Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMETAAN ANALISIS KEBUTUHAN PENYEDIAAN AIR MINUM INSTALASI PENGELOLAAN AIR BEDOG TIRTAMARTA KOTA YOGYAKARTA Evy Kusumaningrum; Rizky Andika; Lily Handayani
Jurnal Riset Rekayasa Sipil Vol 6, No 1 (2022): September 2022
Publisher : Civil Engineering Study Program, Engineering Faculty Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.876 KB) | DOI: 10.20961/jrrs.v6i1.63151

Abstract

Instalasi Pengelolaan Air Bedog termasuk sub Sistem pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum Tirtamarta. Air sumber di instalasi Pengeloaan Air Bedog berasal dari air tanah dengan membuat sumur dala . Saat ini permasalahan yang timbul adalah semakin bertambahnya pelanggan dan meningkatnya permintaan sedangkan debit air setiap tahunnya menurun. Dengan melihat permasalahan yang ada tujuan penelitian ini adalah mengaplikasikan  teknologi SIG untuk memetakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)  guna memberikan informasi batasan pelayanan pelanggan yang terlayani pada daerah pelayanan IPA Bedog. Pemetaan kondisi SPAM IPA Bedog menggunakan program QGIS 3.10 berdasarkan hasil pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, studi literatur, dan praktik lapangan. Yang kemudian dilakukan pengolahan data analisis kebutuhan air dan analisis ketersediaan air baku menggunakan metode proyeksi Least Square (Regresi Linier). Dari hasil analisis kebutuhan air dan ketersediaan air baku di dapatkan bahwa dari hasil proyeksi ketersediaan air SPAM IPA Bedog mengalami penurunan debit di tiap tahunnya. Ketersediaan air baku SPAM IPA Bedog pada tahun 2035 sebesar 48,05 liter/detik, sedangkan kebutuhan air di tahun 2035 sebesar 286,07 liter/detik. Sesuai hasil analisis yaitu menurunnya debit setiap tahunnya maka perlu ada solusi lain misalnya dengan memanfaatkan air baku yang diambil dari air permukaan misalnya sungai.
Kajian Geospatial Intelligence dan Imagery Intelligence Menggunakan Analisis Bibliometrika Berdasarkan Indexing Scopus Evy Kusumaningrum; Dedy Hariyadi; Sumarsono Sumarsono
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 20 No 1 (2022): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v20n1.p9-18

Abstract

Amerika Serikat mengkategorikan kajian intelijen berdasarkan pengumpulan informasi seperti Open Source Intelligence, Measurements and Signatures Intelligence, Human Intelligence, Signals Intelligence, Geospatial Intelligence, dan Imagery Intelligence. Geospatial Intelligence atau GEOINT memiliki keterkaitan dengan Imagery Intelligence atau IMINT dalam pengumpulan dan pengolahan informasi yang berupa citra dan pemetaan. Dengan menggunakan analisis bibliometrika dapat melakukan kajian terkait GEOINT dan IMINT seperti tren penelitian, analisi sub-bidang kajian, analisis peneliti, dan analisi jejaring kolaborasi antar negara. Sumber data untuk melakukan analisis ini menggunakan basis data indeks Scopus maka hasil analisisnya dapat bersifat global. Berdasarkan analisi bibliometrika tidak ditemukan kajian yang berasal dari Indonesia walaupun pengumpulan dan pengolahan informasi berbasis GEOINT dan IMINT sudah dilakukan oleh lembaga militer maupun non-militer. Negara yang paling mendominasi dalam penelitian GEOINT dan IMINT adalah Amerika Serikat.
KAJIAN KERUSAKAN TANAH BERDASARKAN ANALISIS SPASIAL DI PUNDONG KABUPATEN BANTUL Sumarsono Sumarsono; Evy Kusumaningrum; Jumiati Jumiati; Retno Susetyaningsih
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 20 No 1 (2022): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v20n1.p31-40

Abstract

Potensi kerusakan tanah semakin meningkat mendorong kajian evaluasi kerusakan tanah di Kapanewon Pundong dengan berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 150 Tahun 2000. Sampel penelitian dilakukan pada 8 daerah pengamatan terpilih. Pemilihan sampel menggunakan metode survai pada jenis tanah lahan sawah basah dan kering. Langkah evaluasi kerusakan tanah  sebagai berikut : (1) Identifikasi kondisi awal tanah (2) Penetapan kondisi awal tanah (3) Analisa sifat dasar tanah (4) Evaluasi status kerusakan tanah dengan Kriteria baku kerusakan tanah (5) Menentukan status kerusakan tanah. Berdasarkan analisis menunjukkan kerusakan tanah di Kalurahan: Seloharjo: Tinggi 19,8 ha (1,81%), dan Sedang 500,6 ha (45,82%), Panjangrejo: Sedang 11,58 ha (2,03%), Srihardono: Sedang 20,4 ha (2,88%), Parameter penyumbang kerusakan tanah Tinggi adalah Lereng dan Curah Hujan. Parameter penyumbang kerusakan tanah Sedang adalah jenis tanah alluvial Ordo Tanah Inceptisol, Lereng dan Curah Hujan. Secara keseluruhan kondisi tanah di wilayah Kapanewon Pundong pada semua sampel masuk dalam status rusak ringan.
Pengembangan Sistem Informasi Geografi Untuk Pemantauan Jaringan Irigasi Menggunakan LeafletJS Sumarsono Sumarsono; Choerun Asnawi; Evy Kusumaningrum; Dedy Hariyadi
Jurnal Kajian Ilmiah Vol. 23 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi (LPPMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537 KB)

Abstract

The distribution or flow of water in irrigation networks that are not good can have an impact on air demand on agricultural land. This is due to the air volume that is not optimal due to damage to the irrigation network. Each irrigation network has a level of disturbance which is measured by the level of damage to the irrigation network based on the channel and building arrangement. Efforts to anticipate the level of damage to the wider irrigation network that can harm farmers, it is necessary to have a system that makes it easier for air interpreters to provide reports. Based on the report, the water interpreter will be followed up and processed by the team regarding more handling. In the ease of reporting, water interpreters need a location-based reporting system. Therefore, the right approach in reporting damage to irrigation networks is using a geographic information system. With the development of internet communication, geographic information systems have been developed that can be implemented on smartphones with the Android operating system.
Analisis Kualitas Udara Berbasis Dashboard Menggunakan ELK Stack Dedy Hariyadi; Evy Kusumaningrum; Sumarsono Sumarsono; Fazlurrahman Fazlurrahman; Barep Setiyadi
JURNAL INFORMATIKA DAN KOMPUTER Vol 7, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat - Universitas Teknologi Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.96 KB) | DOI: 10.26798/jiko.v7i1.685

Abstract

Penyajian informasi kualitas udara pada awalnya dataset yang tersedia dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat diunduh dengan format .xls. Walaupun masih terdapat beberapa informasi yang kosong, pihak ketiga seperti pengembang smart system dan peneliti dapat dengan mudah mengelola dan menyajikan informasi tentang kualitas udara di Indonesia. Saat ini pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah memperbaiki cara penyajian informasi kualitas udara melalui ponsel cerdas. Namun, pada portal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan belum memberikan petunjuk pengolahan dan penyajian informasi kualitas udara oleh pihak ketiga seperti pengembang smart system dan peneliti. Berdasarkan permasalahan tersebut maka pada penelitian ini mengusulkan teknik pengumpulan data dan pengolahan serta penyajian informasi kualitas udara di Indonesia. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik crawling, yaitu suatu teknik mengumpulkan informasi melalui Application Programming Interface (API) yang digunakan pada aplikasi berbasis web atau mobile. API yang tersedia dapat ditelusuri dengan mempelajari pola akses data dari aplikasi berbasis web atau mobile. Informasi yang diperoleh menggunakan teknik crawling diolah dan disajikan menggunakan Analytic Stack. Pada penelitian ini diusulkan pengolahan dan penyajian data menggunakan Elasticsearch-Logstash-Kibana (ELK) Stack.
SIFAT FISIK DAN MEKANIK MORTAR DENGAN CAMPURAN LIMBAH ABU BATU BATUAN VULKANIK SEBAGAI PENGGANTI PASIR Evy Kusumaningrum; Sumarsono Sumarsono; Restu Faizah; Nurul Chotimah
Jurnal Riset Rekayasa Sipil Vol 6, No 2 (2023): Maret 2023
Publisher : Civil Engineering Study Program, Engineering Faculty Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.612 KB) | DOI: 10.20961/jrrs.v6i2.67260

Abstract

Kasus pencemaran lingkungan sebagian besar diakibatkan oleh kurang tepatnya penanganan limbah di beberapa daerah. Limbah merupakan hasil sisa dari suatu kegiatan produksi. Daerah Ponjong, Gunung Kidul, Yogyakarta sebagian besar masyarakat menekuni pekerjaan  penggergajian batu alam.  Limbah yang dihasilkan dari kegiatan penggergajian batu alam adalah abu batu dan pecahan batu. Limbah abu batu dan pecahan batu tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Limbah yang menumpuk mengakibatkan tanah menjadi keras dan kesuburannya berkurang. Berdasarkan permasalahan tersebut maka pada penelitian ini mengusulkan tentang analisis sifat fisik dan mekanik beton dengan campuran abu batu sebagai pengganti agregat halus sebagai pengganti pasir pasir. Hasil penelitian ini diharapkan akan mengetahui sifat fisik dan mekanik beton dengan campuran abu batu sebagai pengganti pasir. Komposisi abu batu sebagai pengganti pasir  yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% dari berat pasir. Dari komposisi tersebut benda uji akan di uji densitas (density), kuat tekan (compression strength) pada umur beton 28 hari. Pengujian benda uji menggunakan Universal Testing Machine. Nilai densitas yang diperoleh pada benda uji mengalami penurunan nilai densitas. Semakin banyak komposisi abi batu sebagai pengganti pasir nilai densitasnya semakin kecil. Begitu juga dengan hasil uji kuat tekan mortar. Kuat tekan mortar dengan komposisi abu batu semakin banyak maka kuat tekan beton semakin menurun.  
Analisis kualitas udara menggunakan internet of things di pintu perlintasan kereta api Kusumaningrum, Evy; Hermawan, Heru Bagus; Sumarsono; Hariyadi, Dedy
Computer Science and Information Technology Vol 4 No 3 (2023): Jurnal Computer Science and Information Technology (CoSciTech)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/coscitech.v4i3.6219

Abstract

The limited number of air quality sensors causes the presentation of Air Quality Index information to be not optimal. In principle, the installation of Air Quality Index sensors can provide input in air quality control and monitoring policies in an area. However, some places that have the potential to become local tourism or gathering places such as around the railroad crossing area do not have air quality sensors installed. Wind speed when trains pass can cause dust to scatter. Therefore, it is necessary to conduct further studies related to air quality around railroad crossings. Therefore, this research proposes to analyze and monitor air quality around railroad crossings in the Special Region of Yogyakarta based on the Internet of Things. In this study, the installed sensors functioned to monitor air quality at 3 locations that have different characteristics so that the data generated is also different. Based on the PM25 sensor, the air quality is categorized as Good 50% and Moderate 50%, while the PM10 sensor is categorized as Good 80% and Moderate 30%. The Internet of Things sensor built in this study is still not integrated in its recording between wind speed and air quality.
Implementasi Healthy Building Berbasis Internet of Things pada Taman Kanak-kanak Al Baraakah, RA Kreatif Kusumaningrum, Evy; Sumarsono, Sumarsono; Setiawan, Chanief Budi; Hariyadi, Dedy
Computer Science and Information Technology Vol 5 No 3 (2024): Jurnal Computer Science and Information Technology (CoSciTech)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/coscitech.v5i3.8093

Abstract

The limited availability of air quality sensors leads to potential exposure to pollution that poses health risks. Monitoring of crucial clean air indicators, such as ISPU standards and emission requirements, as well as management of important aspects of healthy buildings such as ventilation, temperature, humidity, and security, are also inadequate. As a solution, this article proposes the development of an Internet of Things (IoT)-based smart school that utilizes advanced sensor technology to monitor and manage the condition of the educational environment in accordance with the healthy building foundation proposed by the Harvard T.H. Chan School of Public Health. With the integration of Tuya-based sensors and the use of HomeAssistant platform for automation, the implementation of this system in educational institutions such as TK Al Baraakah, RA Kreatif successfully created a healthier environment. As a result, better building conditions are achieved through real-time monitoring of vital parameters, forming a structured approach to creating safer and more comfortable schools for students and faculty. Monitoring and management can be shown on the Dashboard of the HomeAssistant platform.
Assessment of the Structure of an Old Ex-Hotel Building for Change Function into a Shopping Center as Building Permit Approval Nurokhman, Nurokhman; Masduqi, Edy; Kusumaningrum, Evy
Multidiscience : Journal of Multidisciplinary Science Vol. 2 No. 1 (2025): January
Publisher : CV. Strata Persada Academia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59631/multidiscience.v2i1.328

Abstract

This study evaluates the structural condition of the former Hotel Mutiara I building in Yogyakarta, which is undergoing a change of function into a shopping center. In compliance with Indonesian regulations, such as Law No. 28 of 2002 and SNI standards, the structural assessment focuses on safety and feasibility under increased live loads. Using a combination of destructive and non-destructive testing methods, including Core Drill Tests, Pulse Velocity Tests, and Ultrasonic Concrete Tomography, the study analyzes the quality of concrete and reinforcement materials. The findings reveal that the building's concrete compressive strength exceeds the minimum requirement of 21 MPa, indicating acceptable material performance for its age. However, deficiencies, such as plain reinforcement bars and inadequate concrete cover, necessitate compliance upgrades. The increased live load of 6.00 kN/m² due to the change in function requires structural reinforcement, particularly for columns and beams. Recommended measures include applying Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) to enhance axial, shear, and bending capacities and addressing non-compliant structural elements. This research underscores the importance of comprehensive structural evaluations for aging buildings undergoing functional changes, offering practical recommendations to ensure long-term safety, compliance, and functionality while preserving historical architectural integrity.
Pengembangan Sistem Informasi Geografi Untuk Pemantauan Jaringan Irigasi Menggunakan LeafletJS Sumarsono, Sumarsono; Asnawi, Choerun; Kusumaningrum, Evy; Hariyadi, Dedy
Jurnal Kajian Ilmiah Vol. 23 No. 1 (2023): January 2023
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi (LPPMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/et38bn80

Abstract

The distribution or flow of water in irrigation networks that are not good can have an impact on air demand on agricultural land. This is due to the air volume that is not optimal due to damage to the irrigation network. Each irrigation network has a level of disturbance which is measured by the level of damage to the irrigation network based on the channel and building arrangement. Efforts to anticipate the level of damage to the wider irrigation network that can harm farmers, it is necessary to have a system that makes it easier for air interpreters to provide reports. Based on the report, the water interpreter will be followed up and processed by the team regarding more handling. In the ease of reporting, water interpreters need a location-based reporting system. Therefore, the right approach in reporting damage to irrigation networks is using a geographic information system. With the development of internet communication, geographic information systems have been developed that can be implemented on smartphones with the Android operating system.