Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Modul Ajar Bencana Gunung Api terhadap Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Gunung Api Melalui Media Sosial Facebook Studi Kasus: Guru SD Pengguna FB di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso Handayani, Vitria Wuri; Soelistiono, Soegianto; Sylvaranto, Teguh
Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS DR SOETOMO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.765 KB) | DOI: 10.25139/jai.v2i2.1126

Abstract

Indonesia merupakan negara rawan bencana, dilihat dari banyaknya kejadian bencana yang setiap tahun terjadi di Indonesia, baik itu bencana alam maupun bencana sosial. Salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah letusan gunung api, dikarenakan letak geografis Indonesia yang berada pada tiga lempeng, Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik dan Lempeng India. Salah satu kejadian bencana gunung api yang terjadi adalah letusan Gunung Raung di Provinsi Jawa Timur tahun 2015.    Atas banyaknya kejadian bencana di dunia, maka seluruh negara bergabung dan menyusun sebuah kerangka dalam menghadapi dan menghindari, mengurangi resiko akibat terjadinya bencana yang tertuang di dalam Hyogo Frame Work, dimana di dalamnya terdapat kewajiban bagi setiap negara untuk berusaha dalam upaya pengurangan resiko bencana. Negara Indonesia dalam upaya mengurangi dampak bencana dan penanggulangan bencana diatur dalam UU no 24 tahun 2007 dimana dinyatakan bahwa setiap masyarakat berhak atas pendidikan, pelatihan, ketrampilan menghadapi bencana.            Salah satu media yang dapat dipakai dalam usaha mengurangi resiko bencana adalah dengan memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi (TI), yaitu dengan adanya Smartphone atau Handphone Canggih, dimana salah satu fitur yang banyak dipakai oleh masyarakat adalah media sosial. Media sosial adalah media yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dua arah, pada dua orang atau lebih, dan media sosial yang paling digemari di Indonesia adalah Facebook (FB), yang sampai pada saat ini hanya digunakan untuk berkomunikasi.            Pengguna FB sangat beragam salah satunya adalah Guru. Dalam hal ini menggabungkan antara profesi Guru sebagai ujung tombak pendidikan dan pemanfaatan FB sebagai media KI  kesiapsiagaan menghadapi bencana, diharapkan mampu menjadi orang yang dapat memberi informasi dan mendidik  masyarakat sekitar. Dengan pemberian intervensi modul bencana gunung api kepada guru khususnya guru SD diharapkan akan memberikan pondasi pendidikan kepada murid, murid memberi tahu oang tua, orang tua dapat memberi tahu orang sekitarnya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu modul pembelajaran yaitu suatu pendekatan, strategi pembelajaran guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana Gunung Raung, yang sesuai untuk guru dan bisa diaplikasikan menggunakan media FB.Kata kunci: Guru, Modul, Kesiapsiagaan gunung api, Facebook
Pengaruh Pemberian Modul Ajar Bencana Gunung Api terhadap Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Gunung Api Melalui Media Sosial Facebook Studi Kasus: Guru SD Pengguna FB di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso Handayani, Vitria Wuri; Soelistiono, Soegianto; Sylvaranto, Teguh
Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS DR SOETOMO SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.765 KB) | DOI: 10.25139/jai.v2i2.1126

Abstract

Indonesia merupakan negara rawan bencana, dilihat dari banyaknya kejadian bencana yang setiap tahun terjadi di Indonesia, baik itu bencana alam maupun bencana sosial. Salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah letusan gunung api, dikarenakan letak geografis Indonesia yang berada pada tiga lempeng, Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik dan Lempeng India. Salah satu kejadian bencana gunung api yang terjadi adalah letusan Gunung Raung di Provinsi Jawa Timur tahun 2015.    Atas banyaknya kejadian bencana di dunia, maka seluruh negara bergabung dan menyusun sebuah kerangka dalam menghadapi dan menghindari, mengurangi resiko akibat terjadinya bencana yang tertuang di dalam Hyogo Frame Work, dimana di dalamnya terdapat kewajiban bagi setiap negara untuk berusaha dalam upaya pengurangan resiko bencana. Negara Indonesia dalam upaya mengurangi dampak bencana dan penanggulangan bencana diatur dalam UU no 24 tahun 2007 dimana dinyatakan bahwa setiap masyarakat berhak atas pendidikan, pelatihan, ketrampilan menghadapi bencana.            Salah satu media yang dapat dipakai dalam usaha mengurangi resiko bencana adalah dengan memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi (TI), yaitu dengan adanya Smartphone atau Handphone Canggih, dimana salah satu fitur yang banyak dipakai oleh masyarakat adalah media sosial. Media sosial adalah media yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dua arah, pada dua orang atau lebih, dan media sosial yang paling digemari di Indonesia adalah Facebook (FB), yang sampai pada saat ini hanya digunakan untuk berkomunikasi.            Pengguna FB sangat beragam salah satunya adalah Guru. Dalam hal ini menggabungkan antara profesi Guru sebagai ujung tombak pendidikan dan pemanfaatan FB sebagai media KI  kesiapsiagaan menghadapi bencana, diharapkan mampu menjadi orang yang dapat memberi informasi dan mendidik  masyarakat sekitar. Dengan pemberian intervensi modul bencana gunung api kepada guru khususnya guru SD diharapkan akan memberikan pondasi pendidikan kepada murid, murid memberi tahu oang tua, orang tua dapat memberi tahu orang sekitarnya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu modul pembelajaran yaitu suatu pendekatan, strategi pembelajaran guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana Gunung Raung, yang sesuai untuk guru dan bisa diaplikasikan menggunakan media FB.Kata kunci: Guru, Modul, Kesiapsiagaan gunung api, Facebook
Implementasi Kebijakan Pencegahan Pohon Tumbang (Studi Kasus Penggunaan Metode The Risk Assesment Di Universitas Airlangga Surabaya) Kurniawan, Dedy
Jurnal ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jmnegara.v4i1.2579

Abstract

Universitas Airlangga merupakan salah satu kampus yang memiliki suasana yang asri dan teduh. Hal ini dapat dilihat pada semua fakultas ditumbuhi pohon-pohon yang rapat dan menjulang tinggi. Pohon yangsekarang ini ada di kawasan kampus merupakan pohon yang sengaja ditanam, maka perlu dilakukan perawatan agar manfaatnya dapat dirasakan terus menerus. Risiko bahaya yang dapat diakibatkan olehkeberadaan pohon yang mungkin mengalami jatuhnya batang pohon atau tumbang dapat berdampak pada keselamatan warga kampus, pengunjung, merusak koleksi lain dan merusak properti di sekitar pohon.Penilaian risiko pohon menjadi sangat penting karena pohon dapat tumbang pada saat kapan saja karena banyak faktor. Objek koleksi pohon yang diteliti adalah pohon dengan keadaan pohon dan berada di daerah ramai dari pengunjung dan sepanjang tepian di kampus A, kampus B dan kampus C dengan metode Tree Risk Assesment. Ada 30 koleksi pohon yang menjadi objek penilaian. Hasil penilaian menunjukkan bahwa ada sembilan pohon dengan risiko risiko tinggi.
Systematic Review; Akbat Bencana Alam Terhadap Penderita Diabetes Mellitus Handayani, Vitria Wuri; Aryanto, Anang Fajar; Kurniawan, Dedy
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol 3 No 2 (2020): J-HESTECH (JOURNAL OF HEALTH EDUCATIONAL SCIENCE AND TECHNOLOGY)
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.539 KB) | DOI: 10.25139/htc.v3i2.2927

Abstract

AbstrakLatar Belakang            Kejadian bencana di dunia meninggalkan banyak masalah, diantaranya adalah masalah kesehatan baik fisik maupun jiwa. Korban bencana dengan penyakit kronis seperti diabetes mellitus (DM) tercatat juga meningkat setelah terjadinya  bencana.Tujuan: Untuk mempelajari tentang dampak dari bencana alam terhadap penderita DMBahan dan Metode: review literatur dari tiga jurnal ilmiah yang telah diambil dari google scholar yang kemudian disaring dan dipilih sesuai dengan tujuan dari penulis.Hasil:Pada minggu-minggu setelah terjadinya bencana, kehilangan harta benda, kehilangan keluarga, mengakibatkan perubahan dalam diet glukosa sehari-hari, kurangnya konsumsi obat-obatan diabetes, stres emosional yang mengakibatkan gangguan pada kontrol glukosa yang dapat mengarah kepada kekurangan kadar glukosa (hypoglicemi) atau kelebihan kadar glukosa (hyperglicemi)Beberapa kejadian bencana di dunia seperti kejadian badai Katrina di Amerika, tsunami Fukushima di Jepang menunjukkan bahwa bencana alam memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan stres pada korban bencana yang berhubungan dengan menurunnya kontrol terhadap glukosa dalam periode setahun setelah terjadi bencana. Tetapi ada juga penelitian yang tidak menemukan pengaruh yang signifikan bencana terhadap penderita DM.  Review jurnal ini memberi gambaran secara literatur tentang penelitian yang dilakukan untuk melihat pengaruh dari bencana alam terhadap penderita DM.Keywords: Bencana, Diabetes Mellitus, Dampak bencanaKey word: Disaster, Diabetes Mellitus, Disaster Impact
Systematic Review; Akbat Bencana Alam Terhadap Penderita Diabetes Mellitus Handayani, Vitria Wuri; Aryanto, Anang Fajar; Kurniawan, Dedy
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 3 No. 2 (2020): J-HESTECH (JOURNAL OF HEALTH EDUCATIONAL SCIENCE AND TECHNOLOGY)
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.539 KB) | DOI: 10.25139/htc.v3i2.2927

Abstract

AbstrakLatar Belakang            Kejadian bencana di dunia meninggalkan banyak masalah, diantaranya adalah masalah kesehatan baik fisik maupun jiwa. Korban bencana dengan penyakit kronis seperti diabetes mellitus (DM) tercatat juga meningkat setelah terjadinya  bencana.Tujuan: Untuk mempelajari tentang dampak dari bencana alam terhadap penderita DMBahan dan Metode: review literatur dari tiga jurnal ilmiah yang telah diambil dari google scholar yang kemudian disaring dan dipilih sesuai dengan tujuan dari penulis.Hasil:Pada minggu-minggu setelah terjadinya bencana, kehilangan harta benda, kehilangan keluarga, mengakibatkan perubahan dalam diet glukosa sehari-hari, kurangnya konsumsi obat-obatan diabetes, stres emosional yang mengakibatkan gangguan pada kontrol glukosa yang dapat mengarah kepada kekurangan kadar glukosa (hypoglicemi) atau kelebihan kadar glukosa (hyperglicemi)Beberapa kejadian bencana di dunia seperti kejadian badai Katrina di Amerika, tsunami Fukushima di Jepang menunjukkan bahwa bencana alam memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan stres pada korban bencana yang berhubungan dengan menurunnya kontrol terhadap glukosa dalam periode setahun setelah terjadi bencana. Tetapi ada juga penelitian yang tidak menemukan pengaruh yang signifikan bencana terhadap penderita DM.  Review jurnal ini memberi gambaran secara literatur tentang penelitian yang dilakukan untuk melihat pengaruh dari bencana alam terhadap penderita DM.Keywords: Bencana, Diabetes Mellitus, Dampak bencanaKey word: Disaster, Diabetes Mellitus, Disaster Impact
Pengaruh Pemberian Modul Ajar Bencana Gunung Api terhadap Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Gunung Api Melalui Media Sosial Facebook Studi Kasus: Guru SD Pengguna FB di Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso Handayani, Vitria Wuri; Soelistiono, Soegianto; Sylvaranto, Teguh
Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS DR SOETOMO SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.765 KB) | DOI: 10.25139/jai.v2i2.1126

Abstract

Indonesia merupakan negara rawan bencana, dilihat dari banyaknya kejadian bencana yang setiap tahun terjadi di Indonesia, baik itu bencana alam maupun bencana sosial. Salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah letusan gunung api, dikarenakan letak geografis Indonesia yang berada pada tiga lempeng, Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik dan Lempeng India. Salah satu kejadian bencana gunung api yang terjadi adalah letusan Gunung Raung di Provinsi Jawa Timur tahun 2015.    Atas banyaknya kejadian bencana di dunia, maka seluruh negara bergabung dan menyusun sebuah kerangka dalam menghadapi dan menghindari, mengurangi resiko akibat terjadinya bencana yang tertuang di dalam Hyogo Frame Work, dimana di dalamnya terdapat kewajiban bagi setiap negara untuk berusaha dalam upaya pengurangan resiko bencana. Negara Indonesia dalam upaya mengurangi dampak bencana dan penanggulangan bencana diatur dalam UU no 24 tahun 2007 dimana dinyatakan bahwa setiap masyarakat berhak atas pendidikan, pelatihan, ketrampilan menghadapi bencana.            Salah satu media yang dapat dipakai dalam usaha mengurangi resiko bencana adalah dengan memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi (TI), yaitu dengan adanya Smartphone atau Handphone Canggih, dimana salah satu fitur yang banyak dipakai oleh masyarakat adalah media sosial. Media sosial adalah media yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dua arah, pada dua orang atau lebih, dan media sosial yang paling digemari di Indonesia adalah Facebook (FB), yang sampai pada saat ini hanya digunakan untuk berkomunikasi.            Pengguna FB sangat beragam salah satunya adalah Guru. Dalam hal ini menggabungkan antara profesi Guru sebagai ujung tombak pendidikan dan pemanfaatan FB sebagai media KI  kesiapsiagaan menghadapi bencana, diharapkan mampu menjadi orang yang dapat memberi informasi dan mendidik  masyarakat sekitar. Dengan pemberian intervensi modul bencana gunung api kepada guru khususnya guru SD diharapkan akan memberikan pondasi pendidikan kepada murid, murid memberi tahu oang tua, orang tua dapat memberi tahu orang sekitarnya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu modul pembelajaran yaitu suatu pendekatan, strategi pembelajaran guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana Gunung Raung, yang sesuai untuk guru dan bisa diaplikasikan menggunakan media FB.Kata kunci: Guru, Modul, Kesiapsiagaan gunung api, Facebook
Perbedaan Tingkat Tekanan Darah Lansia Hipertensi Antara Terapi Murrotal Al-Qur’an dan Relaksasi Otot Progresif di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Durian Kabupaten Kubu Raya Fakrul Ardiansyah; Halina Rahayu; Sudarto Sudarto; Sity Novy Rizkikasari; Vitria Wuri Handayani; Aspia Lamana
Jurnal Keperawatan Vol 7 No 1 (2022): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jkep.v7i1.884

Abstract

Populasi lansia mengalami peningkatan di era global dan terjadi peningkatan hipertensi. Terapi efektif pada hipertensi dapat menurunkan insiden penyakit kardiovaskuler salah satunya terapi non farmakologi. Beberapa pendekatan terapi nonfarmakologi adalah murrotal Al-Qur’an dan Relaksasi Otot Progresif. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi perbedaan Murrotal Al-Qur’an dan Relaksasi Otot Progresif terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen (Kelompok 1 intervensi murrotal Al-Qur’an dan kelompok 2 relaksasi otot progresif), sampel 32 responden dibagi menjadi 16 responden setiap kelompok. Teknik sampling penelitian ini adalah purposive sampling. Setiap kelompok diberikan intervensi selama 3 hari dengan durasi 15 menit setiap sesi. Analisis data menggunakan paired t-tes dan independent t test dengan signifikansi ≤0,05. Hasil penelitian ini didapatkan adanya perbedaan signifikan tekanan darah sistolik (p=0,006<0,05) antargrup, tidak ada perbedaan signifikan tekanan diastolik (p=0,196<0,05) antargrup. Masing-masing intervensi dapat memperbaiki tekanan darah, maka dapat dijadikan intervensi keperawatan dalam memperbaiki tekanan darah pada lansia.
KAJIAN LITERATUR: FAKTOR PENENTU PERTOLONGAN PERTAMA MASYARAKAT AWAM PADA PASIEN SESAK DENGAN SUSPECT COVID-19 Syafari Nur Shidiq; Vitria Wuri Handayani; Azhari Baedlawi; Fakrul Ardiansyah
Jurnal Pemerintahan Dan Keamanan Publik (JP dan KP) Jurnal Pemerintahan dan Keamanan Publik (JP dan KP), Vol. 4, No. 1, Februari 2022
Publisher : Program Studi Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik IPDN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jpkp.v4i1.2409

Abstract

Latar Belakang: Sesak sebagai salah satu tanda penderita Covid-19 pada kondisi pandemik sulit dibedakan dengan kondisi sesak lainnya dan sulit untuk dilakukan screening secara tepat dan cepat terutama oleh masyarakat awam. Belajar dari kondisi darurat akibat pandemi Covid-19, faktor-faktor seperti pengetahuan, kecemasan, keterampilan masyarakat dan memberikan pertolongan pertama bagi pasien sesak Covid19 dapat mempengaruhi kecepatan penanganan pertama sesak pada pasien Covid-19 atau suspect Covid-19. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertolongan pertama oleh masyarakat awam pada pasien sesak dengan suspect Covid-19 berdasarkan hasil review literature. Bahan dan Metode: Metode penelitian ini menggunakan Study Literature Review. Literatur ini didapatkan dari menggunakan Google scholar dan ResearchGate dan 5 literatur review dilakukan analisaPICO. Hasil: Dalam penelitian yang direview, ada dua artikel yang menunjukkan bahwa determinan faktor pertolongan pertama pada pasien sesak Covid-19 dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan serta keterampilan masyarakat awam dalam menangani pasien sesak Covid-19. Review jurnal ini memberi gambaran secara literatur tentang penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor pertolongan pertama pada pasien sesak Covid-19 yang dilakukan oleh masyarakat awam. Kata Kunci: Pertolongan Pertama; Pasien Covid-19; Sistem Pernafasan
Pantang Makanan saat Anak Sakit sebagai Faktor Dominan Balita Stunting Hieronimus Amandus; Sudarto Sudarto; Irma Triyani Triyani; Vitria Wuri Handayani; Edita Linda; Titi Alina
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 6 No. 1 (2022): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v6i1.372

Abstract

AbstrakLingkungan sosial budaya diperkirakan masih kuat melekat di masyarakat menjadi salah satu penyebab tingginya kasus balita stunting di Kabupaten Landak. Tujuan penelitian mempelajari hubungan aspek sosial budaya dalam transcultural nursing terhadap kejadian balita stunting usia 24 – 59 bulan.Jenis penelitian observasional analisis dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu dan balita usia 24-59 bulan. Besar sampel 149 responden, pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisa data univariat menggunakan distribusi frekuensi, analisa data bivariat menggunakan uji statistik chi square, regresi logistik sederhana dan t independent, sedangkan analisa data multivariat menggunakan uji statistik regresi logistic ganda model prediksi. Hasil penelitian yaitu jumlah anak di keluarga, usia ibu, tipe keluarga, pantang makanan saat anak sakit berhubungan dengan stunting berdasarkan analisa bivariat dengan p value < 0,05. Setelah dilakukan analisis multivariat, faktor pantang makan saat anak sakit merupakan faktor dominan dengan (Adjusted OR 2,4) (CI 95% 1,2208-5,0225) dan (p value 0,01). Studi ini mengukuhkan bahwa perilaku seorang individu akan dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya setempat dimana individu tersebut tinggal dan menetap. Kata kunci  : stunting, pantang makanan, transcultural nursingAbstractOne of the reasons for the high rate of stunting cases in Landak Regency is the socio-cultural context, which is thought to still be very strongly rooted in the community. The goal of the study was to ascertain how the occurrence of stunting in children between the ages of 24-59 months and socio-cultural characteristics of transcultural nursing relate to one another. Cross sectional observational analysis was used in this study. Mothers and toddlers between the ages of 24-59 months made up the sample population, and there were 149 respondents. Frequency distribution statistics were used in univariate data analysis, the chi-square statistical test in bivariate data analysis, t-independent simple logistic regression in multivariate data analysis, and multiple logistic regression statistical test prediction models in multivariate data analysis. The results of the study were the number of children in the family, maternal age, type of family, food taboo when the child was sick and related to stunting based on bivariate analysis with p value<0.05. After multivariate analysis was performed, the factor of abstinence from eating when the child was sick was the dominant factor with (Adjusted OR 2.4) (95% CI 1.2208-5.0225) and (p-value 0.01). This study confirms that an individual's behavior will be influenced by the local socio-cultural environment in which the individual lives and settles.Keywords    : stunting, food taboo, transcultural nursing
THE COMMUNITY EMPOWERMENT STRATEGY IN FACING THE POTENTIAL EARTHQUAKES IN SURABAYA: A LITERATURE REVIEW Dedy Kurniawan; Vitria Wuri Handayani; Berwi Fazri Pamudi
Jurnal Pertahanan: Media Informasi ttg Kajian & Strategi Pertahanan yang Mengedepankan Identity, Nasionalism & Integrity Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : The Republic of Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jp.v7i2.1199

Abstract

In all communities, there is local wisdom and values that are formed from the disaster experience and the efforts to manage the disaster in the past. There is a lot of local wisdom that develops in the community, so each region will mark the earthquake events in its way. Every disaster event by the community is marked by various unique ways so that future generations could remember and learn from the previous disasters. This diversity of local wisdom needs to be deepened through literature studies so that lessons can be obtained from other regions to inspire the implementation of community empowerment in the city of Surabaya to face the potential for earthquakes. To analyze how community empowerment can enhance the Surabaya community earthquake disaster resilience. This is a Literature Review, that collected articles using the Google Scholar and PubMed search engines. The author filtered and selected according to inclusions criteria. The results of the literature study obtained a proposed strategy design that can be used to increase participation in the context of Surabaya community empowerment. This literature could be accommodating socio-spiritual values, increasing disaster knowledge for all levels of society, and strengthening community social systems to the lowest level.