Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division Berbantuan Media Video Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif Novia Sarita Devi; Ismail Efendi; Taufik Samsuri
Reflection Journal Vol. 1 No. 1 (2021): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.295 KB) | DOI: 10.36312/rj.v1i1.530

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media video terhadap motivasi dan hasil belajar kognitif siswa. Jenis penelitian Quasi Eksperimen. Sampel penelitian siswa kelas XI MIA1 dengan jumlah siswa 17 orang sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X1 MIA2 dengan jumlah siswa 17 orang sebagai kelas kontrol yang diperoleh menggunakan teknik purposive sampling. Instrument berupa lembar observasi, angket dan lembar tes. Data dianalisis secara deskriptif untuk motivasi belajar siswa dan uji t (pada taraf signifikan 5%) untuk hasil belajar kognitif siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 67,9 % dengan kategori baik dan kelas kontrol sebesar 66,5 % dengan kategori baik. Hasil belajar siswa secara statistik menggunakan uji-t pada taraf signifikan 5% menunjukkan bahwa thitung = 2,78 ? ttabel = 2,03, artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan Media video berkatagori baik dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan Media video berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa.   Cooperative Learning Model Type Student Teams Achievement Division Assisted by Video Media on Motivation and Cognitive Learning Outcomes Abstract: The purpose of this study was to examine the effect of the STAD type cooperative learning model assisted by video media on students' motivation and cognitive learning outcomes. The type of research is Quasi Experiment. The research sample was students of class XI MIA1 with 17 students as the experimental class and class X1 MIA2 students with 17 students as control class obtained using a purposive sampling technique. Instruments in the form of observation sheets, questionnaires, and test sheets. The data were analyzed descriptively for students' learning motivation and t-test (at a significant level of 5%) for students' cognitive learning outcomes. The results showed that the percentage of students' learning motivation in the experimental class was 67.9% in the good category and the control class was 66.5% in the good category. Student learning outcomes statistically using the t-test at a significant level of 5% indicates that count = 2.78 table = 2.03, meaning Ho is rejected and Ha is accepted. Thus, it can be concluded that students' learning motivation by using the STAD cooperative learning model assisted by video media is in good category and the STAD cooperative learning model assisted by video media has an effect on students' cognitive learning outcomes.  
Pelatihan PTK dengan Model Pembelajaran Proyek dan Blended Learning untuk Percepatan Implementasi Kurikulum Merdeka dan Peningkatan Kinerja Guru Yusran Khery; Baiq Asma Nufidaa; Sukainil Ahzan; Ismail Efendi; Fourin Indhira Megapratiwi; I Wayan Dasna; Yulia Hidayati
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2022): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i4.914

Abstract

Pelatihan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada tanggal 15-16 Oktober 2022 di sekretariat MGMP IPA Lombok Barat, SMPN 4 Gerung telah terselenggara melalui Kerjasama Tim Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIKMA dengan MGMP IPA Lombok Barat. Keberhasilan kegiatan pelatihan dievaluasi menggunakan angket yang diberikan sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) pelatiahan. Respon peserta pelatiahan menunjukkan hasil bahwa pelatihan dapat meningkatakan pemahaman guru tentang PTK dengan Model Pembelajaran Proyek Penguatan Karater Profil Pelajar Pancasila, penerapan Blended Learning, pelaksanaan PTK dan publikasi hasil PTK dengan N-Gain 0,82 pada kategori tinggi. Pelatihan ini diharapkan akan dapat mempercepat impelementasi kurikulum merdeka/kurikulum prototipe di sekolah dan peningkatan kinerja guru IPA dikabupaten Lombok Barat. Rekomendasi dari kegiatan pelatihan ini yakni harus ada tindaklanjut melalui pendampingan; Pihak dinas Pendidikan kabupaten, MGMP, atau Satuan Pendidikan sebaiknya menginisasi dan memperbanyak Kerjasama dengan perguruan tinggi penyelenggara pendidikan guru; dan Perlu ada kebijakan yang memberikan jaminan peluang dan daya dukung bagi Satuan Pendidikan dan Guru untuk melakukan inovasi kurikulum, kerjasama inovasi kurikulum, dan layanan pengembangan kompetensi dan kinerja Guru untuk percepatan penerapan inovasi kurikulum, diseminasi hasil riset dan peningkatan kinerja guru. Training of Classroom Action Research with Project Base and Blended Model of Learning to Accelerate the Implementation of the Merdeka Curriculum and Improve Science Teacher Performance Training on the implementation of Classroom Action Research (CAR) on October 15-16, 2022 at secretariat of MGMP IPA Lombok Barat, SMPN 4 Gerung has been held through the UNDIKMA Community Service Team Collaboration with the West Lombok IPA MGMP. The success of the training activities was evaluated using questionnaires given before (pretest) and after (posttest) the training. The response of the participants showed that the training could increase teachers' understanding of CAR though Pancasila Student Profile Strengthening Project Learning Model, the application of Blended Learning, the implementation of PTK and the publication of CAR results, by N-Gain 0.82 in the high category. This training is expected to be able to accelerate the implementation of kurikulum merdeka / prototype curriculum in schools and improve the performance of science teachers in West Lombok.  The recommendations of this training activity are that there must be follow-up through mentoring;  The district education office, MGMP, or School should initiate and increase cooperation with universities that provide teacher education; and there needs to be a policy that guarantees opportunities and carrying capacity for education and teacher units to carry out curriculum innovation,  curriculum innovation cooperation, and teacher competency and performance development services to accelerate implementation  curriculum innovation, dissemination of research results and improvement of teacher performance
Penerapan Media Google Classroom Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Batulayar Tahun Pelajaran 2022 Lilis Trisnawati; Ida Royani; Ismail Efendi
PEDAGO BIOLOGI Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/pb:jppb.v11i1.17966

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan media google classroom dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas X SMA Negeri 1 Batulayar Tahun Pelajaran 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas X MIPA SMA Negeri 1 Batulayar tahun  pelajaran 2022 dengan jumlah siswa 20 orang. Data penelitian diambil dari siklus I dan siklus II. Teknik pengumpulan data menggunakan 5 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal esay pada siklus I dan 10 butir soal pilihan ganda pada siklus II. Berdasarkan analisis data diperoleh nilai rata-rata pada siklus I adalah 39,3 dan siklus II 73,16 dengan kategori homogen dan terdistribusi normal. Data nilai akhir kedua siklus di uji menggunakan t Critial one-tail diperoleh thitung > ttabel dengan nilai thitung sebesar -15,03 dan ttabel sebesar 1,685 pada taraf  signifikan  5% sehingga Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa penerapan media google classroom dapat meningkatkan  hasil belajar kognitif siswa kelas X SMA Negeri 1 Batulayar.
Pelatihan Budidaya Jamur Tiram di Desa Rempek Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara Ismail Efendi; Safnowandi Safnowandi; Siti Rabiatul Fajri; Akhmad Sukri; Sucika Armiani
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 4 (2023): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i4.1541

Abstract

Jamur tiram merupakan salah satu komoditas pangan yang diminati oleh masyarakat Indonesia. Permintaan jamur tiram terus meningkat setiap tahunnya, sehingga kebutuhannya belum terpenuhi secara maksimal. Masalah yang dihadapi oleh masyarakat ialah kurangnya pemahaman tentang budi daya jamur tiram. Selain itu, masih ada masyarakat yang ingin menambah penghasilan dalam rumah tangga. Solusi yang dapat ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut ialah memberikan pengetahuan tentang budidaya jamur tiram, dan mengarahkan masyarakat untuk menambah penghasilan keluarga dengan budidaya jamur tiram skala rumah tangga. Kegiatan pengabdian dilaksanakan melalui empat tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Materi yang disampaikan dalam pelatihan adalah pengenalan jamur tiram, manfaat, syarat tumbuh, dan cara budidaya jamur tiram. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan langkah sebagai berikut: Penakaran dan pencampuran media tumbuh; Pemeraman media; Pengisian media ke dalam baglog; Sterilisasi baglog; Pendinginan baglog; Inokulasi bibit jamur F3; Inkubasi dan pemindahan baglog ke dalam kumbung; Pemeliharaan; dan Pemanenan. Kegiatan pendampingan sampai dengan panen perdana dilakukan selama 13 minggu dengan rincian dua minggu pembuatan baglog, sterilisasi dan inokulasi bibit ke dalam baglog, delapan minggu inkubasi baglog sampai dengan siap dibuahkan, dua minggu proses pemindahan baglog ke dalam kumbung budi daya sampai siap dipanen, panen perdana jamur tiram hasil budidaya mitra sebanyak 5 kg. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa peserta pelatihan budidaya jamur tiram berhasil melakukan cara budidaya jamur tiram dari proses pembuatan media baglog, inokulasi bibit, pemeliharaan bibit selama diruang inkubasi dan kumbung, serta pemanenan. Dengan keberhasilan pengabdian ini, masyarakat sangat antusias untuk budidaya jamur tiram. Oyster Mushroom Cultivation Training in Rempek Village, Gangga District, North Lombok Regency Oyster mushrooms are one of the food commodities that are in demand by Indonesian people. Demand for oyster mushrooms continues to increase every year, so their needs have not been met optimally. The problem faced by the community is a lack of understanding about oyster mushroom cultivation. Apart from that, there are still community who want to increase their household income. The solution that can be offered to solve this problem is to provide knowledge about oyster mushroom cultivation, and direct people to increase their family income by cultivating oyster mushrooms on a household scale. The service activities had been carried out through four stages, namely preparation, implementation, monitoring and evaluation. The material presented in the training is an introduction to oyster mushrooms, benefits, growing conditions, and how to cultivate oyster mushrooms. Training activities are carried out with the following steps: Dosing and mixing the growing media; Media screening; Filling media into baglog; Baglog sterilization; Baglog cooling; Inoculation of F3 fungal seeds; Incubation and transfer of baglog into kumbung; Maintenance; and Harvesting. Assistance activities up to the first harvest are carried out for 13 weeks, with details of two weeks of baglog making, sterilization and inoculation of seeds into baglog, eight weeks of incubation of baglog until it is ready to be fruit, two weeks of the process of transferring baglog into cultivation kumbung until it is ready to be harvested, first harvest 5 kg of partner-cultivated oyster mushrooms. The results of community service show that participants in the oyster mushroom cultivation training were successful in cultivating oyster mushrooms from the process of making baglog media, inoculating seeds, maintaining seeds during incubation and kumbung rooms, as well as harvesting. With the success of this service, the community is very enthusiastic about cultivating oyster mushrooms.