Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PERBEDAAN PERLAKUAN SENAM HAMIL DAN TERAPI MUROTAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III Nugraheni, Nazilla; Romdiyah, Romdiyah
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 5 No 2 (2018): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v5i2.469

Abstract

Kehamilan merupakan suatu peristiwa dan pengalaman penting dalam kehidupan seorang wanita. selama masa kehamilan sebagian besar ibu hamil mengalami kecemasan pada trimester III yang menimbulkan dampak secara fisik maupun psikis pada janin, ibu dan proses persalinan yang dijalani nantinya. Ibu hamil harus menjaga keseimbangan tubuh untuk menciptakan pikiran tenang dan nyaman sehingga keduanya bisa bekerja seimbang yang akan mengarah pada persalinan yang tenang dan membahagiakan. Manajemen untuk mengatasi kecemasan dapat dilakukan dengan cara farmakologi dan non farmakologi. Tujuan penelitian adalah Mengetahui perbedaan perlakuan senam hamil dan terapi murottal terhadap tingkat kecemasan Ibu hamil trimester III di Puskesmas Kalikajar I Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini adalah penelitian quasy ekperiment dengan desain non equivalent pre and post test control group dengan menggunakan pendekatan Cross sectional Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti dengan metode purposive sampling jumlah subjek 34 subjek dibagi 2 kelompok senam hamil dan terapi murotal. Pengukuran kecemasan menggunakan kuesioner (HRSA). Analisa data menggunakan uji wilcoxon dan mann Whitney. Ada perbedaan antara senam hamil dan terapi murotal dengan nilai rata-rata tingkat kecemasan pada kelompok yang diberi terapi Murotal lebih besar 14 4,09 dibandingkan kelompok senam hamil 11,290,47 dengan rerata penurunan selisih point 2,8 dan P-value 0,01. Terapi murotal lebih efektif menurunkan kecemasan pada ibu hamil trimester III dibandingkan dengan senam hamil
Penerapan Komunikasi Terapeutik Pada Kader Terhadap Peningkatan Pelayanan Posyandu Balita Alviana, Fifi; Romdiyah, Romdiyah; Setyaningsih, Annisa
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 02 (2024): May
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v4i02.315

Abstract

Komunikasi merupakan hal yang penting dalam implementasi pelayanan publik. Proses penyampaian pesan dari tenaga kesehatan, sebagai komunikator, kepada pasien menjadi tujuan dalam menyukseskan promosi, preventif, kuratif dan rehabilitative dalam meningkatkan kesejahteraan Kesehatan. Penyampaian pesan yang baik dan bertujuan akan membina hubungan yang memberikan kepercayaan tenaga kesehatan kepada pasien atau klien dengan baik. Pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaan kader melalui pendidikan kesehatan dalam penerapan komunikasi terapeutik dalam pemberi pelayanan di Posyandu. Pengabdian kepada masyarakat menggunakan metode pendidikan kesehatan dan demonstrasi dengan sasaran kader posyandu. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 12 dan 13 Oktober 2023 yang bertempat di Desa Lengkong dan Candiyasan Kecamatan Kretek Kabupaten Wonosobo. Pengetahuan kader terkait komunikasi terapeutik terhadap pelayanan posyandu sebanyak 30 kader posyandu di 2 Desa didapatkan hasil pretest dengan rata – rata 6,8 dan setelah dilakukan pelatihan meningkat sebesar 7,8. Kegiatan penyuluhan dan demonstrasi pada kader dapat meningkatkan pelayanan posyandu dengan menerapkan komunikasi terapeutik disetiap tahapan meja posyandu.
Pendidikan Kesehatan Pada Remaja Dalam Pencegahan Stunting Di Posyandu Remaja Slukatan setyawati, Ari; Romdiyah, Romdiyah; Khoiriyah, Siti; Azuma, Anindita paramastuti
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 02 (2025)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v5i02.384

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang disebabkan oleh kurang gizi kronis di 1000 HPK (Hari pertama Kehidupan) anak, yaitu sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun Pencegahan stunting dapat di mulai sejak calon ibu yaitu pada masa remaja. Pencegahan stunting dapat dilakukan sejak masa remaja sebagai calon ibu. Upaya pada remaja tersebut antara lain dengan asupan nutrisi yang bergizi dan pemberian tablet Fe pada saat menstruasi. Tujuan Kegiatan adalah memberikan pendidikan kesehatan pada remaja untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan stunting. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di awali dengan cek kesehatan meliputi Tinggi Badan (TD), Hemoglobin (Hb),lingkar lengan atas (LILA),Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB), setelah itu remaja mengiktui kegiatan Pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan tanya jawab, sebelum nya dilakukan pre tes dan setlah kegiatan selesai untuk mengukur pengetahuan remaja dilanjutkan post test dan pemberian tablet darah pada remaja putri yang sudah menstruasi. Sasaran pada kegiatan pengabdian ini adalah remaja di desa Slukatan. Hasil kegiatan pengetahuan remaja mengalami peningkatan setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan rata-rata sebesar 81,5. Kesimpulan setelah dilakukan pendidikan kesehatan pengetahaun remaja meningkat dari 41 remaja. Remaja dapat berkontribusi dalam pencegahan stunting karena pengetahuan yang baik dan sikap yang positif. Tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu melakukan menitoring dan evaluasi untuk kepatuhan minum tablet Fe dan pendidikan kesehatan tahap berikutnya tentang pernikahan dini dan kesehatan reproduksi pada remaja.
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PADA REMAJA PUTRI DI PONPES NURUL HIKMAH KABUPATEN TEGAL Fadilah, Ayu; Romdiyah, Romdiyah; Purnamasari, Ika; Khoiriyah, Siti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Kesehatan: Mei 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: cancer is a disease characterized by the uncontrolled development of abnormal cells that have the ability to move between cells and body tissues. Breasts are a significant global problem, especially in indonesia. Adolescent girls often have minimal information about breast cancer and carry out breast self-examination (bse). The lack of numbers leads to low bse practice among adolescent girls, even though this method is effective for early detection of breast cancer. Objective: this study aims to determine the effectiveness of health education on breast self-examination or awareness on increasing knowledge among them. Method: this research uses quantitative methods, with a pre-experimental design, one group pre-test and post-test. The population in this study was 40 young women at the nurul hikmah islamic boarding school, tuwel village, tegal regency, the sample was selected with Results: this study concluded that health education about breast self-examination (bse) influence on increasing knowledge in young women with asymp scores. Sig. (2-tailed) of 0,000. Conclusion: Health education about sadari influences the level of knowledge in adolescents.
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.M UMUR 37 TAHUN DI PUSKESMAS KEJAJAR 1 WONOSOBO Liyana, Liyana; Romdiyah, Romdiyah; Winarsih, Winarsih; Resmi, Dewi Candra
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Kesehatan: Mei 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The worldwide maternal mortality rate (MMR) in 2020 was 223/100,000 KH and the IMR in 2020 was 27,975 per 1,000 live births (WHO, 2023). The government's efforts to reduce MMR and IMR with CoC are to provide continuous midwifery care with the SOAP method. The goal is to provide Comprehensive Midwifery Care that is carried out in Continuity of Care. The sample in the study is Mrs. M aged 37 years who will be studied from pregnancy, childbirth, LBW, postpartum and family planning. The implementation of case taking from March 14, 2024 to May 04, 2024. The results of research on pregnancy which was examined 3 times, found that Mrs. M had a high risk of pregnancy at the age of ≥35 years and hypertension in pregnancy. In Maternity Care Mrs. M experienced complications, namely precipitatus labor. There was no problem in the care of LBW. In Neonate Care, there was a problem, namely the baby had Neonatorum jaundice on day 10. In postpartum care and family planning there are no problems. The conclusion of this assessment is that midwifery care for pregnant women with high risk pregnancy ≥35 years and hypertension in pregnancy carried out on Mrs. M aged 37 years has received treatment and management according to midwifery care standards.
Keharmonisan Hubungan Antara Mahasiswa dan Dosen Penasehat Akademik di Jurusan KI-BKI UIN Antasari Banjarmasin Romdiyah, Romdiyah; Rahmi, Nurul
Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Vol. 8 No. 2 (2018): December
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jtipai.v8i2.2347

Abstract

Pertemuan bimbingan akademik antara mahasiswa dan dosen penasehat akademik dilaksanakan hanya 1 kali pertemuan setiap awal semester untuk keperluan pengisian KRS, setelah itu tidak terjadi lagi komunikasi antara dosen penasehat akademik dan mahasiswa, Bahkan ada mahasiswa yang belum pernah bertemu dengan dosen penasehat akademiknya. Hal tersebut mengindikasikan adanya disharmonisasi hubungan antara mahasiswa dan dosen penasehat akademik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keharmonisan hubungan antara mahasiswa dan dosen penasehat akademik di Jurusan KI-BKI, sedangkan jenis dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumenter.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan akademik yang berlangsung seperti rutinitas semesteran. Mahasiswa menemui dosen penasehat akademik ketika minta tanda tangan KRS, selebihnya tidak ada lagi. fenomena tersebut menunjukkan adanya ketimpangan antara fenomena dengan konsep ideal  sebagai dosen penasehat akademik. Kata Kunci : Keharmonisan, Mahasiswa, Dosen Penasehat Akademik
Konseling Behavior dalam Menangani Mahasiswa Pasif (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Antasari Banjarmasin) Romdiyah, Romdiyah
TASHWIR Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jt.v3i7.597

Abstract

Edukasi dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita purnamasari, ika; Romdiyah, Romdiyah; Setiani, Fibrinika Tuta; Nugraheni, Nazila
Jurnal of Community Health Development Vol 6 No 2 (2025): Journal Of Community Health Development Terbitan Bulan Juli 2025
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jchd.2025.6.2.16802

Abstract

Permasalahan tumbuh kembang balita menjadi salah satu fokus utama dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang. Edukasi pada ibu balita sangat diperlukan untuk memastikan kemampuan ibu dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal. Deteksi dini gangguan tumbuh kembang balita sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya keterlambatan yang berdampak pada aspek kognitif, sosial, dan motorik anak. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita serta melakukan deteksi dini perkembangan balita menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Kegiatan dilaksanakan di Desa Slukatan wilayah kerja Puskesmas Mojotengah Kabupaten Wonosobo dengan metode edukasi melalui penyuluhan interaktif, media LCD, dan simulasi pengisian KPSP. Materi edukasi yang diberikan meliputi definisi pertumbuhan dan perkembangan balita, faktor-faktor yang mempengaruhi, tahapan tumbuh kembang sesuai usia, deteksi dini dan cara perawatan balita sesuai dengan usianya serta bagaimana cara melakukan deteksi dini mandiri menggunakan buku KIA. Ibu juga dilatih secara langsung untuk mengisi dan menilai KPSP sesuai usia anaknya. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dan deteksi dini menggunakan KPSP dengan peningkatan nilai pre-test dan post-test sebesar 7,1 dari rata-rata nilai 75,6 menjadi 83,5. Selain itu, dari hasil deteksi dini yang dilakukan terhadap 54 balita, ditemukan sebanyak 43 balita (79,6%) perkembangan sesuai dengan usia, 10 balita (18,5%) mengalami perkembangan meragukan dan 1 balita (1,9%) mengalami penyimpangan perkembangan. Edukasi dan pelibatan aktif ibu dalam pemantauan tumbuh kembang terbukti efektif sebagai upaya promotif dan preventif dalam deteksi dini gangguan tumbuh kembang pada balita. Kata kunci: balita, deteksi dini perkembangan, edukasi ibu, KPSP, tumbuh kembang.