Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Pemerolehan Partikel Bahasa Jepang Pembelajar Siswa SMA di Bandung Putri, Assifa Gunawan; Kusrini, Dewi; Dahidi, Ahmad
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Vol 2, No 2 (2017): JAPANEDU Volume 2 Issue 2, December 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (Indonesia University of Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/japanedu.v2i2.9378

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak siswa yang dapat menguasai partikel level dasar bahasa Jepang, pemerolehan partikel level dasar apa saja yang paling dikuasai oleh siswa dan faktor apa saja yang menyebabkan kurangnya pemerolehan siswa dalam menguasai partikel level dasar bahasa Jepang. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Instrumen yang digunakan berupa tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai pertikel level dasar bahasa Jepang dan angket untuk mengetahui faktor penyebab kesalahan siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas 1 dan 2 dari 3 sekolah yang berjumlah 150 siswa. Berdasarkan hasil analisa pada data terkumpul, diketahui bahwa dengan patokan lebih dari 45% dianggap “dapat menguasai”, maka siswa yang dapat menguasai partikel level dasar adalah  32,87% dan siswa yang tidak dapat menguasai partikel level dasar adalah 67,13%. Urutan partikel yang dapat dikuasai siswa dari yang paling mudah ke yang paling sulit adalah [ は が へ で  に の も と を]. Faktor penyebab kesalahan siswa dalam menggunakan partikel tersebut adalah siswa kesulitan mengingat fungsi partikel dan kurang mengerti secara detail terkait setiap fungsi partikel yang dipelajari. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperlukan adanya penjelasan lebih mendetail terkait fungsi setiap partikel bahasa Jepang dalam buku ajar yang digunakan dan penjelasan di kelas untuk meminimalisir kebingungan siswa mengenai penggunaan partikel dalam kalimat bahasa Jepang, serta diperlukannya kegigihan siswa dalam mengingat kembali partikel yang telah dipelajari.  This research discusses acquisition of basic particles which had learned by high school students. The purpose is to find how many students who understand basic particles of Japanese language, to find which particles they understand and to find any factor caused the lack of understanding to utilize the basic particles of the Japanese language. Description method is used in this research. The instrument is a questionnaire and a test. The sample is the first and the second year high school students numbered 150 from 3 different high schools in Bandung city. According to score standard, it is known that students whose score is above 45% are considered understand. And the result of data analysis showed that 32,07% of students understand and 67,13% of students do not understand. The sequence from the easiest to the hardest basic particles understand by students are 〔は が へ で   に の も と を〕. The factor that caused the lack of understanding to utilize the basic particles is the difficulty of remembering the function of particles and not to understand the detail of every function basic particles which had learned. From the result of research, the writer makes an assumption which is needed for more detail explanation related to every function basic particles in order to minimalize confusion of student to utilize to utilize the basic particles of the Japanese language. Also, needed for the persistence of students in remembering all function basic particles which had learned.
STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY SOSIAL DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG PENINGGALAN SEJARAH HINDU DI INDONESIA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 194 PATAMPANUA HASNAH, HASNAH
KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Keagamaan Vol 8 No 2 (2015): Kuriositas: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan
Publisher : LPPM IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.775 KB) | DOI: 10.35905/kur.v8i2.68

Abstract

Inquiry social learning Strategy is a Method applied to improve student learning outcomes. For this strategy, researcher conducted 3 Cycle to review Seeing strategy development Success rate singer. Where in CYCLE I Researcher do planning, Implementation, observation and reflection. The results showed that knowledge students Still Really was low.its proved by results of data analysis and reflection that has carried on Implementation of the action on cycle 1 Not referring at set Indicators That More Than 75% or follow the whole of Students Learning activities. While the findings in the cycle II No one got 100 score, only 7 students got 75-90 score or 63.63% andonly 3 students got 60-70 score or 27.27%. On cycle III, improving student learning outcomes on the material of Historical Hindu in Indonesia are optimaluccess. Every Final Evaluation Study shows that theaverage score in cycle 1 reached an average of 5.45%,where in the CYCLE II reached an average of 7.27%. While Scores in cycle III reached an average of 9.27%.
Upaya Mengembangkan Perilaku Sopan Melalui Pembiasaan pada Anak Kelompok B1 di TK Alkhairaat Tondo Hasnah, Hasnah
Bungamputi Vol 2, No 9 (2014)
Publisher : Bungamputi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKMasalah pada penelitian ini adalah : apakah dengan menggunakan penerapan pembiasaan dapat mengembangkan perilaku sopan anak didik pada anak kelompok B1 TK Alkhairaat Tondo. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah dengan menggunakan penerapan pembiasaan dapat mengembangkan perilaku sopan anak didik pada anak kelompok B1 di TK Alkhairaat Tondo yang berjumlah 20 orang anak didik. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil observasi terhadap anak didik dan dokumentasi terhadap anak didik atas penerapan pembiasaan yang dilakukan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan perilaku sopan pada kelompok B1 TK Alkhairaat Tondo mengalami peningkatan. Pada aspek mengucapkan salam sebelum masuk kelas yang mendapat nilai sangat baik pra penelitian 15%, siklus I 35%, siklus II 75%, nilai cukup pra penelitian 25%, siklus I 15%, siklus II 5%, nilai kurang pra penelitian 40%, siklus I 25%, siklus II 5%. Aspek mau diajak bekerjasama dan peduli sama orang lain nilai sangat baik pra penelitian 10%, siklus I 25%, siklus II 75%, nilai cukup pra penelitian 20%, siklus I 15%, siklus II 10%, nilai kurang pra penelitian 50%, siklus I 35%, siklus II 10%. Pada aspek bersikap sopan, ramah dan saling menghormati pada orang lain yang mendapat nilai sangat baik pra penelitian 20%, siklus I 30%, siklus II 80%, nilai cukup pra penelitian 20%, siklus I 15%, siklus II 10%, nilai kurang pra penelitian 35%, siklus I 40%, siklus II tidak ada. Pada aspek sabar menunggu giliran yang mendapat nilai sangat baik pra penelitian 20%, siklus I 35%, siklus II 85%, nilai cukup pra penelitian 25%, siklus I 15%, siklus II 5%, nilai kurang pra penelitian 45%, siklus I 25%, siklus II tidak ada.Kata Kunci : Perilaku Sopan, Pembiasaan
UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL BELAJAR MELALUI SUPERVISI AKADEMIS KEPALA SEKOLAH Hasnah, Hasnah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2019): December 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.842 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v3i3.317

Abstract

Kemampuan guru SD dalam menguasai bahan pelajaran pada umumnya sangat menghawatirkan karena dari sampel guru SD yang diminta menunjukkan kemampuan menguasai bahan pelajaran 70% yang kurang menguasai bahan pelajaran, sedangkan hanya 30% yang menguasai bahan pelajaran. Kondisi seperti itu diperparah dengan kurang optimalnya fungsi kepengawasan Kepala Sekolah. Bila selama ini banyak pendapat menyatakan profesionalisme guru di Indonesia relatif rendah atau kurang memadai, hal itu merupakan akibat dari kurangnya kepengawasan kepala sekolah. Tujuan dari penelitian tindakan sekolah (PTS) ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pembinaan kepala sekolah melalui supervisi akademik untuk meningkatkan kinerja guru dalam pengembangan evaluasi hasil belajar. Dalam penelitian tindakan sekolah(PTS) ini dilakukan dalam 3 siklus, dari hasil tindakan yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan kinerja guru dengan mencapai standar ideal. Dari 41,18 % pada siklus I, dapat meningkat menjadi 70,59 % pada siklus II, dan siklus ke III 76,47 %. Hasil penelitian tindakan ini menunjukkan bahwa pembinaan melalui supervisi akademis kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dalam pengembangan evaluasi hasil belajar dengan ketuntasan mencapai 100 %.
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOMETRI Hasnah, Hasnah
JURNAL NALAR PENDIDIKAN Vol 3, No 2 (2015): JURNAL NALAR PENDIDIKAN
Publisher : Lembaga Penelitian Mahasiswa Penalaran UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.147 KB) | DOI: 10.26858/jnp.v3i2.1993

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan pendekatan kontekstual pada materi geometri untuk meningkatkan hasil belajar murid, dan untuk meningkatkan hasil belajar geometri melalui pendekatan kontekstual pada murid kelas VI B SD Negeri Limbung Putera. Subjek penelitian ini adalah murid kelas VI B sebanyak 27 orang. Pengumpulan data menggunakan tes dan observasi, sedangkan analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar geometri murid kelas VI B SD Negeri Limbung Putera, yaitu pada siklus pertama berada pada kategori cukup, sementara aktivitas belajar murid berada pada kategori cukup baik, kemudian hasil belajar murid pada siklus I ketuntasan klasikal hanya 20 siswa (74%). Pada siklus II meningkat menjadi nilai ketuntasan klasikal 93%, melebihi standar klasikal hanya 85%. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar geometri murid kelas VI B SD Negeri Limbung Putera.Kata Kunci: Penerapan, Pendekatan Kontekstual, Hasil Belajar.
ANALISIS KUALITAS SOAL MATEMATIKA UJIAN SEKOLAH KELAS XII IPA SMA NEGERI DI WATANSOPPENG BERDASARKAN TEORI RESPON BUTIR Hasnah, Hasnah
PEP Educational Assessment Volume 1 Nomor 1 September 2017
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.014 KB)

Abstract

This study aims at describing the quality of mathematics school examination in class XII IPA (Science) at SMAN in Watansoppeng based on theretical aspects (content), 1 Parameter, 2 Parameters, and 3 Parameters. This research is kind of quantitative descriptive research. The subjects of this research were all the participants’ resposes to mathematics school examination of class XII IPA at SMAN in Watansoppeng for 339 answer shets. The data collection was obtained with documentation. The data analysis technique used was quantitative descriptive analysis. The result of the research reveals that mathematics school examination has already fulfilled content validity. In 1 Parameter Logistic Model, the level of difficulty is 22.5% items which is in good category and 77.5% is in poor category. Mathematics school examination in class XII IPA at SMAN in Watansoppeng provides maximal information if it given to the participants who have the ability range -4 to -2. Based on 2 Parameter Logistic Model, the level of difficulty is 37.5% items which is in good category and 62.5% is in poor category. On the aspect distinction power, 50% is in good category an 50% is in poor category. Mathematics school examination in class XII IPA at SMAN in Watansoppeng provides maximal information if it is given to the participants who have the ability of -1. Based on 3 Parameter Logistic Model, the difficulty aspect is 65% which is in good category and 35% is in poor category. On the aspect of distinction power, 47.5% is in good category and 52.5% is in poor category. On guesses parameter, 60% items are in good category and 40% is in poor category. Mathematics school examination in XII IPA at SMAN in Watansoppeng provides maximal information if it is given to the participants who have the ability around -0.2.
Peran Lembaga Formal dan Informal dalam Pengembangan Agroindustri di Kabupaten Limapuluh Kota hakimi, rini; Noer, Melinda; Nofialdi, Nofialdi; Hasnah, Hasnah
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.03.7

Abstract

Industri makanan sebagai salah satu kelompok industri yang mengolah hasil pertanian (agroindustri) berperan besar dalam pengembangan wilayah yang terlihat dari kontribusinya  terhadap PDRB dan penyerapan tenaga kerja.  Pengembangan agroindustri melibatkan lembaga yang ada pada suatu wilayah, baik lembaga formal maupun lembaga informal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran lembaga formal dan lembaga informal dalam pengembangan agroindustri ubi kayu.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dan informasi pada penelitian ini diperoleh dari studi literatur, observasi, wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD) yang digunakan untuk analisis deskriptif kualitatif.  Hasil penelitian memperlihatkan bahwa lembaga formal yang berperan dalam pengembangan agroindustri adalah satuan perangkat daerah atau pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lembaga formal yang langsung dibawah kementerian dan lembaga  formal lainnya.  Lembaga informal yang berperan dalam pengembangan agroindustri olahan ubi adalah petani, pemilik lahan, industri olahan ubi, pedagang, konsumen, lembaga keuangan tradisional dan Kerapatan Adat Nagari (KAN).  Peran lembaga formal dan informal diantaranya sebagai katalisator, fasilitator, regulator, perencana, inovator, penyedia jasa keuangan, kreditur, penjual dan pembeli.  Namun peran tersebut harus ditunjang dengan sosialisasi dan koordinasi melalui interaksi yang aktif dalam sebuah jaringan diantara lembaga agar pengembangan agroindustri dapat terwujud
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI MEDIA VISUAL PADA SISWA Hasnah, Hasnah
Indonesian Journal of Educational Studies Vol 22, No 1 (2019): Indonesian Journal of Educational Studies
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.836 KB) | DOI: 10.26858/ijes.v22i1.9345

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan media visual. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan dalam hal proses pembelajaran dapat dilihat dari meningkatnya aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Peningkatan hasil pembelajaran dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh. Pada tahap prasiklus diperoleh skor rata-rata 63,2, tahap siklus I meningkat menjadi 78,8, dan tahap siklus II meningkat lagi menjadi 88,75. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan dari setiap tahap. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media visual dinilai berhasil dan dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi pada siswa kelas X SMA Negeri I Wonomulyo Polewali Mandar.
STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY SOSIAL DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG PENINGGALAN SEJARAH HINDU DI INDONESIA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 194 PATAMPANUA HASNAH, HASNAH
KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Keagamaan Vol 8 No 2 (2015): Kuriositas: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan
Publisher : LPPM IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.775 KB) | DOI: 10.35905/kur.v8i2.68

Abstract

Inquiry social learning Strategy is a Method applied to improve student learning outcomes. For this strategy, researcher conducted 3 Cycle to review Seeing strategy development Success rate singer. Where in CYCLE I Researcher do planning, Implementation, observation and reflection. The results showed that knowledge students Still Really was low.its proved by results of data analysis and reflection that has carried on Implementation of the action on cycle 1 Not referring at set Indicators That More Than 75% or follow the whole of Students Learning activities. While the findings in the cycle II No one got 100 score, only 7 students got 75-90 score or 63.63% andonly 3 students got 60-70 score or 27.27%. On cycle III, improving student learning outcomes on the material of Historical Hindu in Indonesia are optimaluccess. Every Final Evaluation Study shows that theaverage score in cycle 1 reached an average of 5.45%,where in the CYCLE II reached an average of 7.27%. While Scores in cycle III reached an average of 9.27%.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 KALAHUNDE Hasnah, Hasnah; Rusmin, Lisnawati
Journal of Basication (JOB) : Jurnal Pendidikan Dasar Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jobpgsd.v2i1.14329

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk hasil belajar PKn siswa materi peraturan perundang-undangan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing di kelas V SD Negeri 1 Kalahunde Kabupaten Kolaka Utara. Prosedur penelitian yaitu; (a) perencanaan (planning), (b) pelaksanaan tindakan (action), (c) observasi dan evaluasi (observation and evaluation), dan (d) refleksi (reflection). Jenis data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui lembar observasi sedangkan data kualitatif melalui tes hasil belajar. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II yaitu pada siklus I terdapat 15 dari 25 siswa yang telah mencapai nilai ≥ 70 dengan persentase ketuntasan sebesar 60% dengan rata-rata hasil belajar siswa adalah 65,3 dan pada siklus II 22 dari 25 siswa telah mencapai nilai ≥ 70 dengan persentase ketuntasan 88% dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 76,2.Kata kunci: snowball throwing; hasil belajar