Luh Putu Pancawati
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENARIKAN TARI REJANG TAMAN SARI PADA EKSTRAKURIKULER SISWA KELAS X SMK NEGARI 2 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2021//2022 Sri Dewi Yogyantari Putri; Pande Wayan Bawa; Luh Putu Pancawati
Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 1 (2022): Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.471 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7112795

Abstract

Seni tari merupakan cabang seni yang dituangkan melalui gerak ritmis yang mengandung makna dan nilai-nilai budaya. Penelitian ini bertujuan untuk memberi pertimbangan ilmiah untuk perencanaan pengembangan pembelajaran seni tari di sekolah, dan untuk meningkatkan kemampuan siswa di dalam bidang seni tari dan memotivasi siswa agar mencintai dan melestarikan kesenian daerah bali. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas dilakanakan di SMK Negeri 2 Denpasar, siswa yang mengikuti ekstrakurikuler berjumlah 35 orang siswa. Data dikumpulkan dengan metode tes dan observasi. Data awal siswa sebelum mengambil tindakan siklus I dan siklus II yaitu, yang tuntas berjumlah 2orang dengan nilai 5,7% dan kriteria baik yang berjumlah 12 orang 68,8%. Adanya peningkatan nilai rata-rata pada observasi awal (pratindak) sebesar 65,7% dan meningkat menjadi 76,8% pada siklus I yang dialami oleh 19 orang siswa dan meningkat lagi menjadi 90,7% pada siklus Il yang dialami oleh semua siswa sebanyak 35 orang, ketentuan belajar pada siswa pada siklus IIsudah mencapai kriteria yang ditetapkan yaitu dari jumlah siswa 75% mampu mendapatkan nilai diatas KKM yaitu 79.
KEMAMPUAN MERIAS PENGANTIN MADYA GAYA BADUNG DALAM PEMBELAJARAN TATA RIAS SISWA XII TARI 1 DI SMK NEGERI 5 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Ni Wayan Erna Krisnantari; Gusti Ayu Made Puspawati; Luh Putu Pancawati
Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 1 (2022): Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7302385

Abstract

Tata rias pengantin madya gaya Badung merupakan tata rias menengah/madya dalam stara sosial semasa kerajaan. Dahul rias dan busana ini penggunaannya sangat terbatas hanya diperuntukkan baik keluarga kerajaan dalam prosesi upacara-upacar adat sesuai tradisi Bali. SMK Negeri 5 Denpasar sebagai tempat penelitian untuk memperkenalkan dan membangkitkan minat para siswa untuk lebih mengenal kebudayaan daerah Bali dalam merias pengantin Madya gaya Badung, juga sekaligus memotivasi siswa untuk mencintai dan melestarikan seni Budaya Bali lewat tata rias pengantin Madya gaya Badung. Penelitian ini menggunakan empat metode: metode penentuan subjek penelitian, metode pendekatan subjek penelitian, metode pengumpulan data, dan metode pengolahan data. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII Tari 1 SMK Negeri 5 Denpasar Tahun Pelajaran 2021/2022. Jumlah populasi ini sebanyak 35 Siswa. Untuk memperoleh skor rata-rata, diadakan sebuah evaluasi dimana kriteria penilaiannya terdiri dari aspek tata rias wajah, penataan rambut, tata busana, dan aksesoris yang memiliki masing-masing bobot 1-5, sehingga skor maksimal ideal (SMI) adalah 20 dan skor standar adalah 100. Berdasarkan analisis data jumlah skor rata-rata keseluruhan 95,4 jika dikonversikan secara kualitatif maka presentasi kemampuan merias pengantin Madya gaya Badung siswa kelas XII Tari 1 SMK Negeri 5 Denpasar Tahun Pelajaran 2021/2022 memperoleh predikat Amat Baik dalam merias pengantin Madya gaya Badung.
NILAI ESTETIS RELIGIUS TARI BARIS KEKUWUNG DI DESA ADAT SANDAKAN Ida Bagus Gede Bawa Adnyana; I Wayan Mastra; Luh Putu Pancawati
Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni Vol. 9 No. 1 (2020): Stilitika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.065 KB)

Abstract

Kebudayaan Bali sekarang ini merupakan buah dari proses historis yang begitu panjang. Pelacakan dari sejarah kebudayaan Bali dari data arkeologi menunjukan bahwa manusia Bali telah mengembangkan kebudayannya semenjak zaman prasejarah yakni masa meramu,berburu, bercocok tanam dan puncaknya terjadi pada masa perundagian. Proses penelitian ini menggunakan beberapa metode penelitian yaitu metode pengumpulan data, metode wawancara, dan metode observasi. Tari Baris Kekuwung berfungsi sebagai Tari wali, karena Tari ini merupakan tarian yang disucikan oleh masyarakat Desa Adat Sandakan. Dan pelaksanaannya hanya terbatas ketika upacara Mapag Toya dan dipura Masceti di Desa Adat Sandakan. Dalam pelaksanaan Tari Baris Kekuwung terdapat nilai estetis yang terdiri dari unsur seni tari dan unsur seni tabuh atau gambelan pengiringnya. Dan nilai religiusnya meliputi nilai tatwa, spiritual , dharama atau kebenaran dan nilai upacara. Tari Baris Kekuwung ini terlahir dari janji/ kaul masyarakat dalam pengairan atau irigasi dibidang pertanian.
PERANAN CATUR GURU DALAM PEMBELAJARAN KESUSASTRAAN DI MASA PANDEMI COVID-19 Ida Bagus Gede Bawa Adnyana; I Wayan Mastra; Luh Putu Pancawati
Stilistika : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni Vol. 11 No. 1 (2022): Stilitika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.941 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7417021

Abstract

Pandemi Covid-19 memberikan dampak pada aspek pendidikan. Pendidikan di masa Covid-19 ini mengalami perubahan sistem, dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Ajaran catur guru sebagai salah satu ajaran yang menitikberatkan pada perilaku-perilaku seorang anak secara umum dalam melakukan hubungan dengan seorang guru, baik itu guru rupaka, guru pengajian, guru wisesa, maupun guru swadyaya. Adapun peranan catur guru dalam proses pemebelajaran masa pandemic covid-19 sangat diperlukan dimana guru swadyaya merupakan sebutan untuk Ida Hyang Widhi Wasa yaitu Tuhan. Sedangkan guru rupaka memiliki peranan di dalam mengawasi anak saat dilaksanakan proses pembelajaran jarak jauh dengan tugasnya adalah : Çarrirakrt, Pranadata, Anadata. Tugas guru pengajian meliputi profesional dalam bidang keguruan mengandung arti peningkatan segala daya dan usaha dalam rangka pencapaian secara optimal layanan yang akan diberikan kepada masyarakat. Sedangka peranan guru wisesa adalah dalam hal ini bisa pada tingkat pemerintahan Pusat hingga pemerintah daerah.
PENERAPAN METODE BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUASAI MATERI GERAK DASAR TARI DAERAH BALI PADA SISWA KELAS VIII A SMP TUNAS HARAPAN JAYA TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Ni Kadek Mega Agustina Putri; Pande Wayan Bawa; Luh Putu Pancawati
Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 2 No. 2 (2022): Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7736257

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mencapai peningkatan kemampuan belajar materi gerak dasar tari daerah bali, serta respon atas penggunaan metode pembelajaran Blended Learning dalam mata pelajaran Seni Budaya kelas VIII A SMP Tunas Harapan Jaya Tahun Pelajaran 2021/2022. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam data siklus, dengan mengunakan metode tes dan observasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Tunas Harapan Jaya tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 24 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan sebelum menerapkan metode pembelajaran blended learning nilai rata-rata 60,3. Setelah menerapkan metode pembelajaran blended learning rata-rata mencapai 68,7 dengan ketuntasan klasikal 20,8% dan observasi respon siswa dengan hasil rata-rata 69,7 dengan ketuntasan klasikal 25% pada siklus I. Selanjutnya dilaksanakan siklus II menunjukkan rata-rata 80,6 dengan ketuntasan klasikal 83% yang menunjukkan adanya kenaikan yang signifikan dari siklus I. Hasil observasi respon siswa siklus II menunjukkan rata-rata 81,5 dengan ketuntasan klasikal 87,5% menunjukkan peningkatan yang signifikan dari siklus I. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penerapan metode pembelajaran blended learning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai materi gerak dasar tari daerah Bali siswa kelas VIII A SMP Tunas Harapan Jaya tahun pelajaran 2021/2022.
EKSISTENSI TABUH SEKAR GENDOT GAMELAN SEMARA PEGULINGAN DI ERA MODERN DI BANJAR TEGES KANGINAN, DESA PELIATAN, KECAMATAN UBUD I Made Sena Windra Atmaja; I Wayan Sugama; Luh Putu Pancawati
Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni Vol. 3 No. 1 (2023): Batarirupa: Jurnal Pendidikan Seni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/batarirupa.v3i1.3072

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai Eksistensi tabuh sekar gendot gamelan semara pagulingan di era modern di Banjar Teges kanginan, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud. Pada era modern saat ini keberadaan eksistensi tabuh sekar gendot di banjar Teges Kanginan mengalami kemerosotan, di karenakan adanya sebuah pararem proses dari regenerasi sekaa yang mengharuskan meneruskan generasi sekaa adalah salah satu keturunan sekaa itu sendiri.Pada penelitian ini mengangkat tiga permasalahan pokok, eksistensi tabuh sekar gendot gamelan semara pagulingan di banjar Teges Kanginan di era modern, bentuk tabuh sekar gendot gamelan semara pagulingan di Banjar Teges Kanginan, dan bagaimana proses regenerasi sekaa semara pagulingan di Banjar Teges kanginan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab semua rumusan masalah. Penelitian ini menggunakan metode deskrptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumen. Kesimpulan penelitian ini proses mempertahankan tabuh Sekar Gendot secara langsung dilakukan bersamaan dengan proses regenerasi dalam sekaa. Selama sekaa tersebut masih ada regenerasinya, tabuh tersebut akan tetap ajeg dan berkelanjutan, apalagi gending tersebut sudah memiliki ciri khas gaya permainan sendiri yang mencerminkan identitas dari sekaa itu sendiri. sudah barang tentu, setiap generasi ke generasi gending Sekar Gendot tersebut akan menjadi dasar dan menjadi gending wajib yang harus dimainkan.