Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MoringaoleiferaLamck.) DAN EKSTRAK DAUN KIRINYUH (Chromolaenaodorata L.) Andri Priono; Nur Arfa Yanti; Lili Darlian
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 2 (2016): Ampibi 2
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.484 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i2.5029

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan pengaruh ekstrak daun kelor (M. oleifera Lamck.) dan ekstrak daun kirinyuh (C. odorata L.) terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Tujuan Penelitian untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun kelor (M. oleifera Lamck.) dan ekstrak daun kirinyuh (C. odorata L.) terbaik untuk menghambat pertumbuhan E. coli dan S. aureus serta untuk mengetahui perbandingan efektivitas antibakteri ekstrak daun kelor (M. oleifera Lamck.) dan ekstrak daun kirinyuh (C. odorata L.) terhadap bakteri uji. Metode penelitian Eksperimen menggunakan desain Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumur (well difusion). Variabel bebas (X) adalah ekstrak daun kelor (M. oleifera Lamck.) dan ekstrak daun kirinyuh (C. odorata L.) dengn masingmasing konsentrasi 25%, 50% dan 75%, total perlakuan dalam penelitian ini sebanyak 3 perlakuan sehingga total keseluruhan perlakuan bakteri uji adalah 36 unit percobaan. Variabel terikat (Y) yaitu aktivitas antibakteri. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial berupa ANAVA dan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ada perbedaan pengaruh yang nyata ekstrak daun kelor (M. oleifera Lamck.) dan ekstrak daun kirinyuh (C. odorata L.) terhadap pertumbuhan E. coli dan S. aureus. (2) Perlakuan ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lamck.) terbaik untuk menghambat pertumbuhan E. coli dan S. aureus adalah konsentrasi 75%. (3) Perlakuan ekstrak daun kirinyuh (C. odorata L.) terbaik untuk menghambat pertumbuhan E. coli adalah konsentrasi 25% sedangkan S. aureus adalah 50%. (4) Ekstrak daun kirinyuh (C. odorata L.) mempunyai efektivitas penghambatan yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak daun kelor (M. oleifera Lamck.) terhadap pertumbuhan E. coli dan S. aureus.Kata Kunci : ekstrak, antibakteri, Moringa oleifera L, Chromolaena odorata L.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 PARIGI PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP Wa Ode Saleha; Jahidin Jahidin; Lili Darlian
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Ampibi 1
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.064 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i1.5025

Abstract

Penerapan Model Pembelajaran Example Non Example untuk Meningkatkan Aktivitas dan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Parigi pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Parigi melalui model pembelajaran Example Non Example pada materi Klasifikasi Makhluk Hidup. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016, di SMP Negeri 4 Parigi pada siswa Kelas VII berjumlah 24 siswa yang terdiri atas 12 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan tiga siklus belajar, setiap siklus melalui empat tahapan yakni: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan evaluasi dan (4) refleksi. Sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah pengukuran dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas belajar siswa dan tes pemahaman konsep siswa pada siklus I, siklus II dan siklus III. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Keberhasilan aktivitas siswa siklus I mencapai 68.16%, siklus II mencapai 77.54% dan siklus III mencapai 80.08%. Persentase pemahaman konsep siswa siklus I mencapai 67.41%, siklus II mencapai 78.13% dan siklus III mencapai 79.76%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Example Non Example dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep siswa pada materi klasifikasi makhluk hidup kelas VII SMP Negeri 4 Parigi. Kata Kunci : model pembelajaran, example non example, aktivitas belajar, pemahaman Konsep.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI SISTEM EKSKRESI PADA SISWA KELAS VIIIe SMP NEGERI 20 KENDARI Nursamdiyanti Nursamdiyanti; Jahidin Jahidin; Lili Darlian
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 3 (2016): Ampibi 3
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.394 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i3.5049

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIIIe SMP Negeri 20 Kendari melalui penerapan model pembelajaran kontekstual berbasis inkuiri. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 di SMP Negeri 20 Kendari. Penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus belajar. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus melalui empat tahapan yakni: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan evaluasi; dan (4) refleksi. Subyek penelitian siswa kelas VIIIe SMP Negeri 20 Kendari yang berjumlah 27 orang, terdiri dari 19 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan. Sumber data yang diperoleh dari penelitian ini menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan tes evaluasi hasil belajar kognitif siswa siklus I dan siklus II. Data hasil penelitian dianalisis dengan cara deskriptif. Keberhasilan tindakan aktivitas siswa siklus I mencapai 58,8% dengan kategori cukup dan siklus II mencapai 82,1% dengan kategori baik. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 55,6%, ketuntasan hasil belajar siswa siklus II mengalami peningkatan sebesar 88,9%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran kontekstual berbasis inkuiri dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIIIe SMP Negeri 20 Kendari.Kata kunci: Inkuiri, Aktivitas, Hasil Belajar.
GULMA DI LAHAN PERTANIAN JAGUNG (Zea mays L.) DI KECAMATAN BARANGKA KABUPATEN MUNA BARAT Harpa Pria Gawaksa; Damhuri Damhuri; Lili Darlian
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 3 (2016): Ampibi 3
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.426 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i3.5039

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies gulma yang terdapat pada lahan pertanian jagung (Zea mays L.) di Kecamatan Barangka, Kabupaten Muna Barat. Metode yang digunakan adalah metode eksplorasi. Pengambilan sampel dilakukan pada saat penjelajahan di empat lokasi lahan jagung di Kecamatan Barangka yang memiliki produktivitas paling rendah, yaitu Desa Bungkolo, Desa Barangka, Desa Lafinde, dan Desa Waulai. Pengamatan dan identifikasi dilakukan terhadap habitat, habitus, dan morfologi organ sampel. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan pertanian jagung di Kecamatan Barangka dijumpai 43 spesies gulma dari 20 famili. Ditinjau dari klasifikasi taksonomi, gulma tersebut terdiri atas 1 spesies gulma paku, 9 spesies gulma monokotil, dan 33 spesies gulma dikotil, sedangkan dari morfologi dan responnya terhadap herbisida, gulma tersebut terdiri atas 4 spesies gulma teki-tekian, 4 spesies gulma rumput-rumputan, dan 35 spesies gulma berdaun lebar.Kata kunci: Gulma, Lahan Jagung, Identifikasi
AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamck.) DAN DAUN KIRINYUH (Chromolaena odorata L.) TERHADAP Candida albicans DAN Aspergillus flavus Muh Syahruramadhan; Nur Arfa Yanti; Lili Darlian
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 2 (2016): Ampibi 2
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.966 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i2.5030

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lamck.) dan kirinyuh (Chromolaena odorata L.) terhadap Candida albicans dan Aspergilus flavus serta untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun kelor (M. oleifera Lamck.) dan kirinyuh (C. odorata L.) yang terbaik untuk menghambat pertumbuhan C. albicans dan A. flavus. Metode penelitian eksperimen menggunakan desain Rancangan Acak Kelompok. Pengujian aktivitas antijamur dilakukan dengan metode difusi sumur (well difusion). Variabel bebas (X) adalah ekstrak daun kelor (M. oleifera Lamck.) dan ekstrak daun kirinyuh (C. odorata L.) konsentrasi 25%, 50% dan 75%, total perlakuan dalam penelitian ini sebanyak 3 perlakuan sehingga total keseluruhan perlakuan jamur indikator adalah 36 unit percobaan. Variabel terikat (Y) yaitu aktivitas antijamur. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial berupa ANAVA dan uji lanjut menggunakan uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ekstrak daun kelor (M. oleifera Lamck.) tidak memiliki aktivitas antijamur terhadap pertumbuhan C. albicans dan A. flavus. Sementara, ekstrak daun kirinyuh (C. odorata) memiliki aktivitas antijamur terhadap pertumbuhan A. flavus dan tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan C. albicans (2) Ada pengaruh konsentrasi ekstrak daun kirinyuh (C. odorata) terhadap pertumbuhan A. flavus dengan konsentrasi terbaik yaitu ekstrak 75%.Kata Kunci : antijamur, Moringa oleifera Lamck, Chromolaena odorata L,
IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN EPIFIT DI WILAYAH LAHUNDAPE POS WATU-WATU DALAM KAWASAN TAMAN HUTAN RAYA NIPA-NIPA Akmalsyah Akmalsyah; Asmawati Munir; Lili Darlian
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 3 (2016): Ampibi 3
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.394 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i3.5044

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis-jenis tumbuhan epifit yang terdapat di wilayah Lahundape Pos Watu-Watu dalam kawasan Taman Hutan Raya Nipa-Nipa. Metode yang digunakan adalah metode eksplorasi dengan teknik jelajah. Teknik analisis data secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian di Wilayah Lahundape Pos Watu-Watu dalam Kawasan Taman Hutan Raya Nipa-Nipa ditemukan 28 spesies tumbuhan epifit yang termasuk dalam 3 Divisio (Spermatophyta, Pteridophyta dan Bryophyta), 7 familia (Orchidaceae, Polypodiaceae, Moraceae, Anthocerotaceae, Acrogynaceae, Rhizoginiaceae dan Polytrichoaceae) dan 24 genus. Jenis epifit yang ditemukan antara lain Bulbophyllum lepidum (Bl.) J.J.S, Bulbophyllum binnendijkii J.J.S, Cymbidium lancifolium Hook., Cymbidium finlaysonianum Lindl., Dendrobium anosmum Lindl., Taeniophyllum tjibodasum J.J.S, Aerides Odorata Linn., Thrixpermum formosanum (Bl.) Rchb.f., Drynaria quercifolia (L.) J.Sm, Drynaria sparsisora Moore, Cyclophorus nummularifolius C.Chr., Elaphoglossum angulatum (Blume) T. Moore., Phymatodes scolopendria (Burm. F.) Ching, Humata repens (L.f.) Diels, Adiantum cuneatum Langs. & Fisch, Drymoglosum piloselloides (Linn) Pr., Nephrolepis biserrata (Sw.) Schott., Antrophyum reticulatum (Forst.) Kaulf, Elaphoglossum rimbachii J., Elaphoglossum annamense C.chr., Lemmaphyllum carnosum (Hook.) C.Prest, Pyrrosia numularifolia (Sw.) Ching., Davalia denticulata (Burm.) Mett., Ficus Sundaica Bl., Ficus sp., Anthoceros fusiformis, Funaria hygrometrica, Polytrichum commune dan Plagiocila asplenioides.Kata kunci: Identifikasi, Tumbuhan Epifit, TAHURA Nipa-Nipa
IDENTIFIKASI ENDOPARASIT PADA SISTEM PENCERNAAN IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DARI KERAMB JARING 1 APUNG (KJA) DI DESA BAJO INDAH DAN DESA LEPE KECAMATAN SOROPIA SULAWESI TENGGARA Reza Ighnas Adhi Jaya Rindra; HM Sirih; Lili Darlian
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Ampibi 1
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.737 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i1.5026

Abstract

Identifikasi Endoparasit Pada Sistem Pencernaan Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus) dari Keramba Jaring Apung (KJA) di desa Bajo Indah dan desa Lepe Kecamatan Soropia Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis endoparasit yang terdapat dalam organ pencernaan meliputi rongga mulut, tenggorokan, lambung, usus, anus ikan kerapu macan dan untuk mengetahui jenis endoparasit yang dominan ditemukan pada organ pencernaan ikan kerapu macan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 sampai April 2016. Jenis metode yang digunakan adalah observasional dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling, yaitu dengan mengambil sampel secara acak. Sampel penelitian berjumlah 24 ekor ikan kerapu macan yang berasal dari 2 lokasi pengambilan yaitu 12 ekor dari desa Bajo Indah dan 12 ekor dari desa Lepe.Pemeriksaan endoparasit dilakukan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 sampel ikan dari desa Bajo Indah terinfeksi dan 8 sampel ikan dari desa Lepe terinfeksi cacing endoparasit. Infeksi cacing endoparasit pada organ pencernaan ikan kerapu macan yang diidentifikasi dari dua jenis cacing endoparasit yaitu dari kelas Palaenthocephala yaitu Acanthocephalus sp. yang ditemukan di usus dan dari kelas Trematoda yaitu Prosorhynchus sp. yang ditemukan di lambung. Terdapatnya endoparasit pada lambung dan usus disebabkan karena pada lambung dan usus terdapat bahan organik atau nutrisi yang merupakan bahan makanan dari parasit. Jenis cacing yang dominan ditemukan adalah jenis Prosorhynchus sp.dengan jumlah 174 individu dari 15 ekor sampel kemudian Acanthocephalus sp. dengan 30 individu dari 5 ekor sampel. Hal ini disebabkan karena siklus hidup Prosorhynchus sp. yang kompleks melalui perantara inang I dan inang II, dimana infeksi terhadap inang I lebih bervariasi meliputi ikan-ikan kecil, bivalvia atau gastropoda dibanding cacing Acanthocephalus sp. yang umumnya hanya menginfeksi crustacea dan copepoda. Kata Kunci : endoparasit, sistem pencernaan, ikan kerapu macan
IDENTIFIKASI TUMBUHAN PALEM DI KAWASAN HUTAN LINDUNG WOLASI KABUPATEN KONAWE SELATAN Nurul Adha H; Asmawati Munir; Lili Darlian
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Ampibi 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.825 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v2i1.5056

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui jenis tumbuhan palem di Hutan Lindung Wolasi. Jenis penelitian berupa penelitian deskriptif kuantitatif. Objek penelitian meliputi perwakilan dari tiap spesies tumbuhan palem (termasuk rotan) yang ditemukan selama penjelajahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tumbuhan Palem (Arecaceae) yang ditemukan di Kawasan Hutan Wolasi sebanyak 13 jenis, yang terdiri atas 11 marga dari 4 subfamili. Jenis tumbuhan Palem yang dijumpai meliputi: Arecacatechu L., Chrysalidocarpus lutescens, dan Pinanga kuhlii KI. (subfamili Arecoideae), Arenga pinnata (Wurmb.) Merr., Caryota maxima BI., dan Caryota mitis Lour. (subfamili Caryotoideae), Licuala spinosa Thumb. (subfamili Coryphoideae), Plectocomia elongate Mart. ex BI., Calamus adspersus (Blume), Korthalsia celebica Becc., Metroxylon sagu Rottb., Calamus ciliaris BI., dan Salacca edulis Reinw (subfamili Lepidocaryoideae).Kata kunci: Identifikasi, Palem (Arecaceae)
ANALISIS KANDUNGAN PROTEIN KECAMBAH KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) TERHADAP VARIASI WAKTU PERKECAMBAHAN Nuning Martianingsih; Hittah Wahi Sudrajat; Lili Darlian
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 2 (2016): Ampibi 2
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.904 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i2.5036

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan kandungan protein pada berbagai umur kecambah kacang hijau (Phaseolus radiatus L.). Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas (X) berupa lama perkecambahan dengan variasi waktu yaitu biji sebelum direndam (X0), biji setelah direndam 0 jam (X1), 24 jam (X2), 48 jam (X3), 72 jam (X4), dan 96 jam(X5), sedangkan variabel terikat (Y) yaitu kandungan protein. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodeeksperimen dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL), masing-masing 6 kali ulangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengetahui kandungan protein dan analisis inferensial dengan menggunakan uji F pada taraf kepercayaan 95% (α = 0.05) serta dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ). Analisis kadar protein menggunakan metoe biuret. Nilai rerata kandungan protein varietas I (kacang hijau abu-abu) secara berturut-turut sebelum direndam, 0 jam, 24 jam, 48 jam, 72 jam dan 96 jam yaitu 17.18%, 15.85%, 12.04%, 9.05%, 6.85% dan 3.54%, sedangkan rerata kandungan protein varietas II (kacang hijau nilon) secara berturut-turut yaitu 17.56%, 16.09%, 13.20%, 8.99%, 6.26% dan 4.14%. Hasil analisis sidik ragam diperoleh bahwa varietas I Fhitung > Ftabel yaitu 597,97>4,56 dan varietas II Fhitung> Ftabel yaitu 1886,45>4,56, menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata. Lama perkecambahan kacang hijau berpengaruh negatif terhadap kandungan protein baik pada varietas I maupun varietas II.Kata Kunci: Kadar Protein, Kecambah, Phaseolus radiatus L., Metode Biuret
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU KOTA KENDARI Sarina Sarina; Amiruddin Amiruddin; Lili Darlian
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Ampibi 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.302 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v2i1.5052

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan ibu, tingkat pendapatan keluarga dan dukungan suami dengan lama pemberian ASI eksklusif pada bayi (0-6 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Mokoau Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah korelasi.Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling pada ibu dan bapak yang memiliki bayi (0-6 bulan) yang diperoleh 124 sampel. Analisis yang digunakan ada 2 yaitu uji korelasi Spearman dan analisis jalur (path analysis). Hasil analisis statistik dengan uji korelasi Spearman diperoleh nilai p = 0,001 < 0,05 menunjukkan pengetahuan ibu berhubungan dengan lama pemberian ASI eksklusif. Hal ini terjadi karena dengan pengetahuan yang baik tentang ASI eksklusif maka, ibu dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sampai umur 6 bulan. Hasil analisis statistik dengan uji korelasi Spearman diperoleh nilai p = 0,001 < 0,05 menunjukkan tingkat pendapatan keluarga berhubungan dengan lama pemberian ASI eksklusif. Hal ini terjadi karena semakin tinggi tingkat pendapatan keluarga maka keluarga tersebut mampu memenuhi kebutuhan gizi keluarganya sehingga ASI yang diproduksi oleh ibu menjadi lancar dan dapat memberikan ASI eksklusif pada bayi dari umur 0-6 bulan. Hasil analisis statistik dengan uji korelasi Spearman diperoleh nilai p = 0,002 < 0,05 menunjukkan dukungan suami berhubungan dengan lama pemberian ASI eksklusif. Hal ini terjadi karena semakin besar dukungan suami kepada ibu untuk memberikan ASI maka tinggi kemauan ibu untuk menyusui secara eksklusif sehingga semakin lama pula pemberian ASI eksklusif yang diberikan pada bayi. Hasil analisis statistik dengan analisis jalur (path analysis) hubungan antara pengetahuan ibu, tingkat pendapatan keluarga dan dukungan keluarga (suami atau anggota keluarga) dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi (0-6 bulan) diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan dan simultan antara pengetahuan ibu, tingkat pendapatan keluarga dan dukungan keluarga (suami atau anggota keluarga) terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayi (0-6 bulan) dengan pengaruh sebesar 65,4%.Kata Kunci: Pengetahuan, Pendapatan, Dukungan Keluarga, ASI Eksklusif