Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PERENCANAAN EKOWISATA DI DESA SAKTI PULAU NUSA PENIDA PROVINSI BALI Kamil, Muhammad Harits Insan; Kastolani, Wanjat; Rahmafitria, Fitri
Jurnal Pariwisata dan Perhotelan Indonesia Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Manajemen Resort & Leisure
Publisher : Manajemen Resort dan Leisure

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jurel.v12i1.1053

Abstract

Desa Sakti merupakan salah satu desa yang ada di bagian barat dari Pulau Nusa Penida. Desa Sakti memiliki banyak potensi wisata alam, budaya, flora dan fauna yang dapat dikembangkan, akan tetapi potensi yang dimiliki Desa Sakti ini terhalang beberapa kendala seperti infrastruktur jalan, air dan listrik. Ekowisata adalah bentuk perencanaan wisata yang tepat untuk potensi – potensi yang dimiliki Desa Sakti dikarenakan flora dan fauna yang dimiliki Desa Sakti ini cukup langka dan dilindungi oleh hukum sehingga diharapkan dengan perencanaan ekowisata ini potensi – potensi yang terdapat di Desa Sakti dapat terjaga kualitasnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sedangkan teknik yang digunakan adalah teknik analisis tapak untuk memudahkan peneliti dalam merencanakan setiap aspek yang terhubung dengan perencanaan ekowisata.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara untuk mengumpulkan data sebelum diolah menjadi bentuk deskriptif.Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa zonasi yang dapat buat menurut kondisi eksisting dan sebaran potensi beserta kendala menjadi empat yaitu zona inti, buffer, pelayanan, konservasi alam.potensi – potensi yang ada di Desa Sakti dapat direncanakan sebagai tujuan ekowisata dengan pembangunan infrastruktur penunjang seperti aksesibilitas ke potensi wisata, air dan listrik yang berguna tidak hanya untuk wisatawan tapi juga untuk pertumbuhan ekonomi dan produktivitas penduduk Desa Sakti.
PENGEMBANGAN WISATA TERPADU BERDASARKAN DAYA TARIK KAWASAN KONSERVASI DI KECAMATAN CIMENYAN Kastolani, Wanjat
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v8i1.1691

Abstract

Wisata yang berada pada kawasan konservasi merupakan sumberdaya yang potensial. Melalui pengembangan wisata kawasan konservasi akan didapatkan nilai daya tarik tersendiri, namun sebagai kawasan konservasi yang memiliki peran sebagai daerah resapan air sehingga apabila terjadi pengembangan akan merusak fungsi tersebut. Dari hal tersebut bagaimanakah upaya pengembangan daya tarik wisata kawasan konservasi wilayah Bandung Utara secara menyeluruh tanpa mengurangi fungsi sebagai kawasan konservasi? Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan berbagai dasar pertimbangan mengenai konsep dan kriteria pengembangan kawasan pariwisata serta pemanfaatan objek-objek wisata yang ada secara optimal. Dengan menggunakan Skalogram Guttman yang mengacu pada faktor penentu daya tarik yaitu (a) tingkat kemudahan pencapaian (b) tingkat kelengkapan jenis fasilitas wisata (c) tingkat pengelolaan potensi wisata (d) tingkat keanekaragaman aktivitas sehingga diperoleh hasil penilaian tiap faktor penentu daya tarik. Simpulan dari hasil identifikasi berdasarkan daya tarik wisata yaitu diperlukannya upaya pengembangan pada faktor-faktor penentu daya tarik wisata, sehingga didapatkan pemilihan lokasi wisata untuk pengembangan pada faktor-faktor penentu daya tarik wisata, sehingga didapatkan pemilihan lokasi wisata untuk pengembangan obyek wisata pada lima lokasi wisata yang ada di Kecamatan Cimenyan yaitu lokasi wisata Curug Hampa, Caringin Tilu, Oray Tapa, Kolam Renang Nuansa Alam, dan Taman THR Djuanda. Adapun konsep yang diajukan untuk pengembangan wisata berbasis konservasi adalah penerapan konsep pariwisata berbasis biaya murah. Hal ini dilakukan untuk menarik wisatawan untuk datang berkunjung tanpa mengeluarkan biaya yang besar tetapi tetap dapat melakukan aktivitas wisata yang menarik. Selain itu, agar pemanfaatan objek-objek wisata yang ada di wilayah pengembangan wisata Cimenyan dapat dilakukan secara optimal menjadi suatu daerah tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi tanpa merusak fungsi konservasi. Kata kunci: pengembangan wisata, daya tarik, kawasan konservasi
ADA APA DENGAN TENAGA KERJA PULAU BAWEAN? Kastolani, Wanjat
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v6i1.1727

Abstract

Pulau Bawean diketahui memiliki keunikan terutama dalam hal ketenagakerjaan. Penduduk setempat lebih cenderung bekerja di Pulau Jawa, Sumatera bahkan sampai ke Batam, Tanjung Pinang, Singapura, dan Malaysia. Penduduk Pulau Bawean yang melakukan migrasi ke luar (out migration) didorong oleh sejumlah pemenuhan kebutuhan hidup yang belum terpenuhi. Mereka merupakan angkatan kerja yang produktif dan telah berhasil mengatasi berbagai faktor yang merintanginya. Sementara itu, tenaga kerja migran masuk ke pulau ini berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mereka yang melakukan migrasi masuk tersebut mampu menangkap peluang angkatan kerja. Kenyataan menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena ketenagakerjaan yang ada di Pulau Bawean memiliki karakter yang khas. Struktur kependudukan penduduk setempat dapat menjadi bahan pertimbangan. Oleh karena itu, agar ketenagakerjaan memiliki kontribusi terhadap pengembangan Pulau Bawean yang berkelanjutan perlu didukung dengan kebijakan ketenagakerjaan yang kondusif. Kata Kunci: Tenaga kerja, migrasi keluar, migrasi masuk.
STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA MINAT KHUSUS ARUNG JERAM DI SUNGAI PALAYANGAN Darsiharjo, Darsiharjo; Kastolani, Wanjat
Jurnal Pariwisata dan Perhotelan Indonesia Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Manajemen Resort dan Leisure
Publisher : Manajemen Resort dan Leisure

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jurel.v13i1.2029

Abstract

Sungai Palayangan merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di selatan Kota Bandung. Terletak di selatan Kota Bandung dimana terkenal dengan objek wisatanya. Wisata arung jeram yang menjadi daya tarik utama yang dimiliki oleh Sungai Palayangan. Namun arung jeram di Sungai Palayangan masih belum dikembangkan dan dimaksimalkan semua potensinya yang ada. Lalu belum adanya suatu sistem rewarding dan juga cenderung lebih monoton atraksi yang ada disana. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan wisata minat khusus arung jeram di Sungai Palayangan seperti apa yang sesuai dengan keadaan yang ada Penelitian ini menggunakan metode kualitatif,Teknik analisis data yang digunakan adalah SWOT.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi yang sesuai adalah strategi difersifikasi yaitu strategi yang menggunakan kekuatan (strenght) internal sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi ancaman (threat) dari luar. Saran untuk pihak pengelola Sungai Palayangan agar membuat sebuah acara bersih sungai yaitu berarung jeram sekaligus membersihkan sungai dari sampah, memperbaiki dan menambah fasilitas-fasilitas yang ada, dan memberikan sebuah rewarding yang berwujud sebuah sertifikat bagi wisatawan yang telah melakukan arung jeram. Kata Kunci        : Wisata Minat Khusus, Arung Jeram, dan Sungai Palayangan.
HUBUNGAN DAYA TARIK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE ALAM WISATA CIMAHI kastolani, wanjat
Jurnal Pariwisata dan Perhotelan Indonesia Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Manajemen Resort dan Leisure
Publisher : Manajemen Resort dan Leisure

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jurel.v13i1.2031

Abstract

Alam Wisata Cimahi adalah satu objek wisata alam di Kota Cimahi yang terletak di Jl. Kolonel Masturi, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara. Dari data kunjungan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kunjungan wisatawan dari tahun ke tahunnya mengalami penurunan. Penurunan jumlah wisatawan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Daya tarik wisata merupakan salah satu faktor penting dalam menarik motivasi wisatawan untuk berkunjung. Daya tarik wisata yang baik dapat memotivasi wisatawan untuk berkunjung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi daya tarik wisata yang ada di Alam Wisata Cimahi, mengidentifikasi motivasi berkunjung wisatawan serta mengetahui seberapa erat hubungan antara daya tarik wisata dengan motivasi berkunjung wisatawan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif dalam penelitian ini akan menggunakan data kuantitatif yang nantinya akan diolah secara statistik. Data diperoleh dari hasil perhitungan kuesioner, observasi lapangan dan studi kepustakaan. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara daya tarik wisata terhadap motivasi berkunjung wisatawan ke Alam Wisata Cimahi dan memiliki hubungan yang cukup kuat. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pihak pengelola dapat meningkatkan segala aspek daya tarik yang dimiliki kawasan ini sehingga mampu untuk lebih memotivasi wisatawan yang berkunjung. Kata Kunci : daya tarik wisata, motivasi berkunjung
PENGARUH INTERPRETASI TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN BERKUNJUNG DI MUSEUM NASIONAL GEDUNG PERUNDINGAN LINGGARJATI KABUPATEN KUNINGAN Kastolani, Wanjat; Rahmafitria, Fitri
Jurnal Pariwisata dan Perhotelan Indonesia Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Manajemen Resort dan Leisure
Publisher : Manajemen Resort dan Leisure

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jurel.v13i1.2020

Abstract

Gedung Perundingan Linggarjati merupakan tempat terjadinya Perjanjian Linggarjati antara Indonesia dan Belanda pada 11-13 November 1946. Namun tingkat kunjungan yang masih fluktuatif dan interpretasi di Gedung ini belum efektif sehingga terjadi ketidakpuasan pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh interpretasi (X) terhadap kepuasan wisatawan yang berkunjung (Y) ke Gedung Perundingan Linggarjati. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dengan cara penelitian menggunakan kuesioner.. Populasi dalam penelitian ini yaitu pengunjung yang mengunjungi Gedung Perundingan Linggarjati. Sedangkan sampel yang diambil dengan menggunakan rumus Slovin sebanyak 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik regresi linier sederhana Hasil penelitian ini menunjukan bahwa interpretasi berpengaruh sebesar 26,5% terhadap kepuasan pengunjung. Hal ini menunjukan bahwa interpretasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengunjung dan interpretasi yang ada masih dapat dioptimalkan. Saran untuk pihak pengelola Gedung Perundingan Linggarjati  agar tetap menjaga dan merawat benda koleksi di Gedung, dapat meningkatkan inovasi penampilan papan informasi serta meningkat kinerja dan loyalitas pemandu. Sehingga kepuasan pengunjung dapat lebih meningkat dan dapat menguntungkan pihak Gedung Perundingan Linggarjati.Kata Kunci: Interpretasi, Kepuasan Pengunjung, dan Gedung Perundingan Linggarjati
PENGEMBANGAN RUMAH BERSEJARAH INGGIT GARNASIH SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI KOTA BANDUNG Kastolani, Wanjat; Rosita, Rosita; Yunita, Yunita
Jurnal Pariwisata dan Perhotelan Indonesia Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Manajemen Resort dan Leisure
Publisher : Manajemen Resort dan Leisure

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jurel.v13i1.2133

Abstract

DEGRADASI LAHAN SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI (SUB DAS) CITARIK HULU DI KAB. BANDUNG DAN SUMEDANG Wanjat, Kastolani
Jurnal Gea Vol 9, No 2 (2009)
Publisher : Rizki Offset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekosistem Sub Das Citarik Hulu telah mengalami degradasi lingkungan baik itu sumberdaya lahan maupun sumberdaya air.  Penyebab tersebut antara lain disebabkan oleh karakteristik dan kemampuan lahan, iklim dan curah hujan, jenis tanah, serta perilaku petani dalam melakukan usaha tani. Selain itu, berdasarkan karakter fisik dari lahan tersebut yang pada umumnya berada pada kelas kemampuan lahan Ive, yang memiliki faktor pembatas berupa ancaman erosi, kemiringan lereng dan kepekaan erosi. Untuk mengatasi terhadap hal itu, perlu adanya upaya-upaya untuk pelestarian sumberdaya lahan dan sumberdaya air yaitu melalui berbagai teknik konservasi lahan dengan melibatkan seluruh stakeholder.Kata Kunci: degradasi lahan, SUB DAS  Citarik Hulu.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN STS (SCIENCE-TECHNOLOGY SOCIETY) UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN MAHASISWA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP PADA MATAKULIAH EKOLOGI MANUSIA Kastolani, Wanjat
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 15, No 1 (2015): INOVASI MODEL DALAM PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpp.v15i1.1279

Abstract

Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui proses identifikasi masalah lingkungan hidup yang dapat dilakukan mahasiswa pada matakuliah Ekologi Manusia, mengembangkan prosedur model pembelajaran STS pada matakuliah Ekologi Manusia, dan membandingkan tingkat efektivitas model pembelajaran STS dengan model konvensional yang selama ini dilakukan pada perkuliahan Ekologi Manusia. Disain Eksperimen yang akan digunakan adalah Pretest-postest, Non-Equivalent Control Group Design. Dengan design ini, subjek penelitian ditest sebelum mendapat perlakuan (pretest). Pretest dalam desain penelitian ini digunakan untuk pengontrolan secara statistic (statistical control) dan untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap capaian skor (gain score). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil test awal (pretest) nilai rata-rata yang diperoleh oleh responden hanya 17,0 dari 40 soal yang diajukan artinya jauh di bawah rata-rata. Standar deviasi dari rangkaian skor nilai adalah sekitar 4,8. Selanjutnya dari data hasil posttest ada kenaikan rata 22,7 yang menjawab dengan benar dari 40 soal. Dengan demikian, sudah dapat disimpulkan bahwa metode STS dapat meningkatkan prestasi mahasiswa.Keywords: STS teaching and learning model, students’ awareness, environment
ANALISIS PERSEPSI WISATAWAN NUSANTARA DAN WISATAWAN MANCANEGARA MENGENAI MITIGASI BENCANA DAN MINAT BERKUNJUNG DI TWA GUNUNG TANGKUBAN PARAHU Yuliani, Lia; Kastolani, Wanjat; Rahmafitria, Fitri
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation Vol 1, No 1
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jithor.v1i1.13288

Abstract

TWA Gunung Tangkuban Parahu memiliki banyak potensi alam dan sebanding dengan resiko bencananya sedangkan minat berkunjungnya tetap tinggi. Menurut Bongkosh (2007) “safety were the most important travel motivations”. Dalam menentukan keamanan tersebut wisatawan harus memiliki pengetahuan kebencanaan dan biasanya dapat mempengaruhi minat berkunjung. Peneliti bermaksud untuk meneliti perbandingan persepsi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara mengenai mitigasi bencana dan minat berkunjung di TWA Gunung Tangkuban Parahu. Metode yang digunakan adalah analisis metode kuantitatif dengan  analisis data menggunakan Independent T-Test. Dalam penelitian ini ditemukan perbedaan persepsi antara persepsi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. Dari 8 variabel dalam penelitian ini diantaranya 4 variabel memiliki perbedaan persepsi antara kedua belah pihak. Dengan mengetahui letak perbedaan persepsi dari wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara, hal ini menjadi perhatian bagi semua pihak yang terkait terutama pihak pengelola untuk meningkatkan dan menambah fasilitas mitigasi bencana di TWA Gunung Tangkuban Parahu baik secara struktural maupun non struktural supaya mampu mempertahankan minat berkunjung wisatawan.Kata Kunci: Persepsi, Wisatawan, Mitigasi Bencana, Minat Berkunjung, TWA Gunung Tangkuban Parahu