Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERANCANGAN MEDIA PUBLIKASI KESENIAN TARI BALI BERBASIS WEB Sumiari, Ni Kadek; Setyarini, Putu
Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I) 2015
Publisher : Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.71 KB)

Abstract

Seni tari sangat berpengaruh dalam segi adat budaya, dan juga pariwisata yang ada di Bali. Kebutuhan informasi tentang Kesenian Tari Bali merupakan aspek yang sangat penting mengingat tarian merupakan salah satu daya tarik bagi Bali untuk menarik wisatawan datang ke Bali. Maka perlu dibangun media publikasi berbasis web untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah dokumen perancangan yang baik untuk membangun media publikasi kesenian tari Bali berbasis web. Pada penelitian ini pendekatan rekayasa perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan ini adalah terstruktur dan tools yang digunakan adalah Data Flow Diagram. dan Entity Relationship Diagram.
Penggunaan Multimedia Visual Terhadap Tari Pendet Pada Mahasiswa Setyarini, Putu
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 7 No 2 (2019): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.174 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i2.818

Abstract

Teknologi informasi saat ini berkembang sangat pesat, khususnya dalam bidang Multimedia visual. Software baru silih berganti bermunculan dan mengalami perkembangan. Dalam dunia pendidikan, peranan Multimedia membawa dampak yang sangat bagus dalam proses belajar mengajar. Multimedia dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang sangat efektif dan efisien. Salah satu pembelajaran tari yang berbasis multimedia adalah Tari Pendet. Mempelajari tari Pendet melalui multimedia akan membangkitkan keinginan mahasiswa untuk mulai mempelajari tari Pendet, serta dengan adanya multimedia akan merangsang mahasiswa untuk mulai aktif mempelajari tari, karena dalam pembelajarannya menggunakan media video yang dapat diulang dan diputar berkali-kali, sehingga mahasiswa mampu untuk memahami tari Pendet tersebut. Dengan adanya pembelajaran menggunakan media multimedia, maka perkembangan mahasiswa dalam mempelajari tari Pendet akan terlihat dengan jelas, baik dari sikap maupun hasil akhir dari perkuliahan. Tujuan dari pembelajaran tari Pendet melalui Multimedia adalah dapat memberikan informasi visual yang lengkap tentang gerak-gerak Tari Pendet. Serta bisa lebih meningkatkan kesadaran masyarakat terutama generasi muda tentang seni budaya, khususnya Seni Budaya yang ada didaerahnya masing-masing. Metode pembelajaran tari Pendet pada media multimedia visual, dapat memberikan dasar-dasar tari Bali secara utuh karena seluruh gerakan dapat diamati dengan baik, sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mempelajari Tari Pendet yang diajarkan. Hasil pembelajaran tari yang berbasis Multimedia, membuat mahasiswa lebih senang dan tertarik pada seni budaya khususnya pada seni tari. Mahasiswa atau anak didik langsung dapat melihat bentuk maupun struktur dari Tari Pendet tersebut. Dan anak didik atau mahasiswa pun akan fokus dengan materi tari Pendet yang dipelajarinya.
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi untuk Pembuatan Bahan Ajar Karya Seni Siswa Pada Yayasan Dria Raba Nila Dewi, Nyoman Ayu; Fratiwi, Tria Hikmah; Setyarini, Putu; Jimbara, I Wayan Rupika; Adnyana, I Ketut Widhi
Sevanam: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2024): September
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/sevanam.v3i2.3914

Abstract

Tuna netra merupakan kondisi dimana seseorang mengalami gangguan dalam indra penglihatan. Salah satu sekolah di Denpasar yang menerima siswa dengan berkebutuhan khusus adalah SLB/A dan Yayasan untuk pembinaan siswa berkebutuhan khusus. Saat ini Yayasan Dria Raba membina 35 anak yang dimana 25 anak tinggal di Yayasan dan 10 anak dating hanya untuk pembinaan. Yayasan ini membina anak-anak untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam berlatih vokal, bermain music, tabuh dan penciptaan puisi. Permasalahan kedua kurangnya pemahaman tenaga pengajar dalam memasarkan karya musik, vokal, puisi dan tabuh. Keterbatasan pengetahuan guru dalam membuat bahan ajar. Lokasi kegiatan pengabdian ini berjarak 1,6 Km dari lokasi pengusul. Mitra dalah kegiatan ini adalah Ibu Ida Ayu Pradnyani selaku pemilik Yayasan yang telah berdiri dari tahun 1957. Dari permasalahan tersebut maka dalam kegiatan pengabdian ini akan mengangkat aspek produksi berupa alat perekam, dan pelatihan pembuatan media pembelajaran, aspek pemasaran berupa pembuatan media pemasaran menggunakan Instagram. Hasil dari kegiatan pengabdian adalah penambahan alat produksi dengan serah terima souncard dan mixer untuk rekaman dengan luaran peningkatan 100%, telah dilakukan pelatihan penggunaan alat dan pembuatan akun instagram untuk menyebarluaskan informasi luaran kegiatan ini peningkatan 100%. Telah dilakukan pelatihan penggunaan canva untuk pembuatan pembelajaran luaran kegiatan ini 100%.
PENYULUHAN PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA INTERAKSI DAN PROMOSI PADA ANGKRINGAN JOGJA PADANGSAMBIAN Setyarini, Putu; Muryatini, Ni Nyoman; Gede Lamopia, I Wayan; Yuningsih, Lilis; Wulandari, Riza; Nila Dewi, Nyoman Ayu
Jurnal Pengabdian UMKM Vol. 2 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Pusat Studi UMKM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/jpu.v2i1.29

Abstract

Melihat pengaruh dari media digital dan komunikasi global yang terjadi saat ini, penting untuk diadakan penyuluhan tentang inovasi strategi promosi dan media interaksi secara verbal dan visual yang tertuang pada media sosial. Angkringan yang terletak di Denpasar ini pada awalnya melakukan bentuk promosi bersifat konvensional dan mengandalkan pelanggan datang ke angkringan saja. Cukup tergolong khas, karena cita rasa yang disajikan masih seperti orang Jogja. Hingga akhirnya angkringan ini menjadi salah satu tempat peralihan rindu akan kampung halaman dengan tradisi ngopi. Pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan peluang dan kesempatan usaha tradisional Angkringan Jogja untuk terus eksis dan bertahan dengan memanfaatkan media sosial sebagai bentuk media promosi dan interaksi dengan pelaku digital. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan pemahaman tentang media sosial serta prospek jangka panjang untuk Angkringan Jogja yang dapat melakukan interaksi yakni berkomunikasi dengan para pelanggan Angkringa Jogja terkait informasi menu jam operasional, kondisi pengunjung angkringan. Pada promosi dapat dilakukan mengunggah menu baru, kondisi pengunjung angkringan yang menjadikan daya tarik para pelaku digital.
Perspektif Tari Penyambutan Ngangsu Kawruh Setyarini, Putu; Mas Yusadara, I Gede Putra; Lamopia, I Wayan Gede
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 1 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i1.17961

Abstract

Tari Ngangsuh Kawruh merupakan salah satu bentuk ekspresi seni tari tradisional yang secara filosofis menggambarkan semangat menimba ilmu dan membangun kesadaran akan pentingnya belajar dan mencari ilmu sebagai bagian dari perjalanan hidup manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi nilai-nilai estetika, simbolik, dan edukatif yang terkandung dalam tari Ngangsuh Kawruh. Menggunakan pendekatan kualitatif, mencerminkan tentang penggambaran, menguraikan dan menjabarkan serta memadukan studi literatur, observasi. Tari Ngangsuh Kawruh tidak hanya menjadi sarana pelestarian budaya, tetapi juga memiliki peran signifikan dalam pembentukan karakter generasi muda melalui pesan-pesan moral dan edukatif. Relevansi tari ini di era modern semakin penting dalam rangka memperkuat identitas budaya lokal di tengah arus globalisasi. Filosofi lainnya garapan ini mencerminkan proses pembelajaran seni tari yang melibatkan sikap terbuka, rendah hati, dan kesungguhan untuk memahami serta menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam setiap gerakan tari. Kostum yang dipergunakan dalam garapan tari Ngangsuh Kawruh adalah kostum yang berbeda antara penari laki-laki dan penari perempuan. Properti yang digunakan adalah Tombak, Kayonan dan dulang. Konsep Musik yang dipergunakan dalam garapan tarian ini adalah musik gamelan Bali yang dipadukan dengan teknologi, sehingga mampu mendukung garapan tari ini. Pesan yang terkandung dalan garapan tari ini adalah bagaimana pemuda dan pemudi didalam langkahnya mencari dan mendapatkan ilmu pengetahuan
Pelestarian Tari Tresna Semara Melalui Media Pembelajaran Digital Berbasis Aplikasi Android Setyarini, Putu; Ratniasih, Ni Luh; Dewi, Nyoman Ayu Nila; Julyantari, Ni Komang Sri
Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat) Vol 5 No 3 (2025): Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakamitra.v5i3.980

Abstract

Pelestarian seni tari tradisional merupakan upaya penting dalam menjaga identitas budaya di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi. Salah satu bentuk seni yang terancam keberlanjutannya adalah Tari Tresna Semara, yang memiliki nilai filosofis dan estetika tinggi namun belum banyak dikenal oleh generasi muda. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melestarikan Tari Tresna Semara melalui pendekatan edukatif dan teknologi, yaitu dengan memberikan pelatihan tari secara langsung kepada anak-anak di sanggar tari serta mengembangkan media pembelajaran digital berbasis aplikasi Android. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi identifikasi kebutuhan, pelatihan gerakan tari dasar, perancangan aplikasi pembelajaran interaktif, hingga uji coba dan evaluasi penggunaan aplikasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa anak-anak peserta pelatihan lebih antusias dan mudah memahami gerakan tari dengan bantuan media visual dan audio dari aplikasi. Selain itu, aplikasi ini menjadi sarana belajar mandiri yang dapat diakses kapan saja. Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan teknologi sebagai alat bantu pelestarian budaya, tetapi juga meningkatkan literasi digital pada anak-anak di lingkungan sanggar. Kegiatan pengabdian ini berkontribusi secara nyata terhadap upaya pelestarian budaya lokal melalui integrasi teknologi dan pendidikan. Luaran kegiatan pengabdian ini adalah 100% telah terimplementasi kedalam teknologi berbasis android. Peningkatan pemahaman mitra 100% dalam menggunakan teknologi.
AKTUALISASI NILAI SATYA SEMAYA PADA TARI TRESNA SMARA Setyarini, Putu
WIDYANATYA Vol. 7 No. 2 (2025): Widyanatya: Pendidikan Agama dan Seni
Publisher : UNHI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/tepznp03

Abstract

Pola kehidupan sosial orang dulu sangatlah baik, di mana satu sama lain saling membantu. Setiap orang pun saling membaur dan menjalin komunikasi yang harmonis. Namun tidak bisa dipungkiri juga jika sifat negative selalu ada dalam diri manusia. Salah satunya adalah sifat manusia dalam hal kesetiaan, yang mana kalau kita lihat di kehidupan sehari-hari, banyak sekali yang tidak bisa menjaga ucapan/ janji yang pernah diucapkan oleh seseorang.  Terkait sifat kesetiaan inilah, penata menuangkannya ke dalam Garapan tari kreasi baru, yang berbentuk tari bebancihan yang berjudul Tresna Smara. Kata Tresna Smara diambil dari Bahasa sansekerta yang artinya: Tresna artinya cinta, kasih dan sayang sedangkan Smara artinya asmara, cinta.  Sehingga bisa diartikan cinta kasih. Karya tari kreasi baru Tresna Smara  merupakan sebuah karya tari yang di hasilkan sesuai dengan perkembangan jaman, dengan mengambil bentuk tari bebancihan, dengan bertemakan percintaan. Garapan mengambil tema kesetiaan dengan menggambarkam cerita tentang  percintaan Sampik Ingtai, dari mereka bertemu sampai mengikat janji. Garapan ini menampilkan sifat kesetiaan seseorang terhadap janji yang sudah diucapkan, yang tertuang dalam Panca Satya, yaitu Satya Semaya. Maksud dan tujuan garapan seni ini  seorang pencipta mampu menuangkan nilai-nilai yang perlu diresapi oleh masyarakat dan dapat dijadikan pedoman dalam lingkungan masyarakat tersebut. Garapan Tari ini memiliki dua rumusan penciptaan, antara lain: 1) Bagaimana wujud dan konsep satya semaya pada garapan tari ini, 2) Apa makna filosofis dan pesan dari penggambaran Satya Semaya dalam tari tersebut. Metode yang dipergunakan dalam Garapan ini adalah teori/metode dari Alma Hawkin dalam bukunya yang berjudul Creating Through Dance.Teori tersebut diterjemahkan oleh Y.Sumandiyo Hadi dalam bukunya Mencipta Lewat Tari, yang menyebutkan tiga tahapan penting dalam penciptaan tari, yakni Tahap penjajagan (eklsplorasi), tahap percobaan (Improvisasi) dan Tahap Pembentukan (Forming). Pesan yang terkandung dalam garapan ini adalah bahwa kita sebagai manusia, harus memiliki rasa kesetiaan terhadap semua pihak. Aktualisasi dari tari Tresna Samara ini mengajarkan kita  bahwa cinta sejati tidak cukup hanya dengan perasaan, tetapi harus disertai dengan ketulusan hati, kejujuran, dan tanggung jawab.