Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Management of Teachers Competence Development In Improving Learning Quality in Jeneponto Regency (A Case Study of Madrasah Tsanawiyah) Abdul Rahman; Basri Modding; Achmad Gani; Nurlaelah Nurlaelah
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 7, No 3 (2022): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v7i3.7870

Abstract

This research aims to analyze planning for competency development of madrasah tsanawiyah teachers; (2) to analyze strategy for developing the competence of madrasah tsanawiyah teachers; (3) to analyze the competence of madrasah tsanawiyah teachers; (4) analyze the barriers and challenges in developing the competence of teachers. The study used primary data through interviews and questionnaires as many as 63 informants as samples based on sample criteria, with details of 3 principal informants, 30 teachers and 30 students as informants. The results of this study indicate that: (1)The planning for developing the competence of madrasah tsanawiyah teachers  is a plan that has been structured, programmed and becomes a system in every madrasah, in carrying out the planning for developing the competence of teachers ; (2)The head of madrasah tsanawiyah as a leader in each institution implements various strategies for developing competence of madrasah tsanawiyah teachers  by motivating and involving teachers  to participate in various scientific activities such as activating MGMP, KKG, seminars, training and workshops; (3)The competence of madrasah tsanawiyah teachers  is in accordance with National Education standards; (4) SWOT analysis used to determine the strengths, weaknesses, opportunities and threats in developing the competence of madrasah tsanawiyah teachers  in order to improve the quality of their professionalism individually nor together. This means that the development of teachers Competence is competent in accordance with national education standards in Jeneponto Regency.
Problem-Based Learning Method for Improving the Learning Achievement of Students Nurlaelah Nurlaelah
Edunesia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : research, training and philanthropy institution Natural Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51276/edu.v4i2.330

Abstract

The issue with this study is the low levels of student learning outcomes and learning activities in the sample IPS2 individuals. The objective of this project is to raise student learning outcomes and active learning achievement in social studies. PTK, or classroom action research, is the term used to describe this sort of study. Planning, action implementation, observation, and reflection are all phases of research. The information used in this study came from watching student learning outcomes and activities in Social Sciences 2 courses. According to the recapitulation data, the first cycle's average percentage of learning activities was 63.8%, and the second cycle's average percentage was 89.34%. This demonstrates an increase in student learning activities. In cycles I and II, respectively, the average student learning outcome was 42.22% and 71.04%. This demonstrates that social studies 2 student learning outcomes have improved. The minimum completeness score (71.04%) is obtained, according to the recapitulation of learning activities and student learning outcomes using problem-based learning techniques. Thus, applying the problem-based learning method can improve learning outcomes and learning activities of class C1 IPS2 students of the PGMI FAI-UMI Makassar Study Program.
Upaya Sekolah Dalam Menanggulangi Kenakalan Peserta Didik di SMPN 35 Makassar Nurlaelah Nurlaelah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2700

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kenakalan peserta didik yang dominan terjadi di sekolah, termasuk faktorpenyebabnya dan upaya sekolah untuk mengatasinya. Kenakalan remaja atau peserta didik di sekolah tidak dapat dipungkiri kehadirannya karena adanya penyebab. Tiap-tiap penyebab dapat ditanggulangi oleh karena itu penelitian akan mendeskripsikan upaya penanggulangannya. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dimana Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah triangulasi (observasi, wawancara, dan dokumentasi), Teknik analisis data meliputi; reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Adapun subjek dan lokasi penelitian atepatnya di SMPN 35 Makassar dan subjeknya adalah peserta didik secara acak dan guru serta kepala sekolah.Hasil temuan yang diperoleh bahwa bentuk kenakalan yang terdapat adalah tindakajn bolos, tidak kerja PR, berkelahi, membully, telat datang ke skolah, dan merokok. Factor penyebabnya sangat bervariasi, ada karena lingkungan keluarga yang kurang perhatian, dari pihak sekolah yang belum maksimal menjalankan tugas dan fungsinya, termasuk masyarakat yang belum dapat dijadikan model serta fasilitas yang mendukung. Adapun cara menanggulanginya muali dari tindak pencegahan samapi kepada Tindakan penanggulanagnnya. Pihak sekolah menyususn beberapa program sekolah yang dapat meminimalisir, serta program-program peralihan, serta aturan funishment dan reward terhadap peserta didik.
PkM Pengembangan Produk Olahan Rumput Laut Berbasis Aset Komunitas Petani Tradisional di Kabupaten Bulukumba Muhammad Ikram Nur Fuady; Nurlaelah Nurlaelah; Mega Fia Lestari; Nurul Hulwanita Sharfina; Muh. Khaerunnas Dirgantara; Muh. Alfian
GUYUB: Journal of Community Engagement Vol 4, No 2 (2023): Pendampingan Peningkatan Ekonomi, Kesehatan, dan Pendidikan
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/guyub.v4i2.6101

Abstract

Almost all traditional seaweed farmers in Bulukumba Regency only sell seaweed in raw condition to collectors with uncertain market prices. In order to develop the quality of community life, there is a need for innovation in managing coastal assets, such as seaweed. This community service (PkM) uses the Asset-Based Community Development (ABCD) method with partners, namely the Jaya Fishermen Joint Business Group. The method of data collection was to conduct training (workshop) to seaweed farmers focusing on how to process and package seaweed into products of economic value, such as seaweed crackers / chips, then conduct in-depth interviews. The results showed that 83% of respondents were enthusiastic about the prospect of processing and packaging seaweed into crackers and chips. They also felt that the existence of processed seaweed that is attractively packaged will provide more benefits and regional attractiveness, especially Bulukumba Regency. The service team recommends that the trademark and logo of the partner as a pioneer of processing and packaging seaweed into crackers / seaweed chips with economic value be recorded legally. This can be in the form of registering trademark rights to the local government, obtaining a halal label, and registering the nutritional index to the local health and trade office by obtaining a P-IRT number.
KONSEP DAN PRAKTIK: PEMBELAJARAN INQUIRY SEBAGAI ALTRNATIF MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR PESERTA DIDIK Nurlaelah Nurlaelah
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 4 (2023): Volume 6 No 4 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i4.21302

Abstract

Tujuan dari tulisan ini adalah memberikan pengayaan kepada guru yang masih kurang dalam penguasaan tentang beberapa metode pembelajaran yang dapat mempercepat dan mempermudah pencapain tujuan pembelajaran. Pembelajaran inquiry sebagai alternatif solusi dalam pembelajaran. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode penulisan deduktif atau diawali dari konsep dasar secara komprehensif lalu mengungkap bagian-bagian yang yang penting. Sumber dari penelitian dari beberapa buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan hasil-hasil belajar dengan menggunakan inquiry learning. Melalui belajar cara inquiry merupakan upaya untuk meningkatkan pengalaman dan kepercayaan pada peserta dididk, guru dapat mengajukan pertanyaan yang memerlukan pemikiran lebih jauh; seperti menafsirkan, menganalisis, mengsintense, atau menggunakan(application). Hal yang diperlukan oleh peserta dididk adalah mempelajari metode-metode ilmu-ilmu sosial secara eksplisit. Peserta dididk, jika digunakan strategi inquiry ia dituntut untuk bekerja keras, secara individu ataupun kelompok, dalam mengembangkan kemampuan berpikirnya dan memanfaatkan sumber-sumber yang ada di sekelilingnya di lingkungan tempat tinggalnya. Untuk itu, guru perlu mengajarkan langkah-langkah tentang cara berinkuiri dalam setiap ilmu-ilmu sosial. Di dalam inquiry terdapat kolaborasi antara guru dan peserta dididk untuk menemukan pengetahuan pada bagaimana memperoleh pemecahan masalah, dapat memfasilitasi proses belajar pada semua tingkat pengetahuan dan membantu mengembangkan keterampilan belajar , memperbaiki keterampilan inquiry dalam bidang intelektual dan memperjelas sikap dan nilai-nilai. Secara keseluruhan cara belajar peserta dididk belajar dengan menggunakan keterampilan, proses, sikap dan pengetahuan berpikir nasional.