Aning Ayu Kusumawati, Aning Ayu
Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pencitraan Perempuan Islami dalam Iklan Komersial (Analisis Semiotika) Ubaidillah, Ubaidillah; Herniti, Ening; Kusumawati, Aning Ayu
Musawa Jurnal Studi Gender dan Islam Vol. 16 No. 1 (2017)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & The Asia Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/musawa.2017.161.1-17

Abstract

Women in commercial advertising is needed to strengthen the marketability of a product. Therefore, created an imaging. Imaging Islamic women looks at some of the products Wardah, Citra, and Sunsilk shampoo. This paper describes the interpretation of the iconic, meaning indeksional, and symbols in commercial advertisements. The data were taken form youtube, documented by data transcription, and then analyzed by using theory semiotics Charles Sanders Peirce. The conclusion of this study shows that the Islamic women imaged by Wardah, Citra, and Sunsilk in iconic interpretation is (1) an egalitarian, (2) care, (3) non-discriminatory, (4) sportsmanship, and (3) always grateful. Women islami within the meaning indeksional are (1) more confident, (2) always happy, (3) to inspire, (4) are free to move, (5) clean inwardly and outwardly, (6) reach freedom without violating limits, (7 ) hospitable, (8) has appeal, and (9) have a sense of comfort. Meanwhile, women's Islamic imaged in symbolic meaning is (1) Islamic, both verbal and nonverbal, (2) class high social, (3) a humanist, (4) domiciled equivalent, (5) maintain pluralism, (6) a valuable, and (7) white shine.[Wanita dalam iklan komersial sanagt penting untuk memperkuat pasar suatu produk. Untuk itu, menciptakan cit- ra perempuan dalam suatu produk menjadi signifikan. Citra wanita Islam bisa dilihat pada produk sampo Ward- ah, Citra, dan Sunsilk. Artikel ini menjelaskan interpretasi dari makna ikonik,indeks dan simbolik dalam iklan komersial tersebut. Data diambil dari youtube, ditranskripsikan dan kemudian dianalisis dengan menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce. Kesimpulan menunjukkan bahwa citra wanita Islam di iklan tersebut dalam penafsiran ikonik adalah (1) egaliter, (2) perhatian, (3) tidak diskriminatif, (4) sportif, dan (5) selalu bersyukur. Sedangkan dalam makna indeks, citra wanita islami digambarkan (1) lebih percaya diri, (2) selalu bahagia, (3) menginspirasi, (4) bebas bergerak, (5) bersih luar dalam, (6) mencapai kebebasan, (7) ramah tamah (8) memiliki daya tarik seksual, dan (9) memiliki rasa nyaman. Sementara itu, citra wanita islami dalam arti simbolis adalah (1) Islami, baik verbal maupun nonverbal, (2) kelas sosial yang tinggi, (3) humanis, (4) berkedudukan setara, (5) menjaga pluralisme, (6) bernilai dan (7) putih bersinar.]
Kesantunan Berbahasa dalam Dakwah Multikultural Herniti, Ening; Budiman, Arif; Kusumawati, Aning Ayu
Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 15 No 1 (2016)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.205 KB) | DOI: 10.14421/ajbs.2016.15103

Abstract

Politeness is reflected in the use of verbal sign. Politeness is also found in multicultural dawah. Multicultural dawah means to summon or invite people of different cultural backgrounds to learn more about Islam, but its deliverance does not offend, hurt, obtrude, or impose its audiences. This paper describes the politeness indicators and supporting values of politeness in multicultural dakwah. The data were taken form youtube, documented by data transcription, and then analyzed by using theory of politeness. The conclusion of this study shows that these multicultural dawah obey the politeness indicators such as angon rasa, adu rasa, empan papan, humility, respect, tepa selira, diction of "sorry", "thank you', and greeting "Sir/Madam". However, in these multicultural dakwah, there were also found the disobediences of the politeness indicators. This disobediences are due to the usage of inappropriate dictions. The supporting values of politeness include humility, empan papan,keep the feeling and attitude of introspection.
RESEPSI PEMBACA SASTRA ARAB DIGITAL: STUDI NOVEL “MIN ‘ĀLAM ĀKHAR” PADA APLIKASI WATTPAD Rohmah, Alfia; Kusumawati, Aning Ayu
Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajbs.2023.07013

Abstract

The role of readers in responding to literary works is very important in determining the quality of literary works in the digital world, such as literary works written in the Wattpad application. Based on this, the researcher conducted research on reader reception of Min 'Ālam Ākhar's novel which was uploaded to the Wattpad application by the username Manjiro57 using Stuart Hall's theory which groups receptions into three categories, namely dominant-hegemonic position, negotiated position and oppositional position. The data in this study were obtained from the comments column on Min 'Ālam Ākhar's novel in the Wattpad application which were collected using the note-taking technique based on a purposive sampling technique. The data found were analyzed using descriptive-analytical methods. This research shows that the dominant-hegemonic position is found more often than the negotiated position or oppositional position. The existence of the dominant-hegemonic position means that this novel is enough to attract the attention of readers. The negotiated position can be a suggestion for novel writers to find out how the storyline that the reader wants. In the oppositional position, the readers provided comments related to several storylines which they think did not make sense.
Narasi Ketidakadilan di Balik Lagu Falasteen Biladi Karya Humood Al-Khuder: Analisis Wacana Kritis Kumalasari, Kumalasari; Tiyara, Tiyara; Kusumawati, Aning Ayu
`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol 14, No 2 (2025): Kajian Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/ajamiy.14.2.397-408.2025

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk ketidakadilan yang diterima oleh rakyat Palestina di balik lagu Falasteen Biladi karya Humood Al-Khuder. Penelitian ini menggunakan objek material berupa lagu Falasteen Biladi karya Humood Al-Khuder, teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis milik Norman Fairclough. Lagu tersebut berisi ketidak  Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, menggunakan teknik simak dengan mendengarkan lagu tersebut. Pada penelitian ini ditemukan adanya ketidakadilan yang tersirat dalam lagu tersebut. Ketidakadilan tersebut mencakup gambaran anak-anak Palestina dan rakyat Palestina yang tidak dapat merasakan kebahagiaan dan kehidupan normal layaknya orang lain. Penelitian ini menemukan adanya identitas yang tergambar dengan kata “kami” dalam lirik lagu, sebuah ajakan untuk menyuarakan ketidakadilan yang dialami oleh rakyat Palestina. Penelitian ini juga mencakup banyaknya konsumen yang sepakat dibuktikan dengan penonton  lagu tersebut.