Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Performance Analysis of 3 Arms Without Signal Access (Case Study Jl. Raya Bogor-Sukabumi, Jl. Siliwangi-Cibolang, Jl. Perintis Kemerdekan) Nurul Aen; Daniel Ari Susanto; Dio Damas Permadi; Isaeva Tatyana Evgenevna
INTERNATIONAL JOURNAL ENGINEERING AND APPLIED TECHNOLOGY (IJEAT) Vol. 4 No. 1 (2021): International Journal of Engineering and Applied Technology (IJEAT)
Publisher : Nusa Putra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1120.213 KB) | DOI: 10.52005/ijeat.v4i1.49

Abstract

One of the types of intersections is the type of unsignalized intersection, the unsignalized intersection which is on Jl. Raya Bogor-Sukabumi, Jl. Siliwangi- cibolang, Jl. Independence pioneer. is the intersection of three arms. This study aims to determine the value of cur/hour and the performance of unsignalized intersections at the intersection. This research method is a field survey, which is carried out by researching directly in the field to obtain the required data. calculation of unsignalized intersection performance data using the 1997 Indonesian Highway Capacity manual method. Results the analysis obtained, the value of capacity from seven days of observation obtained a value of….cur/hour, the value of the degree of saturation DJ=….., too high occurred on the day… at WIB and the value of the delay is obtained by…. sec/cur. The queue probability value ranges from….% -….%
Analysis of Thermal Energy in the Drying Process of Taro Tubers (Colocasia esculenta (L.)) using a Rack-Type Dryer Nurul Aen; Rahmat Sabani; Ida Ayu Widhiantari
Jurnal Online Pertanian Tropik Vol. 11 No. 2 (2024): JURNAL ONLINE PERTANIAN TROPIK
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jpt.v11i2.17286

Abstract

Repok Pidendang Hamlet is one of the hamlets in the Pemepek Village area, Pringgarata District, Central Lombok Regency which has a superior agricultural commodity, one of which is the taro plant. An important problem faced by the people of Repok Pindendang Hamlet is the abundant taro harvest but still lacks in processing, causing taro to spoil quickly. Therefore, it is necessary to process taro that can increase the shelf life and quality of taro. This study aims to analyze the energy balance in the drying process of taro tubers (Colocasia esculenta (L.)) in a rack-type dryer. The method used is an experimental method using an energy equilibrium approach. The material used is taro tubers with a thickness of I mm which will be dried with temperature variations of 40-45°C, 50-55°C and 60-65°C until the moisture content is constant. The results show the amount of heat energy in, useful heat energy, outgoing heat energy, lost heat energy, and the highest number of enthalpy were obtained at 60-65°C temperature treatment, which were 1719.72 kJ, 869.59 kJ, 823.98 kJ, 1693.57 kJ, and 304.82 kJ/kg, respectively. The total efficiency of the drying system during drying using rack-type dryers was obtained at a temperature of 60-65°C of 50.56% and the lowest efficiency was found at a temperature of 50-55°C of 24.26%.
Aplikasi Efek Rumah Kaca pada Pengeringan Jaje Opak Sebagai Bentuk Peningkatan Kualitas dan Higienitas Produk di Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat Widhiantari, Ida Ayu; Puspitasari, Isnaini; Khalil, Fakhrul Irfan; Fuadi, Mi’raj; Saputra, Oki; Wahyudi Zulfikar; Mita Sari Ningsih; Nurul Aen
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.8793

Abstract

Ubi kayu merupakan salah satu bahan pangan lokal pengganti beras yang cukup penting peranannya dalam menopang ketahanan pangan di suatu wilayah. Beberapa olahan ubi kayu yang dihasilkan diantaranya keripik ubi kayu, rengginang ubi kayu, dan opak-opak. Banyak rumah tangga di Desa Sigerongan yang mengusahakan olahan dari ubi kayu tersebut terutama dalam bentuk opak-opak atau oleh masyarakat Lombok disebut dengan jaje opak. Sebelum digoreng, jaje opak yang diproduksi pada industri rumahan di Desa Sigerongan dijemur dalam keadaan terbuka, sehingga jika dilihat dari segi kebersihan memiliki kekurangan. Penjemuran produk pangan dalam kondisi terbuka di lapangan dapat memengaruhi kualitas produk jaje opak. Produk pangan yang dijemur langsung di bawah sinar matahari memiliki kekurangan diantaranya produk tidak higienis dan kesulitan dalam prosses penanganan ketika turun hujan. Debu dan kotoran dari lingkungan sekitar yang terbawa oleh angin dapat menempel pada jaje opak yang dijemur, sehingga dapat memengaruhi kebersihan dan kualitas jaje opak. Berdasarkan beberapa kelemahan dan kekurangan sarana penjemuran jaje opak, diperlukan solusi terhadap permasalahan tersebut dengan cara pembuatan rumah pengering sinar matahari sistem semi tertutup yang dikenal dengan metode penjemuran efek rumah kaca (ERK). Pemilik usaha jaje opak merasa dengan adanya alat pengering ERK dapat menjaga jaje opak yang dijemur terhindar dari kotoran dan pengaruh angin yang dapat membuat jaje opak yang dijemur terjatuh. Dinding atas serta samping dari alat pengering yang terbuat dari kaca menjadikan panas matahari dapat masuk untuk mengeringkan produk yang ada di dalamnya sehingga produk jaje opak dapat diperolah dalam kondisi yang kering sebelum dilakukan proses akhir yaitu penggorengan. Pemilik dan pekerja pada usaha jaje opak merasa sangat terbantu dengan adanya pengeringan efek rumah kaca dari tim pengabdian karena selain sangat berguna dalam mengatasi kekurangan dari pengeringan metode konvensional, pemilik dan pekerja usaha jaje opak juga mendapatkan pemahaman terkait teknologi sederhana dalam pengeringan menggunakan efek rumah kaca.