Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PELATIHAN DESA BINAAN SIAGA BENCANA UNTUK PENGURANGAN RESIKO BENCANA GEMPA BUMI DAN LONGSOR DI DESA SUNTENJAYA KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Kastolani, Wanjat; ., Darsiharjo; Setiawan, Iwan; Rahmafitria, Fitri
ABMAS Vol 17, No 1 (2017): Jurnal Abmas
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.317 KB) | DOI: 10.17509/abmas.v17i1.38702

Abstract

Strategi Pemberdayaan Masyarakat Untuk Meningkatkan Kepedulian Terhadap Lingkungan Di Kalangan Pengrajin Handicrat Kawasan Wisata Pangandaran Kastolani, Wanjat
ABMAS Vol 13, No 1 (2013): Jurnal Abmas
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.976 KB) | DOI: 10.17509/abmas.v13i1.40119

Abstract

PENYULUHAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MEMITIGASI BENCANA ALAM DI DESA SUNTENJAYA KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Kastolani, Wanjat
ABMAS Vol 15, No 1 (2015): Jurnal Abmas
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.97 KB) | DOI: 10.17509/abmas.v15i1.38820

Abstract

Desa Suntenjaya termasuk salah satu desa di Kecamatan Lembang yang memiliki potensi terjadinya bencana alam yang cukup tinggi. Hal tersebut didasarkan pada kondisi topografi, lahan (tanah), serta curah hujan yang relatif tinggi, sehingga potensi terjadinya erosi, longsor dapat terjadi manakala intensitas hujan yang tinggi. Apalagi diiringi dengan perilaku masyarakat yang kurang ramah lingkungan baik dalam budidaya tanaman holtikultur maupun penebangan pohon (tumbuhan) yang ada di lokasi masyarakat berada. Juga, Desa Suntenjaya termasuk Patahan Lembang, yang sewaktu-waktu akan terjadi gempa. Karena itulah, adanya penyuluhan tentang kesiapsiagaan masyarakat dalam memitigasi bencana alam di Desa Suntenjaya merupakan langkah yang tepat, sehingga dapat mengurangi resiko korban bencana alam.
Strategi Pemberdayaan Masyarakat Untuk Meningkatkan Kepedulian Terhadap Lingkungan Di Kalangan Pengrajin Handicrat Kawasan Wisata Pangandaran Kastolani, Wanjat
ABMAS Vol 13, No 1 (2013): Jurnal Abmas
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.976 KB) | DOI: 10.17509/abmas.v13i1.40114

Abstract

Analisis literasi lingkungan pada mahasiswa pendidikan geografi Eko Hariyadi; Enok Maryani; Wanjat Kastolani
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/gulawentah.v6i1.6685

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran literasi lingkungan pada mahasiswa pendidikan geografi. Sampel peneltian adalah seluruh mahasiswa pendidikan geografi Universitas Sembilanbelas November Kolaka sebanyak 221 mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa survey melalui instrumen angket dan soal tes pilihan ganda yang digunakan untuk mengetahui persentase literasi lingkungan mahasiswa, yang terdiri dari indikator pengetahuan lingkungan, keterampilan kognitif, sikap peduli lingkungan dan perilaku pro-lingkungan. Hasil dari pengolahan dan analisis data, maka disimpulkan bahwa literasi lingkungan mahasiswa pendidikan geografi berada pada kategori sedang untuk indikator pengetahuan lingkungan sebesar 78,3%, indikator keterampilan kognitif 63,3%, dan indikator perilaku pro-lingkungan sebesar 65,6%, sedangkan pada indikator sikap peduli lingkungan menunjukkan kategori tinggi dengan persentase 81%. Selain itu, persentase tersebut juga menunjukkan beberapa sub-indikator dengan persentase tertinggi dari indikator literasi lingkungan diantaranya sub-indikator memiliki pengetahuan mengenai pemecahan masalah lingkungan pada indikator pengetahuan lingkungan, sub-indikator memiliki kemampuan dalam merencanakan tindakan penyelidikan isu lingkungan pada indikator keterampilan kognitif, sub-indikator sikap apresiasi terhadap lingkungan pada indikator sikap peduli lingkungan, dan sub-indikator konservasi sumber daya alam pada indikator perilaku pro-lingkungan.
MODEL PENGATURAN PENGUNJUNG PADA KAWASAN WISATA ALAM PEGUNUNGAN DENGAN FUNGSI LINDUNG DAN INTENSITAS WISATA TINGGI DI KAWASAN WISATA KLUSTER GUNUNG PATUHA, KABUPATEN BANDUNG Wanjat Kastolani; Fitri Rahmafitria
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 14 No 2 (2015): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 14 Nomor 2, Se
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1227.619 KB) | DOI: 10.21009/spatial.142.04

Abstract

ABSTRACT Patuha Mountain Cluster is a part of South Bandung Region which has beautiful scenery of mountainous forest landscape. The uniqueness and its beauty become the main factors of its popularity as nature based tourism area. But the characteristic of mountainous region make this area stated by the government as preservation area (PP. No.72 th 2010), so the management should has specific program that appropriate for preservation function also for tourism purpose. This research is conducted to develop the visitor management concept of nature based area with preservation function and high visitor intensity. Visitor intensity is the frequent of use and visitor density analysis (Pfluger, Yvone (2004). Quantitative and qualitative methods were used to develop the visitor management model, and also by the spatial analysis to develop the map of preservation area. Visitor intensity was found by using carrying capacity analysis and survey method (questionnaire). The result show that according to spatial and regulation analysis, all of the objects study in Patuha Mountain Cluster are categorized as preservation area. Most of them have medium visitor intensity, and one of it (Kawah Putih forest recreation), which is the most popular one has high visitor intensity. Identification of landscape characteristic and regulation of nature based area are the first step to develop an appropriate model of visitor management. Visitor density and visitor used also become the important factors that influence the environment quality of nature based tourism area. The high visitor intensity could pressure the physical condition of the area so the program of visitor management should implemented structurally. The development of interpretation program and media should be implemented especially to educate visitors to be more care and friendly with the environment. Another visitor management program that could implemented regarding this findings are limiting the accessibility to the main and sensitive attraction, activities decentralization and develop the tourism education program. Keywords : Mountain based tourism, tourism intensity, visitor management
PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) PUNTIKAYU PALEMBANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK Gracya Niken Nindya Sylvia; Dede Sugandi; Wanjat Kastolani
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.729 KB) | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v2i1.1132

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pemanfaatan Taman Wisata Alam (TWA) Puntikayu Palembang Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik dengan metode pembelajaran outdoor study. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat perbedaan hasil pretest dan posttest pemahaman konsep peserta didik dengan memanfaatkan Taman Wisata Alam Puntikayu Palembang melalui metode Outdoor study di SMA Negeri 9 Palembang? Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain eksperimen Non-Equivalent Pretest-Posttest Design. Instrument yang digunakan adalah angket. Analisis data menggunakan Paired Samples T-Test dengan bantuan software SPSS versi 20. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 9 Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan Taman Wisata Alam (TWA) puntikayu palembang sebagai sumber belajar dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik di SMA Negeri 9 PalembangKata Kunci: metode Outdoor Study, Pemahaman Konsep
PENGEMBANGAN OPTIMALISASI PROGRAM CITARUM HARUM YANG BERKELANJUTAN DENGAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENGGUNAKAN MIKROORGANISME LOKAL Wanjat Kastolani
ABMAS Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Abmas, Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.195 KB) | DOI: 10.17509/abmas.v19i1.36468

Abstract

Pelatihan Pembuatan Briket Kotoran Segar Sapi Untuk Mengurangi Pencemaran Lingkungan Dan Mendukung Pertanian Berkelanjutan Di Desa Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Wanjat Kastolani; Iwan Setiawan; Ghoitsa Rohmah Nurazizah
ABMAS Vol 21, No 2 (2021): Jurnal Abmas, Desember 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/abmas.v21i2.38542

Abstract

Lembang adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Selain parawisata, potensi kecamatan ini adalah agroindustri dan peternakan sapi perah. Selama ini sebagian besar peternak sapi di Lembang masih membuang limbah kotoran sapi langsung ke sungai sehingga mencemari lingkungan. Di beberapa tempat kotoran sapi sudah dimanfaatkan untuk biogas dan pupuk kompos namun kedua cara tersebut masih memiliki kekurangan. Pemanfaatan menjadi biogas masih menghasilkan sludge (lumpur) yang harus ditampung atau sebagian besar dibuang langsung kesaluran atau sungai. Sedangkan pengomposan kotoran sapi dengan cara diangin-anginkan memerlukan waktu yang lama untuk menjadi pupuk kompos. Oleh karena itu diperlukan cara lain untuk mendukung pengolahan limbah kotoran sapi, salah satunya dengan membuat briket kotoran segar sapi. Kotoran sapi yang baru keluar diaduk dengan microorganisme lokal (MOL) lalu dicetak dan dikeringkan. Lokasi pelatihan pembuatan briket yaitu di Desa Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Metode pelatihan pembuatan briket kotoran sapi adalah ceramah dan praktek langsung dilapangan. Pelatihan dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan masker, sarung tangan dan menjaga jarak. Luaran dari kegiatan pelatihan ini adalah (1) laporan pengabdian kepada masyarakat, (2) artikel pada jurnal nasional.
PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI DI DESA SUKAMANAH KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG UNTUK MENDUKUNG PROGRAM CITARUM HARUM Wanjat Kastolani; Darsiharjo .; I. Setiawan
ABMAS Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Abmas, Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1052.496 KB) | DOI: 10.17509/abmas.v18i1.36634

Abstract