Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STUDI MORFOLOGI SERBUK SARI KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L.) Wa Ode Nursia; Asmawati Munir; Hittah Wahi Sudrajat
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 2 (2016): Ampibi 2
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.188 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i2.5037

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui variasi morfologi serbuk sari kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.). Karakter kuantitatif dan kualitatif dari morfologi serbuk sari dianalisis secara deskriptif. Karakterkuantitatif dilakukan pengukuran secara mikroskopis. Hasil pengamatan morfologi serbuk sari kembang sepatu menunjukkan adanya variasi panjang aksis polar (P) dan diameter bidang ekuatorial (E). Panjang aksis polar (P)serbuk sari kembang sepatu mahkota merah, pink, kuning dan jingga masing-masing adalah 22,986 µm, 25,063 µm, 27,315 µm dan 22,233 µm. Panjang diameter ekuatorialnya adalah 21,695 µm, 23,464 µm, 26,045 µm dan 20,975µm. Dengan demikian, ukuran serbuk sari kembang sepatu dapat digolongkan dalam kelas kecil (minutae) dan kelassedang (mediae), memiliki bentuk tipe prolat spheroidal, polaritas tipe isopolar, simetri tipe radial, apertur tipe pantoporat, dan ornamentasi eksin tipe ekinat.Kata kunci: Serbuk Sari, Morfologi, Kembang Sepatu
FAKTOR RISIKO KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENU-BENUA KOTA KENDARI Wa Ode Nurtina; Amiruddin Amiruddin; Asmawati Munir
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Ampibi 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.506 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v2i1.5053

Abstract

Gizi kurang merupakan masalah yang tengah dihadapi saat ini terutama pada balita. Status gizi dapat mempengaruhi status pertumbuhan, kesehatan pada Balita dan apabila tidak ditangani dengan baik maka dapat berakibat buruk pada balita khususnya terhadap gizi balita, Gizi yang baik dapat ditunjang dengan pengetahuan ibu, pendapatan orang tua dan pola makan. Hal ini terjadi karena meskipun tingkat pendapatan orang tua tinggi tetapi tidak disertai dengan meningkatnya pengetahuan ibu tentang gizi serta pola makan yang baik sehingga tidak dapat memberikan pengaruh positif terhadap gizi pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan orang tua, tingkat pengetahuan, dan pola makan, merupakan faktor risiko kejadian gizi kurang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Benu-benua Kota Kendari. Jenis penelitian Korelasi dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposif sampling. Besar sampel sebanyak 56 responden. Analisis yang digunakan ada 2, yaitu uji korelasi Spearman dan analisis jalur (path analysis). Hasil analisis statistik untuk hubungan tingkat pengetahuan Ibu dengan Balita Gizi Kurang diperoleh nilai (p<0,05) yang berarti bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan gizi kurang, untuk hubungan tingkat pendapatan keluarga dengan gizi kurang diperoleh nilai (p<0,05) yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara pendapatan keluarga dengan gizi kurang dan untuk hubungan tingkat pola makan dengan gizi kurang diperoleh nilai (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara pola makan dengan gizi kurang dan untuk hubungan antara tingkat pengetahuan ibu, pendapatan keluarga dan pola makan dengan gizi kurang diperoleh nilai (p<0,05) yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan dan simultan antara tingkat pengetahuan ibu, pendapatan keluarga dan pola makan terhadap gizi kurang dengan pengaruh sebesar 19,53%. Hal ini disebabkan karena pendapatan yang rendah menyebabkan daya beli yang rendah pula, sehingga tidak mampu membeli pangan dalam jumlah yang diperlukan, keadaan ini sangat berbahaya untuk kesehatan keluarga dan akhirnya dapat berakibat buruk terhadap keadaan status gizi balita. Dalam kaitannya dengan status gizi, pendapatan mempunyai hubungan yang erat dengan perubahan dan perbaikan konsumsi pangan.Kata Kunci: Pengetahuan ibu, Pendapatan orang tua, Pola makan, Gizi kurang
ETNOBOTANI DALAM UPACARA ADAT PERNIKAHAN SUKU MUNA KABUPATEN MUNA SULAWESI TENGGARA Wa Ode Susianti; Asmawati Munir; Hittah Wahi Sudrajat
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 3 (2016): Ampibi 3
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.571 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i3.5042

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis, pemanfaatan organ, serta makna simbolis tumbuhan yang digunakan dalam upacara adat pernikahan suku Muna. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode wawancara terbuka dan semistruktural. Penentuan informan dalam penelitian ini ditentukan secara purposif dengan teknik snowball. Data hasil penelitian ini diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang dilakukan ditemukan 19 familia terdiri dari 32 spesies tumbuhan yang dimanfaatkan dalam upacara adat pernikahan suku Muna. Berdasarkan familianya yakni tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan yaitu Arecaceae sebanyak 4 spesies, Poaceae dan Anacardiaceae masing-masing sebanyak 3 spesies, sedangkan famili lainnya terdiri dari 2 dan 1 spesies. Berdasarkan habitusnya terdiri dari liana, herba, perdu dan pohon. Tumbuhan yang paling banyak digunakan yakni pohon 13 spesies (42%) dan yang paling sedikit yakni perdu 3 spesies (10%). Tumbuhan berdasarkan bagian yang dimanfaatkan dikelompokkan menjadi 6 kelompok bagian yakni umbi, daun, batang, buah, biji dan seluruh organ. Pemanfaatan buah sebanyak 60% dan yang paling sedikit yaitu biji sebanyak 7,5%. Berdasarkan asal tumbuhan yakni tumbuhan budidaya sebanyak 25 spesies (77%), tumbuhan non budidaya sebanyak 2 spesies (6%) dan tumbuhan campuran sebanyak 5 spesies (17%). Tumbuhan yang dimanfaatkan dalam upacara pernikahan bermakna sebagai simbol yakni simbol rasa manis, mengenyangkan, rasa asam, kebaikan, kesungguhan dan keteguhan hati laki-laki, kewanitaan, pria, dan kehidupan.Kata kunci : Etnobotani, Upacara Adat Pernikahan Suku Muna
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Sofiana Imas; Damhuri Damhuri; Asmawati Munir
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Ampibi 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.02 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v2i1.5058

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kompos terhadap produktivitas tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.). Penelitian dilaksanakan di kebun Percobaan (rumah kaca) Laboratorium Pengembangan Unit Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL), masing-masing 6 kali ulangan, sehingga keseluruhan terdapat 4 tanaman cabai merah. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) berupa perlakuan pemberian pupuk kompos dengan konsentrasi (20%, 40%, 60%,) dan kontrol, dan variabel terikat (Y) yaitu pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) dengan indikator tinggi tanaman (cm), lebar daun (cm), panjang daun (cm), jumlah daun (helai), jumlah buah dan berat basah (gram), setelah diberikan pupuk kompos. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai merah dan analisis inferensial dengan menggunakan uji F pada taraf kepercayaan 95% (α = 0.05) serta dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Jarak Nyata Duncan (BJND) dan Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk kompos berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun, jumlah buah dan berat basah buah dan konsentrasi 20% merupakan perlakuan yang optimum dalam mempercepat pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai merah.Kata kunci: Pupuk Kompos, Cabai Merah.
INVENTARISASI TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT BAGI MASYARAKAT KELURAHAN LAPUKO KECAMATAN MORAMO KABUPATEN KONAWE SELATAN Suci Cahaya Rezki; Asmawati Munir; Parakkasi Parakkasi
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Ampibi 1
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.108 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i1.5024

Abstract

Inventarisasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Bagi Masyarakat Kelurahan Lapuko Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan”. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional, (2) Untuk mengetahui organ tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional, (3) Untuk mengetahui cara pemanfaatan tumbuhan obat tradisional oleh masyarakat. Penelitian ini dilakukan melalui teknik wawancara dan eksplorasi (penjelajahan). Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah tumbuhan berkhasiat obat yang digunakan oleh masyarakat Kelurahan Lapuko yang ditemukan di lokasi penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebanyak 26 suku yang terdiri dari 43 jenis, 30 jenis dari kelas Dicotyledoneae dan 13 jenis dari kelas Monocotyledoneae. Organ tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat sebagai ramuan obat tradisional meliputi akar, rimpang, batang, daun, buah, kulit buah, getah dan biji. Cara pemanfaatan tumbuhan obat tradisional oleh masyarakat setempat yaitu untuk pengobatan dalam dikonsumsi langsung tanpa harus diolah dan ada juga yang diolah dengan cara direbus, ditumbuk, diparut atau diremas. Untuk pengobatan luar dengan cara ditempelkan, dioles atau digosok. Ramuan pengobatan dapat berasal dari satu jenis tumbuhan atau lebih yang diolah secara bersama-sama untuk memperoleh khasiat pengobatan yang maksimal. Kata kunci : Inventarisasi, Tumbuhan Obat, Lapuko.
KARAKTERISASI MORFOLOGI TANAMAN PISANG (Musa paradisiaca L.)DI KELURAHAN TOBIMEITAKECAMATAN ABELI KOTA KENDARI Wa Ode Sitti Sariamanah; Asmawati Munir; Ahdiat Agriansyah
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 3 (2016): Ampibi 3
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.145 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i3.5043

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan karakterisasi morfologi dan keanekaragaman berbagai varietas tanaman pisang (Musa paradisiaca L.) di Kelurahan Tobimeita Kecamatan Abeli Kota Kendari. Penelitian ini dilakukan menggunakan survey langsung ke lapangan karena penelitian ini bersifat deskriptif dan karakterisasi morfologi pisang diidentifikasi berdasarkan panduan descriptor pisang dari International Plant Genetic Resources Institute (IPGRI: 1996) dan disajikan dalam bentuk deskripsi. Karakterisasi pada berbagai jenis pisang memiliki perbedaan yaitu pada akar, batang; warna batang semu, warna corak pada batang semu, tinggi batang dan diameter batang, daun; bentuk tepi pelepah daun, warna tepi pelepah daun, bentuk pangkal daun, tipe kanal, corak pada pangkal pelepah daun, warna corak pada pelepah daun, warna permukaan atas daun, warna permukaan bawah daun, bunga; bentuk seludang ujung daun bunga pisang (daun pelindung bunga) bentuk ujung jantung pisang, buah; jumlah sisir pertandan, panjang buah, lingkar buah, dan biji. Varietas tanaman pisang (Musa paradisiaca L.) yang ditemukan di lokasi penelitian terdiri dari 5 jenis yai t u: 1) Musa velutina, 2) Musa textilia, 3) Musa acuminata 4) Musa paradisiaca, dan 5) Musa brachycarpa. Jeni s yang banyak vari et asnya yaituu Musa acumi nat a t erdi ri dar i Varietas Colla, Varietas Silk, Varietas Eumusa, dan Varietas Linn.Kata kunci: Karakterisasi, Morfologi, Pisang
IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN EPIFIT DI WILAYAH LAHUNDAPE POS WATU-WATU DALAM KAWASAN TAMAN HUTAN RAYA NIPA-NIPA Akmalsyah Akmalsyah; Asmawati Munir; Lili Darlian
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 3 (2016): Ampibi 3
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.394 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i3.5044

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis-jenis tumbuhan epifit yang terdapat di wilayah Lahundape Pos Watu-Watu dalam kawasan Taman Hutan Raya Nipa-Nipa. Metode yang digunakan adalah metode eksplorasi dengan teknik jelajah. Teknik analisis data secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian di Wilayah Lahundape Pos Watu-Watu dalam Kawasan Taman Hutan Raya Nipa-Nipa ditemukan 28 spesies tumbuhan epifit yang termasuk dalam 3 Divisio (Spermatophyta, Pteridophyta dan Bryophyta), 7 familia (Orchidaceae, Polypodiaceae, Moraceae, Anthocerotaceae, Acrogynaceae, Rhizoginiaceae dan Polytrichoaceae) dan 24 genus. Jenis epifit yang ditemukan antara lain Bulbophyllum lepidum (Bl.) J.J.S, Bulbophyllum binnendijkii J.J.S, Cymbidium lancifolium Hook., Cymbidium finlaysonianum Lindl., Dendrobium anosmum Lindl., Taeniophyllum tjibodasum J.J.S, Aerides Odorata Linn., Thrixpermum formosanum (Bl.) Rchb.f., Drynaria quercifolia (L.) J.Sm, Drynaria sparsisora Moore, Cyclophorus nummularifolius C.Chr., Elaphoglossum angulatum (Blume) T. Moore., Phymatodes scolopendria (Burm. F.) Ching, Humata repens (L.f.) Diels, Adiantum cuneatum Langs. & Fisch, Drymoglosum piloselloides (Linn) Pr., Nephrolepis biserrata (Sw.) Schott., Antrophyum reticulatum (Forst.) Kaulf, Elaphoglossum rimbachii J., Elaphoglossum annamense C.chr., Lemmaphyllum carnosum (Hook.) C.Prest, Pyrrosia numularifolia (Sw.) Ching., Davalia denticulata (Burm.) Mett., Ficus Sundaica Bl., Ficus sp., Anthoceros fusiformis, Funaria hygrometrica, Polytrichum commune dan Plagiocila asplenioides.Kata kunci: Identifikasi, Tumbuhan Epifit, TAHURA Nipa-Nipa
JENIS-JENIS TUMBUHAN GULMA DI AREA PERSAWAHAN DESA TAJUNCU KECAMATAN MATA OLEO KABUPATEN BOMBANA Muh Ikbal; Damhuri Damhuri; Asmawati Munir
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 3 (2016): Ampibi 3
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.628 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i3.5040

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan gulma yang terdapat di area persawahan Desa Tajuncu Kecamatan Mata Oleo, Kabupaten Bombana. Metode yang digunakan adalah metode jelajah/eksplorasi dengan menjelajah seluruh area persawahan yang ada di Desa Tajuncu, sekaligus mengambil sampel yang mewakili masing-masing dari setiap jenis. Data yang didapatkan dianalisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada area persawahan desa Tajuncu Kecamatan Mata Oleo ditemukan sebanyak 26 jenis gulma dari 11 famili. Sebanyak 8 famili termasuk kelas Dicotyledoneae (Asteraceae, Euphorbiaceae, Sphenocleaceae, Solanaceae, Verbenaceae, Plantaginaceae, Amaranthaceae, dan Fabaceae) dan 3 famili merupakan kelas Monocotyledoneae (Cyperaceae, Poaceae, dan Commelinaceae). Berdasarkan jenis gulma diperoleh sebanyak 6 jenis gulma rerumputan (berdaun sempit), 7 jenis gulma teki-tekian, dan 13 jenis gulma berdaun lebar.Kata kunci: Tumbuhan Gulma, Identifikasi
KELIMPAHAN GASTROPODA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI PANTAI LATAWE KECAMATAN NAPANO KUSAMBI KABUPATEN MUNA BARAT Ratna Ratna; HM Sirih; Asmawati Munir
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 2 (2016): Ampibi 2
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.79 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i2.5031

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kelimpahan Gastropoda yang terdapat pada substrat berlumpur dan substrat pasir berlumpur pada ekosistem mangrove di Pantai Latawe Kecamatan Napano Kusambi Kabupaten Muna Barat . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah line transect method dengan menempatan plot secara zig-zag dengan arah vertikal garis pantai. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa parameter fisika-kimia perairan yang meliputi salinitas, suhu dan pH yang terdapat di pantai Latawe sangat mendukung bagi kehidupan dan pertumbuhan Gastropoda. Secara keseluruhan Gastropoda yang ditemukan di lokasi penelitian yaitu 9 jenis yang terdiri dari 5 famili yaitu Melongenidae (Volema myristica), Muricidae (Chicoreus capucinus), Neritidae (Nerita undata), Potamididae (Telescopium telescopium, Terebralia mauritsi, Terebralia palustris, Terebralia sp., dan Terebralia sulcata), dan Turbinidae (Turbo bruneus). Jumlah individu pada Stasiun I adalah berkisar 18-5737 individu dan pada Stasiun II adalah berkisar 2-2208 individu. Telescopium telescopium merupakan kelimpahan jenis tertinggi dan Terebralia sp. memiliki kelimpahan terendah pada Stasiun I. Sedangkan Terebralia sulcata merupakan kelimpahan jenis tertinggi dan Turbo bruneus memiliki kelimpahan terendah pada Stasiun II. Kelimpahan Gastropoda pada kedua stasiun relatif berbeda yaitu pada Stasiun I (14,75 ind/m 2) dan Stasiun II (6,99 ind/m2).Kata kunci : Kelimpahan, Gastropoda, Mangrove
IDENTIFIKASI TUMBUHAN PALEM DI KAWASAN HUTAN LINDUNG WOLASI KABUPATEN KONAWE SELATAN Nurul Adha H; Asmawati Munir; Lili Darlian
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Ampibi 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.825 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v2i1.5056

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui jenis tumbuhan palem di Hutan Lindung Wolasi. Jenis penelitian berupa penelitian deskriptif kuantitatif. Objek penelitian meliputi perwakilan dari tiap spesies tumbuhan palem (termasuk rotan) yang ditemukan selama penjelajahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tumbuhan Palem (Arecaceae) yang ditemukan di Kawasan Hutan Wolasi sebanyak 13 jenis, yang terdiri atas 11 marga dari 4 subfamili. Jenis tumbuhan Palem yang dijumpai meliputi: Arecacatechu L., Chrysalidocarpus lutescens, dan Pinanga kuhlii KI. (subfamili Arecoideae), Arenga pinnata (Wurmb.) Merr., Caryota maxima BI., dan Caryota mitis Lour. (subfamili Caryotoideae), Licuala spinosa Thumb. (subfamili Coryphoideae), Plectocomia elongate Mart. ex BI., Calamus adspersus (Blume), Korthalsia celebica Becc., Metroxylon sagu Rottb., Calamus ciliaris BI., dan Salacca edulis Reinw (subfamili Lepidocaryoideae).Kata kunci: Identifikasi, Palem (Arecaceae)