Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perancangan dan Evaluasi Usability Aplikasi Pengelolaan Laboratorium Komputer Wenny Franciska Senjaya; Timotius Witono; Najib Alkhala
Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence Vol. 3 No. 2 (2017): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.072 KB) | DOI: 10.20473/jisebi.3.2.101-106

Abstract

Abstrak— Aplikasi pengelolaan laboratorium komputer dirancang dan diterapkan sebagai studi kasus pengukuran evaluasi tingkat kegunaan, dengan tujuan akhir sebagai peningkatan layanan dari laboratorium. Aplikasi dirancang untuk dapat mengakomodasi tiga tingkatan pengguna dengan memiliki empat fitur utama, yaitu: chatting, internet connection, service request serta information. Hasil rancangan dan implementasi aplikasi telah dievaluasi dengan menggunakan standar ISO 9241-11 untuk mengukur tingkat kegunaan (usability) terhadap pengguna, tiga faktor yang terlibat dalam pengukuran adalah efektivitas, efisiensi, serta kepuasan. Pengukuran tingkat kegunaan penting untuk menentukan tingkat penerimaan pengguna terhadap aplikasi dan sekaligus sebagai sarana pengumpulan masukan untuk penyempurnaan aplikasi bagi pengembang. Hasil evaluasi untuk tingkat efektivitas menunjukkan angka keberhasilan yang tinggi terhadap penggunaan aplikasi, yaitu 90-100%. Sedangkan hasil pengukuran efisiensi menunjukkan waktu penggunaan fitur yang masih belum merata, ada sebagian fitur yang masih belum intuitif sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang bagi pengguna untuk mengoperasikan sebuah fitur, dengan waktu terlama 20 detik. Sejalan dengan hasil evaluasi efektivitas yang tinggi, pengukuran tingkat kepuasan pengguna juga menghasilkan contribution score yang signifikan di angka 88,75, sehingga dapat ditarik simpulan bahwa pengguna hanya memiliki sedikit ketidaknyamanan pada aplikasi dan relatif memberikan penilaian positif pada implementasi aplikasi.Kata Kunci—Evaluasi usability, Perancangan Perangkat Lunak, Standar ISO 9241-11, User ExperienceAbstract— A laboratory management application has been designed and implemented as a case study for usability evaluation of the application, with the final aim is to increase the service level of the laboratory. The application is designed to accommodate three different users with their own specific roles and also has four main features, that are: chatting, internet connection, service request, and information. The result of the application’s design and implementation have been evaluated using ISO 9241-11 standard to measure the effectivity, efficiency, and satisfaction. The measurement of usability level is important for determining the users’ acceptance level of application and also as a feedback mechanism for the benefit of application improvement by the developer. Evaluation results for effectivity level show a high success rate of the application usage, as big as 90-100%. While the efficiency measurement results show the time of use of application’s features that are still not evenly distributed, there are several features that are not quite intuitive and require a long time for users to accomplish some particular tasks, with the longest time is 20 seconds. In line with the high result of effectivity, measurement of users satisfaction also show a significant contribution score at 88,75, so it can be concluded that users only have minor inconvenience against the application and tend to have a positive rating to the application.Keywords— ISO 9241-11 Standard, Software Design, Usability Evaluation, User Experience  
PERAN INFOGRAFIS SEBAGAI PENUNJANG DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA Wenny Franciska Senjaya; Oscar Karnalim; Erico Darmawan Handoyo; Sulaeman Santoso; Robby Tan; Maresha Caroline Wijanto; Doro Edi
ABDIMAS ALTRUIS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.055 KB) | DOI: 10.24071/aa.v2i1.2136

Abstract

PELATIHAN COMPUTATIONAL THINKING UNTUK GURU SDK 6 BPK PENABUR BANDUNG MELALUI BEBRAS TASK DAN AKTIVITAS UNPLUGGED Mewati Ayub; Hendra Bunyamin; Oscar Karnalim; Robby Tan; Maresha Caroline Wijanto; Doro Edi; Julianti Kasih; Andreas Widjaja; Adelia; Meliana Christianti; Wenny Franciska Senjaya; Swat Lie Liliawati; Rossevine Artha Nathasya
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v5i3.3799

Abstract

Konsep computational thinking (CT) diperlukan dalam dunia digital saat ini agar setiap orang dapat belajar dan bekerja secara cerdas. Untuk membangun kembali interaksi antar guru dan siswa yang terkendala pada saat pandemi Covid 19, maka interaksi yang efektif antar guru dan siswa dalam pembelajaran pasca pandemi dapat dilakukan dengan menerapkan CT dalam pembelajaran.  Pelatihan CT untuk guru-guru SDK 6 BPK Penabur dilakukan dengan tujuan agar setiap guru dapat menerapkan konsep CT dan aktivitas unplugged dalam pembelajaran yang bersifat interaktif. Pelatihan guru yang dilaksanakan secara luring pada 15 Maret 2024 dan 22 Maret 2024, diikuti oleh 30 orang peserta. Setelah materi konsep CT, Bebras task, dan aktivitas unplugged disampaikan, guru diberi tugas kelompok untuk membuat rencana penerapan CT dalam mata pelajaran serta membuat rencana aktivitas unplugged untuk membantu siswa dalam menerapkan CT dalam persoalan sehari-hari. Hasil dari tugas kelompok yang dibuat peserta menunjukkan nilai rata-rata sangat baik dalam penerapan CT dan aktivitas unplugged. Sebagian besar peserta berpendapat penerapan CT sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam pembelajaran di tingkat sekolah dasar untuk melatih anak berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari.
Implementasi dan Pengukuran Kinerja Operasi Aritmatika Finite Field Berbasis Polinomial Biner Wenny Franciska Senjaya; Budi Rahardjo
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 1 No 2 (2015): JuTISI
Publisher : Maranatha University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jutisi.v1i2.585

Abstract

Cryptography is one of the security techniques that secure information confidentiality and information integrity while electronic transaction processing. There are three kinds of cryptograpy protocols, Symmetric Algorithms, Asymmetric (Public Key) Algorithms, and Cryptographic Protocols. Elliptic Curve Cryptography (ECC) is one of the public key encryption. ECC requires high computation for solving arithmetic operations.Finite field has important role in ECC implementation, which curve operations requires finite field. Finite field has several arithmetic operations, add, multiplication, squaring, and invers. There are many method or algorithm for each arithmetic operation. Finite field can be representation in prime field GF(p) and binary field GF(2m). There are two representation in binary field, polynomial basis and normal basis. This research presents implementation of arithmetic operation algorithms for adding, multiplication, squaring, and invers on polynomial basis with maximum key 299 bits. Besides that, this research presents the measurement of algorithm performance based on processing time and memory usage. Keywords — cryptography, elliptic curve, finite field, polynomial basis, binary field
PELATIHAN GURU DAN TANTANGAN BEBRAS 2024 UNTUK PENGENALAN COMPUTATIONAL THINKING DI BIRO BEBRAS MARANATHA Wijanto, Maresha Caroline; Toba, Hapnes; Ayub, Mewati; Karnalim, Oscar; Tan, Robby; Natasya, Rossevine Artha; Senjaya, Wenny Franciska; Adelia; Edi, Doro; Bunyamin, Hendra; Kasih, Julianti; Yulianti, Diana Trivena; Widjaja, Andreas; Johan, Meliana Christianti; Surjawan, Daniel Jahja; Zakaria, Teddy Marcus; Risal; Kandaga, Tjatur
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v6i2.5237

Abstract

Pemahaman siswa terhadap konsep Computational Thinking (CT) masih tergolong rendah, sementara pengenalan terhadap CT menjadi krusial di era digital saat ini. Tantangan Bebras menjadi sarana edukatif yang efektif untuk memperkenalkan CT melalui berbagai soal (Bebras task) yang bersifat aplikatif dan menantang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa dalam CT melalui pembekalan guru dan pelaksanaan Tantangan Bebras 2024. Mitra kegiatan adalah guru dan siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA yang tergabung dalam Biro Bebras Maranatha. Metode yang digunakan meliputi lokakarya nasional, pelatihan guru, technical meeting, pelaksanaan Tantangan Bebras, dan evaluasi prestasi siswa. Hasil menunjukkan peningkatan partisipasi peserta sebanyak 4.429 siswa dari 136 sekolah, meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. Sebanyak 165 siswa berhasil meraih peringkat 1–6, dengan sebagian besar berasal dari sekolah yang mengikuti Gerakan PANDAI. Evaluasi juga menunjukkan bahwa pembekalan guru efektif meningkatkan kesiapan dalam mengenalkan CT kepada siswa. Kegiatan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pelatihan guru dan Tantangan Bebras dapat menjadi strategi efektif untuk memperluas pemahaman dan kemampuan siswa dalam CT.
Pengembangan Computational Thinking Siswa melalui Tantangan Bebras 2023 di Biro Bebras Universitas Kristen Maranatha Ayub, Mewati; Tan, Robby; Wijanto, Maresha Caroline; Nathasya, Rossevine Artha; Adelia, Adelia; Senjaya, Wenny Franciska; Karnalim, Oscar; Surjawan, Daniel Jahja; Edi, Doro; Toba, Hapnes; Christianti, Meliana; Kasih, Julianti; Risal, Risal; Yulianti, Diana Trivena; Zakaria, Teddy Marcus; Liliawati, Swat Lie
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 15, No 3 (2024): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v15i3.18162

Abstract

Pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan Computational Thinking (CT) siswa melalui kegiatan Tantangan Bebras. Tantangan Bebras adalah kegiatan untuk memberi tantangan kepada siswa berupa sekumpulan Bebras task yang harus diselesaikan dalam waktu terbatas. Bebras task mengandung konsep Computational Thinking dan informatika yang dikemas dalam bentuk persoalan yang harus dipecahkan. Tantangan Bebras diadakan oleh Bebras Indonesia setiap tahun pada minggu kedua bulan November dengan melibatkan mitra Biro Bebras di seluruh Indonesia. Biro Bebras Universitas Kristen Maranatha mempersiapkan guru pendamping siswa melalui pelatihan guru agar dapat membimbing siswa dalam berlatih memecahkan Bebras task. Dalam pelatihan, guru diperkenalkan dengan Bebras task melalui kuis yang kemudian dibahas bersama. Guru juga diberi materi pengenalan CT dan aktivitas unplugged. Masa pendaftaran peserta Tantangan Bebras dilakukan setelah pelatihan, pendaftaran dilakukan secara kolektif melalui sekolah. Ada 4 kategori lomba, yaitu SiKecil untuk SD kelas 1-3, Siaga untuk SD kelas 4-6, Penggalang untuk SMP, dan Penegak untuk SMA. Terdapat 54 sekolah yang mendaftarkan siswanya. Menjelang hari Tantangan diadakan technical meeting untuk guru sebagai persiapan untuk mendampingi siswa pada saat uji coba akun dan pada saat tantangan. Peserta yang mengikuti Tantangan melalui Biro Bebras UK Maranatha berjumlah 3429 orang, yang terbanyak adalah kategori Penggalang. Hasil Tantangan menunjukkan kategori Siaga dan SiKecil sudah baik, sedangkan kategori Penggalang dan Penegak perlu mempersiapkan diri lebih baik di tahun mendatang.