Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Sofiana Imas; Damhuri Damhuri; Asmawati Munir
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Ampibi 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.02 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v2i1.5058

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kompos terhadap produktivitas tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.). Penelitian dilaksanakan di kebun Percobaan (rumah kaca) Laboratorium Pengembangan Unit Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL), masing-masing 6 kali ulangan, sehingga keseluruhan terdapat 4 tanaman cabai merah. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) berupa perlakuan pemberian pupuk kompos dengan konsentrasi (20%, 40%, 60%,) dan kontrol, dan variabel terikat (Y) yaitu pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) dengan indikator tinggi tanaman (cm), lebar daun (cm), panjang daun (cm), jumlah daun (helai), jumlah buah dan berat basah (gram), setelah diberikan pupuk kompos. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai merah dan analisis inferensial dengan menggunakan uji F pada taraf kepercayaan 95% (α = 0.05) serta dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Jarak Nyata Duncan (BJND) dan Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk kompos berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun, jumlah buah dan berat basah buah dan konsentrasi 20% merupakan perlakuan yang optimum dalam mempercepat pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai merah.Kata kunci: Pupuk Kompos, Cabai Merah.
PENGARUH ASAL TALUS TERHADAP PRODUKTIVITAS Eucheumacottonii DAN Eucheuma spinosum DI PERAIRAN DESASOMBANOKALEDUPA KABUPATEN WAKATOBI Amaluddin Amaluddin; Damhuri Damhuri; Safilu Safilu
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Ampibi 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.421 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v2i1.5054

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bagian asal talus terhadap produktivitas Eucheuma cottonii dan E. spinosum. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen. Variabel bebas (X) yaitu asal talus bagian tengah dan ujung E. cottonii dan E. spinosum. Variabel terikat (Y) yaitu produktivitas antara talus bagian ujung dan tengah E. cottonii dan E. spinosum. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis Uji Beda (Independent-Sample t Test) dengan menggunakan bantuan program software SPSS ver. 16,0. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pada biomassa basah bagian ujung talus dan tengah talus E. cottonii mempunyai pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan biomasaa basah bagian ujung talus dan tengah talus E. spinosum. Sementara pada pengukuran biomassa kering bagian ujung talus dan tengah talus E. spinosum mempunyai pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan biomassa kering bagian ujung talus dan tengah talus E. cottonii.Kata Kunci: Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinosum asal talus, produktivitas.
PENGARUH PEMBERIAN ABU SEKAM PADITERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) Hasnia Hasnia; Damhuri Damhuri; Suarna Samai
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Ampibi 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.443 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v2i1.5059

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian abu sekam padi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) serta untuk mengetahui dosis abu sekam padi yang dapat memberikan hasil tertinggi pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Unit Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univeristas Halu Oleo, pada 1 Mei 2016 sampai dengan 30 Juli 2016. Variabel penelitian terdiri atas variabel bebas (X) berupa pemberian abu sekam padi dengan 4 taraf dosis yang berbeda yaitu (40 gram, 50 gram, 60 gram) dan kontrol, Variabel terikat (Y) yaitu pertumbuhan dan hasil tanaman tomat dengan indikator tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah tangkai daun, jumlah total buah pertanaman dan berat buah pertanaman (gram) setelah diberikan perlakuan abu sekam padi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL), masing-masing 6 ulangan, sehingga diperoleh 24 unit perlakuan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengetahui pengaruh pemberian abu sekam padi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat dan analisis inferensial dengan menggunakan uji F pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) serta dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Jarak Nyata Duncan (BJND), uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil pengamatan pada rerata tinggi tanaman yang tertinggi yaitu konsetrasi X3 (60 gram) sebesar 94,8 cm, rerata jumlah tangkai daun yang tertinggi yaitu konsentrasi X3 (60 gram) sebesar 21,5, rerata diameter batang yang tertinggi yaitu konsetrasi X2 (50 gram) sebesar 1,71 cm, rerata jumlah total buah pertanaman yang tertinggi konsentrasi X3 (60 gram) sebesar 9,33 dan rerata berat buah yang tertinggi yaitu konsentrasi X3 (60 gram) sebesar 200,58 gram. Hal ini dapat dilihat dari rerata keseluruhan parameter bahwa dengan pemberian abu sekam padi 60 gram merupakan perlakuan yang paling tinggi dalam fase vegetatif dan fase generatif tanaman tomat.Kata Kunci: Abu Sekam Padi, Tomat (Solanum lycopersicum L.)
GULMA DI LAHAN PERTANIAN JAGUNG (Zea mays L.) DI KECAMATAN BARANGKA KABUPATEN MUNA BARAT Harpa Pria Gawaksa; Damhuri Damhuri; Lili Darlian
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 3 (2016): Ampibi 3
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.426 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i3.5039

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies gulma yang terdapat pada lahan pertanian jagung (Zea mays L.) di Kecamatan Barangka, Kabupaten Muna Barat. Metode yang digunakan adalah metode eksplorasi. Pengambilan sampel dilakukan pada saat penjelajahan di empat lokasi lahan jagung di Kecamatan Barangka yang memiliki produktivitas paling rendah, yaitu Desa Bungkolo, Desa Barangka, Desa Lafinde, dan Desa Waulai. Pengamatan dan identifikasi dilakukan terhadap habitat, habitus, dan morfologi organ sampel. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan pertanian jagung di Kecamatan Barangka dijumpai 43 spesies gulma dari 20 famili. Ditinjau dari klasifikasi taksonomi, gulma tersebut terdiri atas 1 spesies gulma paku, 9 spesies gulma monokotil, dan 33 spesies gulma dikotil, sedangkan dari morfologi dan responnya terhadap herbisida, gulma tersebut terdiri atas 4 spesies gulma teki-tekian, 4 spesies gulma rumput-rumputan, dan 35 spesies gulma berdaun lebar.Kata kunci: Gulma, Lahan Jagung, Identifikasi
ETNOBOTANI TUMBUHAN PEWARNA ALAMI MASYARAKAT DESA MANTOBUA KABUPATEN MUNA Dalmatia Dalmatia; Damhuri Damhuri; Safilu Safilu
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Ampibi 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.992 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v2i1.5055

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dan organ tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami oleh masyarakat Desa Mantobua Kabupaten Muna.Metode yang digunakan yaitu survei eksploratif. Penentuan respon dengan menggunakan metode purposive sampling. Penentuan jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pewarna alami dilakukan dengan cara mendeskripsikan ciri-ciri morfologi, sedangkan pemanfaatannya dideskripsikan berdasarkan organ yang dimanfaatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan pewarna alami yang ditemukan dan dimanfaatkan di Desa Mantobua terdiri 17 jenis, 15 famili, 14 bangsa, dan 2 kelas. Organ tumbuhan yang dimanfaatkan yaitu daun (10 jenis), buah (2 jenis), rimpang (2 jenis),bunga (1 jenis), batang (1 jenis), dan akar (1 jenis). Organ tumbuhan tersebut digunakan sebagai pewarna kerajinan (8 jenis), kosmetik (8 jenis), dan pewarna makanan (5 jenis). Bangsa yang paling dominan ditemukan berasal dari Zingiberales dan Caryophyllales. Habitus tumbuhan pewarna alami didominasi oleh tumbuhan perdu. Pengolahan tumbuhan secara umum dilakukan dengan cara direbus dan ditumbuk. Warna yang dihasilkan yaitu hijau (5 jenis), kuning (5 jenis), merah(5 jenis), dan jingga (2 jenis).KataKunci: Etnobotani,Tumbuhan Pewarna Alami, Mantobua
KEANEKARAGAMAN SERANGGA (INSECTA) SUBKELAS PTERYGOTA DI HUTAN NANGA-NANGA PAPALIA Muhammad Uksim Alrazik; Jahidin Jahidin; Damhuri Damhuri
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Ampibi 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.816 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v2i1.5050

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman serangga yang terdapat di Kelurahan Anduonohu Kecamatan Poasia Kota Kendari. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 Juni sampai dengan 19 Juni 2016. Pengambilan sampel dengan metode eksplorasi dengan menggunakan jaring serangga dan perangkap jebak gantung (pitfall trap). Hasil penelitian menunjukan bahwa suhu udara, kelembaban, dan intensitas cahaya mendukung bagi kehidupan dan perkembangan serangga. Secara keseluruhan serangga yang ditemukan di lokasi penelitian terdiri dari 9 ordo dan 27 famili yaitu Caenagrionidae, Libellulidae, Chlorocypidae, Cimbicidae, Apidae, Tryphonidae, Ichneumonidae, Sphecidae, Acrididae, Phaneropteridae, Tetrigidae, Chrysomelidae, Cerambycidae, Meloidae, Miridae, Rediviidae, Cantharidae, Cecidomyiidae, Muscidae, Caliphoridae, Blattidae, Grillidae, Mantidae, Tettiginidae, Nymphalidae, Papilionidae, Hesperidae. Jumlah keseluruhan individu yang ditemukan dalam penelitian yaitu 358 individu dari 37 spesies serangga. Berdasarkan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener spesies serangga yang memiliki keanekaragaman sedang terdapat pada vegetasi rumput yaitu 1,32, vegetasi semak dan pohon yaitu 1,33 dan vegetasi tegakan yaitu 1,30. Hal ini menunjukkan status ketiga vegetasi memiliki keanekaragaman ‘sedang’.Kata  kunci: Keanekaragaman Serangga, Pterygota, Hutan Nanga-Nanga Papalia.
JENIS-JENIS TUMBUHAN GULMA DI AREA PERSAWAHAN DESA TAJUNCU KECAMATAN MATA OLEO KABUPATEN BOMBANA Muh Ikbal; Damhuri Damhuri; Asmawati Munir
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 3 (2016): Ampibi 3
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.628 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i3.5040

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan gulma yang terdapat di area persawahan Desa Tajuncu Kecamatan Mata Oleo, Kabupaten Bombana. Metode yang digunakan adalah metode jelajah/eksplorasi dengan menjelajah seluruh area persawahan yang ada di Desa Tajuncu, sekaligus mengambil sampel yang mewakili masing-masing dari setiap jenis. Data yang didapatkan dianalisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada area persawahan desa Tajuncu Kecamatan Mata Oleo ditemukan sebanyak 26 jenis gulma dari 11 famili. Sebanyak 8 famili termasuk kelas Dicotyledoneae (Asteraceae, Euphorbiaceae, Sphenocleaceae, Solanaceae, Verbenaceae, Plantaginaceae, Amaranthaceae, dan Fabaceae) dan 3 famili merupakan kelas Monocotyledoneae (Cyperaceae, Poaceae, dan Commelinaceae). Berdasarkan jenis gulma diperoleh sebanyak 6 jenis gulma rerumputan (berdaun sempit), 7 jenis gulma teki-tekian, dan 13 jenis gulma berdaun lebar.Kata kunci: Tumbuhan Gulma, Identifikasi
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH SAYURAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Febrianti Yunita; Damhuri Damhuri; Hittah Wahi Sudrajat
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 3 (2016): Ampibi 3
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.977 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i3.5045

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian POC limbah sayuran terhadap pertumbuhan dan produksi cabai merah. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Variabel penelitian terdiri atas variabel bebas (X) berupa perlakuan POC limbah sayuran dengan konsentrasi 0%, 6%, 8%, 10%, 12%, 14%, dan variabel terikat (Y) yaitu pertumbuhan dan produksi cabai merah dengan indikator tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter batang (cm), jumlah buah (buah), dan berat basah buah (g) setelah diberikan perlakuan POC limbah Sayuran. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL), masingmasing 4 kali ulangan. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan menggunakan uji F pada taraf kepercayaan 95% (α = 0.05) serta dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Jarak Nyata Duncan (BJND) dan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil analisis sidik ragam diperoleh bahwa Fhitung> Ftabel. Pemberian POC limbah sayuran berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah buah, dan berat buah. Perlakuan X2 (POC 8%) merupakan perlakuan yang paling baik di antara semua perlakuan dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi cabai merah.Kata kunci: POC limbah sayuran, cabai merah (Capsicum annuum L.)
PENGARUH PEMBERIAN AIR BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TOMAT (Solanum lycoersicum L.) Makrawati Makrawati; Damhuri Damhuri; Safilu Safilu
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Ampibi 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.103 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v2i1.5057

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) pengaruh pemberian air beras terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.), (2) volume pemberian air beras yang memberikan hasil tertinggi pada pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat. Populasi penelitian adalah bibit tumbuhantomat yang disemaikan. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling yaitu dengan memilih tanaman dengan kriteria sehat, tinggi relatif sama, dan jumlah daun relatif sama. Metode yang digunakan adalah eksperimen terdiri dari 4 unit perlakuan dengan 6 kali ulangan sehingga total perlakuan 24 tanaman. Perlakuan yang dilakukan meliputi pemberian air beras yang terdiri atas volume 20 ml/polybag, 40 ml/polybag, 60 ml/polybag, dan tanpa pemberian air beras (kontrol). Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan inferensial menggunakan uji F pada taraf kepercayaan 95 % (α 0,05) serta dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Jarak Nyata Duncan (BJND). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian air beras untuk tinggi tanaman volume 60 ml/polybag adalah paling tinggi, kemudian diikuti volume 40 ml/polybag, tanpa pemberian air beras, dan 20 ml/polybag. Pemberian air beras untuk jumlah daun volume 60 ml/polybag adalah paling tinggi, kemudian diikuti tanpa pemberian air beras, volume 40 ml/polybag, dan 20 ml/polybag. Pemberian air beras untuk diameter batang tanpa pemberian air beras adalah paling tinggi, kemudian diikuti volume 60 ml/polybag, 40 ml/polybag dan 20 ml/polybag. Sedangkan produktivitas buah tanaman volume 60 ml/polybag tertinggi, kemudian diikuti oleh volume 20 ml/polybag, 40 ml/polybag dan tanpa pemberian air beras.Kata kunci: Air Beras, Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)