Articles
Model Dakwah Fardiyah Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah
Suherdiana, Dadan
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 4, No 14 (2009): Jurnal Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15575/jid.v4i14.417
Daâwah can be done with model medley, one of it named ad-daâwah fardiyah that was done by tarekat Qadiriyah wa naqsabandiyahs fellow men. Unique characteristic of model it lays in mention or greeting in the context relationship between them; mursyids call to teachers, sheikh for tarekats founder, murid for what do bailing knowledge, ikhwan for each member. Naming or use of greeting word purpose is not pointless even have particular implication to attitude, interaction and teaching pattern between them.
Konsep Dasar Semiotika dalam Komunikasi Massa menurut Charles Sanders Pierce
Suherdiana, Dadan
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 4, No 12 (2008): Jurnal Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15575/jid.v4i12.399
Sign or symbol in mass communication is not something with without makna. Nevertheless, it is not easy for anyone to can comprehend that sign. Minimally, that is a method for it, is named semiotic. Charles Sanders Pierce introduce pragmatism for this method. For him, semiotics have three researches area: syntactic semiotic, semantic semiotic and pragmatic semiotic. Sintaktic semiotic, teach the relation between sign with others sign; semantic semiotic, teach the relation and consequence in interpretant/ relation between sign and its denotation; pragmatic semiotic, teach relation between sign with user of sign.
Model Dakwah Fardiyah Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah
Dadan Suherdiana
Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol 4, No 14 (2009): Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies
Publisher : Faculty of Da'wah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15575/idajhs.v4i14.417
Da’wah can be done with model medley, one of it named ad-da’wah fardiyah that was done by tarekat Qadiriyah wa naqsabandiyah's fellow men. Unique characteristic of model it lays in mention or greeting in the context relationship between them; mursyid's call to teachers, sheikh for tarekat's founder, murid for what do bailing knowledge, ikhwan for each member. Naming or use of greeting word purpose is not pointless even have particular implication to attitude, interaction and teaching pattern between them.
Konsep Dasar Semiotika dalam Komunikasi Massa menurut Charles Sanders Pierce
Dadan Suherdiana
Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol 4, No 12 (2008): Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies
Publisher : Faculty of Da'wah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15575/idajhs.v4i12.399
Sign or symbol in mass communication is not something with without makna. Nevertheless, it is not easy for anyone to can comprehend that sign. Minimally, that is a method for it, is named semiotic. Charles Sanders Pierce introduce pragmatism for this method. For him, semiotics have three researches area: syntactic semiotic, semantic semiotic and pragmatic semiotic. Sintaktic semiotic, teach the relation between sign with others sign; semantic semiotic, teach the relation and consequence in interpretant/ relation between sign and its denotation; pragmatic semiotic, teach relation between sign with user of sign.
The Da'wah of Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah in Social Media of Facebook
Dadan Suherdiana;
Enjang Muhaemin
Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol 12, No 2 (2018): Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies (Accreditated of Sinta 2)
Publisher : Faculty of Da'wah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15575/idajhs.v12i2.6176
The high number of social media users in Indonesia raises opportunities for various parties to use it. Not only for business, politics and campaign, but also for Islamic purposes. The two largest Islamic organizations in Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) and Muhammadiyah, also use facebook social media as a medium of propaganda. The research aims to find out the propaganda of NU and Muhammadiyah on facebook social media, both related to the missionary strategy and related to the portrait of the second da'wah of the largest religious organization in Indonesia. This study uses a qualitative approach, with data collection techniques carried out by literature study and observing both da'wah on the Facebook network. The data used in this study is qualitative data which is based on literature review and analysis of the two media Facebook organizations. The research resulted in a conclusion that the NU and Muhammadiyah da'wah strategies on facebook social media generally still use a normative pattern. Da'wah messages have not been creatively packaged, and generally still lack innovation. Da'wah material is still struggling in the area of aqeedah, morals and muamalah. Current issues that require study and solutions from an Islamic perspective are still relatively limited. Tingginya pengguna media sosial di Indonesia memunculkan peluang berbagai pihak untuk memanfaatkannya. Bukan hanya untuk bisnis, politik, dan kampanye semata, tetapi juga untuk syiar Islam. Dua ormas Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, juga memanfaatkan media sosial facebook sebagai media dakwah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dakwah NU dan Muhammadiyah di media sosial facebook, baik terkait dengan strategi dakwah maupun terkait potret dakwah kedua organisasi keagamaan terbesar di Indonesia ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan melakukan pengamatan terhadap dakwah keduanya di jejaring facebook. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data kualitatif yang berpijak dari kajian pustaka dan analisis terhadap media facebook kedua organisasi tersebut. Penelitian menghasilkan simpulan bahwa strategi dakwah NU dan Muhammadiyah di media sosial facebook umumnya masih mengguinakan pola normatif. Pesan-pesan dakwah belum dikemas secara kreatif, dan umumnya masih minim inovasi. Materi dakwah masih berkutat di wilayah akidah, akhlak dan muamalah. Isu-isu kekinian yang membutuhkan kajian dan solusi dari perspektif keislaman masih relatif terbatas.
Pesan Dakwah Dalam Sya'ir Tari Saman
Ahmad Baja;
Dadan Suherdiana;
Heny Gusti Nuraeni
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 3 No 3 (2018): Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Department of Islamic Communication and Broadcasting, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (507.236 KB)
|
DOI: 10.15575/tabligh.v3i3.671
ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kategori dan imbauan pesan dakwah dalam sya’ir tari saman. secara terperinci untuk mengetahui nilai-nilai keislaman dalam sya’ir tari saman. yang menjadi objek penelitian adalah tari saman Gayo Lues Aceh. Metodologi yang dipakai yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yang di arahkan untuk memecahkan masalah dengan cara menggambarkan dan mengembangkan terhadap pesan dakwah dalam sya’ir tari saman. teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori hermeneutika yang dikemukakan oleh Hans-Georg Gadamer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sya’ir tari saman ini menggunakan pesan dakwah aqidah dan akhlak pada sya’ir tari saman sebagai media dakwah. Petujuk yang ada dalam sya’ir tari saman tentang fenomena aqidah dan akhlak menceritakan tentang tauhid, keyakinan, ketulusan, dan usaha. Pesan dakwah yang terdapat dalam sya’ir tari saman pada kategori aqidah terdapat pada kalaimat tahlil dan salam. Kata Kunci : Pesan dakwah, sya’ir tari saman ABSTRACT The purpose of this study is to find out the categories and appeals of da'wah messages in sya'ir saman dance. in detail to find out Islamic values in sya'ir saman dance. the object of the research was the Gayo Lues Aceh saman dance. The methodology used is a qualitative approach with descriptive methods directed at solving problems by describing and developing the message of da'wah in sya'ir saman dance. the theory used in this study is the hermeneutic theory proposed by Hans-Georg Gadamer. The results of this study indicate that the saman 'saman dance uses preaching aqeedah and akhlak messages on sya'ir saman dance as a medium of da'wah. The persuasion in sya'ir saman dance about the nature of aqidah and akhlak tells about tauhid, belief, sincerity, and effort. Da'wah messages contained in sya'ir saman dance in the aqeedah category are found in the kalaala tahlil and salam. Keywords: Message of da'wah, sya'ir saman dance
Respon Jamaah Terhadap Dakwah Terhadap Dakwah Melalui TQN (Tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah) (Penelitian di Pondok pesantren Ibnu Ajhari Bekasi)
Devia Munawaroh;
Dadan Suherdiana;
Nase Nase
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 5 No 1 (2020): Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Department of Islamic Communication and Broadcasting, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15575/tabligh.v5i1.1779
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui respon jamaah terhadap dakwah KH Aspuri melalui TQN terhadap perhatian, pemahaman dan penerimaan pada proses dakwah KH Aspuri yang dilakukan di pondok pesantren Ibnu Ajhari Bekasi. Penelitian ini menggunakan teori SOR ialah komunikasi yang terdiri dari Stimulus (pesan), Organisme (komunikan), Response (efek). Dengan metode analisis kuantitatif terdiri dari variable-variabel, dihitung dengan angka dan analisis statistik. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa dakwah melalui TQN cukup positif dan dapat diterima dengan baik oleh jamaah yang hadir. Dari tiga indicator tersebut berpengaruh baik yaitu melalui perhatian, pemahaman, dan penerimaan. Jadi dapat disimpulkan rata-rata jamaah memberikan respon yang baik terhadap dakwah KH Aspuri melalui TQN, metode yang digunakan dapat diterima oleh jamaah dalam peneybaran dakwah Islam, dan melaksanakan juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari jamaah. Kata Kunci : Dakwah; TQN; Jamaah; Respon This paper is from the results of this study to determine the response of pilgrims to the mission of KH Aspuri through TQN to attention, understanding and acceptance of the KH Aspuri missionary process carried out at Ibnu Ajhari bekasi boarding school. The quantitative analysis method consists of variables, calculated with numbers and statistical analysis. The result of the study showed thar propaganda through TQN was quite positive and could be well received by the worshipers present. This research uses SOR theory is communication which consists of Stimulus (message), Organism (communicant), Response (effect). Of the three indicators are influential both through attention, understanding, acceptance. So it can be councluded that average congregation gives a good response to the propaganda of KH Aspuri through tQN, the method used can be accepted by pilgrims in the propogantion of Islamic da’wah, an carry out also practice it tn the daily life of pilgrims. Keywords : Keywords : da’wah; TQN; pilgrims; response
Pengelolaan Informasi melalui Website Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat
Renata Taniarza;
Dadan Suherdiana;
Herman Herman
Reputation: Jurnal Hubungan Masyarakat Vol 1 No 1 (2018): Humas: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15575/reputation.v1i1.586
Penelitian ini mengungkapkan pengelolaan website yang dikelola oleh Humas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan yaitu studi kasus. Penelitian ini menggunakan konsep POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling) yang dikemukakan oleh George R. Terry. Hasil penelitian menemukan bahwa proses Planning dalam masa peralihan ke website yang baru. Proses Organizing dimulai dengan pembagian jobdesk sesuai keahlian yang dimiliki. Proses Actuating program kerja, membuat press release, news, desain serta mengambil dokumentasi setiap kegiatan kerja dan proses Controlling melakukan evaluasi kerja staff humas dalam tiga bulan sekali. This study reveals the management of website managed by Public Relations Unit of Horticulture Office West Java Province to process a content accepted by the public through online media such as websites. The method used is case study. This research uses the concept of POAC (Planning, Organizing, Actuating, and Controlling) proposed by George R. Terry. The results of study explain that the process of planning in the transition to a new website, organizing process begins with the division of jobdesk according to the expertise they have, actuating process of work program, making press release, news, design and taking documentation every work activity and process Controlling to evaluate work of public relations staff in three months.
Pengelolaan Identitas Masjid TSM Dalam Terwujudnya Kegiatan Islam di Tengah Kawasan Taman Hiburan
mahesa surya juliansyah;
Dadan Suherdiana;
Paryati Paryati
Reputation: Jurnal Hubungan Masyarakat Vol 3 No 2 (2020): Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15575/reputation.v3i2.2569
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah- langkah pencarian data atau fakta, perencanaan program, pelaksanaan program, evaluasi program yang dilakukan oleh Humas DKM Masjid Agung Trans Studio Mall Bandung dalam upaya terwujudnya pusat kegiatan keislaman di tengah kawasan taman hiburan. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu four step of public relations yang didalamnya membahas mengenai empat langkah kerja yang dilakukan oleh humas. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini yakni Pendekatan Kualitatif dengan mengunakan metode Studi Deskriptif Kualitatif dan paradigma Kontruktivisme. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Humas Masjid Agung Trans Studio Bandung telah berhasil melakukan pengelolaan Identitas Masjid Agung Trans Studio Bandung dalam upaya terwujudnya pusat kegiatan keislaman di tengah kawasan taman hiburan. Kata Kunci : Pengelolaan, Humas, Identitas ABSTRACT This study aims to determine the steps of finding data or facts, program planning, program implementation, program evaluation carried out by the Public Relations of DKM Masjid Agung Trans Studio Mall Bandung in an effort to realize an Islamic activity center in the middle of an amusement park area. The concept used in this study is the four steps of public relations which discusses the four steps of work carried out by public relations. The research approach used in this research is a qualitative approach using the qualitative descriptive study method and the constructivism paradigm. The results of the study can be concluded that the Public Relations of the Great Mosque of Trans Studio Bandung has succeeded in managing the identity of the Great Mosque of Trans Studio Bandung in an effort to create a center for Islamic activities in the middle of an amusement park area. Keywords : Management, Public Relations, Identity
Strategi Media Relations dalam Membangun Reputasi Perusahaan
Saffanah Djehan Adnin;
Dadan Suherdiana;
Abdul Aziz Ma'arif
Reputation: Jurnal Hubungan Masyarakat Vol 4 No 2 (2021): Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15575/reputation.v4i2.2601
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan upaya yang dilakukan oleh Perumda Tirtawening Kota Bandung dalam membangun hubungan yang harmonis dengan media massa menggunakan konsep strategi Media Relations dan Model Two-way symmetric, sehingga banyak media-media lokal yang memberikan pemberitaan yang berdampak positif bagi perusahaan dalam membangun reputasi yang baik di mata publik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif-kualitatif melalui pendekatan interpretatif dan dengan menggunakan paradigma konstruktivisme untuk memahami proses dan interaksi sosial yang terjadi antara praktisi Humas Perumda Tirtawening Kota Bandung dengan pihak media dengan mengkonstruksikan strategi Media Relations. Hasil dari penelitian ini diinterpretasikan menggunakan konsep strategi Media Relations yang dikemukakan oleh Yosal Iriantara melalui tiga tahapan, yaitu: 1) Mengelola relasi, Humas Perumda Tirtawening membangun hubungan baik dengan pihak media dengan strategi membentuk tim media internal perusahaan dan melaksanakan program-program Media Relations. 2) Mengembangkan strategi relasi dengan meningkatkan publisitas. 3) Mengembangkan jaringan dengan melebarkan network-nya dengan menjalin hubungan dengan organisasi profesi kewartawanan. The research aims to describe the efforts made by Perumda Tirtawening Bandung City in building a harmonious relationship with the mass media used the concept of strategy Media Relations and the Model Two-way symmetric, so that many local media provide news that has a positive impact on the company in building good reputation. The research method used is descriptive-qualitative research through an interpretive approach and used the constructivism paradigm to understand the processes and social interactions that occur between Public Relations Officer of Perumda Tirtawening Bandung City and the media by constructed a strategy Media Relations. The results are interpreted using the concept of strategy Media Relations proposed by Yosal Iriantara through three stages: 1) Managing relations, Public Relations of Perumda Tirtawening builds good relations with the media with the strategy of forming the company's internal media team and implemented programs Media Relations. 2) Develop a relationship strategy by increasing publicity. 3) Develop network by widening network by established relationships with professional journalism organizations.