Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Value Added Analysis and Quality Test of Cassava Crackers (Manihot Esculenta Crantz) in the Household Agroindustry in Cot Glie Aceh Besar District AR, Chairuni; Makmur, Teuku; Lamona, Asmeri; Ahyar, Zakya; Irmayanti, Irmayanti
International Conference on Multidisciplinary Research Vol 3, No 2 (2020): ICMR
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.344 KB) | DOI: 10.32672/pic-mr.v3i2.2691

Abstract

In Indonesia, especially in Aceh Province, cassava is often used as raw material for the food industry, so the food is considered crucial in various businessesfood product. The purpose of processing cassava into a food product is to increase the durability of the cassava plant so that the selling price of cassava is more economical. One of the examples of the diversifying processed products from cassava is cassava cracker; and one of the centers of production in Aceh Province. It is located in Cot GlieAceh Besar. The present study aimed to measure the added value and test the quality of cassava crackers produced in Cot Glie District. Particularly, this study aimed to answer the following questions: (1) How is cassava manufactured into cassava crackers?, (2) How is the added value generated from processing cassava into cassava crackers in Cot Glie region?, (3) How is the quality of cassava cracker produced in household agro-industry of Cot Glie Aceh Besar?. The Snowball Sampling method was employed in determining the samples, and value-added analysis the Hayami method was employed. The findings of the research can be concluded as follows: (1) The process of processing cassava into cassava crackers on a household industrial scale in the study area is still relatively simple, (2) The added value generated from processing cassava into cassava crackers on a home industry scale in the study area is also still relatively simple,(3) The quality test of the water content and ash content produced in the business cassava crackers in the household industry scale of the study area has met the standard of SNI 0272-1990, with a maximum water content of 11% and a maximum ash content of 2%. Keywords: cassava, crackers, value-added, quality, agroindustry 
Sosialisasi Pemanfaatan Jagung Manis dan Kacang Hijau Bergerminasi sebagai Minuman Sehat Anti Stunting Di Kelurahan Mata Air Lamona, Asmeri; Rikandi, Meta; Saputra, Rahmad; Putri, Chintia Pratama
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v5i1.22047

Abstract

Abstrak Kelurahan Mata Air Kecamatan Padang Selatan termasuk salah satu wilayah dengan angka stunting tinggi di Sumatera Barat. Faktor utama yang menjadi penyebab adalah rendahnya tingkat perekonomian serta kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kebutuhan gizi serta sumber-sumber alternatif untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Jagung manis dan kacang hijau bergerminasi merupakan alternatif yang dapat dipilih karena termasuk bahan pangan nabati dengan kandungan gizi tinggi dan mudah didapatkan sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah gizi buruk dan kejadian stunting pada balita di Kelurahan Mata Air. Uraian kegiatan yang dilakukan adalah: 1) presentasi dan penyuluhan tentang kebutuhan dasar tubuh utama dan uraian tentang stunting, 2) penjelasan pemanfaatan susu nabati dari jagung manis dan kacang hijau bergerminasi sebagai alternatif murah dan terjangkau untuk mencegah dan mengendalikan kejadian stunting, 3) praktik pembuatan susu nabati dari jagung manis dan kacang hijau bergerminasi dengan dua pilihan kombinasi perbandingan (1:3 dan 1:1) dan 4) serahterima bahan segar kepada peserta sosialisasi agar dapat langsung dipraktikan di tingkat rumah tangga. Respon yang didapatkan selama kegiatan sangat positif, rata-rata peserta menyukai rasa susu nabati terutama dengan perbandingan 1 : 1 dan sangat antusias untuk mencoba dan menerapkan untuk konsumsi harian. Kata kunci : gizi tinggi; konsumsi harian; susu nabati; tinggi protein
Penyuluhan Pangan Sehat Kepada Anak Yatim di Panti Asuhan Children Home Kinder Hut Indrapuri Aceh Besar Muhardina, Virna; Sari, Putri Meutia; Rahmiati, Tengku Mia; Lamona, Asmeri; Irmayadani
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 11 No. 1 (2025): Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/qh.v11i1.16083

Abstract

Penyuluhan pangan sehat diadakan di Panti Asuhan Children Home Kinder Hut, Indrapuri, Aceh Besar, dengan tujuan memberikan edukasi tentang pentingnya pola makan sehat kepada anak-anak yatim. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anak-anak mengenai asupan gizi seimbang, peran nutrisi dalam mendukung pertumbuhan dan kesehatan, serta cara memilih dan mengonsumsi makanan bergizi. Dalam penyuluhan ini, anak-anak diperkenalkan pada konsep dasar pangan sehat seperti makanan bergizi, pentingnya sayur, buah, protein, dan karbohidrat. Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini meliputi presentasi interaktif, diskusi, dan sesi tanya jawab untuk mendorong keterlibatan langsung anak-anak. Selain itu kegiatan ini juga membagikan pangan sehat berupa mie ayam organik dan nugget tempe. Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang, membantu anak-anak membentuk kebiasaan makan sehat yang akan mendukung kesehatan mereka di masa depan, dan meningkatkan kesadaran pentingnya gizi dalam pertumbuhan anak.
Sosialisasi Pemanfaatan Jagung Manis dan Kacang Hijau Bergerminasi sebagai Minuman Sehat Anti Stunting Di Kelurahan Mata Air Lamona, Asmeri; Rikandi, Meta; Saputra, Rahmad; Putri, Chintia Pratama
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v5i1.22047

Abstract

Abstrak Kelurahan Mata Air Kecamatan Padang Selatan termasuk salah satu wilayah dengan angka stunting tinggi di Sumatera Barat. Faktor utama yang menjadi penyebab adalah rendahnya tingkat perekonomian serta kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kebutuhan gizi serta sumber-sumber alternatif untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Jagung manis dan kacang hijau bergerminasi merupakan alternatif yang dapat dipilih karena termasuk bahan pangan nabati dengan kandungan gizi tinggi dan mudah didapatkan sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah gizi buruk dan kejadian stunting pada balita di Kelurahan Mata Air. Uraian kegiatan yang dilakukan adalah: 1) presentasi dan penyuluhan tentang kebutuhan dasar tubuh utama dan uraian tentang stunting, 2) penjelasan pemanfaatan susu nabati dari jagung manis dan kacang hijau bergerminasi sebagai alternatif murah dan terjangkau untuk mencegah dan mengendalikan kejadian stunting, 3) praktik pembuatan susu nabati dari jagung manis dan kacang hijau bergerminasi dengan dua pilihan kombinasi perbandingan (1:3 dan 1:1) dan 4) serahterima bahan segar kepada peserta sosialisasi agar dapat langsung dipraktikan di tingkat rumah tangga. Respon yang didapatkan selama kegiatan sangat positif, rata-rata peserta menyukai rasa susu nabati terutama dengan perbandingan 1 : 1 dan sangat antusias untuk mencoba dan menerapkan untuk konsumsi harian. Kata kunci : gizi tinggi; konsumsi harian; susu nabati; tinggi protein
Pengaruh Penggunaan Air Rendaman Abu Merang Terhadap Karakteristik Mie Basah Rikandi , Meta; Pratama, Chintia; Lamona, Asmeri
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4736

Abstract

Mie basah didefinisikan mie basah sebagai produk makanan yang dibuat dari tepung gandum atau tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diijinkan. Proses pembuatan mie basah memerlukan telur dan air. Keduanya adalah emulsifier yang baik. Air adalah pelarut yang baik, air akan menyatukan bahan pembuat mie, sementara itu lesitin pada kuning telur akan mengikatnya supaya tidak tercerai berai ketika mie basah mengalami pengulenan, putih telur berfungsi untuk melapisi permukaan mie basah dari kekeruhan air rebusan akibat lepasnya butiran tepung pada saat dioleh lebih lanjut, lapisan putih telur juga akan menjaga mie basah dari penyerapan air atau minyak secara berlebihan pada saat mengalami pengolahan. Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Politeknik ‘Aisyiyah Sumatera Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2024. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 4 kali ulangan yang terdiri dari 1 faktor, yaitu Pengaruh Penambahan air rendamans abu merang. Penambahan air rendaman abu merang pada mie basah matang berpengaruh nyata (p<0,05) pada tekstur, serta pada uji sensori aroma dan rasa, namun penambahan air rendaman abu merang pada mie basah matang tidak berpengaruh nyata (p>0,05) pada uji sensori rasa dan warna. Perlakuan penambahan air rendaman abu merang 20% (P2) dipilih sebagai perlakuan terbaik dengan karakteristik skor sensori warna 4,00 ± 0,53 (suka), skor sensori rasa 2,80 ± 1,08 (agak suka), skor sensori aroma 4,00 ± 0,76 (suka), dan skor sensori 3,87 ± 1,06 (suka). skor sensori keseluruhan yang berkisar antara agak suka hingga suka.
PENGARUH LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DI PT INCASI RAYA GROUP SUCI SINTIA DEWI; Lamona, Asmeri
Jurnal Kesehatan Lentera 'Aisyiyah Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Lentera 'Aisyiyah
Publisher : BPPM Politeknik 'Aisyiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58170/jkla.v8i1.236

Abstract

Industri pengolahan kelapa sawit menghasilkan limbah cair dalam jumlah besar yang dikenal sebagai Palm Oil Mill Effluent (POME). Limbah ini mengandung bahan organik, senyawa kimia, dan mikroorganisme yang berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh limbah cair kelapa sawit terhadap kesehatan lingkungan di sekitar area pabrik pengolahan. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif melalui analisis laboratorium terhadap sampel air dan tanah, serta observasi kondisi lingkungan dan wawancara dengan masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan Biochemical Oxygen Demand (BOD) sebesar 2.89, Chemical Oxygen Demand (COD) sebesar 24, Total Suspended Solids (TSS) sebesar 44.6, dan pH sebesar 7.02 pada limbah ambang batas baku mutu lingkungan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dampaknya meliputi pencemaran badan air, penurunan kualitas tanah, terganggunya ekosistem, dan potensi gangguan Kesehatan bagi Masyarakat sekitar seperti iritasi kulit,gangguan pernapasan, dan penyakit saluran pencernaan. Penelitian ini menekankan pentingnya pengolahan limbah cair kelapa sawit secara terpadu dan berkelanjutan untuk melindungi Kesehatan lingkungan dan Masyarakat.