Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Correlation between Residential Density and Greenhouse Gas Emissions in Surabaya City Setiawan, Rulli Pratiwi; Umilia, Ema; Handayeni, Ketut Dewi Martha Erli
International Journal of Planning and Development Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.238 KB)

Abstract

Abstract: Population growth is happening in cities, including Surabaya as the second largest metropolitan region in Indonesia. The population growth has an impact to the residential density, whereas residential is usually the largest part of land use in urban areas. In Surabaya, residential use covers more than 60% of the total area. The intensive use of residential area has impacts on the environment. One significant issue is the consumption of energy that produces greenhouse gas emissions. This study is aimed at explaining the relationships between residential density and greenhouse gas emissions in Surabaya City, Indonesia. The residential density will be divided into three categories, i.e. low, medium and high density. The category of density is taken from the Identification Report of Surabaya Spatial Plan. The results of this study indicate that there are significant differences in the electrical energy consumption for the household sector in each residential density. These differences are mainly influenced by variables such as car ownership, ventilation system, the use of electrical power, cooking fuel and the way to use the home appliances. The highest total energy consumption per month exists in high density type. Although the average smallest energy consumption per household exists in medium density, the total energy consumption in medium density is much greater than that in the low density because the number of households in medium density is greater. The final result shows that the correlation between the total production of GHG emissions (CO2) and density has a direct or positive relationship, which means that the greater the density, the higher the production rate of GHG emissions (CO2).Keywords: correlation, greenhouse gas emissions, land use, residential density, settlements, urban 
Pemetaan UMKM Pasca Pandemi Covid-19 Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur Firmansyah, Fendy; Susetyo, Cahyono; Handayeni, Ketut Dewi Martha Erli; Syafitri, Rivan Aji Wahyu Dyan; Jatayu, Anoraga; Pratomoatmojo, Nursakti Adhi; Kurniawan, Akbar; Hayati, Noorlaila
Sewagati Vol 8 No 3 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i3.517

Abstract

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun 2020 mendorong munculnya beragam regulasi yang membatasi mobilitas masyarakat di Indonesia. Hal ini berdampak pada lumpuhnya sektor ekonomi karena banyaknya penutupan usaha (sementara maupun permanen), khususnya para pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang kesulitan beradaptasi secara cepat dengan kondisi ini. Pengabdian masyarakat ini telah memetakan kondisi terkini UMKM di Kecamatan Singosari pasca Covid-19 melalui pemetaan berbasis spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Pemanfaatan SIG dapat digunakan untuk memberikan informasi terkait karakteristik dan kondisi UMKM dengan tampilan data yang representatif melalui visualisasi peta, sehingga dapat mendukung merumuskan strategi pengembangan UMKM kedepannya. Tahapan yang dilakukan yakni sosialisasi, survei primer dan wawancara terstruktur menggunakan kuisioner, pengolahan data, pembuatan peta, pembuatan database spasial atau geodatabase, dan pembuatan prototype Webgis. Hasilnya diketahui bahwa 95,2% UMKM adalah UMKM di bidang kuliner, dimana sebanyak 31,5% UMKM mengalami penurunan jumlah produksi, 51,9% UMKM mengalami penurunan penjualan dan 63% UMKM menghadapi kendala kenaikan biaya produksi selama masa pandemi. Sebanyak 50,9% UMKM di Kecamatan Singosari masih menggunakan media konvensional dalam memasarkan produknya. Teknologi SIG dapat digunakan pula untuk mendukung upaya digitalisasi sektor UMKM melalui pengembangan Webgis dan startup untuk sektor UMKM di Kecamatan Singosari.
Penguatan Kapasitas Masyarakat: SASIH (Hilirisasi air bersih) Hilirisasi Pengadaan Infrastruktur Air Bersih Dalam Rangka Pengentasan Daerah Rawan Air di Kabupaten Pacitan Rahmawati, Deti; Sutikno; Soedjono, Eddy Setiadi; Moerad, Sukriyah Kustanti; Nisa, Khairun; Harmadi, Sonny Harry B; Handayeni, Ketut Dewi Martha Erli; Firmansyah, Fendy; Satiawan, Putu Rudy
Sewagati Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i1.824

Abstract

Air bersih merupakan kebutuhan krusial bagi hidup setiap orang, keberlanjutan kehidupan sangat ditentukan oleh tersedianya air bersih untuk kehidupan. Pada musim kemarau, beberapa daerah di Kabupaten Pacitan mengalami kekeringan. Salah satu daerah yang sering mengalami krisis air bersih dan kekeringan adalah Desa Mantren di Kecamatan Kebon Agung, Kabupaten Pacitan. Abmas ini berupaya memberikan solusi berupa dengan pembangunan infrastruktur air bersih dan sanitasi yaitu MCK dan Sumber Mata Air Abadi. Metode pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan dalam pengabdian masyarakat ini meliputi persiapan awal, yakni survei lapangan. Selanjutnya dilakukan dialog melalui FGD (Focus Group Disscussion) dan dilanjutkan dengan pelaksanaan program. Pada pelaksanaan program, dilakukan pembuatan infrastruktur air dan sanitasi. Kemudian dilakukan pendampingan untuk memastikan penduduk Desa Mantren dapat mempergunakan infrastruktur dengan baik. Monitoring dan evaluasi program dilakukan dengan tujuan untuk melihat dan memantau hasil pembangunan sarana air bersih yang telah terbangun. Evaluasi dilakukan setelah mendapatkan data hasil monitoring dan menilai tingkat keberhasilan dari program infrastruktur air. Pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu membantu aksesibiltas masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan akan air bersih dan sanitasi.