Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Peningkatan Daya Saing Masyarakat: Pelatihan Membatik Kreatif Ramah Lingkungan di Masa Pandemi Pandanwangi, Ariesa; Dewi, Belinda Sukapura; Ida, Ida; Edi, Doro; Pattipawaej, Olga
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 7, No 2 (2021): May 2021
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.7.2.439-448.2021

Abstract

Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini berdasarkan permintaan dari pihak SMP Terbuka Maleo Tangerang Selatan untuk melatih guru dan siswanya. Mereka dipersiapkan agar lulusannya dapat meningkatkan daya saing masyarakat. Berdasarkan fakta tersebut, penting dilakukan pengabdian dengan cara memberikan pelatihan dasar membatik kreatif dengan empat teknik yaituwet on wet, wet on dry, teknik colet, dan teknik penggaraman untuk mengatasai masalah yang dihadapi mitra. Kegiatan ini dilakukan dalam satu hari dengan 2 sesi kegiatan. Sesi pertama, peserta diberikan materi tentang cara mengolah material biji klungsu. Peserta diberikan lembar pretest dan post-test untuk menilai adanya peningkatan alih pengetahuan peserta setelah penyampaian materi tersebut. Sesi kedua peserta melakukan praktik cara membuat batik kreatif dengan menggunakan olahan biji klungsu dan 4 teknik pewarnaan. Berdasarkan nilai pretest-post-test peserta diketahui dengan hasil pengujian Wilcoxon menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta sesudah kegiatan pelatihan membuat batik kreatif.The implementation of this community service is based on a request from the Maleo South Tangerang Open Middle School to train teachers and students. They are prepared so that their graduates can increase the competitiveness of society. Based on these facts, it is important to do dedication by providing basic training in creative batik with four techniques, namely wet on wet, wet on dry, dabbing technique, and salting technique to overcome problems faced by partners. This activity is carried out in one day with 2 activity sessions. In the first session, participants were given material on how to process the Klungsu seed material. Participants are given pretest and post-test sheets to assess an increase in participants' knowledge transfer after delivering the material. In the second session the participants practiced how to make creative batik using processed klungsu seeds and 4 coloring techniques. Based on the participants' pretest-post-test scores, The Wilcoxon test results showed that there was an increase in participants' knowledge after practice how to make creative batik.
PERAN INFOGRAFIS SEBAGAI PENUNJANG DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA Wenny Franciska Senjaya; Oscar Karnalim; Erico Darmawan Handoyo; Sulaeman Santoso; Robby Tan; Maresha Caroline Wijanto; Doro Edi
ABDIMAS ALTRUIS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.055 KB) | DOI: 10.24071/aa.v2i1.2136

Abstract

Service Learning in Teachers and Students Mentoring for 2020 Bebras Challenge in Pandemic Era at Maranatha Bebras Bureau Christian University Mewati Ayub; Maresha Caroline Wijanto; Adelia Adelia; Billy Susanto Panca; Doro Edi; Julianti Kasih; Hapnes Toba; Risal Risal; Meliana Christianti; Robby Tan; Daniel Jahja Surjawan
Journal of Innovation and Community Engagement Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jice.v2i2.3802

Abstract

Bebras Challenge is a competition for elementary to high school students to educate informatics and computational thinking, followed by sixty countries all over the world. Bebras Indonesia Community in coordination with the International Bebras Committee holds the challenge yearly. Indonesia has participated in the Bebras Challenge since 2016. Faculty of Information Technology Maranatha Christian University as a Bebras Bureau has also been involved in the challenge since 2016. To prepare students for Bebras Challenge, Maranatha Bebras Bureau holds a teacher workshop yearly. The Teacher Workshop supports teachers to strengthen students in practicing Bebras tasks. Data on students who participated in the Bebras Challenge at Maranatha Bebras Bureau indicates increasing numbers from 2016 until 2020. This paper describes a service learning for mentoring teachers and students in the Bebras Challenge, which was held in the pandemic year 2020. Teacher mentoring was using a service learning approach, where the lecturers provided training to the teachers and then the teachers would share their knowledge back to their students. There were advantages and disadvantages of the execution during the pandemic. Although in a distance learning condition, teachers and students were still enthusiastic to participate in Bebras Challenge. The number of students who followed the 2020 Bebras Challenge nearly five times compared to 2019 in the Maranatha Bebras Bureau. The scores of elementary school students who followed the challenge showed very good results. On the other side, the results of junior and senior high school students were not as good as the scores of elementary school students.
PENGENALAN DESIGN-THINKING MENGGUNAKAN CANVA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH TINGKAT ATAS Robby Tan; Oscar Karnalim; Maresha Caroline Wijanto; Diana Trivena Yulianti; Risal Risal; Doro Edi; Teddy Marcus Zakaria; Sendy Ferdian Sujadi; Rossevine Artha Nathasya
Abdimas Siliwangi Vol 5, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v5i2.9707

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan mempengaruhi proses penyampaian dan cara belajar siswa. Pola pembelajaran yang dahulu merupakan teacher-centered learning bergeser ke student-centered learning. Salah satu bagian dari pergeseran pola belajar ini adalah semakin dalamnya integrasi (TIK) dalam pendidikan. Pengajar akan menggunakan TIK dalam menjelaskan materi-materi yang diberikan dan siswa akan menggunakan TIK untuk membuat tugas-tugas yang diberikan. Canva merupakan salah satu kakas yang dapat digunakan sebagai media dan penyampaian pembelajaran dengan konsep design-thinking. Konsep pembelajaran tersebut diusung dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang ditujukan untuk siswa sekolah menengah tingkat atas (SMA). Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara daring secara paralel untuk tujuh kelas tingkat XI yang diawali dengan penyampaian materi kemudian dilanjutkan dengan pembuatan proyek Canva secara berkelompok. Tema yang diusung pada pembuatan proyek ini adalah pengembangan budaya wisata dan kuliner yang ada pada daerah masing-masing anggota kelompok. Melalui proyek ini, siswa diajak untuk saling berkolaborasi secara daring untuk menggabungkan ide dan kreativitas sehingga menghasilkan sebuah karya yang dengan memperhatikan target dan point-of-view audiensi. Evaluasi dari kegiatan yang dilaksanakan menunjukkan bahwa materi yang diberikan dapat menarik minat siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dapat berguna selama proses pembelajaran di sekolah.
Analysis of the Influence of the MBKM Program in Teaching Field Julianti Kasih; Yenni M. Djajalaksana; Teddy Markus Zakaria; Doro Edi
Interdisciplinary Social Studies Vol. 2 No. 3 (2022): Regular Issue
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/iss.v2i3.359

Abstract

Background: The field of education is one of the industries most affected by the COVID-19 Pandemic, namely the move from face-to-face learning to online learning. At the same time, the Indonesian Minister of Education encouraged the Merdeka Belajar Kampus Merdeka program where one of its programs is the Teaching Campus. The involvement of students of the Faculty of Information Technology in online teaching digital marketing at high schools in Bandung is a form of implementation of the teaching campus program. There is a problem because students do not have experience, so it is questionable whether online teaching that limits the teacher's interaction with students can have a positive impact. Aim: The study was conducted with the aim of seeing how much impact student online teaching has on students. Method: The research was conducted through a survey, using AMOS 28 for quantitative analysis. The questionnaire tool is submitted through a Google Form and distributed electronically via Whatsapp and Google Classroom. Findings: Significant results were obtained on the relationship of teaching variables and Student variables. with a total influence of .194. It is proven that a positive impact is obtained.
Pengembangan Kompetensi Persiapan Pembelajaran Daring Di Era Pandemi Covid-19 Yenni Djajalaksana; Teddy Marcus Zakaria; Doro Edi; Daniel Jahja Surjawan; Tiur Gantini; Djoni Setiawan Kartawihardja
Servirisma Vol. 2 No. 1 (2022): Servirisma : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1652.812 KB) | DOI: 10.21460/servirisma.2022.21.15

Abstract

The COVID-19 pandemic situation has forced many schools, universities, and many educational organizations in Indonesia into an unexpected situation. Given the lockdown, restrictions on social activities, and the implementation of social distancing by the Indonesian government, many educational institutions are struggling to adjust to the adaptation of new habits. As one of the educational institutions with qualified facilities, the Faculty of Information Technology (FTI) carried out community service programs by providing training for educators at the secondary and elementary school levels to be able to prepare interesting learning materials using elements of creativity in Slides, Videos, Blogs, and Vlogs and instill elements of Gamification for Learning in the learning materials. The implementation of community service is considered to have been able to enrich the knowledge of teachers and increase confidence in educating students in the era of adapting new habits that combine online and offline learning methods. The activities carried out for a private school in Bandung have been carried out well and received feedback from the participants of this community service program.
Pelatihan Guru untuk Tantangan Bebras 2022 di Biro Bebras Universitas Kristen Maranatha Mewati Ayub; Oscar Karnalim; Robby Tan; Maresha Caroline Wijanto; Doro Edi; Hendra Bunyamin; Julianti Kasih; Diana Trivena Yulianti; Andreas Widjaja; Risal Risal; Rossevine Artha Nathasya
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 3 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i3.14326

Abstract

Tantangan Bebras merupakan salah satu kegiatan yang memperkenalkan computational thinking dan informatika kepada siswa sekolah. Bebras Indonesia melalui setiap mitra biro Bebras di seluruh Indonesia menyelenggarakan Tantangan Bebras setiap tahunnya yaitu pada minggu kedua bulan November. Biro Bebras Maranatha juga mempersiapkan guru-guru yang berada di bawah naungan Biro Bebras Maranatha dalam kegiatan pelatihan pada 7 Oktober 2022 secara hybrid dan technical meeting pada 28 Oktober 2022. Pelatihan untuk tahun 2022 dimulai dengan kuis soal-soal Bebras yang diambil dari soal-soal dalam Tantangan Bebras tahun-tahun sebelumnya untuk mengukur tingkat pemahaman guru dalam computational thinking. Kegiatan pelatihan dilanjutkan dengan pembahasan soal kuis melalui diskusi, penyampaian konsep computational thinking, serta pendaftaran dan persiapan siswa untuk Tantangan Bebras 2022. Pada akhir sesi pelatihan, guru-guru peserta mengisi kuesioner untuk mengetahui sejauh mana persiapan yang sudah dilakukan untuk Tantangan Bebras 2022. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara hybrid diikuti oleh 52 guru perwakilan sekolah. Dari 52 guru yang mengikuti kuis, nilai kuis berkisar antara 0 sampai 80 di mana rata-rata nilai adalah 35. Sebanyak 79% dari guru-guru yang mengikuti pelatihan ini sudah pernah mengikuti workshop Bebras di tahun-tahun sebelumnya dan 69% dari total guru tersebut telah memanfaatkan soal Bebras untuk pembelajaran di kelas. Selama proses pembekalan Tantangan Bebras, terdapat tiga tantangan terbesar yang dihadapi yaitu kemampuan berpikir siswa, persiapan guru untuk pembekalan, dan melatih siswa dalam membaca soal.
Pembelajaran Computasional Thinking melalui Program Gerakan Pandai untuk Guru dan PKBM Mewati Ayub; Maresha Caroline Wijanto; Robby Tan; Daniel Jahja Surjawan; Hapnes Toba; Meliana Christianti; Doro Edi; Hendra Bunyamin; Adelia Adelia; Risal Risal
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 3 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v7i3.13430

Abstract

Program Gerakan Pandai yang digagas oleh Bebras Indonesia dengan dukungan Google bertujuan untuk membuat guru mulai menjadi guru penggerak dalam menyemaikan dan menumbuh-kembangkan kemampuan Computational Thinking (CT). Melalui gerakan PANDAI ini, diharapkan guru mengenal CT dan memperkenalkan CT kepada para siswa, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan  berpikir komputasional yang bersifat kritis dan kreatif. Biro Bebras Maranatha menjalankan program Gerakan Pandai dalam dua batch yang dimulai pada bulan September 2020 sampai dengan Desember 2021. Pelatihan guru  batch1 diikuti oleh 148 guru, sedangkan batch2 diikuti 394 guru. Indikator guru yang berhasil menerapkan kemampuan CT adalah guru yang melaksanakan  paling sedikit 4 sesi microteaching dalam dua semester. Guru yang tuntas melakukan microteaching untuk batch1 ada 110 orang (74%), dan batch2 ada 184 guru (47%), dengan persentase rata-rata 60.5% untuk seluruh batch. 
PELATIHAN COMPUTATIONAL THINKING UNTUK GURU SDK 6 BPK PENABUR BANDUNG MELALUI BEBRAS TASK DAN AKTIVITAS UNPLUGGED Mewati Ayub; Hendra Bunyamin; Oscar Karnalim; Robby Tan; Maresha Caroline Wijanto; Doro Edi; Julianti Kasih; Andreas Widjaja; Adelia; Meliana Christianti; Wenny Franciska Senjaya; Swat Lie Liliawati; Rossevine Artha Nathasya
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v5i3.3799

Abstract

Konsep computational thinking (CT) diperlukan dalam dunia digital saat ini agar setiap orang dapat belajar dan bekerja secara cerdas. Untuk membangun kembali interaksi antar guru dan siswa yang terkendala pada saat pandemi Covid 19, maka interaksi yang efektif antar guru dan siswa dalam pembelajaran pasca pandemi dapat dilakukan dengan menerapkan CT dalam pembelajaran.  Pelatihan CT untuk guru-guru SDK 6 BPK Penabur dilakukan dengan tujuan agar setiap guru dapat menerapkan konsep CT dan aktivitas unplugged dalam pembelajaran yang bersifat interaktif. Pelatihan guru yang dilaksanakan secara luring pada 15 Maret 2024 dan 22 Maret 2024, diikuti oleh 30 orang peserta. Setelah materi konsep CT, Bebras task, dan aktivitas unplugged disampaikan, guru diberi tugas kelompok untuk membuat rencana penerapan CT dalam mata pelajaran serta membuat rencana aktivitas unplugged untuk membantu siswa dalam menerapkan CT dalam persoalan sehari-hari. Hasil dari tugas kelompok yang dibuat peserta menunjukkan nilai rata-rata sangat baik dalam penerapan CT dan aktivitas unplugged. Sebagian besar peserta berpendapat penerapan CT sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam pembelajaran di tingkat sekolah dasar untuk melatih anak berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari.
PELATIHAN GURU DAN TANTANGAN BEBRAS 2024 UNTUK PENGENALAN COMPUTATIONAL THINKING DI BIRO BEBRAS MARANATHA Wijanto, Maresha Caroline; Toba, Hapnes; Ayub, Mewati; Karnalim, Oscar; Tan, Robby; Natasya, Rossevine Artha; Senjaya, Wenny Franciska; Adelia; Edi, Doro; Bunyamin, Hendra; Kasih, Julianti; Yulianti, Diana Trivena; Widjaja, Andreas; Johan, Meliana Christianti; Surjawan, Daniel Jahja; Zakaria, Teddy Marcus; Risal; Kandaga, Tjatur
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v6i2.5237

Abstract

Pemahaman siswa terhadap konsep Computational Thinking (CT) masih tergolong rendah, sementara pengenalan terhadap CT menjadi krusial di era digital saat ini. Tantangan Bebras menjadi sarana edukatif yang efektif untuk memperkenalkan CT melalui berbagai soal (Bebras task) yang bersifat aplikatif dan menantang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa dalam CT melalui pembekalan guru dan pelaksanaan Tantangan Bebras 2024. Mitra kegiatan adalah guru dan siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA yang tergabung dalam Biro Bebras Maranatha. Metode yang digunakan meliputi lokakarya nasional, pelatihan guru, technical meeting, pelaksanaan Tantangan Bebras, dan evaluasi prestasi siswa. Hasil menunjukkan peningkatan partisipasi peserta sebanyak 4.429 siswa dari 136 sekolah, meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. Sebanyak 165 siswa berhasil meraih peringkat 1–6, dengan sebagian besar berasal dari sekolah yang mengikuti Gerakan PANDAI. Evaluasi juga menunjukkan bahwa pembekalan guru efektif meningkatkan kesiapan dalam mengenalkan CT kepada siswa. Kegiatan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pelatihan guru dan Tantangan Bebras dapat menjadi strategi efektif untuk memperluas pemahaman dan kemampuan siswa dalam CT.