Ibrahim Purawiardi, Ibrahim
Research Center for Physics, Indonesian Institute of Sciences, Kawasan Puspiptek Serpong Gd. 442 Tangerang Selatan 15314, Banten

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sintesis Li1,37Mn2O4 Dengan Metoda Solid-State Reaction dan Hidrothermal Wigayati, Etty; Purawiardi, Ibrahim
Metalurgi Vol 33, No 2 (2018): Metalurgi Vol. 33 No. 2 Agustus 2018
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.485 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v33i2.435

Abstract

Telah dilakukan sintesis senyawa Li1,37Mn2O4 melalui metoda solid state reaction(SSR) dan metoda hidrotermal(HT). Bahan awal yang dipergunakan adalah Li2CO3 dan MnO2 untuk metoda  solid state reaction, dengan temperatur kalsinasi 700oC dan temperatur sintering 900oC, Sedang untuk metoda hidrotermal bahan yang dipergunakan adalah LiOH dan MnO2, pada temperatur 200oC selama 90 jam. Li1,37Mn2O4  yang terbentuk akan dipergunakan sebagai katoda pada baterai Lithium ion. Dari pola difraksi XRD menunjukkan bahwa pada sintesis dengan metoda SSR fasa yang terbentuk menyerupai fasa Li1,33Mn1,667O4 dengan struktur kubik spinel dan dan FCC LiMn2O4. Hasil analisis sampel metoda HT menunjukan bahwa terbentuk fasa Li1,37Mn2O4 dengan struktur kubik spinel dan fasa Mn3O4. Dari gambar TEM metode sintesis SSR bentuk kristalit struktur spinel menyerupai multiwalled nanofiber memanjang, sedang sintesis HT membentuk multiwalled ring. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa morphologi partikel berbentuk pipih memanjang, dengan sebaran yang homogen. Dari analisis PSA dapat diketahui bahwa untuk sampel dengan metoda SSR mempunyai ukuran partikel 1278,3 nm, sedang sampel HT mempuyai ukuran partikel 643,7 nm. Uji baterai katoda Li1,37Mn2O4 dengan battery cycler ditunjukan dengan kurva siklik voltametrik, adanya proses oksidasi dan reduksi. Hasil pengukuran charge-discharge didapatkan kapasitas charge sekitar 86,63 mAh/gr, kapasitas discharge 85,98 mAh/gr pada Li1,37Mn2O4 (SSR) lebih tinggi dari kapasitas charge 66,7 mAh/gr kapasitas discharge 59,8 mAh/gr pada sampel Li1,37Mn2O4 (HT).
KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO TOTAL KNEE JOINT DARI PADUAN Co-Cr-Mo-XN HASIL PENGERJAAN PANAS Astawa, I Nyoman Gede Putrayasa; Kartika, Ika; Rokhmanto, Fendy; Purawiardi, Ibrahim; Natalia, Jessica; Alhamidi, Ali
Metalurgi Vol 34, No 1 (2019): Metalurgi Vol. 34 No. 1 April 2019
Publisher : Pusat Penelitian Metalurgi dan Material - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.01 KB) | DOI: 10.14203/metalurgi.v34i1.359

Abstract

Penggantian material implan pada lutut memerlukan sifat mekanis yang penting selain sifat ketahanan aus, diperlukan juga kekuatan dan  ketangguhan yang tinggi. Hal ini dikarenakan lutut merupakan bagian yang vital dimana bagian ini sering mengalami beban dinamis, sehingga harus memiliki kekerasan dan kekuatan yang tinggi untuk menahan beban dari berat badan manusia tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik dari struktur mikro yang terbentuk dan nilai  kekerasan pada paduan Co-Cr-Mo hasil hot rolling selain itu juga untuk mengetahui pengaruh penambahan unsur nitrogen terhadap pembentukan fasa  dan presipitat pada paduan Co-Cr-Mo. As-cast Co-26Cr-6Mo-0,18N dan Co-26Cr-6Mo dihomogenisasi pada temperatur 1200°C selama 12 jam, setelah itu dilakukan hot rolling pada temperatur 1200°C dengan waktu tahan 90 menit  dan persen reduksi sebesar 50, diakhiri pendinginan dengan variasi media pendingin seperti air es, air dan udara. Setelah itu beberapa pengujian dilakukan untuk mengetahui perubahan struktur mikro dan nilai kekerasan yang dihasilkan melalui pengujian kekerasan, XRD, pengamatan SEM-EDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa butiran pada sampel yang mengalami rapid cooling dengan menggunakan air es (3°C) menghasilkan ukuran butiran yang lebih halus dibandingkan dengan sampel dengan media pendingin air dan udara. Media pendingin air es memiliki nilai kekerasan paling tinggi dan udara paling rendah hal ini dikarenakan presipitat M23X6 yang terbentuk dapat menghambat pergerakan dislokasi sehingga memperkuat matriks dan dengan demikian dapat meningkatkan kekerasan paduan. Sedangkan  paduan Co-Cr-Mo yang mengandung unsur nitrogen didalamnya memiliki ukuran butiran yang lebih kecil  dibanding unsur tanpa nitrogen, hal ini dikarenakan atom N yang bertindak sebagai atom interstisi mengisi kekosongan jarak antar atom. Fasa σ yang muncul pada paduan kobalt Co-26Cr-6Mo memiliki intensitas peak yang lebih tinggi dibandingkan dengan kobalt Co-26Cr-6Mo-0,18N karena usur nitrogen menekan pembentukan fasa σ. Kata kunci: Co-26Cr-6Mo, hot rolling, presipitat, fasa σ, kekerasan
Synthesis of LiBOB Fine Powder to Increase Solubility Wigayati, Etty Marti; Lestariningsih, Titik; Ratri, Christin Rina; Purawiardi, Ibrahim; Prihandoko, Bambang
Makara Journal of Technology Vol. 21, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lithium bis (oxalate) borate or LiBOB compound has captured interest of researchers, because it is potentially viable to be used as electrolyte salt in lithium-ion battery system. This compound is easy to synthesize and considered to be more environmentally friendly compared to conventional electrolyte salt because LiBOB does not contain halogen element. This research focused on the synthesis of LiBOB fine powder, which main purpose is improving LiBOB salt solubility in liquid electrolyte solution. This will aid the ion transfer between electrodes which in turn will increase the electrolyte performance. Solid state reaction was employed in this experiment. Synthesis of LiBOB compound was performed by reacting oxalic acid dihydrate, lithium hydroxide monohydrate, and boric acid. The resulting powder was then processed into fine powder using ball milling technique with varying milling time (0, 6, 10, and 13) hour. Microstructure of the sample was then analyzed to obtain information regarding phase formation, functional groups, grain surface morphology, surface area, pore volume, solubility, and ionic conductivity. The analysis shown that LiBOB and LiBOB hydrate phase was formed during the reaction, there was no changed in existing phase during milling process, crystallinity index was shifted to lower value but there was no difference in functional groups. Highest value in surface area was found to be 83.11 m2/g, with pore volume of 1.21311e+02 A at 10 hours milling. Smaller powder size resulted in higher solubility, unfortunately the ionic conductivity was found to be decreased.