Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pelatihan Guru untuk Tantangan Bebras 2022 di Biro Bebras Universitas Kristen Maranatha Mewati Ayub; Oscar Karnalim; Robby Tan; Maresha Caroline Wijanto; Doro Edi; Hendra Bunyamin; Julianti Kasih; Diana Trivena Yulianti; Andreas Widjaja; Risal Risal; Rossevine Artha Nathasya
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 3 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i3.14326

Abstract

Tantangan Bebras merupakan salah satu kegiatan yang memperkenalkan computational thinking dan informatika kepada siswa sekolah. Bebras Indonesia melalui setiap mitra biro Bebras di seluruh Indonesia menyelenggarakan Tantangan Bebras setiap tahunnya yaitu pada minggu kedua bulan November. Biro Bebras Maranatha juga mempersiapkan guru-guru yang berada di bawah naungan Biro Bebras Maranatha dalam kegiatan pelatihan pada 7 Oktober 2022 secara hybrid dan technical meeting pada 28 Oktober 2022. Pelatihan untuk tahun 2022 dimulai dengan kuis soal-soal Bebras yang diambil dari soal-soal dalam Tantangan Bebras tahun-tahun sebelumnya untuk mengukur tingkat pemahaman guru dalam computational thinking. Kegiatan pelatihan dilanjutkan dengan pembahasan soal kuis melalui diskusi, penyampaian konsep computational thinking, serta pendaftaran dan persiapan siswa untuk Tantangan Bebras 2022. Pada akhir sesi pelatihan, guru-guru peserta mengisi kuesioner untuk mengetahui sejauh mana persiapan yang sudah dilakukan untuk Tantangan Bebras 2022. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara hybrid diikuti oleh 52 guru perwakilan sekolah. Dari 52 guru yang mengikuti kuis, nilai kuis berkisar antara 0 sampai 80 di mana rata-rata nilai adalah 35. Sebanyak 79% dari guru-guru yang mengikuti pelatihan ini sudah pernah mengikuti workshop Bebras di tahun-tahun sebelumnya dan 69% dari total guru tersebut telah memanfaatkan soal Bebras untuk pembelajaran di kelas. Selama proses pembekalan Tantangan Bebras, terdapat tiga tantangan terbesar yang dihadapi yaitu kemampuan berpikir siswa, persiapan guru untuk pembekalan, dan melatih siswa dalam membaca soal.
Pembelajaran Computasional Thinking melalui Program Gerakan Pandai untuk Guru dan PKBM Mewati Ayub; Maresha Caroline Wijanto; Robby Tan; Daniel Jahja Surjawan; Hapnes Toba; Meliana Christianti; Doro Edi; Hendra Bunyamin; Adelia Adelia; Risal Risal
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 3 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v7i3.13430

Abstract

Program Gerakan Pandai yang digagas oleh Bebras Indonesia dengan dukungan Google bertujuan untuk membuat guru mulai menjadi guru penggerak dalam menyemaikan dan menumbuh-kembangkan kemampuan Computational Thinking (CT). Melalui gerakan PANDAI ini, diharapkan guru mengenal CT dan memperkenalkan CT kepada para siswa, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan  berpikir komputasional yang bersifat kritis dan kreatif. Biro Bebras Maranatha menjalankan program Gerakan Pandai dalam dua batch yang dimulai pada bulan September 2020 sampai dengan Desember 2021. Pelatihan guru  batch1 diikuti oleh 148 guru, sedangkan batch2 diikuti 394 guru. Indikator guru yang berhasil menerapkan kemampuan CT adalah guru yang melaksanakan  paling sedikit 4 sesi microteaching dalam dua semester. Guru yang tuntas melakukan microteaching untuk batch1 ada 110 orang (74%), dan batch2 ada 184 guru (47%), dengan persentase rata-rata 60.5% untuk seluruh batch. 
PELATIHAN COMPUTATIONAL THINKING UNTUK GURU SDK 6 BPK PENABUR BANDUNG MELALUI BEBRAS TASK DAN AKTIVITAS UNPLUGGED Mewati Ayub; Hendra Bunyamin; Oscar Karnalim; Robby Tan; Maresha Caroline Wijanto; Doro Edi; Julianti Kasih; Andreas Widjaja; Adelia; Meliana Christianti; Wenny Franciska Senjaya; Swat Lie Liliawati; Rossevine Artha Nathasya
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v5i3.3799

Abstract

Konsep computational thinking (CT) diperlukan dalam dunia digital saat ini agar setiap orang dapat belajar dan bekerja secara cerdas. Untuk membangun kembali interaksi antar guru dan siswa yang terkendala pada saat pandemi Covid 19, maka interaksi yang efektif antar guru dan siswa dalam pembelajaran pasca pandemi dapat dilakukan dengan menerapkan CT dalam pembelajaran.  Pelatihan CT untuk guru-guru SDK 6 BPK Penabur dilakukan dengan tujuan agar setiap guru dapat menerapkan konsep CT dan aktivitas unplugged dalam pembelajaran yang bersifat interaktif. Pelatihan guru yang dilaksanakan secara luring pada 15 Maret 2024 dan 22 Maret 2024, diikuti oleh 30 orang peserta. Setelah materi konsep CT, Bebras task, dan aktivitas unplugged disampaikan, guru diberi tugas kelompok untuk membuat rencana penerapan CT dalam mata pelajaran serta membuat rencana aktivitas unplugged untuk membantu siswa dalam menerapkan CT dalam persoalan sehari-hari. Hasil dari tugas kelompok yang dibuat peserta menunjukkan nilai rata-rata sangat baik dalam penerapan CT dan aktivitas unplugged. Sebagian besar peserta berpendapat penerapan CT sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam pembelajaran di tingkat sekolah dasar untuk melatih anak berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari.
Pengembangan Computational Thinking Siswa melalui Tantangan Bebras 2023 di Biro Bebras Universitas Kristen Maranatha Mewati Ayub; Robby Tan; Maresha Caroline Wijanto; Rossevine Artha Nathasya; Adelia Adelia; Wenny Franciska Senjaya; Oscar Karnalim; Daniel Jahja Surjawan; Doro Edi; Hapnes Toba; Meliana Christianti; Julianti Kasih; Risal Risal; Diana Trivena Yulianti; Teddy Marcus Zakaria; Swat Lie Liliawati
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 15, No 3 (2024): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v15i3.18162

Abstract

Pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan Computational Thinking (CT) siswa melalui kegiatan Tantangan Bebras. Tantangan Bebras adalah kegiatan untuk memberi tantangan kepada siswa berupa sekumpulan Bebras task yang harus diselesaikan dalam waktu terbatas. Bebras task mengandung konsep Computational Thinking dan informatika yang dikemas dalam bentuk persoalan yang harus dipecahkan. Tantangan Bebras diadakan oleh Bebras Indonesia setiap tahun pada minggu kedua bulan November dengan melibatkan mitra Biro Bebras di seluruh Indonesia. Biro Bebras Universitas Kristen Maranatha mempersiapkan guru pendamping siswa melalui pelatihan guru agar dapat membimbing siswa dalam berlatih memecahkan Bebras task. Dalam pelatihan, guru diperkenalkan dengan Bebras task melalui kuis yang kemudian dibahas bersama. Guru juga diberi materi pengenalan CT dan aktivitas unplugged. Masa pendaftaran peserta Tantangan Bebras dilakukan setelah pelatihan, pendaftaran dilakukan secara kolektif melalui sekolah. Ada 4 kategori lomba, yaitu SiKecil untuk SD kelas 1-3, Siaga untuk SD kelas 4-6, Penggalang untuk SMP, dan Penegak untuk SMA. Terdapat 54 sekolah yang mendaftarkan siswanya. Menjelang hari Tantangan diadakan technical meeting untuk guru sebagai persiapan untuk mendampingi siswa pada saat uji coba akun dan pada saat tantangan. Peserta yang mengikuti Tantangan melalui Biro Bebras UK Maranatha berjumlah 3429 orang, yang terbanyak adalah kategori Penggalang. Hasil Tantangan menunjukkan kategori Siaga dan SiKecil sudah baik, sedangkan kategori Penggalang dan Penegak perlu mempersiapkan diri lebih baik di tahun mendatang.
Sistem Pendeteksi Pengirim Tweet dengan Metode Klasifikasi Naive Bayes Maresha Caroline Wijanto
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 1 No 2 (2015): JuTISI
Publisher : Maranatha University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jutisi.v1i2.584

Abstract

Until Januari 2015, social media users reached 29% of the world population. In Indonesia itself had 28% active users from total populasi of Indonesia. The usage of social media gives positives and negatives effect. The negatives effect are the increasing number of fraud by using SMS or social media, such as Twitter. Many people are deceived by the tweet messages sent from known user account when in fact the sender is other person. Because of that, there is a need to have a system to detect wheteher the tweet sender is the same person or not. Naive Bayes classifiers method is used to classify that. The data source is taken from tokens selected based on two models, the minimum n-time number of occurrences and the n-th highest number of occurrences. Each tweets also processed into six different types of tweets, such as formal tweet or lowercase tweet. The test uses tenfold cross-validation and measured by the value of accuracy, precision, recall, and F-score. The common result shows 82,145% level of accuracy. Second model to select the tokens shows consistency level of accuracy for each types of tweets. The fifth types of tweets also get the highest level of accuracy for both models to select the tokens.
Pengembangan Admisi Universitas Berbasis Sistem Pengelola Pengetahuan Nathanael Liman; Maresha Caroline Wijanto; Mewati Ayub; Bernard Renaldy Suteja; Try Atmaja Linggan Jaya
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 8 No 2 (2022): JuTISI
Publisher : Maranatha University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jutisi.v8i2.4651

Abstract

 The study will develop a prototype to implement a knowledge management system using the information retrieval method. As a study case, the knowledge about university admission will be used. The users of the system consist of guests, admin, and admission staff. The guest can search for information in the dashboard and give suggestions. The admission staff can add new knowledge or modify the existing knowledge. The new knowledge should be verified and approved by the admin. The testing was performed to verify that the system works as it should be, especially for information searching. The results show that searchingusing lowercase and without stopword, or punctuation gives better similarity index. Searching using unigram also has better similarity index.
Implementasi Realtime Cloud Service dalam Pengelolaan Nilai Tugas Akhir Mahasiswa Lydia Noviani Kusumo; Maresha Caroline Wijanto; Robby Tan; Yudita Royandi
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 9 No 2 (2023): JuTISI
Publisher : Maranatha University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jutisi.v9i2.6566

Abstract

Final Project is one of the requirements that must be fulfilled by students to complete their studies at the university. In this case study in a non-technical study program at a private university, each student will be accompanied by two supervisors and will be tested by two examiners. Students will face three trials and each lecturer needs to give an assessment, both the process and the product. The grade of the product is also prioritized because this study program expects that each student can produce a product that has added value for society. With so many things involved and manual recording, it is necessary to create a final assignment grade management system. To simplify implementation, the system is created by utilizing a realtime cloud service, namely Firebase. Firebase is a service from Google to make it easier for developers to develop applications on various platforms. Data is stored in JSON and synchronized in real time to each user. This system can be accessed by Admins and Lecturers, this system is also equipped with a Dashboard as a recapitulation of existing data, trial reminders via email, and data import-export. Based on the survey conducted, it easier for Admins and Lecturers to manage final assignments.
Perancangan Aplikasi Orientasi Mahasiswa Baru Berbasis Android dengan Laravel RESTful API dan Lean Touch Robby Tan; Maresha Caroline Wijanto; Celine Lieshiana
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 9 No 3 (2023): JuTISI
Publisher : Maranatha University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jutisi.v9i3.7945

Abstract

The new student orientation is a period where new students adjust and become familiar with the environment and activities at the university. During the COVID-19 pandemic, the orientation activity changed from campus activities to virtual meetings. Even though the orientations held back on campus, the problems persist. These problems are communication or students' lack of alertness when paying attention to announcements or activities. The solution is to create an Android application to assist the orientation process. The application uses the Laravel Representational State Transfer (RESTful) Application Programming Interface (API) to communicate between the application and the database. Android users are divided into administrators, lecturers or committees, and students. This application uses markerless augmented reality which was created using Unity's Lean Touch library to show laboratory maps. Another feature of the application is a quiz. This feature is used to confirm given material or activities. Surveys given to the committee, lecturers, and students show that the application can support new student orientation activities.