Articles
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN DI KECAMATAN INSANA KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA (TTU)
Nalle, Frederic Winston
JURNAL DINAMIKA EKONOMI PEMBANGUNAN Vol 1, No 3 (2018): Desember
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (11.559 KB)
|
DOI: 10.14710/jdep.1.3.35-45
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh curahan jam kerja, pendidikan. usia dan jumlah tangungan keluarga terhadap tingkat pendapatan masyarakat miskin di Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara, yang dilaksanakan dari bulan mei hingga oktober 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Insana yang tergolong miskin yang berjumlah 2.149 dan teknik sampel yang digunakan adalah simple random sampling dengan menggunakan rumus Slovin sehingga jumlah sampel sebesar 96 orang responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda dengan pengujian hipothesis Uji t dan Uji F. Hasil penelitian menunjukan bahwa baik secara parsial maupun simultan ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel curahan jam kerja (X1), pendidikan (X2), usia (X3), dan jumlah tanggungan keluarga (X4) terhadap pendapatan (Y) Masayarakat Miskin Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara. Hasil ini dilihat dari nilai coeficient regrresi yang bernilai positif dan juga perbandingan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel serta nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel.
Analisis kemampuan keuangan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah provinsi nusa tenggara timur
Nalle, Frederic Winston;
Oki, Kamilaus K.;
Sangaji, Putra M.M.
INOVASI Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (319.648 KB)
|
DOI: 10.29264/jinv.v17i1.8067
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur jika dilihat dari indikator derajat desentralisasi fiskal, rasio ketergantungan keuangan daerah dan rasio kemandirian keuangan daerah serta penentuan prioritas kebijakan. meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Jenis data yang digunakan untuk menjawab analisis kemampuan keuangan daerah adalah data sekunder berupa informasi struktur APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2009-2018. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan analisis tingkat rasio desentralisasi fiskal, rasio ketergantungan fiskal, rasio kemandirian keuangan daerah dan proses analisis hierarki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata derajat desentralisasi fiskal menunjukkan persentase sebesar 24,83% termasuk dalam kategori sedang. Rasio ketergantungan finansial di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur berada pada tingkat ketergantungan yang sangat tinggi dengan persentase rata-rata 62,95%. Kemudian rata-rata persentase kemandirian keuangan daerah sebesar 41,48% yang berarti kemampuan keuangan provinsi Nusa Tenggara Timur selama sepuluh tahun berada pada kategori rendah. Selanjutnya, hasil analisis hierarki proses tersebut menghasilkan bahwa prioritas alternatif kebijakan yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan peningkatan pendapatan asli daerah adalah melalui pajak dan retribusi daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan nilai prioritas tertinggi adalah intensifikasi pajak dan retribusi daerah.
ANALISIS PENGARUH BELANJA PEMERINTAH, TENAGA KERJA, DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2010-2015
Avicenna S Hidayat;
Frederic Winston Nalle
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 15 No. 1 (2017): JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN
Publisher : Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22219/jep.v15i1.4647
Regional economic growth is expressed in the Gross Domestic Regional Product is a good indicator in analyzing the economic conditions of a region. East Java is a province with high regional economic growth. This is supported by adequate government spending, labor, and local revenue. In terms of government expenditure that always experienced increase, indicating more activities financed by the government budget so that the expected multiplier effect is also greater. On the other side of the labor force, East Java has great potential, 19, 36 million people by 2015. Finally, in terms of Original Local Government Revenue, in 2015 the percentage of realization of Original Local Government Revenue East Java is even able to exceed the percentage of realization of state revenues derived from taxes. This study aims to determine the effect of government spending, labor, and Original Local Government Revenue on regional economic growth in 38 districts / cities in the Province of East Java period 2010-2015. Using panel data analysis, it was found that government spending, labor, and Original Local Government Revenue variables were positively and significantly influenced regional economic growth.
Analisis Pertumbuhan Ekonomi Inklusif di Kabupaten Timor Tengah Utara
Frederic Winston Nalle
AGRIMOR Vol 3 No 3 (2018): AGRIMOR - July 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (699.584 KB)
|
DOI: 10.32938/ag.v3i3.452
Kabupaten TTU merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan berbatasan langsung dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste. Kondisi daerah yang berada di lintas batas antar negara ini memiliki potensi ekonomi yang cukup besar dalam mendongkrak perekonomian wilayah karena berada pada jalur perdagangan antar dua buah negara. Akan tetapi fakta dari berbagai indikator makro ekonomi menunjukan bahwa selama tahun 2007-2012 dengan melihat data PDRB pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami trend positif tidak berkorelasi kuat atau berbanding terbalik (negatif) dengan penurunan angka kemiskinan, pengangguran, angka indeks pembangunan manusia yang makin membaik dan juga masih tingginya ketimpangan pendapatan yang terpresentasekan lewat ukuran indeks wiliamson. Sehingga salah satu tantangan utama yang dihadapi pemerintah Kabupaten TTU sebagai lembaga yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah adalah pengetahuan dan pemahaman akan potensi daerah yang dimiliki dalam upaya mewujudkan pertumbuhan yang inklusif. Metode yang dipergunakan dalam rangka menjawab rumusan masalah penelitian ini adalah dengan menggunakan Analisis Deskriptif Kuantitatif dan Kualitatif. Dimana, Analisis Tipologi Klasen mengukur pemetaan tipologi daerah Kab. TTU dalam wilayah Provinsi NTT dan juga tipologi sektoral dalam melihat hubungan antara pertumbuhan dengan penyerapan tenaga kerja tiap sektornya. Selanjutnya, untuk menjawabi strategi pembangunan pengembangan sektor yang dapat mendorong terwujudnya pertumbuhan inklusif maka digunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian berdasarkan matriks tipologi klassen, dapat ditarik kesimpulan bahwa selama periode analisis (2007 -2012) Kabupaten TTU terkategori sebagai daerah berkembang dan secara keseluruhan dari 9 sektor ekonomi pembentuk PDRB, yang berada dalam kuadran sektor unggulan dan merupakan sektor yang dapat mendorong terwujudnya pembangunan inklusif di Kabupaten TTU adalah sektor pertanian. Akan tetapi tingginya pertumbuhan sektor pertanian dalam menyerap tenaga kerja justru menyimpan ragam persoalan kemiskinan pada pelaku usaha tani itu sendiri. Mengindikasikan bahwa, pertumbuhan sektor pertanian masih bersifat eksklusif disebabkan karena adanya gejala disparitas kepemilikan faktor produksi yang timpang. Ketimpangan faktor produksi ini dilihat dari tiga aspek mendasar dalam pembangunan pengembangan sektor pertanian antara lain; Tingginya disparitas kepemilikan lahan, rendahnya aksebilitas pasar dan rendahnya aksebilitas teknologi.
Analisis Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten Belu
Kamilaus Konstanse Oki;
Frederic W Nalle;
Pricilia A.V Meomanu
Ekopem: Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 2 No 2 (2020): Ekopem: Jurnal Ekonomi Pembangunan
Publisher : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Timor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (452.721 KB)
|
DOI: 10.32938/jep.v5i2.584
Belu Regency located in the border region of Indonesia and Timor Leste has economic and political strategic value. Since 2001 the central government has been granted the right to autonomy in managing regional development. Regional finance is the main factor for the government in financing regional needs. The financial resources of the Belu district as regulated in the law are the original regional revenue, the balance fund, profit sharing and other legal income. The financial capacity of the Belu district as measured by fiscal capacity is very small on average 7.81 percent. The level of dependency on the central government is very high, on average, 84.29 percent. This was confirmed by the financial independence of the Belu district which was very low, averaging 8.08 percent and included in the instructive category, meaning that the role of the central government was more dominant than the independence of the regional government.
Analisis Potensi Sektor Unggulan Di Kabupaten Timor Tenggah Utara
Frederic W Nalle;
Anastasia M Giri
Ekopem: Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 2 No 2 (2020): Ekopem: Jurnal Ekonomi Pembangunan
Publisher : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Timor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (490.755 KB)
|
DOI: 10.32938/jep.v5i2.599
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sektor yang menjadi sektor unggulan di Kabupaten TTU, untuk mengetahui komoditi apakah yang menjadi komoditi basis dari sektor unggulan di Kabupaten TTU dan untuk mengetahui kebijakan yang dapat diambil untuk meningkatkan pembangunan ekonomi berbasis sektor unggulan di Kabupaten TTU. Alat analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan Analisis Tipologi Klasen dan Analisis Locaation Quitient (LQ) dengan melihat data time series dari tahun 2010-2015. Hasil analisis menunjukan bahwa sektor yang merupakan sektor unggulan di Kabupaten TTU adalah Sektor Pertanian dengan komoditi basis adalah jenis komoditi holtikulura, tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan. Selanjutnya, strategi yang dinilai paling tepat untuk pengembangan sektor pertanian adalah: Diversifikasi Usaha Tani, Aksebilitas Input maupun Output dan Pengembangan Teknologi Bidang Pertanian.
Analisis Pengembangan Dan Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pendapatan Pelaku Umkm Di Pasar Senggol Kota Atambua
Maria Fatima Siri;
Sirilius Seran;
Frederic Winston Nalle
Ekopem: Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 4 No 1 (2022): Ekopem:Jurnal Ekonomi Pembangunan
Publisher : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Timor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32938/jep.v7i1.1754
ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pendapatan Pelaku UMKM di Pasar Senggol Kota Atambua sebelum dan sementara adanya Covid-19 dan Untuk mengetahui strategi pengembangan yang dilakukan pelaku UMKM di Pasar Senggol Kota Atambua pada Masa New Normal. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 21 pelaku UMKM. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh, jadi seluruh populasi sebesar 21 pelaku UMKM dijadikan sebagai sampel penelitian. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Beda dan Analisis SWOT. Hasil uji paired sample t-test menunjukan bahwa nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha, diterima. dengan diterimanya Ha artinya terdapat perbedaan rata-rata pendapatan yang diterima oleh para pelaku UMKM di Pasar Senggol Kota Atambua sebelum dan sementara pandemi Covid-19. Hasil analisis SWOT
Peran Sektor Unggulan dalam Mewujudkan Pembangunan Ekonomi Inklusif di Kabupaten Timor Tengah Utara
Frederic Winston Nalle;
Dominikus Kopong Duli;
Maria G. Maya Nai Mau
Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian Vol 7, No 3 (2022)
Publisher : Department of Agribusiness Halu Oleo University Kendari Southeast Sulawesi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37149/jimdp.v7i3.23764
Inclusive economic development is a development that prioritizes the aspect of equity to realize economic justice for all levels of society. Therefore, each local government is expected to be able to optimize the leading sector so that it can act as the locomotive of the regional economy. This study aims to identify and analyze changes and shifts in economic sectors, classify and map leading sectors and formulate appropriate strategies for inclusive economic development. The analytical tools used are Shift Share analysis, Klassen typology, and SWOT analysis. The type of data used is primary data for the needs of SWOT analysis and secondary data for Shift share analysis and class typology. The data used are GRDP and Employment data per sector from 2015-to 2020. The results show that through Shift Share analysis, in general, the industry with the most significant National Share (Ns), Proportional Shift (Ps) value, and Differential Shift (D) value is the agricultural sector. Klassen's Typology analysis shows that the sectors developing and overgrowing are the farm and manufacturing industries. Therefore, the strategy that is considered appropriate to realize inclusive economic development through the concept of creating a leading sector is to apply the Strength-Opportunity (SO) Strategy, where the government is expected to be able to take advantage of all forms of existing strengths while taking into account the various opportunities they have.
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIF DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
Frederic Winston Nalle
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 21, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31293/agrifor.v21i2.6017
Pembangunan ekonomi inklusif adalah pembangunan yang mengutamakan aspek pemerataan guna mewujudkan keadilan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, setiap pemerintah daerah diharapkan mampu mengoptimalkan sektor unggulan sehingga dapat berperan sebagai lokomotif perekonomian daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis perubahan dan pergeseran sektor ekonomi, mengklasifikasikan dan memetakan sektor unggulan serta merumuskan strategi yang tepat dalam rangka mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif. Alat analisis yang digunakan adalah analisis Shift Share, Tipologi Klassen dan analisis SWOT. Jenis data yang digunakan adalah data primer untuk kebutuhan analisis SWOT dan data sekunder untuk kebutuhan analisis Shift share dan Tipologi Klasen, dimana data yang digunakan adalah data PDRB dan Ketenagakerjaan per sektor tahun 2015-2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui analisis Shift Share, secara umum sektor dengan nilai National Share (Ns), Proportional Shift (Ps) dan Differential Shift (D) terbesar adalah sektor pertanian. Melalui analisis Tipologi Klassen, sektor-sektor yang berkembang dan tumbuh pesat adalah sektor pertanian dan industri manufaktur. Oleh karena itu, strategi yang dianggap tepat dalam rangka mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif melalui konsep pengembangan sektor unggulan adalah dengan menerapkan Strategi Strengh-Opportunity (SO), dimana pemerintah diharapkan mampu memanfaatkan segala bentuk kekuatan yang ada dengan tetap memperhatikan berbagai peluang yang dimiliki.
Poverty level analysis in East Nusa Tenggara Province
Frederic Winston Nalle;
Margareta Diana Pangastuti
INOVASI Vol 18, No 4 (2022): November
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30872/jinv.v18i4.11748
East Nusa Tenggara Province is one of the poorest provinces in Indonesia and various government policy packages are being intensified to address this. Therefore, the aim of this research is to find out the dominant factors that influence the high number of poor people in East Nusa Tenggara Province. In an effort to answer the research problem, the analytical tool used is Panel Data analysis where the number of analysis units or cross section data are all districts/cities in NTT Province as many as 22 districts while for Time Series data starting from 2018-2021. The results of data analysis show that either partially or simultaneously each independent variable, namely economic growth,