Lahan merupakan sumberdaya penting yang kebutuhannya terus meningkat. Namun, ketersediaannya tidak bertambah yang memicu alih fungsi lahan di perkotaan, dan berefek pada perluasan lahan permukimannya ke pinggiran kota, yang disebut peri-urbanisasi. Jabodetabekjur adalah wilayah metropolitan terpadat di Indonesia dengan Kota Jakarta sebagai kota inti dan peri-urban, khususnya Kabupaten Bekasi, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi daya dukung lahan permukiman berbasis kemampuan lahan berdasarkan dinamika fisik, sosial dan ekonomi wilayah peri-urban Kota Jakarta sebagai salah satu upaya perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan lahan berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan data-data yang dikumpulkan dari sumber terkait. Hasil menunjukkan bahwa kemampuan pengembangan lahan permukiman di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Bogor masih cukup tinggi, tepatnya masing-masing sebesar 97%, 98% dan 45,96% dan memiliki status daya dukung permukiman surplus masing-masing sebesarĀ 2,6, 2,7, dan 1,87. Lahan permukiman potensial yang dihasilkan membentuk pola menyebar menuju dataran rendah dan wilayah studi kasus memiliki wilayah yang sudah bersifat kekotaan.