Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi yang digunakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Selatan dalam mensosialisasikan kebijakan migrasi siaran televisi dari sistem analog ke digital. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya peran KPID dalam memastikan masyarakat memperoleh pemahaman yang memadai terkait urgensi migrasi siaran, sekaligus menghadapi tantangan rendahnya literasi media dan keterbatasan akses informasi di sebagian wilayah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, serta dokumentasi. Analisis dilakukan dengan pendekatan SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pelaksanaan strategi komunikasi KPID Sumsel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KPID memanfaatkan berbagai media, baik tatap muka maupun digital, serta membangun kolaborasi dengan lembaga penyiaran dan pemerintah daerah untuk memperluas jangkauan sosialisasi. Namun, keterbatasan sumber daya, rendahnya minat masyarakat, serta kesenjangan teknologi masih menjadi hambatan signifikan. Kesimpulannya, strategi komunikasi KPID Sumsel berperan penting dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai migrasi siaran TV digital, meskipun efektivitasnya masih dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang perlu diatasi secara berkelanjutan.