 8 jam terhadap motilitas, viabilitas, abnormalitas dan daya tahan hidup spermatozoa. Data penelitian dianalisis dengan Analysis of Variance (Anova) dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi modifikasi pengencer AKM 50% + Sitrat 50% (P2) mempunyai kualitas terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya, yaitu dengan presentase motilitas 46,401,52%, viabilitas 45,004,63%, abnormalitas 8,290,72%, dan daya tahan hidup 44,90 jam. Dapat disimpulkan bahwa kombinasi pengencer modifikasi air kelapa muda-sitrat mampu memberikan pengaruh terbaik terhadap kualitas spermatozoa babi landrace.