Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PROSES ASESMEN BERBASIS KOMPETENSI BAGI COMMUNITYWORKER DI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LSP FPM) Sidqiyah, Chamiyatus; Rahayu, Ety
Jurnal Pembangunan Manusia Vol. 1, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community workers have roles and functions in empowering communities, especially those who are disadvantaged, poor, or lacking access to increased prosperity. Since 2000, the Indonesian Government has developed poverty alleviation programmes with community empowerment approaches and many Community Worker personnel recruited as PNPM Mandiri facilitators in rural and urban areas in various regions in Indonesia. Currently, the number of Community workers has reached tens of thousands but the future of this profession has a problem because the policy and law labor regulation demands that every profession that works should be able to demonstrate its competence through assessment based competency with national recognized competency standards and expressed in the form of competency certificate. Apart from the pros and cons of competency assessment ideas for Community workers, researchers think this still needs to be reviewed and developed because competency problems are issues of professional responsibility and Community Workers will experience challenges in the global future. Research on the process of competency assessment for Community workers at LSP FPM is aimed at the process of assessment processes done and the results, and hopefully can be contributed both academically and practically for the efforts of the development Community Worker profession.
PROGRAM PELATIHAN KETERAMPILAN SEBAGAI MEDIA TERAPI ODMK DI PSBL HARAPAN SENTOSA 1 Khoiriyah, Nunung; Sidqiyah, Chamiyatus; Trywidiyana, Melando Titin; Agustin, Sekar Sari; Mahendy, Chanez Vierly; Laurencia, Marsyanda Tania
Kajian Ilmu Sosial (KAIS) Vol. 4 No. 2 (2023): KAIS : Kajian Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/kais.4.2.49-58

Abstract

Masalah  kejiwaan  adalah  keadaan  perubahan  yang  memengaruhi  pola  pikir,  suasana  hati maupun  tingkah  laku  pada  individu  sehingga  menimbulkan  disfungsi  saat  menjalankan kegiatan sehari-hari mereka. Adapun cara menstabilkan kejiwaan pada ODMK yang berada di PSBL Harapan Sentosa 1 yaitu dengan memberikan obat masalah kejiwaan secara rutin yang tentunya  belum  pasti  akan  menyembuhkan  dan  mengembalikan  keberfungsian  sosialnya. Keadaan ini membuat orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) menyebabkan putus asa dan sulit  menyesuaikan  diri  di  kehidupan  masyarakat.  Pada  umumnya  orang  dengan  masalah kejiwaan (ODMK) akan dipandang tidak produktif ataupun tidak mampu menjalankan kegiatan keterampilan  yang  dapat  menghasilkan.  Dalam  ini,  intervensi  yang  dilakukan  pada  orang dengan  masalah  kejiwaan  (ODMK)  adalah  dengan  memberikan  program  pelatihan keterampilan di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 1 yang berfokus sebagai media terapi untuk  meningkatkan  fungsi  sosial  pada  ODMK  yaitu  kemampuan  konsentrasi  dan menumbuhkan  produktivitas.  Media  terapi  dalam  program  ketrampilan  terdiri  dari  terapi melukis,  terapi  musik,  terapi  menari.  Program  pelatihan  ketrampilan  yang  diberikan  adalah membuat keset, hasta karya (gelang, kalung, gantung kunci, konektor masker), menggambar, melukis, angklung, menari, bernyanyi dan sebagainya.
STRATEGI PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS PENDIDIKAN DI DESA WARNASARI Sidqiyah, Chamiyatus; Kurniawadewi, Elisa; Awignam Astu , Abid; Marshanda Sofianne , Andrea; Muhaimin , Gufron; Fitri Amalia, Laila; Muhamad Bintang Lazuardi, Tubagus
Kajian Ilmu Sosial (KAIS) Vol. 6 No. 1 (2025): KAIS : Kajian Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/kais.6.1.19-30

Abstract

Pendidikan merupakan hak dasar setiap warga negara, namun pemerataan akses dan kualitas pendidikan di Desa Warnasari masih menghadapi tantangan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kendala utama dalam pendidikan, meliputi aspek ekonomi, infrastruktur dan kesadaran masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif untuk memberikan gambaran yang rinci, mendalam, dan komprehensif tentang fenomena yang dikaji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan ekonomi memaksa anak-anak putus sekolah, infrastruktur pendidikan seperti ruang kelas dan internet masih belum memadai, serta kesadaran orang tua terhadap pentingnya pendidikan relatif rendah. Selain itu, hanya 20% guru yang memiliki sertifikasi resmi, yang berdampak pada kualitas pembelajaran. Untuk mengatasi masalah ini, strategi yang disarankan mencakup pemberdayaan ekonomi masyarakat, peningkatan fasilitas pendidikan, pelatihan dan sertifikasi guru, serta edukasi pada komunitas. Dengan implementasi strategi yang terintegrasi, diharapkan Desa Warnasari dapat mencapai pemerataan pendidikan yang lebih baik.
Motivasi Diri pada Mantan Pecandu Narkoba Sebagai Konselor Adiksi di Yayasan Mutiara Maharani Syafitri, Aina Nur; Sidqiyah, Chamiyatus
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2: Agustus (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v5i2.1504

Abstract

Penyalahgunaan narkoba merupakan permasalahan sosial yang menimbulkan dampak jangka panjang terhadap kehidupan individu dan relasinya dengan lingkungan sosial. Namun, terdapat individu yang mampu bangkit dari ketergantungan dan bertransformasi menjadi konselor adiksi. Fenomena ini menunjukkan adanya motivasi internal yang kuat dalam proses pemulihan di Yayasan Mutiara Maharani. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap tiga informan utama dan beberapa informan pendukung dari yayasan. Analisis data dilakukan melalui proses reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, dengan menggunakan teori Self-Determination dari Deci dan Ryan (1985) sebagai landasan, yang menekankan tiga kebutuhan psikologis dasar: otonomi, kompetensi, dan keterkaitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi diri mantan pecandu terbentuk karena kesadaran pribadi, dukungan sosial, serta pengalaman hidup yang bermakna. Aspek otonomi tampak dalam keputusan sadar untuk berubah, kompetensi berkembang melalui pelatihan dan pengalaman kerja, dan keterkaitan diperoleh dari hubungan yang positif dengan keluarga, rekan kerja, dan lembaga. Teori Self-Determination dalam penelitian ini relevan dalam menjelaskan proses pemulihan dan pembentukan motivasi intrinsik pada konselor adiksi.
Peran Kasepuhan Sebagai Modal Sosial Trust Dalam Tradisi Pantang Mulud Di Desa Pamubulan Sidqiyah, Chamiyatus; Khoiriyah, Nunung; Fitriyani, Ainun Intan; Safitri, Alfiaturrochmah; Nisa, Syakilatun; Ivena, Najela Naqiyya; Al-Fathan, Ahmad Fajri
Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Ilmiah Sosial Budaya Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Ilmiah Sosial Budaya - JPPISB
Publisher : LPPM Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jppisb.v4i2.2301

Abstract

The Pantang Mulud tradition within the Kasepuhan community of Pamubulan Village, Lebak Regency, Banten, constitutes a significant social phenomenon that actively builds trust-based social capital. This qualitative case study research specifically investigates the relationship between religious traditions and the strengthening of social capital, with particular emphasis on the trust dimension. Data collection was conducted through intensive participatory observation, comprehensive in-depth interviews with key informants (including Olot, community leaders, and active residents), and systematic documentation studies. The data analysis strategically integrated the SOCAT Instrument developed by Grootaert & Van Bastelaer (2002) with Robert Linton’s foundational Role Theory (1936). The research results clearly demonstrate that through various traditional activities – including Tuesday prohibitions, customary deliberations, the kepret ritual, and the Tang-Tang Angin procession – this tradition effectively constructs four distinct forms of trust: (1) trust in the system through voluntary compliance with customary norms, (2) trust in authority through demonstrated confidence in Kasepuhan’s leadership, (3) interpersonal trust within traditional social networks, and (4) transformative trust through collective action in the “Nganjingan” program. The study findings further reveal that trust within the Kasepuhan community fundamentally stems from the Kasepuhan’s consistent role performance in fulfilling community expectations. Ultimately, the Kasepuhan institution serves as a crucial catalyst that significantly strengthens solidarity, cultural identity, and social participation while simultaneously mobilizing social capital for sustainable community welfare.