Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN GLUCOMANNAN HYDROLYSATES (GMH) DAN LACTIC ACID (LA) TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH KOLONI BAKTERI LACTOBACILLUS spp PADA BACTERIAL VAGINOSIS WANITA USIA SUBUR Miftakhul Mahfirah Ermadona; Indah Mauludiyah
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Online Keperawatan Indonesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/keperawatan.v5i2.3491

Abstract

Bacterial Vaginosis (BV) is an infection caused by an imbalance in the normal vaginal flora where lactobacillus spp., producing hydrogen peroxidase (H2O2) is replaced by anaerobic bacteria such as Gardnerella vaginalis, Mobiluncus spp., Prevotella spp., Bacterides, and Mycoplasma sp., which are generally occurs in women of childbearing age (WUS). Substitution of Lactobacillus spp., this causes a decrease in H2O2 which is generally characterized by the production of a lot of vaginal secretions, gray to yellow, thin, homogeneous, has a fishy odor, and there is an increase in pH. Glucomannan Hydrolysates (GMH) as a prebiotic is expected to provide nutrition to Lactobacillus spp so that it can multiply and increase in number, while BV gel containing Lactic Acid (LA) can reduce vaginal pH to become acidic so that pathogenic bacteria are not suitable for growing in an acidic environment. The type of research used is true experiment pretest - posttest. Respondents in the study totaled 28 people and were grouped into 4, namely 1) Given metronidazole antibiotics. 2) Given Antibiotics + GMH. 3) Given LA. 4) Given LA+GMH. The number of bacterial colonies through the streak plate method. Giving LA+GMH to BV women of childbearing age has a significant effect on increasing the number of Lactobacillus spp bacterial colonies. Therefore giving LA+GMH is useful in treating BV.
Efektifitas Metode Demonstrasi dan Bedside Teaching terhadap Keterampilan Pemeriksaan Haemoglobin pada Mahasiswa Tingkat I Semester II Prodi D III Kebidanan STIKes Kendedes Malang Miftakhul Mahfirah Ermadona; Indah Mauludiyah
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 2 (2022): JIK-Oktober Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i2.569

Abstract

Sikap professional dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pelayanan, oleh karena itu bidan harus kompeten dalam bidang pengetahuan, keterampilan, pendidikan dan sikap, yang mana ketiga aspek tersebut dapat dicapai dalam proses pendidikan. Metode pembelajaran merupakan seperangkat komponen yang telah dikombinasikan secara optimal untuk pembelajaran yang berkualitas. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, pemilihan metode pembelajaran harus dilakukan secara tepat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas metode demonstrasi dan bedside teaching terhadap keterampilan pemeriksaan haemoglobin. Desain penelitian menggunakan analitik komparatif. Sampel berjumlah 44 responden dengan menggunakan purposive sampling yang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 22 responden. Teknik analisis data menggunakan uji Mann Whitney U Test. Hasil penelitian menunjukan metode demonstrasi 15 responden (34,1%) memiliki kemampuan keterampilan baik dan 7 responden (15,9%) memiliki kemampuan keterampilan cukup dalam keterampilan pemeriksaan haemoglobin, sedangkan metode bedside teaching 19 responden (43,2%) memiliki kemampuan keterampilan baik dan 3 responden (6,8%) memiliki kemampuan keterampilan cukup. Hasil analisa data menggunakan Mann Whitney U Test didapatkan hasil U yang lebih kecil digunakan untuk pengujian dan dibandingkan dengan U Table. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode bedside teaching lebih efektif dibandingkan metode demontrasi tehadap keterampilan pemeriksaan Haemoglobin. Disarankan kepada pengajar agar lebih menerapkan lagi metode bedside teaching pada praktikum khususnya Pemeriksaan Haemoglobin.
PELATIHAN PEMANFAATAN TANAMAN HERBAL DAN AKUPRESURE DALAM MENGURANGI NYERI PINGGANG PADA IBU PKK RT.07 RW.005 KELURAHAN ARDIMULYO KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG Ermadona, Miftakhul Mahfirah; Mauludiyah, Indah
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 1 No. 4 (2023): Agustus
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v1i4.55

Abstract

Penduduk lansia merupakan salah satu kelompok penduduk yang potensial menjadi masyarakat rentan, sehingga perlu diciptakan kondisi fisik yang kondusif untuk kesejahteraannya. Penyakit degeratif seperti jantung, diabetes, stroke akan menimbulkan keluhan fisik sehari-hari seperti, linu-linu, sesak, mudah lelah dan yang sering ditemukan pada lansia adalah nyeri punggung bawah atau nyeri pinggang. Pelatihan pemanfaatan tanaman herbal dan akupresure dalam mengurangi nyeri pinggang lansia ini menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan dari 30 responden, terjadi peningkatan pengetahuan tentang tanaman herbal yang bisa dimanfaatkan untuk mengurangi rasa nyeri, dimana pengetahuan kurang 41% sebelum penyuluhan, meningkat menjadi pengetahuan sangat baik sebanyak 94%. Dan cara akupresure 57% pengetahuan kurang, mengalami peningkatan cara akupresure untuk mengatasi nyeri pinggang sebesar 92%. Sesudah 3 hari mengkonsumsi herbal dan mempraktikkan akupresure dari 13 ibu PKK yang mengalami nyeri sedang menjadi nyeri ringan. Pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman herbal dan akupresure dapat mengurangi nyeri pinggang. Sehingga lansia bisa hidup bahagia dimasa tua dengan hidup sehat dan mandiri.  Kata Kunci: Herbal, Akupresure, Nyeri Pinggang
Peningkatan Kesadaran akan Dampak Negatif Monosodium Glutamat dan Adiktif Pengawet dalam Pangan: Pendekatan Edukatif untuk Perlindungan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak melalui Program Pengabdian Masyarakat Mauludiyah, Indah; Akbarani, Riski; Faiza, Eva Inayatul; Hanifah, Dian; Ermadona, Miftakhul Mahfirah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i2.17804

Abstract

ABSTRAK Monosodium Glutamat (MSG) dan bahan pengawet banyak digunakan dalam makanan olahan untuk meningkatkan rasa dan memperpanjang umur simpan. Meskipun dinyatakan aman oleh beberapa badan pengawas, konsumsi berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan, terutama anak-anak yang sedang berkembang. Dampak negatifnya antara lain gangguan neurokognitif, obesitas, dan risiko penyakit kronis. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran orang tua mengenai bahaya MSG dan bahan pengawet bagi kesehatan anak-anak. Program Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk mengukur perubahan kesadaran dan perilaku orang tua mengenai penggunaan MSG dan bahan pengawet pada makanan anak sebelum dan sesudah penyuluhan edukatif di KB RA Zainun Nafi Montessori School, Singosari, Malang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre-post test, melibatkan 26 orang tua/walimurid sebagai responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi sebelum dan sesudah penyuluhan. Penyuluhan difokuskan pada dampak kesehatan MSG dan pengawet serta alternatif pola makan sehat. Penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam kesadaran dan perubahan perilaku orang tua. Sebelum penyuluhan, 61,54% responden menganggap MSG aman, namun setelah penyuluhan hanya 19,23% yang setuju. Kebiasaan memberi makanan instan menurun, dan penggunaan MSG dalam memasak berkurang drastis. Selain itu, keputusan untuk membeli makanan bebas MSG dan bahan pengawet meningkat dari 23,08% menjadi 80,77%. Penyuluhan ini berhasil meningkatkan kesadaran dan perilaku orang tua dalam memilih makanan yang lebih sehat, mengurangi penggunaan bahan tambahan berbahaya, dan mendukung pola makan yang lebih aman bagi anak-anak. Kata Kunci: Monosodium Glutamat, Bahan Pengawet, Penyuluhan, Kesehatan Anak, Pengabdian Masyarakat, Pola Makan Sehat.  ABSTRACT Monosodium Glutamate (MSG) and preservatives are commonly used in processed foods to enhance flavor and extend shelf life. Although deemed safe by various regulatory bodies, excessive consumption can have negative health effects, particularly for children who are still developing. These effects may include neurocognitive disorders, obesity, and an increased risk of chronic diseases. Therefore, it is crucial to raise awareness among parents about the potential dangers of MSG and preservatives to children's health. This Community Service Program aims to measure changes in parental awareness and behavior regarding the use of MSG and preservatives in children's food before and after an educational intervention at KB RA Zainun Nafi Montessori School in Singosari, Malang. This study uses a quantitative approach with a pre-post test design, involving 26 parents/guardians as respondents. Data was collected through questionnaires filled out before and after the educational intervention. The intervention focused on educating parents about the health impacts of MSG and preservatives and providing alternatives for healthier eating habits. The study showed a significant increase in awareness and behavioral change among parents. Before the intervention, 61.54% of respondents considered MSG safe, while after the intervention, only 19.23% agreed. The habit of giving instant food decreased, and the use of MSG in cooking significantly reduced. Furthermore, the decision to purchase MSG-free and preservative-free foods increased from 23.08% to 80.77%. The educational intervention successfully increased parental awareness and behavior in selecting healthier foods, reducing the use of harmful additives, and supporting safer eating habits for children. Keywords: Monosodium Glutamate, Preservatives, Educational Intervention, Children's Health, Community Service, Healthy Eating Habits.
COMPREHENSIVE EVALUATION OF CERVICAL CANCER RISK QUESTIONNAIRES: ANALYZING DEMOGRAPHIC, BEHAVIORAL, ENVIRONMENTAL DIMENSIONS Indah Mauludiyah; Miftakhul Mahfirah Ermadona; Achmad Zani Pitoyo
Menara Medika Vol 7, No 1 (2024): VOL 7 NO 1 SEPTEMBER 2024
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v7i1.5928

Abstract

Background: Cervical cancer is highly preventable and treatable if detected early; however, many women still face serious consequences due to this cancer. Late screening is one of the primary risk factors contributing to the incidence of cervical cancer. Problem: Many studies that use questionnaires to assess cervical cancer risk factors often lack a thorough evaluation of the instruments' validity, reliability, and appropriateness, underscoring the need for comprehensive assessment. Objective: This study aims to evaluate questionnaires related to cervical cancer risk factors by assessing their validity, reliability, and suitability. Method: A systematic review was conducted based on the Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analyses (PRISMA) guidelines, analyzing studies published from 2014 to 2024. Nine papers were reviewed, focusing on questionnaire characteristics, including the number of items, item types, and validity assessment methods. Results: The analysis showed that 56% of the studies used questionnaires with fewer than 50 items, and all studies used closed-item formats. In 44% of the studies, the number of items was not disclosed. The highest percentage of studies (44%) involved using questionnaires adapted from previous research. Regarding validity, 44% of the studies employed Cronbach's alpha as a measure. Conclusion: Questionnaires used in studies on cervical cancer risk factors exhibit variation in characteristics and validity assessment methods. To improve questionnaire quality, it is crucial to ensure clear disclosure of item counts and robust validity and reliability assessments.
UPAYA PENINGKATAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA MELALUI EDUKASI BERBASIS PRAKTIK PADA IBU DASA WISMA DESA ARDIMULYO Ermadona, Miftakhul Mahfirah; Mauludiyah, Indah; Hidayati, Ulfa Nur
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Abdi Masyarakat November 2024
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v8i1.6175

Abstract

Breast cancer is one of the most prevalent types of cancer among women in Indonesia. Early detection through Breast Self-Examination (BSE) can increase the chances of successful treatment and reduce mortality rates. However, the knowledge and skills of women in performing BSE remain low, especially among community groups such as Dasa Wisma mothers, who play an essential role in the family and community environment. This community service program aims to improve the knowledge and skills of Dasa Wisma mothers regarding Breast Self-Examination (BSE) through a practice-based educational program in Ardimulyo. The method used was a participatory educational approach with a pretest-posttest design to measure changes in knowledge and skills. The results showed a significant increase in the knowledge (p < 0.05) and skills of Dasa Wisma mothers in performing BSE after the intervention. The average knowledge score increased by 40%, and skills increased by 50% compared to before the intervention. This practice-based educational program was effective in improving the knowledge and skills of Dasa Wisma mothers regarding BSE. The implementation of similar programs in various other community groups can be a strategic step in supporting early detection of breast cancer.