Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KARAKTERISTIK KEPALA RUMAH TANGGA PEREMPUAN DALAM PEKERJAAN SEKTOR INFORMAL Satriawan, Dodi
Sosio Informa Vol 7 No 1 (2021): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i1.2494

Abstract

Persentase rumah tangga yang dikepalai perempuan cenderung meningkat dari tahun ke tahun, di mana pada tahun 2012 persentase rumah tangga yang dikepalai perempuan mencapai 14,4 persen. Kajian literatur ini bertujuan untuk membandingkan karakteristik Kepala Rumah Tangga Laki-laki (KRTL) dan Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) yang bekerja di sektor informal berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Agustus tahun 2017-2019. Berdasarkan hasil kajian diketahui bahwa dari total pekerja di sektor informal didapatkan karakteristik yang dapat membedakan antara KRTL maupun KRTP. Pada KRTL didominasi pekerja dengan status kawin, bekerja di lapangan usaha pertanian, jam kerja cukup (>=35 jam), memiliki penghasilan rendah, pendidikan tamat SD, berada pada kelompok umur yang lumayan muda yaitu 30-49 tahun. Sedangkan KRTP didominasi pekerja dengan status perkawinan cerai mati, bekerja di lapangan usaha perdagangan, kekurangan jam kerja (<35 jam), memiliki penghasilan rendah, pendidikan tidak tamat SD, dan berada pada kelompok umur tua yaitu 50-64 tahun. Berdasarkan karakteristik tersebut, pemerintah dapat memberikan pembinaan dan pemberian fasilitas serta bantuan permodalan kepada pekerja sektor informal terutama pada KRTL maupun KRTP yang bersifat produktif, bekerja pada sektor pertanian dan perdagangan, memiliki tingkat pendidikan yang rendah, serta mereka yang bekerja dengan jam kerja yang tinggi dalam rangka meningkatkan taraf hidup baik KRTL maupun KRTP serta keluarganya. Selain itu adanya perhatian dari pemerintah diharapkan dapat menggeser status mereka dari yang awalnya bekerja dalam sektor informal secara perlahan namun pasti dapat masuk ke dalam sektor formal.
Jaminan Kesehatan Pekerja Informal di Indonesia Satriawan, Dodi
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 20 No. 3 (2021): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Balai Besar Litbang Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31105/jpks.v21i3.2817

Abstract

Sektor informal memiliki peran penting dalam penyerapan tenaga kerja. Sektor ini sangat fleksibel dalammemanfaatkan potensi ekonomi yang belum dikelola. Satu hal yang masih perlu mendapat perhatian adalah perlindunganbagi pekerja informal. Yang dimaksud perlindungan disini tidak hanya tentang upah yang layak, namun juga tentangaksesibilitas mendapatkan fasilitas dari pemerintah terutama jaminan kesehatan. Tulisan ini bertujuan mengetahuikarakteristik pekerja informal dan aksesibilitas mereka terhadap jaminan kesehatan. Sumber data berasal dari data sekunderyaitu raw data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Indonesia Tahun 2017. Metode analisis yang digunakan adalahanalisis deskriptif hasil crosstabulation menggunakan alat bantu SPSS. Berdasarkan karakteristiknya, pekerja informaldi Indonesia pada tahun 2017 dominan berjenis kelamin laki-laki, berada pada umur produktif, tingkat pendidikan SD/setara, tinggal di daerah pedesaan, dan bekerja pada sektor pertanian. Dalam tulisan ini, pekerja informal tidak dibedakanantara sektor informal pedesaan dan perkotaan. Pekerja informal di Indonesia pada tahun 2017 yang memiliki jaminankesehatan sebesar 57,3 persen, menggunakan jaminan kesehatan untuk berobat jalan sebesar 33,1 persen, dan untuk rawatinap sebesar 56,3 persen. Dengan adanya penelitian ini diharapkan memberikan solusi nyata bagi Pemerintah khususnyaKementerian Kesehatan untuk menangani permasalahan jaminan kesehatan ini dan mendorong pekerja informal untukmemanfaatkan jaminan kesehatan ini.
The Effect of NaOH Concentration and Acetylation Time on Synthesis of Kepok Banana Peel Cellulose Acetate Yasmin, Fia Kharisma; Pramita, Ayu; Satriawan, Dodi
CHEESA: Chemical Engineering Research Articles Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/cheesa.v6i2.17294.85-94

Abstract

The high production of kepok banana is generating a significant amount of peel waste, contributing to environmental pollution. To address this issue, an innovative solution is the conversion of kepok banana peel into cellulose acetate as raw material for membrane production. Therefore, this research aimed to manufacture kepok banana peel cellulose acetate using varying concentrations of 1%, 1.5%, and 2% NaOH solvent, with acetylation times of 2 hours and 2.5 hours, respectively. The optimal results were achieved using 1% NaOH with kepok banana peel cellulose content of 56.07%. Furthermore, the best acetylation time occurred at a duration of 2.5 hours, producing a cellulose acetate content of 38.23% and a 2.3% degree of substitution (DS). These results suggested that the optimal combination for producing membrane from kepok banana peel is 1% concentration with an acetylation time of 2.5 hours, classifying it as cellulose diacetate.
Elastisitas Kesempatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota dan Menurut Sektor di Provinsi Aceh Tahun 2012-2017 Satriawan, Dodi
TATALOKA Vol 26, No 1 (2024): Volume 26 No. 1 February 2024
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.26.1.30-45

Abstract

Provinsi Aceh merupakan bagian dari program pembangunan nasional, namun masalah serius yang menjadi perhatian oleh pemerintah adalah kesempatan kerja dan pengangguran dimana tingginya angka pengangguran dikarenakan keterbatasan lapangan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis elastisitas kesempatan kerja di Provinsi Aceh selama periode 2012-2017. Perhitungan elastisitas kesempatan kerja diperoleh dari perbandingan persentase pertumbuhan tenaga kerja dengan persentase pertumbuhan ekonomi (PDRB). Penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu pertumbuhan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi (PDRB) Provinsi Aceh dari tahun 2012-2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 2012-2017 elastisitas kesempatan kerja di Provinsi Aceh lebih banyak masuk kategori elastis, kecuali pada tahun 2012 dan 2017 tergolong kategori inelastis. Walaupun dominan masuk kategori elastis, namun selama periode tersebut pertumbuhan kesempatan kerja pada kabupaten/kota di Provinsi Aceh cenderung belum stabil. Faktor pertumbuhan ekonomi masih belum konsisten untuk menjadi salah satu pemicu peningkatan kesempatan kerja secara lebih stabil di banyak kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Jika dilihat berdasarkan sektor, jumlah kesempatan kerja yang ideal banyak terdapat di sektor primer (lapangan usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan; dan lapangan usaha pertambangan dan penggalian). 
BIOBRIKET SEKAM PADI DENGAN VARIASI PARTIKEL DAN KOSENTRASI PEREKAT MOLASE Satriawan, Dodi; Annafi, Rafiiq; Santoso, Agus
Sehati Abdimas Vol 6 No 1 (2023): Prosiding Sehati Abdimas 2023
Publisher : PPPM POLTESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/sehati_abdimas.v6i1.658

Abstract

Biobriket merupakan salah satu energi terbarbarukan untuk menggantikan bahan baku energi batu bara. Penelitian ini bertujuan untuk mencari biobriket yang memiliki nilai kalor yang tinggi dari bahan baku yang melimpah berupa biomassa limbah sekam padi. Pembuatan biobriket sekam padi diawali dengan proses karbonisasi limbah sekam padi pada suhu 300 oC selama 1 jam. Arang yang terbentuk kemudian dihaluskan dengan hingga ukuran 100 mesh dan 150 mesh. Serbuk arang selanjutnya diberikan perekat dengan menggunakan perekat molase dengan variasi perekat molase 6%, 8%, 10%, 12% dan 14%. Biobriket kemudian dicetak dan dianalisis kadar air, kadar abu dan nilai kalornya yang mengacu pada SNI 4931:2010. Hasil nilai kalor yang terbaik didapatkan pada biobriket dengan ukuran partikel 150 mesh dan kosentrasi perekat 12%.
PENGARUH PENAMBAHAN SACCHAROMYCESS CEREVICEAE TERHADAP VARIASI NPK DIDALAM PENINGKATAN NILAI KADAR BIOETANOL NIRA NIPAH (NYPA FRUTICANS) Satriawan, Dodi; Perdinan Lumbantoruan, Yoel; Aji Girawan, Bayu
Sehati Abdimas Vol 6 No 1 (2023): Prosiding Sehati Abdimas 2023
Publisher : PPPM POLTESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/sehati_abdimas.v6i1.659

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kadar bioethanol yang dihasilkan oleh nira nipah (Nypa fruticans) dari penambahan Saccharomycess Cereviceae dan penambahan NPK. Pembuatan bioetanol dari nira nipah dimulai dengan menambahkan Saccharomycess Cereviceae dengan variasi 1; 2,5; dan 5% (%v/v) kedalam 5 liter nira nipah. Penambahan NPK 0,2 (%w/v) dan urea 0,2% (%w/v). Proses fermentasi dilakukan selama lima hari. Analisis yang dilakukan berupa analisis kadar gula dan kadar bioethanol. Didapatkan hasil bahwa semakin lama waktu fermentasi akan semakin menurun nilai kadar gulanya, sedangkan semakin lama waktu fermentasi maka akan meningkatkan nilai produksi kadar bioetanolnya. Didapatkan nilai kadar bioethanol terbaik pada penambahan Saccharomycess Cereviceae 5% dan penambahan NPK 0,6%.
EFEKTIVITAS DAN LAJU PENURUNAN KADAR COD DAN TSS AIR LIMBAH ARTIFISAL DENGAN PROSES ELEKTROKOAGULASI Satriawan, Dodi; Pramita, Ayu; Santoso, Agus
Sehati Abdimas Vol 6 No 1 (2023): Prosiding Sehati Abdimas 2023
Publisher : PPPM POLTESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/sehati_abdimas.v6i1.700

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan elektrokoagulasi menggunakan elektrode besi dan alumanium pada penurunan kadar Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total Suspended Solid (TSS) di dalam air limbah artifisial. Penelitian ini merupakan studi pendahuluan untuk mengetahui kemampuan elektrode besi dan aluminium dengan variasi tegangan dan arus dalam menurunkan kadar COD dan TSS. Elektrode besi dan aluminium yang digunakan berbentuk pelat dengan ketebalan 0,2 cm, panjang 10 cm dan lebar 5 cm. Air limbah artifisial yang digunakan sebanyak 1 liter. Limbah artifisial yang digunakan berasal dari limbah tepung tapioka dengan konsentrasi 10.000 ppm. Variasi tegangan listrik digunakan berupa 10 volt dan 20 volt serta menggunakan arus 5 A dan 10 A. Analisis TSS mengacu pada SNI 6989.3:019 dan COD mengacu pada SNI 6989.02.2019. Hasil optimum didapatkan pada tegangan 20 volt dan 5 A dengan efektivitas penurunan TSS sebesar 52,06% dan efektivitas penurunan COD sebesar 90,06%.
Penerapan Aplikasi Retribusi Tiket Masuk (ARTM) Obyek Wisata Pantai Widarapayung Kabupaten Cilacap Purwanto, Riyadi; Prasetyanti, Dwi Novia; Listyaningrum, Rostika; Supriyono, Abdul Rohman; Prabowo, Annas Setiawan; Bahroni, Isa; Syafirullah, Lutfi; Satriawan, Dodi
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8 No 4 (2024): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v8i4.15164

Abstract

Salah satu obyek wisata di Kabupaten Cilacap yang dapat dikunjungi adalah Pantai Widarapayung. Pengelolaan obyek wisata tersebut merupakan tugas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap dan pelaksanaannya dikelola oleh Koperasi KODIM 0703 Cilacap. Retribusi tiket masuk pengunjung dilokasi obyek wisata Pantai Widarapayung merupakan salah satu sumber pendapatan Daerah. Sistem retribusi tiket masuk ke lokasi Pantai Widarapayung yang berjalan saat ini masih dilakukan secara konvensional dimana penjaga loket menghitung besaran biaya tiket masuk secara manual dan selanjutnya dicatat dalam buku laporan. Berdasarkan hasil observasi, hal ini mengakibatkan beberapa permasalahan antara lain, pengelolaan retribusi tiket masuk masih belum terorganisir dengan baik, sering terjadi kesalahan dalam perhitungan biaya tiket masuk yang disebabkan oleh human error, adanya ketidaksesuaian antara jumlah pengunjung dengan jumlah pendapatan yang diterima. Disamping itu, buku laporan mudah rusak dan hilang sehingga pengelola pantai sering mengalami kesulitan dalam mengontrolnya. Salah satu solusi permasalahan ini adalah perlu dikembangkan Aplikasi Retribusi Tiket Masuk (ARTM) yang berfungsi untuk mengelola retribusi tiket masuk obyek wisata Pantaiwidara Payung, sehingga pengelelolaan retribusi tiket masuk menjadi lebih terorganisir. Dengan demikian permasalahan-permasalah yang ada pada pengelolaan retribusi tiket masuk menuju obyek wisata Pantai Widarapayung saat ini dapat terselesaikan.
Karakteristik Bioadsorben Limbah Ikan dengan Aktivator Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2) Satriawan, Dodi; Anggraeni, Melani; Aghni Bintang Sukono, Geo
Jurnal Teknik Kimia USU Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Teknik Kimia USU
Publisher : Talenta Publisher (Universitas Sumatera Utara)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jtk.v14i1.11543

Abstract

This research aims to conduct an initial analysis of the characteristics of bioadsorbent from fish waste which will be used as a pollutant adsorption. Fish waste was obtained from Tempat Pelelangan Ikan (TPI) in Cilacap district, Central Java. The fish waste obtained is dried by drying with solar thermal for 2 – 3 days. The carbonization process of fish waste is carried out by pyrolysis at a temperature of 550 oC for 4 hours until fish waste charcoal is produced. Charcoal is ground to 100 mesh size. The charcoal was then weighed 50 g and activated with 1 L of 5% Ca(OH)2 at a temperature of 70 oC with stirring at 350 rpm for 2 hours; 4 hours; and 6 hours. Analysis of characteristic bioadsorbent refers to SNI 06-3730-1995. Bioadsorbent from fish waste activated at an activation time of 6 hours has the best characteristics in terms of water content and ash content of 2,75% and 20,2% respectively, while the best characteristics in terms of volatile matter content and iodine absorption capacity are found in bioadsorbent without activation of 44,33% and 1.250,46 mg/g respectively.
Karakteristik Bioadsorben Limbah Ikan dengan Aktivator Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2) Satriawan, Dodi; Anggraeni, Melani; Aghni Bintang Sukono, Geo
Jurnal Teknik Kimia USU Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Teknik Kimia USU
Publisher : Talenta Publisher (Universitas Sumatera Utara)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jtk.v14i1.11543

Abstract

This research aims to conduct an initial analysis of the characteristics of bioadsorbent from fish waste which will be used as a pollutant adsorption. Fish waste was obtained from Tempat Pelelangan Ikan (TPI) in Cilacap district, Central Java. The fish waste obtained is dried by drying with solar thermal for 2 – 3 days. The carbonization process of fish waste is carried out by pyrolysis at a temperature of 550 oC for 4 hours until fish waste charcoal is produced. Charcoal is ground to 100 mesh size. The charcoal was then weighed 50 g and activated with 1 L of 5% Ca(OH)2 at a temperature of 70 oC with stirring at 350 rpm for 2 hours; 4 hours; and 6 hours. Analysis of characteristic bioadsorbent refers to SNI 06-3730-1995. Bioadsorbent from fish waste activated at an activation time of 6 hours has the best characteristics in terms of water content and ash content of 2,75% and 20,2% respectively, while the best characteristics in terms of volatile matter content and iodine absorption capacity are found in bioadsorbent without activation of 44,33% and 1.250,46 mg/g respectively.