Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGOLAHAN DAUN KELOR DI DESA SIGAR PENJALIN KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA Kurniawan, Hary; Sukmawaty, Sukmawaty; Ansar, Ansar; Murad, Murad; Sabani, Rahmat; Yuniarto, Kurniawan; Khalil, Fakhrul Irfan
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 2, No 2 (2020): Edisi Juli 2020
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v2i2.47

Abstract

Tanaman kelor merupakan salah satu tanaman yang memiliki manfaat tidak hanya bagi kesehatan, namun juga memiliki nilai ekonomi. Seluruh bagian tanaman kelor mulai daun, kulit batang, buah dan bijinya bermanfaat bagi kesehatan. Tanaman ini dapat diolah menjadi berbagai obat herbal hingga bahan baku produk perawatan kulit. Tanaman kelor dapat tumbuh baik di daerah tropis, seperti halnya di Lombok, Nusa Tenggara Utara. Salah satu daerah yang banyak ditumbuhi tanaman kelor yaitu di Dusun Rongsot Timur, Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Kelor diketahui memiliki banyak khasiat bagi kesehatan karena mengandung kandungan protein, kalsium, zat besi, vitamin A dan flavonoid. Namun sayangnya pemanfaatan tanaman kelor masih sebatas sebagai olahan sayur dan belum menjadi produk olahan yang menarik, berdaya saing dan bernilai ekonomi tinggi, dikarenakan masih terbatasnya informasi dan wawasan mitra mengenai pengolahan kelor. Tujuan dari pengabdian ini yaitu memberikan penyuluhan kepada mitra yang berada di Dusun Rosok, Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Pemenang Barat, Kabupaten Lombok Utara mengenai pengolahan kelor. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini yaitu Fokus Group Discussion (FGD). Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dialakukan diperoleh bahwa mitra belum mengenal manfaat, khasiat dan cara pengolahan tanaman kelor. Selain itu warga belum mengetahui berbagai produk olahan kelor. Namun setelah mengikuti kegiatan ini, mitra dapat mengetahui dengan baik manfaat, khasiat serta berbagai produk olahan kelor yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain itu, keterampilan mitra pun meningkat setelah melakukan praktek langsung pengolahan daun kelor kering menjadi bubuk kelor.
PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL PLASTIK SEBAGAI MEDIA HIDROPONIK DI DESA KEDIRI KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN LOMBOK BARAT Khalil, Fakhrul Irfan; Abdullah, Sirajuddih Haji; Sumarsono, Joko; Priyati, Asih; Setiawati, Diah Ajeng
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 3, No 1 (2021): Edisi Januari 2021
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v3i1.65

Abstract

Limbah kemasan suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi masih dapat didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai secara ekonomi. Pada umumnya Sampah anorganik sangat sulit terurai secara alami. Masalah volume sampah yang semakin meningkat perlu ditangani dengan bijak agar pencemaran lingkungan bisa dihindari, terutama sampah anorganik berupa botol plastik. Kesadaran masyarakat dalam menangani sampah, khususnya botol plastik masih sangat rendah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan edukasi dan pendampingan langsung kepada masyarakat tentang teknik pengelolaan sampah anorganik khususnya botol bekas atau wadah plastik lainnya menjadi produk yang lebih bermanfaat. Pemanfaatkan botol bekas sebagai media tanaman hidroponik adalah cara yang cukup efektif untuk membangkitkan minat dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola limbah botol plastik. Kegiatan ini juga sebagai sarana pembelajaran dan motivasi kepada masyarakat tentang peluang usaha hidroponik dengan menggunakan media botol plastik. Selain itu hal ini dapat menjadi alternatif kegiatan yang sangat produktif untuk masyarakat, terutama pada masa pandemi covid-19 dan diberlakukannya work from home oleh pemerintah.
Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) Alat Pengupas Kelapa untuk Menunjang Industri UKM Berbasis Kelapa Widhiantari, Ida Ayu; Hidayat, Agriananta Fahmi; Amuddin, Amuddin; Zulfikar, Wahyudi; Khalil, Fakhrul Irfan
Jurnal Abdimas Vol 25, No 2 (2021): December 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v25i2.32690

Abstract

Dusun Nipah Kabupaten Lombok Utara terkenal dengan objek wisata nya yang berupa pantai yang mana sangat menarik untuk dikunjungi. Warga sekitar banyak yang menjajakan dagangannya disekitar lokasi objek wisata. Tidak sedikit warga sekitar di Desa Malaka khususnya Dusun Nipah membuka lapak di sekitar objek wisata pantai maupun di pinggir jalan untuk berjualan kelapa, ikan bakar, dan jagung bakar. Selain itu di Dusun Nipah juga terdapat tempat pengolahan produk berbasis kelapa yang Bernama UKM Bukit Kelapa. UKM tersebut memproduksi santan kelapa dan minyak kelapa. Dalam prosesnya pegawai UKM Bukit Kelapa menggunakan alat sederhana dalam melakukan pengupasan dan pembelahan kelapa, yaitu berupa linggis. Pengupasan dengan cara ini terbilang masih jauh dari tingkat efisiensi yang  diinginkan, karena  membutuhkan waktu yang lama, tenaga yang besar, dan sangat beresiko terjadinya kecelakaan kerja saat pengupasan. Bagian sisi pemotong dari linggis yang tajam sejajar dengan tinggi perut pengguna sehingga sangat rentan melukai perut jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Melihat kondisi tersebut maka diperlukan pengenalan teknologi berupa alat pengupas kelapa yang lebih efektif dan aman digunakan. Melalui kegiatan pengabdian ini, diharapkan dapat membantu kelompok UKM dusun Nipah, Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara dalam pengupasan kelapa sehingga dapat menghemat waktu, tenaga, tingkat keamanan yang lebih tinggi, dan mampu meningkatkan kapasitas produksi.
Sosialisasi Pengelolaan Sampah Plastik menjadi Ecobrick di Desa Peresak Narmada Diah Ajeng Setiawati; Joko Sumarsono; Sirajuddin H. Abdullah; Asih Priyati; Fakhrul Irfan Khalil
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Gema Ngabdi
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v2i2.83

Abstract

Salah satu cara yang mudah dan ramah lingkungan untuk mengatasi sampah plastik adalah dengan mengolahnya menjadi ecobrick, tetapi banyak warga belum mengetahui tentang pengertian ecobrick dan tidak memahami bagaimana cara membuatnya. Kegiatan pengabdian bertujuan mengedukasi warga Desa Presak di Kecamatan Narmada Lombok Barat, agar mampu melakukan pengelolaan sampah plastik yang dihasilkan di lingkungannya. Metode yang digunakan berbentuk pelatihan, dimana warga diberikan sosialiasi tentang pembuatan ecobrick dan langsung mempraktekkan cara membuatnya. Mahasiswa Universitas Mataram yang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan mempromosikan Zero Waste di desa ini juga terlibat dalam kegiatan. Alat yang dibutuhkan untuk membuat ecobrick adalah tongkat kayu atau bambu (panjang + 40 cm) dan botol plastik air mineral (600 ml atau 1000 ml). Bahan yang disiapkan adalah sampah plastik yang telah dibersihkan dan dipotong-potong sehingga berukuran kecil. Kegiatan pelatihan yang dihadiri mayoritas ibu-ibu PKK ini berjalan baik, peserta sosialisasi antusias mengikuti kegiatan. Setelah kegiatan, peserta termotivasi untuk mulai membuat ecobrick di rumah masing-masing untuk mencegah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah plastik.    
MODIFIKASI DAN UJI PERFORMANSI MESIN PENCACAH LIMBAH ORGANIK DAN ANORGANIK Fakhrul Irfan Khalil; Agriananta Fahmi Hidayat; Surya Abdul Muttalib; Ida Ayu Widhiantari; Wahyudi Zulfikar
AGROINTEK Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v15i2.9920

Abstract

Garbage is still an interesting issue as research material. starting from the problem of waste being a source of environmental damage and pollution to the use of waste as a resource of economic value. Based on Law No. 18/2008 on waste management, namely waste management which aims to improve public health and environmental quality and make waste a resource. One of the efforts to manage waste into something more valuable is the process of reducing the size. We need a multipurpose trash chopper that can be operated easily and affordable by the public. This research was conducted using an experimental method to test the performance of the modified waste chopper. The main modification is done to the chopping blade using a shaft with a diameter of 2.5 cm, a blade length of 10 cm with a thickness of 0.8 cm and an angle of 70o. The blade in the process chamber consists of two parts, namely the static and dynamic blades. After the testing process, the machine can be used to chop organic or inorganic waste quite well. From several experiments conducted, the effectiveness value of the chopping machine reached 95%.
Desain Sistem Kendali untuk Pengering Gabah dengan Kolektor Surya dan Penyimpan Panas Fakhrul Irfan Khalil; Leopold O. Nelwan; I Dewa Made Subrata
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 4 No. 1 (2016): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1710.951 KB) | DOI: 10.19028/jtep.04.1.%p

Abstract

AbstractThe main problem in the solar drying is the fluctuation of solar radiation that causes drying process takes place un-continuously. The purpose of this research was to design a control system in a grain dryer model using solar collectors and water as a heat storage so that the drying process model, heat storage and its utilization can take place effectively and efficiently. The control method used the ON-OFF control systembased on microcontroller ATmega 16. The control system algorithm was based on comparison among air equilibrium moisture content (Me) of environment, Me in the drying chamber and the potential air Me. The results showed that the control system worked well on grain dryers system using solar collectors and water as the medium of heat storage.The average ambient air temperature of 35.6oC, RH of 51.3%, plenum of 35.4oC and the total radiation of 1.66 kWh/m2, the system could dried 5 kg of grains at the top level from initial moisture content of 42.5% d.b to 18.3% d.b and at the bottom level of 42.2% d.b to 16.1% d.b during 10 hours. The water temperature rise although still used, from 32.1oC to the maximum reached 44.2oC and the remaining of 38.8oC.AbstrakPermasalahan utama dalam pengeringan surya adalah fluktuasi radiasi surya yang menyebabkan proses pengeringan sulit berlangsung secara kontinyu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesain sistem kendali pada pengeringan gabah yang menggunakan kolektor surya dan air sebagai media penyimpan panas sedemikian hingga proses pengeringan dan penyimpanan panas serta pemanfaatannyadapat berlangsung secara efektif dan efisien. Metode pengendalian yang digunakan adalah sistem kendali ON-OFF berbasis mikrokontroler ATmega 16 yang menggunakan algoritma sistem kendali dari proses perbandingan kadar air keseimbangan udara (Me) lingkungan, Me di dalam ruang pengering dan Me udara potensial. Hasil pengujian menunjukkan sistem kendali dapat bekerja dengan baik pada sistem pengering yang menggunakan kolektor surya dan penyimpan panas pada medium air. Kinerja sistem kendali sesuai dengan algoritma yang dikembangkan ditunjukan pada pengujian pengeringan 5 kg gabah dengan suhu dan RH lingkungan rata-rata 35.6oC dan 51.3%, suhu ruang plenum rata-rata 35.4oC, mampu menurunkan kadar air gabah di tumpukan atas dari 42.5% b.k menjadi 18.3% b.k dan pada tumpukan bawah dari kadar air 42.2% b.k menjadi 16.1% b.k selama 10 jam. Sedangkan suhu air terus meningkat meski tetap digunakan, mulai dari 32.1oC dan maksimal mencapai 44.2oC sampai akhir proses pengeringan masih tersisa 38.8oC.
Introduksi Teknologi Pengemasan Gula Aren di Desa Kekait Kabupaten Lombok Barat Hary Kurniawan; Kurniawan Yuniarto; Fakhrul Irfan Khalil
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 1 No. 1 (2018): Nopember
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.337 KB)

Abstract

Salah satu sentra penghasil gula aren di NTB berada di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Gula aren yang diproduksi di Desa Kekait berupa gula merah, gula briket dan gula semut. Gula aren mudah rusak jika disimpan pada suhu ruang, akibat kenaikan kadar air, sehingga gula aren menjadi lembek, umur simpannya pendek, dan harga jual rendah. Solusi yang dapat dilakukan melalui pengemasan. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengintroduksi teknologi pengemasan produk gula aren pada kelompok pengrajin gula aren Maju Bersama di Desa Kekait. Metode yang dilakukan melalui pemberian materi, diskusi serta praktik mengemas produk gula aren. Peserta diberikan penyuluhan mengenai teknik pengemasan gula merah, gula briket dan gula semut menggunakan teknologi vakum. Peserta juga diberikan pengetahuan mengenai Cara Pengolahan Pangan yang Baik dan Benar (CPPB) dalam menunjang kualitas dan kuantitas produk olahan nira aren. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa respons peserta terhadap materi dan praktik yang disampaikan oleh tim sangat baik, peserta sangat komunikatif dan berlangsung secara efektif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta mendapatkan wawasan dan keterampilan baru dalam teknik pengolahan nira aren dan pengemasan gula aren sehingga diharapkan perlu dilakukan kegiatan serupa dengan mengoptimalkan potensi dan sumber yang tersedia di lokasi tersebut agar dapat menjadi produk lokal unggulan.
APLIKASI KOMBINASI FILTER BERTINGKAT UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEMPE DI KELURAHAN KEKALIK JAYA KOTA MATARAM Diah Ajeng Setiawati; Guyup Mahardhian Dwi Putra; Fakhrul Irfan Khalil; Wahyudi Zulfikar; Hirjani Hirjani
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 1 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i1.186

Abstract

Terdapat sekitar 113 pengusaha tempe yang mengolah 20 ton kedelai per hari di daerah Kekalik Jaya, Kota Mataram. Limbah padat industri tempe berupa tangkai dan kulit kedelai selama ini dikelola dengan menjual pada pengusaha ternak sapi yang memanfaatkan limbah ini sebagai pakan ternak. Limbah cair langsung dibuang begitu saja ke badan air sungai yang terletak di daerah Kekalik. Salah satu teknologi yang dapat diaplikasikan untuk mengatasi permasalahan di atas adalah teknologi filtrasi (penyaringan). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan filter yang berisi media butiran, yaitu kombinasi arang aktif, zeolit, dakron, pasir silika dan kerikil yang disusun pada pipa wadah akrilik berukuran 15 cm x 15 cm x 100 cm. Sistem filtrasi terdiri dari dua unit filtrasi untuk meningkatkan efisiensi penyisihan zat organik yang masih terkandung dalam limbah cair tempe. Pemilik usaha, para pekerja, masyarakat sekitar yang menghadiri kegiatan terlihat sangat antusias untuk menerima penyuluhan. Khususnya karena limbah yang dihasilkan cukup menggangu masyarakat akibat timbulnya bau busuk di badan air (sungai dan selokan) dan warna air menjadi semakin keruh dan menghitam. Masyarakat yang mengikuti kegiatan ini merasa optimis kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat akan lebih baik dengan aplikasi teknologi yang ditawarkan pada kegiatan ini. Modul filtrasi bertingkat yang diperkenalkan sebagai salah satu alternatif dalam pengolahan limbah cair tempe dalam kegiatan ini dapat mengolah limbah cair dengan baik jika kondisinya tidak terlalu pekat. Selain itu, teknologi lubang resapan biopori yang juga diperkenalkan dalam kegiatan ini dapat diaplikasikan sebagai salah satu solusi untuk pengolahan limbah padat dan cair, sekaligus mencegah genangan pada wilayah terkait, terutama saat musim hujan.
APLIKASI KOMBINASI FILTER BERTINGKAT UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEMPE DI KELURAHAN KEKALIK JAYA KOTA MATARAM Diah Ajeng Setiawati; Guyup Mahardhian Dwi Putra; Fakhrul Irfan Khalil; Wahyudi Zulfikar; Hirjani Hirjani
Jurnal Abdi Insani Vol 6 No 1 (2019): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v6i1.186

Abstract

Terdapat sekitar 113 pengusaha tempe yang mengolah 20 ton kedelai per hari di daerah Kekalik Jaya, Kota Mataram. Limbah padat industri tempe berupa tangkai dan kulit kedelai selama ini dikelola dengan menjual pada pengusaha ternak sapi yang memanfaatkan limbah ini sebagai pakan ternak. Limbah cair langsung dibuang begitu saja ke badan air sungai yang terletak di daerah Kekalik. Salah satu teknologi yang dapat diaplikasikan untuk mengatasi permasalahan di atas adalah teknologi filtrasi (penyaringan). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan filter yang berisi media butiran, yaitu kombinasi arang aktif, zeolit, dakron, pasir silika dan kerikil yang disusun pada pipa wadah akrilik berukuran 15 cm x 15 cm x 100 cm. Sistem filtrasi terdiri dari dua unit filtrasi untuk meningkatkan efisiensi penyisihan zat organik yang masih terkandung dalam limbah cair tempe. Pemilik usaha, para pekerja, masyarakat sekitar yang menghadiri kegiatan terlihat sangat antusias untuk menerima penyuluhan. Khususnya karena limbah yang dihasilkan cukup menggangu masyarakat akibat timbulnya bau busuk di badan air (sungai dan selokan) dan warna air menjadi semakin keruh dan menghitam. Masyarakat yang mengikuti kegiatan ini merasa optimis kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat akan lebih baik dengan aplikasi teknologi yang ditawarkan pada kegiatan ini. Modul filtrasi bertingkat yang diperkenalkan sebagai salah satu alternatif dalam pengolahan limbah cair tempe dalam kegiatan ini dapat mengolah limbah cair dengan baik jika kondisinya tidak terlalu pekat. Selain itu, teknologi lubang resapan biopori yang juga diperkenalkan dalam kegiatan ini dapat diaplikasikan sebagai salah satu solusi untuk pengolahan limbah padat dan cair, sekaligus mencegah genangan pada wilayah terkait, terutama saat musim hujan.
INTRODUKSI ALAT PENCETAK BIOPOT RAMAH LINGKUNGAN SEBAGAI PENUNJANG DALAM PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK Jurnal Pepadu; Ida Ayu Widhiantari; Amuddin Amuddin; Rosyid Ridho; Fakhrul Irfan Khalil; Wahyudi Zulfikar; Isnaini Puspitasari
Jurnal Pepadu Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Pepadu
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v4i1.2235

Abstract

Kondisi lingkungan sekitar di Desa Sandik dimana banyak terdapat limbah organik hasil pertanian maupun perkebuan yang tidak termanfaatkan dan hanya ditumpuk saja menjadi peluang untuk dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai. Salah satunya adalah menjadikannya sebagai media tanam biopot (biodegradable pot) ramah lingkungan. Dalam pembuatan biopot sendiri dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai limbah biomassa seperti serabut kelapa yang banyak terdapat di Desa Sandik ataupun kombinasi dari beberapa biomassa lainnya seperti serabut kelapa, jerami padi, dedaunan, dan kotoran unggas. Selain dari bahan tersebut, biopot media tanam juga dapat terbuat dari kompos. Pemanfaatan limbah tersebut sebagai biopot menjadikan limbah tersebut memiliki nilai guna yang sangat bermanfaat, selain itu juga dapat membantu mengatasi permasalahan limbah yang keberadannya cukup melimpah. Melalui kegiatan pengabdian ini, tim pengabdian memberikan penyuluhan, dan pendampingan pelatihan dalam mengolah limbah organik menjadi produk biopot ramah lingkungan. Dalam kegiatan pengabdian ini juga dikenalkan suatu alat pendukung dalam menghasilkan biopot tersebut. Alat tersebut berupa alat pencetak biopot dengan prinsip tekanan. Biopot yang dihasilkan dinilai sangat praktis oleh peserta pengabdian karena sifatnya yang dapat langsung ditanam ke dalam tanah tanpa harus membuka wadahnya terlebih dahulu, seperti halnya penggunaan polybag. Pengenalan teknologi berupa alat cetak biopot memberikan motivasi yang tinggi bagi para peserta untuk mulai memperhatikan keberadaan limbah organic yang dapat dimanfaatkan menjadi produk baru berupa biopot dengan bantuan alat cetak yang dapat mempercepat proses dan menghasilkan biopot dengan kepadatan yang sesuai.