LATAR BELAKANG : Sleep Disordered Breathing(SDB) memiliki hubungan dua arah dengan sindrom metabolik seperti Diabetes Mellitus (DM) dan hipertensi, komponen sindrom metabolik meningkatkan risiko terjadinya SDB. IMT >30 kg/m2, aktivitas fisik, lingkar leher >40 cm dan hipertensi berisiko tinggi terhadap kejadian SDB. SDB telah terbukti meningkatkan risiko dan keparahan DM, sehingga penanganan SDB dibutuhkan untuk tindakan preventif DM. TUJUAN : Mengetahui bahwa obesitas, lingkar leher besar, hipertrofi konka inferior, deviasi septum hidung, hipertrofi tonsila palatina, makroglosia, obstruksi saluran nafas atas dan hipertensi merupakan faktor resiko yang mempengaruhi kejadian SDB pada penderita DM. METODE : Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional melibatkan subyek sebanyak 57 penderita DM rawat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUP Kariadi Semarang yang memenuhi kriteria inklusi pada bulan Januari 2022 - Maret 2022. Data diperoleh dari rekam medik, kuesioner ESS, pemeriksaan fisik THT dan pemeriksaan Laryngoscopy Flexible. Analisis menggunakan uji chi-square dan uji regresi multivariat. HASIL : Rerata usia 51.87 tahun, dengan SD 9.094, termuda usia 27 tahun, tertua usia 63 tahun. Laki-laki sebanyak 28(49.1%) dan perempuan 29 (50.9%). Obesitas (p= 0,036), lingkar leher besar(p=0.017), hipertrofi konka inferior(p=0,020), makroglossia(p=0,012), hipertrofi tonsila palatina(p=0,017), hipertensi (p=0,001), dan obstruksi saluran nafas atas(p=0,020) merupakan faktor risiko SDB pada penderita DM. Analisis regresi multivariat didapatkan obesitas (p=0,043 RP=13,387.CI 95%:1,083-165,475)dan hipertropi tonsil palatina(p=0,019 RP=9,703.CI 95%=1,446-65,121) merupakan faktor risiko yang paling dominan. SIMPULAN : Obesitas, lingkar leher besar, hipertrofi konka inferior, makroglossia, hipertrofi tonsila palatina, hipertensi, dan obstruksi saluran nafas atas merupakan faktor resiko SDB pada penderita DM. Obesitas dan hipertropi tonsil palatina merupakan faktor risiko yang paling dominan KATA KUNCI: SDB, DM, faktor risiko, hipertrofi tonsil, makroglosia