Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

MAKNA PENGADEGANAN TOKOH FILM SUPERHERO DALAM VISUALISASI TOYS PHOTOGRAPHY (Tinjauan Estetis Karya Edy Hardjo) Karyadi, Yatno
LAYAR: Jurnal Ilmiah Seni Media Rekam Vol 5, No 2 (2018): Inspirasi, Makna dan Penggalian Ideologi dalam Media Rekam
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18.006 KB)

Abstract

Toys photography is an art that integrates photography and other hobbies on toys. The models can be toys or dummies of well-known fictional figures like superheros. Artists of toys photography can arrange the toys in such a way that they may seem to act. The result can be photos of toys in action. The actions may contain some meaningful information. The action may tell certain stories related to toys as actors, attitude, expression, blocking, costumes, setting, and lighting. Edy Harjo is a photographer who chooses phenomeal and famous figures to make them look real. The result of this research shows that the meanings of the actions of the toys as superheroes in toys photography by Edy Harjo is different from the original meaning as shown in films. The aesthetic information contained in the actions includes new information, viewers’ assumption, and new meaning of the action. The photos are successful in communicating new ideas to the viewers. Edy Hardjo is also successful in obtaining the essence of this work, entertaining viewers, generating comicality, and new imagination.
Sosialisasi Strategi Kreatif Produksi Film Di Era New Normal FX Yatno Karyadi; Choiru Pradhono
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 4 (2021): August Pages 725-1020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i4.309

Abstract

Sejak terjadinya pandemi Covid-19, usaha-usaha di bidang produksi audio-visual ditutup, bioskop dan art space untuk apresiasi karya film juga tidak beroperasi. Usaha persewaan alat produksi film tidak mendapatkan hasil. Pada bidang pendidikan film, perguruan tinggi meliburkan mahasiswa dan aktivitas belajar mengajar dilakukan secara online. Dalam hal produksi film new normal adalah membuka kembali aktivitas produksi film secara terbatas, dengan menggunakan standar kesehatan yang tidak ada sebelum pandemi. Hal ini adalah upaya mengembalikan kegiatan produksi film menggunakan adaptasi dan kebiasaan baru, untuk menjaga agar pekerja film dan mahasiswa film tetap berdaya dan kembali berkarya. Produksi film di era new normal dapat dilakukan dengan menyesuaikan beberapa hal penting dalam produksi film yang meliputi penyesuaian ide dan penuturan cerita, tata cara penyelenggraan dan manajemen produksi, serta melakukan kompromi dengan berbagai peraturan dan anjuran tentang kesehatan.
Pelatihan Randai, Tata Rias Wajah dan Pembuatan Video Profil pada Program Nagari Binaan Firdaus Firdaus; Oktavianus Oktavianus; Hery Sasongko; FX Yatno Karyadi
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 1 (2022): February, Pages 1-227
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i1.547

Abstract

Masyarakat nagari Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung memiliki sumber daya manusia, budaya dan sumber daya alam untuk pengembangan kemajuan ekonomi. Program nagari binaan berupaya mendorong pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pelatihan tari randai, tata rias dan pembuatan video profil. Metode yang dilakukan terdiri dari observasi, interview dan studi dokumen. Hasil yang diperoleh berupa peningkatan kemampuan menari, keterampilan merias wajah dan tersedianya materi publikasi tentang potensi nagari. Kesimpulannya bahwa pelatihan yang dilakukan menjadikan masyarakat terlatih dan terampil dalam mengembangkan karakter kelokalan dalam usahanya memajukan nagari.
MAKNA PENGADEGANAN TOKOH FILM SUPERHERO DALAM VISUALISASI TOYS PHOTOGRAPHY (Tinjauan Estetis Karya Edy Hardjo) FX. Yatno Karyadi
LAYAR: Jurnal Ilmiah Seni Media Rekam Vol 7, No 1 (2020): Rekonstruksi Konflik dan Potret Budaya dalam Karya Film serta Industri Pertelevi
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/layar.v7i1.1748

Abstract

Toys photography is an art that integrates photography and other hobbies on toys. The models can be toys or dummies of well-known fictional figures like superheros. Artists of toys photography can arrange the toys in such a way that they may seem to act. The result can be photos of toys in action. The actions may contain some meaningful information. The action may tell certain stories related to toys as actors, attitude, expression, blocking, costumes, setting, and lighting. Edy Harjo is a photographer who chooses phenomeal and famous figures to make them look real. The result of this research shows that the meanings of the actions of the toys as superheroes in toys photography by Edy Harjo is different from the original meaning as shown in films. The aesthetic information contained in the actions includes new information, viewers’ assumption, and new meaning of the action. The photos are successful in communicating new ideas to the viewers. Edy Hardjo is also successful in obtaining the essence of this work, entertaining viewers, generating comicality, and new imagination.
PENGARUH TAYANGAN LOKASI FILM TERHADAP MINAT KUNJUNGAN WISATAWAN Jurnal Tata Kelola Seni 50 DALAM “FILM-INDUCED TOURISM” FX. Yatno Karyadi
JURNAL TATA KELOLA SENI Vol 1, No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Program Pascasarjana ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.219 KB) | DOI: 10.24821/jtks.v1i1.2824

Abstract

Bidang pariwisata berkembang dari bentuk-bentuk wisata konvensional kepadabentuk-bentukwisatabaru.Wisatafilmmenawarkankunjungankelokasi-lokasipembuatanfilm sebagai destinasi wisata. Wisata film sering disebut pula denganfilm-induced tourism. Wisata film memanfaatkan potensi alam yang tampak padalayar, budaya di lokasi pembuatan film, dan pengalaman para bintang film saat beradadilokasi-lokasipembuatanfilm.Studiinibertujuanuntukmengungkapkanpengaruhtayanganlokasifilmterhadapminatkunjunganwisatawan.Pengaruhtersebutdiungkapberdasarketertarikanpadalokasifilmdanekspektasimanfaatwisatafilm.Untukmencapaitujuaninidilakukan penelitian kuantitatif deskriptif dengan berlandaskanpada teori perilaku. Penelitian menemukan bahwa tayangan lokasi film memiliki pengaruh positif terhadap minat kunjungan wisatawan.
ANALISIS PENGGAMBARAN FILMIS SKENARIO FILM BERTEMA SUPERNATURAL FRANSISKUS XAVERIUS YATNO KARYADI
Offscreen Vol 1, No 2 (2022): Offscreen: film and television journal (January-June 2022)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/os.v1i2.2825

Abstract

This research is aimed at obtaining comparisons of supernatural themes for screenwriters and for similar research. The research subject is the way of describing ideas about supernatural themes developed in West Sumatra which have been translated into film scenarios. The context is how a scriptwriter describes filmically through writing film scenes in a screenplay. Also, how a screenwriter relates the idea of describing the theme with the myths or conditions that develop in society.The data were collected through observation techniques and review of the screenplay script. Observations were made by reading supernatural-themed scenarios in order to obtain a general narrative description, making the essence of the story in the form of a synopsis, and carrying out analysis. The method of analysis was that the scenario was summarized into a synopsis; the screenplay describes the filmic depiction of the scenes; the level of clarity of the filmic depiction was categorized; and an analysis of the sequence of clarity was made. The analytical approach used was a qualitative approach.The conclusion is that the characters created are generally supernatural beings that have strength, supernatural powers, telepathy, hurt or heal ability, and other manipulative things such as communicating with other worlds or having super powers. The story setting takes place in a place that is not like our world, or also like our world as the setting but beyond our understanding, by revealing something that our world does not have. Plot events cannot be explained by science, such as the greatness of the characters in using strength and supernatural powers. Stories tend to be full of strange occurrences in the form of unreasonable things throughout the story, with the appearance or presence of supernatural beings. The storyline depicts good versus evil, fighting demons, spirits and ghosts.
PENCIPTAAN SKENARIO FILM FIKSI SIBILAH LANTAI DENGAN MENERAPKAN STRUKTUR TIGA BABAK DALAM MENINGKATKAN SUSPENSE Lira Rahma Juwita; Rosta Minawati; Yatno Karyadi
Offscreen Vol 1, No 1 (2021): offscreen film and television journal (July-December 2021)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.14 KB) | DOI: 10.26887/os.v1i1.2184

Abstract

ABSTRAK Skenario berfungsi untuk menuangkan ide cerita, sebagai acuan dalam produksi. Skenario film adalah susunan-susunan adegan yang mengandung unsur naratif disampaikan melalui media film. Struktur tiga babak adalah plot cerita yang disusun melalui tiga tahap yaitu babak I, babak 2 dan babak 3. Dalam skripsi ini pengkarya menciptakan sebuah skenario film fiksi dari tahap menemukan ide sampai menjadikan skenario yang utuh. Pengkarya menciptakan skenario Sibilah Lantai dengan menggunakan pola cerita struktur tiga babak dengan tujuan untuk meningkatkan suspense agar cerita yang disampaikan lebih menanrik dan pembaca dapat menikmati jalan ceritanya. Pengkarya menata suspense dalan setiap babak, sehingga pembaca bisa merasakan ketegangan pada babak 1, 2, dan 3. Skenario film fiksi yang berjudul Sibilah Lnatai ini berkisah tentang seorang pemuda pengangguran dan pemalas yang selalu di hina oleh orang-orang dilingkungannya. Hingga akhirnya pemuda ini mempelajari ilmu pelet sibilah lantai pada seorang dukun terkenal di kampunya, akan tetap setelah ia mempelajari pelet tersebut, pemuda ini justru menyalah gunakan sibilah  lantai untuk memperkosa gadis-gadis di kampungnya. Dengan ide ini pengkarya membangun jalan cerita dengan menciptakan suspense disetiap babak agar ceita yang ingin disampaikan pengkarya lebih menarik dan pembaca dibawa kedalam pikiran dan perasaan tokoh.Kata Kunci : Sibilah Lantai, Skenario, Struktur Tiga Babak, suspense. ABSTRACTScenarios serve to convey story ideas, as a reference in production. Film scenarios are scene arrangements containing narrative elements delivered through film media. The three-act structure is the plot of the story which is arranged in three stages, namely Act I, Act 2 and Act 3. In this thesis the author creates a fictional film scenario from the stage of finding ideas to making a complete scenario. The author creates the Sibilah Floor scenario using a three-act structure story pattern with the aim of increasing suspense so that the story told is more interesting and the reader can enjoy the storyline. The author arranges suspense in each act, so that the reader can feel the tension in acts 1, 2, and 3. This fictional film scenario entitled Sibilah Lnatai tells the story of an unemployed and lazy young man who is always despised by the people in his environment. Until finally this young man learned the science of floor sibilah pellets from a famous shaman in his village, but after he learned the pellets, this young man actually misused the floor sibilah to rape the girls in his village. With this idea, the writer builds the storyline by creating suspense in each chapter so that the story that the author wants to convey is more interesting and the reader is brought into the thoughts and feelings of the characters.Keywords: Floor Plan, Scenario, Three Act Structure, suspense.
ANALISIS FUNGSI LIGHTING UNTUK MEMPERLIHATKAN SUASANA KEHIDUPAN ANAK JALANAN PADA FILM SURAT KECIL UNTUK TUHAN Ari Musnandar; Yatno Karyadi; Eriswan Eriswan
Offscreen Vol 1, No 1 (2021): offscreen film and television journal (July-December 2021)
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (988.767 KB) | DOI: 10.26887/os.v1i1.2188

Abstract

ABTSRAK Film Surat Kecil Untuk Tuhan merupakan film drama keluarga. Film ini memperlihatkan kerasnya kehidupan anak jalanan di kota besar, menggunakan lighting dengan memberikan penekanan pada tokoh maupun objek. Penelitian berjudul ”Analisis Fungsi Lighting Untuk Memperlihatkan Suasana Kehidupan Anak Jalanan Pada Film Surat Kecil Untuk Tuhan” bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan fungsi lighting dalam memperlihatkan suasana kehidupan anak jalanan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan lighting sehingga mendukung kerasnya kehidupan anak jalanan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paparan analisis deskriptif sebagai upaya mendeskripsikan data yang diperoleh dalam bentuk kata-kata dan bahasa untuk memberikan gambaran tentang suatu fenomena secara detail. Melalui proses analisis, pada akhirnya akan membentuk sebuah kesimpulan. Penelitian ini dianalisa berdasarkan scene yang berhubungan dengan anank jalanan. Dalam scene dipilih satu buah shot yang mewakili sebuah scene.Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa fungsi lighting pada film Surat Kecil Untuk Tuhan ini menggunakan cahaya pendukung suasana. Penerapan konsep lighting menggunakan warna jingga menjadi metode serta teknik yang ekspresif mendukung setiap adegan kehidupan anak jalanan yang disesuaikan dengan cerita dalam film. Kata kunci: Lighting, Suasana, Anak Jalanan.ABSTRACT Film Surat Kecil Untuk Tuhan is a famous family drama film in Indonesia. This film shows the hard life of street children in big cities, using lighting by giving emphasis to characters and objects. The research entitled "Analysis of the Functions of Lighting to Show the Life Atmosphere of Street Children on the Surat Kecil Untuk Tuhan Movie" aims to identify and describe the function of lighting in showing the life atmosphere of street children. In addition, this study also aims to find out how the application of lighting so as to support the rigors of the lives of street children.This study uses a qualitative approach with exposure to descriptive analysis in an effort to describe the data obtained in the form of words and language to provide an overview of a phenomenon in detail. Through the analysis process, it will eventually form a conclusion. This research was analyzed based on scenes related to street life. In the scene one shot is chosen which represents a scene.Based on the results of the analysis, it can be seen that the lighting function in the Surat Kecil Untuk Tuhan movie uses a light supporting the atmosphere. The application of lighting concepts using orange is an expressive method and technique that supports every life scene of street children adapted to the story in the film. Keywords: Lighting, Atmosphere, Street Children
Penguatan Potensi Bidang Seni melalui Pelatihan Film-Tari Bertema Permainan Anak-anak bagi Siswa Sekolah Dasar Yesriva Nursyam; FX Yatno Karyadi; Hamzaini Hamzaini
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 4 (2022): August Pages 612-784
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i4.650

Abstract

Film-tari merupakan bentuk karya seni yang menggabungkan seni pertunjukan dan seni media rekam. Kegiatan ini bertujuan melatih gerak penari anak-anak untuk berperan sebagai aktor dalam memperagakan adegan bermain. Bentuk pelatihan film-tari secara bertahap mengenalkan gerak, aksi, dan interaksi penari terhadap ruang dan waktu sebagai elemen pertunjukan yang akan difilmkan. Metode yang digunakan berupa ceramah, demonstrasi dan latihan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa antusiasme siswa mampu menguatkan keterampilan dalam memperagakan gerak, mengekspresikan mimik wajah, merespons set, memanfaatkan properti dan menyelaraskan ritme musik sehingga menghasilkan film-tari yang harmoni.
Sosialisasi Profesi Bidang Penyiaran Televisi untuk Pengayaan Proyeksi Cita-cita bagi Siswa Sekolah Dasar FX Yatno Karyadi; Muhammad Arief; Hery Sasongko
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 6 (2022): December Pages 944 - 1124
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i6.729

Abstract

Profesi bidang penyiaran televisi termasuk salah satu profesi masa depan yang selalu berkembang dan memerlukan tenaga profesional. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan memberikan pengetahuan tentang profesi bidang penyiaran televisi. Bentuk sosialisasi dilakukan dengan cara mengenalkan profesi-profesi utama yang dibutuhkan untuk terselenggaranya penyiaran televisi. Metode yang digunakan berupa ceramah, demonstrasi dan simulasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa antusiasme peserta mampu menguatkan pengetahuan dan dapat menjadi gambaran cita-cita para siswa, selain profesi-profesi populer yang sebelumnya telah diketahui.