Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Model Pembelajaran Think Pair Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Andi Yurni ulfa; Halijah; Fauzan Akbar; Haerul Mutiah; Suhartini Azis
JURNAL PTI (PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI) FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITA PUTRA INDONESIA "YPTK" PADANG Vol. 9 (2022) No. 2
Publisher : Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jpti.v9i2.139

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Think Pair Share untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VIIB MTs Sehati Ulutedong. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah 24 orang siswa kelas VIIB. Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes hasil belajar siklus I dan siklus II. Teknik pengumpulan data dalam peneliĀ­tiĀ­an ini menggunakan teknik tes dan observasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang ditunjukkan dalam bentuk persentase. Berdasarkan hasil penelitian secara bersiklus maka pada siklus I hasil belajar siswa yang hasil belajarnya tuntas dari siklus I (37,5%) ke siklus II (100%) dan yang tidak tuntas menurun dari siklus I (62,5%) ke siklus II (0%) Ketuntasan hasil belajar pada siklus II mencapai 100% dan telah memenuhi nilai ketuntasan klasikal yaitu 85%.Nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa pada siklus I adalah 66,45 berada pada kategori rendah dan meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 85,20 berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VIIB.
Pengaruh Pembelajaran Blended Learning melalui Virtual Syncronous dan Live Syncronous pada Mahasiswa Andi Yurni ulfa; Halijah; Suhartini Azis; Fauzan Akbar; Haerul Mutiah; Satnawati
JURNAL PTI (PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI) FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITA PUTRA INDONESIA "YPTK" PADANG Vol. 10 (2023) No. 1
Publisher : Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jpti.v10i1.152

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh virtual syncronous (maya/daring) dan pengaruh live syncronous (tatap muka langsung/luring) dalam sistem pembelajaran blended learning pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Biologi pada mahasiswa Biologi 21 Universitas Muhammadiyah Bulukumba. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian ini adalah 29 orang mahasiswa kelas Bio 21. Instrumen dalam penelitian ini adalah pedoman pertanyaan wawancara. Teknik pengumpulan yang digunakan yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis Miles and Huberman dan teknik keabsahan data dalam penelitian ini adalah standar kredibilitas, standar transferabilitas, standar depandibilitas dan standar konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran daring pada sistem blended learning secara virtual syncronous (sinkron maya/daring) dan live syncronous (sinkron langsung/luring) pada mata kuliah strategi belajar mengajar Biologi tidak berpengaruh baik pada jaringan dan cuaca. Pengaruh sistem pembelajaran blended learning secara live syncronous (sinkron langsung/luring) pada mata kuliah strategi belajar mengajar Biologi membuat mahasiswa menjadi aktif, inovatif dan kreatif berpengaruh baik pada tingkat daya serap mahasiswa baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik, kemandirian dalam belajar, terciptanya interaksi sosial, problem solving yang baik, tanggung jawab dan kolaborasi tim yang solid menjadikan pembelajaran ini menjadi konseptual, faktual dan bermakna.
Menganalisis Kemampuan Berbahasa Baku dan Berbahasa Tidak Baku bagi Siswa SMP Negeri 32 Bulukumba Kaharuddin Kaharuddin; Halijah; Erni
Elementary Journal : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 5 No. 2 (2022): Elementary Journal: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Publikasi dan UKI Toraja Press Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.052 KB) | DOI: 10.47178/elementary.v5i2.1701

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses penggunaan bahasa baku dan non baku pada siswa SMP NegeriI 32 Bulukumba. Sumber data pada penelitian ini adalah berupa arsip-arsip dalam bentuk tertulis maupun visual yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian yaitu berupa jurnal. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik simak dan catat. Teori yang digunakan adalag teori penggunaan bahasa baku dan non baku. Tipe penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Peneliti meneliti dengan menggunakan tehnik analisis interaktif. Penelitian ini menunjukkan bahwa proses penggunaan bahasa baku dan non baku pada siswa SMP 32 Bulukumba cenderung menggunakan bahasa yang non baku. Hal ini ditandai dengan banyaknya penggunaan bahasa Indonesia yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku. Data yang tidak baku itu berupa (1) penyimpangan kaidah pembentukan kata, yang tampak dalam pemakaian imbuhan yang tidak tepat, pelepasan imbuhan, pemakaian bentuk dasar yang tidak baku, termasuk ketidak tepatan pemakaian kata ganti, (2) pemakaian unsur dari bahasa daerah, (3) pemakaian dialek konjo, (4) pemakaian hesitasi. Implementasi penggunaan bahasa baku dan non baku bagi siswa SMP 32 Bulukumba. Pada masa sekarang ini pengaruh globalisasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi sangat memengaruhi kehidupan masyarakat terutama kalangan remaja. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian, sampai bahasa yang digunakanpun banyak yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa. Bahkan banyak remaja yang malu jika menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan sesuai dengan aturan. Padahal, bahasa adalah identitas bangsa yang menjadi salahsatu penghargaan bagi Negara ini. Seharusnya sebagai generasi muda harus mampu untuk menjunjung tinggi bahasaIndonesia sebagai bentuk pengabdian kepada Negara. Penggunaan bahasa yang tidak baku seringkali kita temui dilingkungan sekitar kita, dan ironisnya hal tersebut sudah dianggap lumrah. Salah satu penyebab pudarnya penggunaan bahasa Indonesia yang baku adalah pengaruh dari bahasa luar atau modernisasi. Hal ini memicu munculnya istilah bahasa gaul dikalangansiswa SMP khususnya SMP Negeri 32 Bulukumba. Kemunculan bahasa gaul inilah yang menjadi penyebab tergesernya bahasa Indonesia yang baku. Para siswa SMP yang terbiasa menggunakan bahasa yang gaul, dalam pembicaraan formal pun mereka akan lupa untuk berbicara dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Maka, hal ini benar-benar memerlukan perhatian khusus dan tindakan nyata dari semua pihak yang peduli dengan eksistensi penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para generasi penerus bangsa ini bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional harus kita utamakan penggunaannya.
Perkembangan Teknologi dan Praktik Kesantunan Berbahasa Di Sekolah Dasar Kaharuddin Kaharuddin; Halijah; A. Andriani Asra
Elementary Journal : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 7 No. 1 (2024): Elementary Journal: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Publikasi dan UKI Toraja Press Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/3heghy35

Abstract

Tujuan peneltian ini untuk membahas tentang praktik kesantunan berbahasa di Sekolah Dasar dan kaitannya terhadap perkembangan teknologi seperti media sosial dan platform digital. Menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan jenis penelitian menggunakan studi fenomenologi. Penelitian ini hendak menjawab perkembangan teknologi dan praktik kesantunan berbahasa di Sekolah Dasar baik tuturan guru dengan peserta didik serta tuturan antar peserta didik berdasarkan teori kesantunan berbahasa menurut Leech (1993). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik terkadang menggunakan bahasa yang sedang tren di media sosial yang tuturannya dapat menjadi tuturan yang mematuhi dan melanggar prinsip kesantunan berbahasa menurut Leech (1983) yang meliputi maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kerendahan hati, maksim kesetujuan, dan maksim kesimpatisan.