Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANTIHYPERURICEMIA ACTIVITY OF WUALAE FRUIT (Etlingera elatior Jack R. M. Smith) ETHANOL EXTRACT IN VIVO Asriullah Jabbar; Wahyuni Wahyuni; Mesi Leorita; Muhammad Ilyas Yusuf; Sahidin Sahidin
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 7 No 3 (2021): Supplementary Issue (The 4th National Pharmacy Conference 2021 Universitas Halu O
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v7i3.6083

Abstract

Plants Etlingera elatior (Wualae) is a family Zingiberaceae of ​​the genus Etlingera which has a large population in the world. The E. elatior plant is widely used empirically in the community to increase endurance and seasoning in fruit. In this study, ethanol extract was used to determine its potential and effectiveness as an antihyperuricemia (in vivo) was tested pharmacologically on Rattus novergicus L. In this study, twenty-four rats were grouped into six groups, namely the ethanol extract of wualae fruit at a dose (100 mg/kgBW, 200 mg/kgBW, 300 mg/kgBW, 400 mg/kgBW), and the negative control group Sodium CMC 0 .5%, and the positive control group used Allopurinol 10 mg/kgBW. Furthermore, To increase the value of uric acid levels, the rats were first induced with 250 mg/kgBW Potassium Oxonate via intraperitoneal (i.p). Furthermore, the preparation according to the treatment was given orally one hour later after the administration of potassium oxonate. At the hour (1, 2, 3), the blood was taken intravenously (i.v) through the rat's tail, and then the uric acid level was analyzed with a photometer. All doses used in this study, namely 100, 200, 300, and 400 mg/kgBW, showed that they could reduce uric acid overall. The effective dose used is the dose (300 mg/kgBW, 400 mg/kgBW). This research can be concluded that the ethanol extract of the fruit of Etlingera elatior (Jack) R.M. Smith (Wualae) has potential as an antihyperuricemia (uric acid) and can be developed as a traditional medicine
Edukasi Penggunaan Obat, Obat Tradisional dan Pembuatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Kelurahan Nambo Kota Kendari Ruslin; Asriullah Jabbar; Irnawati; Irvan Anwar
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JAPIMAS) Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/japimas.v1i2.11

Abstract

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak disertai peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat, menimbulkan fenomena sosial yang sangat menarik untuk dipelajari. Hal ini dapat dilihat dengan berbagai perilaku sosial yang tidak mendukung perilaku hidup sehat. Masyarakat di indonesia pada umumnya tidak terkecuali masyarakat kelurahan Nambo, cenderung mengatasi keluhan atau gejala penyakitnya sendiri sebelum memutuskan mencari pertolongan ke institusi atau petugas pelayanan kesehatan. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia mempraktekkan pengobatan sendiri ini, baik menggunakan obat modern maupun obat tradisional. Apabila dilakukan dengan benar, maka pengobatan sendiri merupakan sumbangan yang sangat besar bagi pemerintah dalam hal pemeliharaan secara nasional. Untuk melakukan pengobatan sendiri secara benar, masyarakat mutlak membutuhkan informasi yang jelas dan bisa dipercaya, agar penentuan kebutuhan jenis/jumlah obat dan obat tradisional dapat diambil berdasarkan alasan yang rasional. Tujuan kegiatan ini yaitu memberikan informasi yang benar tentang penggunaan obat, obat tradisional, serta pemanfaatan lahan kosong menjadi kebun Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di lingkungan masayarakat Kelurahan Nambo Kota Kendari. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu Penyuluhan atau ceramah serta pembimbingan langsung pembuatan TOGA. Dari hasil kegiatan yang dilakukan terlihat warga sangat antusias menerima informasi penggunaan obat dan obat tradisional yang benar, sehingga harapannya tidak ada lagi warga kelurahan nambo menggunakan obat yang tidak benar, serta dapat mencegah dari informasi penggunaaan obat yang salah akibat maraknya periklanan obat lewat media sosial. Warga Kelurahan Nambo juga mendapatkan pengetahuan tentang pembuatan kebun TOGA yang nantinya digunakan sebagai Obat Tradisional.