Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perancangan Permainan Oil Company Problem dengan Menggunakan Teorema Medians dan Order Statistics Pratama, Hendy
Jurnal Skripsi STMIK TIME Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : STMIK TIME

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.774 KB)

Abstract

Problema perusahaan minyak (Oil Company Problem) merupakan salah satu permasalahan dari teorema Medians dan Order Statistics. Problema ini dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan efisien dengan menerapkan algoritma divide-and-conquer. Sasaran dari problema ini adalah untuk menentukan letak pipa saluran utama yang menghubungkan sumur-sumur minyak yang tersebar di suatu ladang minyak. Lokasi optimal dari pipa saluran utama pada problema di atas dapat dicari dengan cara menentukan nilai median dari koordinat y jika pipa utama ingin diletakkan secara horizontal dan nilai median dari koordinat x jika pipa utama ingin diletakkan secara vertikal. Penerapan metode divide-and-conquer dalam menyelesaikan masalah median dapat dibagi menjadi beberapa langkah antara lain proses penentuan nilai n, yang merupakan jumlah data, proses penentuan deretan nilai A sebanyak n buah, proses perhitungan nilai m dan proses perhitungan nilai median. Perangkat lunak dapat digunakan untuk bermain Oil Company Problem yang solusinya dapat dicari dengan menggunakan teorema Medians dan Order Statistics.
STRATEGI MEMBENTUK MANUSIA BERKARAKTER (MODEL PENDIDIKAN KARAKTER HOLISTIK) Dwi, Dwi Novianti; Dinata, Feri Riski; Pratama, Hendy
Jurnal Al-Hikmah Vol. 5 No. 2 (2024): Al-Hikmah Way Kanan
Publisher : LP2M STIT Al-Hikmah Way Kanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diskursus pendidikan karakter mengalami perdebatan panjang yang tidak jelas ujung pangkalnya. Dalam hubungannya dengan pendidikan, pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik buruk, memelihara kebaikan, mewujudkan dan menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Dengan demikian, pendidikan karakter dapat diartikan sebagai upaya sadar dan terencana dalam mengetahui kebenaran dan kebaikan, mencintainya dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter menjadi semakin mendesak untuk diterapkan dalam lembaga pendidikan kita, mengingat berbagai macam perilaku yang non-edukatif kini telah merambah dalam lembaga pendidikan kita, seperti fenomena kekerasan, pelecehan seksual, dan kesewenang-wenangan yang terjadi di kalangan sekolah. Tanpa pendidikan karakter, kita membiarkan campur aduknya kejernihan pemahaman akan nilai-nilai moral dan sifat ambigu yang menyertainya, yang pada gilirannya menghambat para siswa untuk dapat mengambil keputusan yang memiliki landasan moral kuat. Pendidikan karakter akan memperluas wawasan para pelajar tentang nilai-nilai moral dan etis yang membuat mereka semakin mampu mengambil keputusan yang secara moral dapat dipertanggung jawabkan. Membuat peserta didik berkarakter adalah tugas pendidikan, yang esensinya adalah membangun manusia seutuhnya, yaitu manusia yang baik dan berkarakter.
PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES: PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES Esoniman; Dinata, Feri Riski; Pratama, Hendy
Jurnal Al-Hikmah Vol. 5 No. 2 (2024): Al-Hikmah Way Kanan
Publisher : LP2M STIT Al-Hikmah Way Kanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paradigma yang selama ini mengakar di masyarakat adalah kecerdasan peserta didik hanya dapat diukur dan diakui melalui hasil kognitif semata. Jika nilai peserta didik bagus, maka dia dianggap cerdas. Begitu juga sebaliknya, jika nilai peserta didik jelek, maka dia dianggap bodoh. Oleh karena itu, seolah tidak ada kesempatan bagi peserta didik untuk menunjukkan potensi lain selain kecerdasan kognitif saja. Melihat kondisi mengenaskan tersebut, akhirnya muncul teori multiple intelligences buah pemikiran Howard Gardner. Teori ini mengakui bahwa kecerdasan peserta didik beragam, sehingga sangat bisa dikembangkan tanpa melulu kognitif saja. Dalam menggali informasi peneliti menggunakan metode studi pustaka (library research). Sebuah metode yang berusaha untuk mengungkap data berbekal dokumen, buku, dan jurnal ilmiah yang relevan. Tujuan dari penelitian ini berusaha untuk mengungkap pembelajaran yang mampu untuk mengakomodir keberagaman kecerdasan peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan peserta didik itu ada Sembilan, yakni kecerdasan linguistic, logis-matematis, spasial visual, musical, naturalist, bodily kinesthetic, intrapersonal, interpersonal, dan eksistensial. Semua kecerdasan tersebut mampu dan bisa dikembangkan dengan melalui pembelajaran di kelas maupun di dalam kelas. Sehingga berdasarkan teori ini, sekolah tidak perlu lagi mempermasalahkan in put siswa yang tidak sesuai dengan standar minimum sekolah. Namun, hal terpenting terletak pada bagian the best process pembelajarannya.