Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

JENIS PENYAKIT YANG DIDERITA PENAMBANG EMAS TRADISIONAL PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI WATU-WATUDI KECAMATAN LANTARI JAYAKABUPATEN BOMBANA Abu Baqar Syidiq; Amiruddin Amiruddin; HM Sirih
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Ampibi 1
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.395 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i1.5028

Abstract

Jenis Penyakit yang diderita Penambang Emas Bebas pada Daerah Aliran Sungai Watu-Watu di Kecamatan Lantari Jaya Kabupaten Bombana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis penyakit dan penyakit yang dominan diderita penambang emas bebas pada daerah aliran sungai. Jenis penelitian adalah penelitian eksploratif dengan populasi penelitian mencakup seluruh masyarakat di desa Watu-Watu Kecamatan Lantari Jaya dan masyarakat pendatang yang aktif melakukan penambangan emas bebas pada daerah aliran sungai Watu-Watu sebayak 92 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling sehingga diperoleh 33 orang. Teknik analisis data dilakukan dengan cara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan jenis penyakit yang diderita penambang emas bebas pada daerah aliran sungai adalah, tremor (Parkinson disease) 1 orang, keracunan akut 3 orang, penyakit mata 2 orang, penyakit infeksi saluran pernafasan 13 orang, diare 3 orang, vertigo 1 orang, keguguran 1 orang, penyakit kulit 8 orang, cacingan (cacing tambang) 2 orang. Penyakit yang dominan diderita penambang emas bebas adalah infeksi saluran pernafasan atas sebanyak 13 orang dikarenakan dampak penggunaan merkuri, tidak menggunakan alat pelindung yang sesuai standar serta kondisi lingkungan yang kurang steril. Kata Kunci : penambang emas bebas, penyakit akut dan kronis.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENU-BENUA KOTA KENDARI Wa Ode Nurtina; Amiruddin Amiruddin; Asmawati Munir
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Ampibi 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.506 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v2i1.5053

Abstract

Gizi kurang merupakan masalah yang tengah dihadapi saat ini terutama pada balita. Status gizi dapat mempengaruhi status pertumbuhan, kesehatan pada Balita dan apabila tidak ditangani dengan baik maka dapat berakibat buruk pada balita khususnya terhadap gizi balita, Gizi yang baik dapat ditunjang dengan pengetahuan ibu, pendapatan orang tua dan pola makan. Hal ini terjadi karena meskipun tingkat pendapatan orang tua tinggi tetapi tidak disertai dengan meningkatnya pengetahuan ibu tentang gizi serta pola makan yang baik sehingga tidak dapat memberikan pengaruh positif terhadap gizi pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan orang tua, tingkat pengetahuan, dan pola makan, merupakan faktor risiko kejadian gizi kurang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Benu-benua Kota Kendari. Jenis penelitian Korelasi dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposif sampling. Besar sampel sebanyak 56 responden. Analisis yang digunakan ada 2, yaitu uji korelasi Spearman dan analisis jalur (path analysis). Hasil analisis statistik untuk hubungan tingkat pengetahuan Ibu dengan Balita Gizi Kurang diperoleh nilai (p<0,05) yang berarti bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan gizi kurang, untuk hubungan tingkat pendapatan keluarga dengan gizi kurang diperoleh nilai (p<0,05) yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara pendapatan keluarga dengan gizi kurang dan untuk hubungan tingkat pola makan dengan gizi kurang diperoleh nilai (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara pola makan dengan gizi kurang dan untuk hubungan antara tingkat pengetahuan ibu, pendapatan keluarga dan pola makan dengan gizi kurang diperoleh nilai (p<0,05) yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan dan simultan antara tingkat pengetahuan ibu, pendapatan keluarga dan pola makan terhadap gizi kurang dengan pengaruh sebesar 19,53%. Hal ini disebabkan karena pendapatan yang rendah menyebabkan daya beli yang rendah pula, sehingga tidak mampu membeli pangan dalam jumlah yang diperlukan, keadaan ini sangat berbahaya untuk kesehatan keluarga dan akhirnya dapat berakibat buruk terhadap keadaan status gizi balita. Dalam kaitannya dengan status gizi, pendapatan mempunyai hubungan yang erat dengan perubahan dan perbaikan konsumsi pangan.Kata Kunci: Pengetahuan ibu, Pendapatan orang tua, Pola makan, Gizi kurang
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA POKOK BAHASAN JAMUR DI KELAS X SMA NEGERI 18 KONAWE SELATAN Esti Widiyastuti; Amiruddin Amiruddin; Parakkasi Parakkasi
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 3 (2016): Ampibi 3
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.877 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i3.5048

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil belajar kognitif siswa melalui model pembelajaran langsung dan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada materi jamur di kelas X SMA Negeri 18 KonaweSelatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasy eksperiment). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X. Sampel penelitian yaitu kelas X1 kelas yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung dan kelas X2 yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Penetuan sampel dengan cara purposive sampling. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisi menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Sesuai hasil penelitian rata-rata nilai hasil belajar kognitif siswa diajar dengan model pembelajaran langsung adalah 62,85 sedangkan siswa ynag diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture adalah 71,9. Sehingga nilai rata-rata siswa kelas eksperimen lebih baik secara signifikan dibandingkan nilai rata-rata kelas kontrol pada materi jamur dengan nilai α < 0,05 hal ini disebabkan oleh kemampuan siswa yang semakin muda dalam memahami materi yang diajarkan. Karena dengan model pembelajarn kooperatif tipe picture and picture memberikan kesan yang menyenangkan dan membantu dalam mengingat pelajaran yang telah disampaikan.Kata Kunci: Kooperatif tipe Picture and Picture, Jamur
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU KOTA KENDARI Sarina Sarina; Amiruddin Amiruddin; Lili Darlian
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Ampibi 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.302 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v2i1.5052

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan ibu, tingkat pendapatan keluarga dan dukungan suami dengan lama pemberian ASI eksklusif pada bayi (0-6 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Mokoau Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah korelasi.Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling pada ibu dan bapak yang memiliki bayi (0-6 bulan) yang diperoleh 124 sampel. Analisis yang digunakan ada 2 yaitu uji korelasi Spearman dan analisis jalur (path analysis). Hasil analisis statistik dengan uji korelasi Spearman diperoleh nilai p = 0,001 < 0,05 menunjukkan pengetahuan ibu berhubungan dengan lama pemberian ASI eksklusif. Hal ini terjadi karena dengan pengetahuan yang baik tentang ASI eksklusif maka, ibu dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sampai umur 6 bulan. Hasil analisis statistik dengan uji korelasi Spearman diperoleh nilai p = 0,001 < 0,05 menunjukkan tingkat pendapatan keluarga berhubungan dengan lama pemberian ASI eksklusif. Hal ini terjadi karena semakin tinggi tingkat pendapatan keluarga maka keluarga tersebut mampu memenuhi kebutuhan gizi keluarganya sehingga ASI yang diproduksi oleh ibu menjadi lancar dan dapat memberikan ASI eksklusif pada bayi dari umur 0-6 bulan. Hasil analisis statistik dengan uji korelasi Spearman diperoleh nilai p = 0,002 < 0,05 menunjukkan dukungan suami berhubungan dengan lama pemberian ASI eksklusif. Hal ini terjadi karena semakin besar dukungan suami kepada ibu untuk memberikan ASI maka tinggi kemauan ibu untuk menyusui secara eksklusif sehingga semakin lama pula pemberian ASI eksklusif yang diberikan pada bayi. Hasil analisis statistik dengan analisis jalur (path analysis) hubungan antara pengetahuan ibu, tingkat pendapatan keluarga dan dukungan keluarga (suami atau anggota keluarga) dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi (0-6 bulan) diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan dan simultan antara pengetahuan ibu, tingkat pendapatan keluarga dan dukungan keluarga (suami atau anggota keluarga) terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayi (0-6 bulan) dengan pengaruh sebesar 65,4%.Kata Kunci: Pengetahuan, Pendapatan, Dukungan Keluarga, ASI Eksklusif