Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Usia Dengan Kinerja Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kalangsari Kabupaten Karawang Alfian Rizky Budiman; Caecielia Makaginsar; Ariko Rahmat Putra
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.551

Abstract

Abstract. Publich Health Center is Community-Based Health Center that organizes public health efforts and first-level individual efforts. Age have an impact of cognition and physical condition that when people get older they will have degenerative problems but within those time experience and capabilities can be also increased that age can affect the performance of health workers. The purpose of this paper was to explore relationship age and performance of health workers at the Kalangsari Health Center, Karawang district. The design that this study used is analytical observational method and approached with cross-sectional. The sample of this paper was health worker who work at the Kalangsari Public Health Center, Karawang distric. Respondents were selected trough total sampling technique and used Slovin formula to determine the total sample by number for data collection using a questionnaire. The analysis was brought out univariate and bivariate with the Spearman rank test wich was proven by simple linear regression. The result of the univariate of Age most of the respondent are >40 years old about 11 Health Worker (36,7%)and the univariate analysis of performance described good performance results as many as 83,4% And for the result of the bivariate analysis showed that there is a relationship between age and performance based on data this study have it shows capability and experience that have an impact could make a relationship between the variable of health worker at the Kalangsari Public Health Center, Karawang district. Abstrak. Puskesmas merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya perseorangan tingkat pertama. Usia berpengaruh terhadap kognisi dan kondisi fisik semakin tua usia akan terdapat adanya degeneratif namun semakin tua usia semakin tinggi pengalaman dan kemampuan kerja seseorang yang akan mempengaruhi kinerja seseorang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan usia dengan kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas Kalangsari Kabupaten Karawang Rancangan penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian dilakukan terhadap tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Kalangsari Kabupaten Karawang sebanyak 30 responden yang dipilih melalui teknik total sampling dan dihitung melalui rumus Slovin untuk menentukan minimal jumlah sampel dan pengambilan data menggunakan kuesioner. Variabel bebas pada penelitian yang dilakukan adalah usia dan variabel terikat adalah kinerja tenaga kesehatan. Analisis dilakukan dengan cara univariat dan bivariat yang di uji menggunakan uji rank spearman yang di buktikan dengan regresi linier sederhana.Hasil analisis univariat usia menunjukkan bahwa penelitian ini mayoritas berusia >40 tahun sebanyak 11 orang (36,7%) dan analisis univariat kinerja menunjukkan hasil kinerja yang baik yaitu sebanyak 83,4%. Hasil analisis bivariat memperlihatkan bahwa terdapat hubungan antara usia dengan kinerja terlihat dari data yang diteliti. Kemampuan serta pengalaman yang dipengaruhi usia akan membuat adanya hubungan antara usia dengan kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas Kalangsari Kabupaten Karawang.
Faktor Risiko Postpartum Hemorrhage pada Ibu di Puskesmas Nagrak Kabupaten Sukabumi Afrijal Muhammad; Titik Respati; Ariko Rahmat Putra
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.2056

Abstract

Abstract. Postpartum hemorrhage is one of the leading causes of maternal death in developing countries, , including Indonesia. The government has made various efforts to prevent maternal deaths, one of which is by reducing the incidence of postpartum hemorrhage. This study aims to determine the factors that influence the cause of postpartum hemorrhage in mothers at the Nagrak Health Center, Sukabumi Regency period 2016 and 2021. This study was conducted using a cross-sectional approach to determine the percentage of risk factors for postpartum hemorrhage. It also describes the relationship of risk factors such as age, parity, education, macrosomia, retained placenta, and history of antepartum hemorrhage in mothers at the Nagrak Health Center Sukabumi Regency. Data analysis in this study was carried out utilizing univariate and bivariate analysis. First, univariate analysis was performed using the frequency distribution for each variable. Then, bivariate analysis was performed to determine the relationship of each risk factor for postpartum hemorrhage to postpartum hemorrhage using the chi-square test. The data of this study were obtained from secondary data, namely by looking at and identifying medical records in the reproductive section of the Nagrak Health Center, Sukabumi Regency, with a total sample of 126 people. The bivariate analysis results showed a relationship if the p-value <0.05. In addition, the results showed that there was a relationship between age and postpartum hemorrhage (p=0.002), parity with postpartum hemorrhage (p=0.018), education with postpartum hemorrhage (p=0.000), macrosomia with postpartum hemorrhage (p=0.02), and retention, Placenta with postpartum hemorrhage (p=0.000). There was no relationship between antepartum hemorrhage and postpartum hemorrhage (p=0.519). Abstrak. Postpartum hemorrhage menjadi salah satu penyebab utama kematian ibu di negara berkembang termasuk di Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah kematian ibu salah satunya dengan menurunkan kejadian postpartum hemorrhage. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi penyebab terjadinya postpartum hemorrhage pada ibu di Puskesmas Nagrak Kabupaten Sukabumi Periode 2016 dan 2021. Menurut WHO, postpartum hemorraghe adalah penyebab utama kematian ibu didunia dan di Sukabumi postpartum hemorraghe merupakan penyebab ketiga kasus kematian ibu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui persentase faktor risiko postpartum hemorrhage dan hubungan faktor risiko seperti usia, paritas, pendidikan, makrosomia, dan riwayat antepartum hemorrhage pada ibu di Puskesmas Nagrak Kabupaten Sukabumi. Data penelitian ini diperoleh dari data sekunder yaitu dengan cara melihat dan mengidentifikasi rekam medis di bagian ponek Puskesmas Nagrak Kabupaten Sukabumi dengan total sampel 126 orang. Hasil analisis bivariat menunjukan terdapat hubungan bila nilai p<0,05. Hasil penelitian bahwa terdapat hubungan antara usia dengan postpartum hemorrhage (p=0,002), paritas dengan postpartum hemorrhgae (p=0,018), pendidikan dengan postpartum hemorrhage (p=0,000) dan makrosomia dengan postpartum hemorrhage (p=0,02). Simpulan Tidak terdapat hubungan antara riwayat antepartum hemorrhage dengan postpartum hemorrhage (p=0,519).
Gambaran Karakteristik Usia, Riwayat Hipertensi Sebelum Hamil dan Status Gravida Pada Penderita Preeklampsia di RSUD AL - Ihsan Kabupaten Bandung Tahun 2021-2022 Triya Mustika Sukendar; Mia Kusmiati; Ariko Rahmat Putra
Jurnal Riset Kedokteran Volume 4, No.1, Juli 2024, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.v4i1.4104

Abstract

Abstract. The aim of this research is to determine the characteristics of age, gravida status and history of hypertension in preeclampsia sufferers at Al-Ihsan Hospital, Bandung Regency in 2021 - 2022. The research is descriptive with a cross-sectional method, using secondary data from medical records at Al-Ihsan Hospital, Bandung Regency. The sample selection technique using total sampling obtained a research population of 262 respondents. The conclusion of this study is that the age of preeclampsia sufferers is more common at the age of 20-35 years, the gravida status of preeclampsia sufferers is more common in multigravidas and the majority of preeclampsia sufferers do not have a history of hypertension. The results of this study stated that 163 respondents were aged 20-35 years, 174 respondents had multigravida status and 190 respondents had no history of hypertension. These results are not in line with the theory that the risk of pregnancy complications is low at reproductive age, namely between the ages of 20-35 years, but is high at ages under 20 years and over 35 years. Primigravidas are at risk of experiencing preeclampsia than multigravidas because preeclampsia usually occurs in women who are first exposed to vulus. chorion due to immunological mechanisms and pregnant women who have a history of hypertension have a greater risk of preeclampsia. Abstrak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran karakteristik usia, status gravida dan riwayat hipertensi pada penderita preeklampsia di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung tahun 2021 – 2022. Penelitian bersifat deskriptif dengan metode cross sectional, menggunakan data sekunder rekam medik di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung. Teknik pemilihan sampel dengan total sampling diperoleh populasi penelitian berjumlah 262 responden. Simpulan dari penelitian ini adalah usia penderita preeklampsia lebih banyak terjadi pada usia 20-35 tahun, status gravida penderita preeklampsia lebih banyak terjadi pada multigravida dan Sebagian besar penderita preeklampsia tidak memiliki riwayat hipertensi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa 163 responden berada pada usia 20-35 tahun, 174 responden berstatus multigravida dan 190 responden tidak memiliki riwayat hipertensi. Hasil ini tidak sejalan dengan teori bahwa risiko komplikasi kehamilan rendah pada usia reproduktif yaitu antara usia 20-35 tahun namun tinggi pada usia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun, primigravida berisiko mengalami preeklamsia daripada multigravida karena preeklamsia biasanya timbul pada wanita yang pertama kali terpapar vulus korion akibat mekanisme imunologik dan Ibu hamil yang memiliki riwayat hipertensi memiliki resiko lebih besar terhadap kejadian preeklampsia.
Hubungan Intensitas Membaca Al-Qur'an dengan Stres Akademik pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisba yang Sedang Mengerjakan Skripsi Tahun 2023 Iva Nurfadilah; Caecielia Makaginsar; Ariko Rahmat Putra
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10352

Abstract

Abstract. Final year medical students face more academic demands than students in other majors because at the same time as working on their thesis, medical students are also faced with a large academic workload and exams. Considering that there are so many impacts caused by academic stress, a method is needed to overcome it. One way to reduce stress through a religious approach is to increase the intensity of reading Al-Qur’an. The aim of this research is to analyze the description and relationship between the intensity of reading the Al-Qur'an and academic stress among Unisba Medical Faculty students who are working on their thesis in 2023. The sample in this research consisted of 163 respondents using a total sampling technique. The research was conducted with an analytic descriptive type design using a cross-sectional method. The data analysis techniques used in this research are univariate analysis and bivariate analysis using the chi square test. The research results showed that the majority of respondents 87,7% with the intensity of reading the Al-Qur'an were in the moderate category, while almost all respondents with academic stress levels were in the moderate category. The results of statistical tests using the chi square test at a confidence level of 95% show that the prob. (0,000) < α (0,05), indicating that there is a significant relationship between the intensity of reading the Al-Qur'an and academic stress in Unisba Medical Faculty students who are working on their final project in 2023. Abstrak. Mahasiswa tingkat akhir kedokteran mendapat tuntutan akademik yang lebih dibanding mahasiswa jurusan lain karena bersamaan dengan pengerjaan skripsi, mahasiswa kedokteran juga dihadapkan pada beban tugas akademik yang banyak serta ujian-ujian. Mengingat begitu banyak dampak yang diakibatkan oleh stres akademik, maka diperlukan suatu metode untuk mengatasinya. Salah satu cara menurunkan stres melalui pendekatan agama adalah dengan meningkatkan intensitas membaca Al-Qur’an.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis gambaran dan hubungan intensitas membaca Al-Qur’an dengan stres akademik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisba yang sedang mengerjakan skripsi pada tahun 2023. Sampel pada penelitian ini berjumlah 163 responden menggunakan teknik total sampling. Penelitian dilakukan dengan desain jenis descriptive analytic melalui metode cross-sectional. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan chi square test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden 87,7% dengan intensitas membaca Al-Qur’an berkategori sedang, sedangkan tingkat stres akademik hampir keseluruhan responden dengan stres akademik terkategori sedang. Hasil uji statistik menggunakan chi square test pada derajat kepercayaan 95% diketahui bahwa nilai prob. (0,000) < α (0,05), menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas membaca Al-Qur’an dengan stres akademik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisba yang sedang mengerjakan skripsi tahun 2023.
Gambaran Tingkat Kecemasan pada Korban Pasca Bencana Tanah Longsor Berulang di Desa Sawangan Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah Febriana Faridatu Amalia; Siska Nia Irasanti; Ariko Rahmat Putra
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10520

Abstract

Abstract. Anxiety is a type of mental disorder that often occurs. Landslide disasters can be a stressor and have an influence on the level of anxiety in the victims. Banjarnegara Regency is one of the districts in Central Java that often experiences landslides. This research was conducted with the aim of determining the level of anxiety experienced by victims of repeated disasters in Sawangan Village. This research is a descriptive study with a cross sectional approach. The sampling technique was consecutive sampling and involved 115 research subjects who were victims of repeated landslides in RW 02 Sawangan Village. Data collection was carried out by asking questions and answers to research subjects and using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). The research results showed anxiety with the majority having a severe level of anxiety, 37 people (37%). Subjects experienced the most anxiety in late adulthood (36-45 years), were female, had low education, did not work, and had a low income, namely less than the same as RP. 2,500,000.00 and lived in Sawangan Village for more than 2 years. Victims of repeated landslides are vulnerable to experiencing anxiety due to repeated stressors. Abstrak. Kecemasan merupakan salah satu jenis gangguan mental yang sering terjadi. Bencana tanah longsor dapat menjadi stresor dan mempunyai pengaruh terhadap tingkat kecemasan pada korban bencana. Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang sering mengalami bencana longsor. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan yang dialami oleh korban bencana berulang di Desa Sawangan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel secara consecutive sampling dan melibatkan 115 subjek penelitian korban bencana longsor berulang di RW 02 Desa Sawangan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab kepada subjek penelitian dan menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hasil penelitian menunjukkan kecemasan dengan mayoritas memiliki tingkat kecemasan berat yaitu 37 orang (37%). Subjek paling banyak mengalami kecemasan pada usia dewasa akhir (36-45 tahun), berjenis kelamin perempuan, berpendidikan rendah, tidak bekerja, dan berpenghasilan rendah yaitu kurang dari sama dengan Rp. 2.500.000,00 dan tinggal di Desa Sawangan selama lebih dari 2 tahun. Korban bencana tanah longsor yang berulang rentan mengalami kecemasan akibat stresor yang berulang.
Efektivitas Pemberian Metformin terhadap Perbaikan Manifestasi Klinis pada Pasien Sindrom Polikistik Ovarium Maulani Nurmuji Atmapratiwi; Lelly Yuniarti; Ariko Rahmat Putra
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v4i1.10975

Abstract

Abstract. Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) is a common endocrine disorder characterized by ovulatory dysfunction, hyperandrogenism, and the presence of polycystic ovaries. Metformin, which is an insulin sensitizer agent, is the most widely used therapy in the management of PCOS. This research aims to explore and analyze articles discussing the effectiveness of metformin in improving clinical manifestations in polycystic ovarian syndrome patients. This research is a Scoping Review of articles published in 2012-2022 from the Pubmed, Springer Link, ScienceDirect, and Taylor and Francis databases that meet the criteria of Population (women with PCOS), Intervention (administration of metformin), Comparison (therapy other than metformin), Outcome (improvement of ovarian dysfunction and size of polycystic features, improved fertility, reduced body weight, reduced insulin resistance, improved menstrual cycle, hyperinsulinemia, hyperandrogenism, and abnormal metabolic disorders), Study (randomized controlled trials). The PRISMA diagram method was used in this research. From the four databases, 7,389 articles were obtained, which were then screened according to the inclusion criteria, feasibility test, and critical review according to the Joanna Briggs Institute checklist, resulting in 11 articles. Based on the results of the analysis of 11 articles, 10 articles stated that single metformin therapy was superior in reducing BMI, waist circumference, blood glucose, HOMA index, and improving the menstrual cycle compared to myoinositol therapy, rosiglitazone, letrozole, oral contraceptive pills, clomiphene citrate, cupping fennel seeds, and ovaries. There is 1 article that states that metformin therapy can improve ovulatory dysfunction. Abstrak. Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) merupakan gangguan endokrin umum yang ditandai dengan disfungsi ovulasi, hiperandrogen, dan adanya polikistik pada ovarium. Metformin merupakan agen sensitizer insulin adalah terapi yang paling banyak digunakan dalam penatalaksanaan PCOS. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengeksplorasi dan menganalisis artikel yang membahas efektivitas metformin terhadap perbaikan manisfestasi klinis pada pasien polycystic ovarian syndrome. Penelitian ini merupakan Scoping Review artikel yang terbit tahun 2012-2022 dari database Pubmed, Springer Link, SienceDirect, dan Taylor and Francis yang sesuai dengan kriteria dengan Population (wanita penderita PCOS), Intervention (pemberian metformin), Comparison (terapi selain metformin), Outcome (perbaikan disfungsi ovarium dan ukuran gambaran polikistik, perbaikan fertilitas, menurunkan berat badan, mengurangi resistensi insulin, memperbaiki siklus menstruasi, hyperinsulinemia, hiperandrogenisme, dan kelainan metabolisme abnormal), Study (randomized controlled trials). Metode diagram PRISMA digunakan dalam penelitian ini, dari keempat database didapat 7,389 artikel yang kemudian dilakukan skrinning sesuai dengan kriteria inklusi, uji kelayakan, dan telaah kritis sesuai dengan checklist Joanna Briggs Institute dihasilkan 11 artikel. Berdasarkan hasil analisis dari 11 artikel terdapat 10 artikel yang menyatakan bahwa terapi metformin tunggal lebih unggul dalam menurunkan BMI, lingkar pinggang, glukosa darah, HOMA indeks, dan memperbaiki siklus menstruasi dibandingkan dengan terapi myoinositol, rosiglitazone, letrozole, pil kontrasepsi oral, clomiphene citrate, bekam biji adas dan ovarium. Terdapat 1 artikel yang menyatakan bahwa terapi metformin dapat memperbaiki disfungsi ovulasi.